Perumusan Masalah Sistematika Penulisan Anak Rawan

24 Melihat banyaknya kasus pelanggaran hak anak yang masih terjadi di kabupaten Dairi ini, seperti anak putus sekolah, anak yang bekerja, dan lainnya, maka perlu mengetahui hak – hak anak dengan baik. Tujuannya adalah untuk menekan angka pelanggaran hak anak yang terjadi di sekitar kita yang telah menjadi fenomena sosial yang cenderung diabaikan oleh masyarakat. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada latar belakang masalah, maka peneliti tertarik untuk meneliti pemenuhan hak anak di dalam keluarga dan dituangkan dalam penelitian berjudul “Aktivitas Ekonomi Ibu Rumah Tangga dan Pemenuhan Hak Anak di Desa Belang Malum Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka peneliti membatasi perumusan masalah sebagai berikut : “Bagaimana aktivitas ekonomi ibu rumah tangga dan pemenuhan Hak Anak di Desa Belang Malum Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi?”

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas ekonomi ibu rumah tangga dan pemenuhan hak anak di Desa Belang Malum Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dalam rangka: 25 a. Pengembangan model tentang pemenuhan kebutuhan hak anak, sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara fisik, sosial, intelektual dan moral. b. Pengembangan teori tentang keluarga untuk berkenaan dengan kebutuhan – kebutuhan anak.

1.4 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan penelitian ini terdiri dari enam bab sebagai berikut BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat, serta sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTIDAKA Bab ini berisikan uraian konsep yang berkaitan dengan masalah dan objek yang akan diteliti, kerangka pemikiran, defenisi konsep, dan defenisi operasional. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisikan tipe penelitian, lokasi penelitian, populasi dna sampel, teknik pengumpulan data, serta analisis data. BAB IV : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN Bab ini berisikan sejarah singkat, gambaran umum lokasi penelitian dan data – data lain yang turut memperkaya karya ilmiah ini. 26 BAB V : ANALISIS DATA Bab ini berisikan uraian data yang diperoleh dari hasil penelitian beserta analisisnya. BAB VI : PENUTUP Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang bermanfaat sehubungan dengan penelitian yang dilakukan. DAFTAR PUSTAKA 27 BAB II TINJAUAN PUSTIDAKA 2.1 Anak 2.1.1 Pengertian Anak Ada beberapa defenisi anak di Indonesia yang sampai saat ini belum ada ketentuan khusus yang mengatur tentang batasan usia seseorang untuk di kelompokkan sebagai anak. Untuk itu berikut ini adalah defenisi anak menurut Undang – Undang yang ada di Indonesia yaitu : 1. Menurut UU No. 25 tahun 1997 tentang Ketenagakerjaan, anak adalah laki – laki atau wanita yang berumur kurang dari 15 tahun 2. Menurut UU RI No. 21 tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang, anak adalah seseorang yang belum berusia 18 delapan belas tahun, termasuk anak yang masih di dalam kandungan. 3. Menurut UU No. 44 tahun 2008 tentang Pornografi, anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun. 4. Menurut UU No. 3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak, anak adalah orang yang dalam perkara anak nakal telah mencapai umur 8 delapan tahun, tetapi belum mencapai umur 18 delapan belas tahun dan belum pernah kawin. 5. Menurut UU RI No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, anak adalah seseorang yang belum berusia 18 delapan belas tahun, termasuk anak yang masih di dalam kandungan. 6. Menurut UU No. 4 tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak, anak adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 dua puluh satu tahun dan belum pernah kawin. 28 7. Menurut Konvensi Hak Anak, anak adalah setiap manusia yang berusia di bawah 18 delapan belas tahun, kecuali berdasarkan yang berlaku bagi anak tersebut ditentukan bahwa usia dewasa dicapai lebih awal. 8. Menurut UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM, anak adalah setiap manusia yang berusia di bawah 18 delapan belas tahun dan belum menikah, termasuk anak yang masih dalam kandungan apabila hal tersebut demi kepentingannya. 9. Pasal 45 KUHP, anak adalah seseorang yang belum berumur 16 tahun. 10. Pasal 330 KUH Perdata, seorang belum dapat dikatidakan dewasa apabila umurnya belum genap 21 dua puluh satu tahun, kecuali seseorang tersebut sudah menikah sebelum umur 21 dua pulu satu tahun.

2.1.2 Masalah Sosial Anak

Banyak masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Namun tidak semua masyarakat menyadari bahwa masalah pemenuhan hak dasar anak merupakan fenomena sosial yang perlu perhatian dari banyak pihak. Adapun masalah sosial yang melanggar hak anak adalah sebagai berikut :

a. Anak Rawan

Anak rawan pada dasarnya adalah sebuah istilah untuk menggambarkan kelompok anak – anak yang karena situasi, kondisi, dan tekanan – tekanan kultur maupun struktur menyebabkan mereka belum atau tidak terpenuhi hak – haknya, dan bahkan acap kali pula dilanggar hak-haknya. Inferior, rentan dan marginal adalah ciri – ciri yang umum diidap oleh anak – anak rawan. Dikatakan inferior, karena mereka biasanya tersisih dari kehidupan normal dan terganggu proses tumbuh kembangnya secara wajar. Adapun dikatakan rentan karena mereka sering manjadi korban situasi dan bahkan terlempar dari masyarakat displaced children. Sementara itu, anak – anak 29 rawan tersebut tergolong marginal karena dalam kehidupan sehari – hari biasanya mereka mengalami berbagai bentuk eksploitasi dan diskriminasi, mudah diperlakukan salah dan acap kali pula kehilangan kemerdekaannya Suyanto, 2013: 4

b. Child Abuse