Kerangka Konseptual Pengaruh Diferensiasi Produk Dan Promosi Terhadap Brand Image Samsung Galaxy Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

35 keistimewaan X 2 , kualitas kinerja X 3 , daya tahan X 4 dalam menerangkan variabel brand image Y sebesar 35,6 . Sedangkan sisanya sebesar 64,4 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Menurut Julianto 2006, dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Promosi Terhadap Brand Image Sabun Mandi Lifebuoy Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Widyatama”, menyimpulkan bahwa: 1. Berdasarkan uji signifikansi t menunjukkan bahwa variabel promosi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap brand image. 2. Berdasarkan uji determinasi, hasil penelitian menggambarkan bahwa promosi terhadap brand image sebesar 73,27 , sedangkan sisanya sebesar 26,73 merupakan pengaruh faktor-faktor lain seperti faktor aroma atau wangi, warna produk, bentuk, keawetan saat digunakan, dan faktor diferensiasi dari pesaing yang tidak begitu signifikan.

2.3 Kerangka Konseptual

Dalam menghadapi persaingan yang ketat antar perusahaan dalam suatu industri, perusahaan yang ingin tetap bertahan harus terus melakukan strategi yang efektif untuk dapat meningkatkan penjualan dan sekaligus menanamkan image citra yang positif mengenai produknya ke dalam benak konsumen. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pendiferensasian produk sesuai dengan keinginan konsumen. Menurut Griffin dan Ebert 2003:357, “diferensiasi produk adalah penciptaan suatu produk atau citra produk yang cukup berbeda dengan produk-produk yang telah beredar dengan maksud 36 untuk menarik konsumen”. Jadi, diferensiasi produk ini akan menciptakan citra yang positif terhadap produk dan merek yang dipasarkan kepada masyarakat. Variabel utama dalam diferensiasi produk ada sembilan, yaitu bentuk, keistimewaan, kualitas kinerja, kualitas kesesuaian, daya tahan, keandalan, mudah diperbaiki, gaya, dan rancangan Kotler, 2003:318. Dari sembilan variabel utama diferensiasi produk ini, penulis menggabungkannya menjadi empat variabel saja. Hal ini dikarenakan lima faktor yang lain bisa digabungkan ke dalam indikator empat variabel yang lain. Empat variabel yang digunakan adalah bentuk, keistimewaan, kualitas kerja, dan daya tahan. Lima variabel lain seperti variabel gaya dan variabel rancangan bisa dimasukkan ke dalam indikator variabel bentuk, variabel kualitas kesesuaian bisa dimasukkan ke dalam indikator variabel kualitas kinerja, dan variabel keandalan dan variabel mudah diperbaiki bisa dimasukkan ke dalam indikator variabel daya tahan Irawan, 2011:12. Bentuk form dalam diferensiasi produk mampu memberikan persepsi kepada konsumen dari segi desain, ukuran, dan struktur fisiknya. Menurut Irawan 2011, secara parsial variabel bentuk berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap brand image Nokia Nseries pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara USU. Keistimewaan feature dalam diferensiasi produk mampu memberikan persepsi kepada konsumen dari segi fitur, keistimewaan, dan karakteristik yang melengkapi fungsi dasar produk. Menurut Irawan 2011, secara parsial variabel keistimewaan berpengaruh secara positif dan tidak 37 signifikan terhadap brand image Nokia Nseries pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara USU. Kualitas kinerja performance quality dalam diferensiasi produk mampu memberikan persepsi kepada konsumen dari segi tingkat dimana karakteristik produk itu beroperasi dan memenuhi spesifikasi sasaran yang dijanjikan. Menurut Irawan 2011, secara parsial variabel kualitas kinerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap brand image Nokia Nseries pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara USU. Daya tahan durabilitydalam diferensiasi produk mampu memberikan persepsi kepada konsumen dari segi masa pakai produk, keandalan, dan mudah diperbaiki. Menurut Irawan 2011, secara parsial variabel daya tahan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap brand image Nokia Nseries pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara USU. Selain diferensiasi produk, perusahaan juga harus menjalankan strategi dalam hal promosi untuk menciptakan brand image yang positif. Promosi mampu membentuk brand image ke dalam benak masyarakat melalui tujuan dari promosi tersebut, yang menurut Tjiptono 2002:222 yaitu; menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan cathegory need, memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk kepada konsumen brand awareness, dan menanamkan citra produk dan perusahaan positioning. Melalui hal-hal tersebut, konsumen menerima dan mengolah informasi-informasi yang 38 didapat di dalam benak dan fikirannya, sehingga membentuk citra terhadap sebuah merek tertentu. Menurut Julianto 2006, secara parsial variabel promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand image sabun sandi Lifebuoy Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Widyatama. Pelaksanaan diferensiasi produk dan promosi ini diharapkan memunculkan persepsi yang positif dari masyarakat terhadap perusahaan tersebut. Persepsi positif yang muncul dari konsumen inilah yang sangat diharapkan akan menimbulkan image positif yang sangat menguntungkan perusahaan, dalam hal ini perusahaan Samsung. Maka dengan itu akan tercipta brand image yang positif dari Samsung dalam pikiran konsumen. Brand image mempresentasikan keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu. Brand image yang positif akan membuat konsumen menyukai suatu produk dengan merek yang bersangkutan, dan bagi produsen brand image yang baik akan menghambat kegiatan pemasaran pesaing. Dengan demikian brand image suatu produk memegang peranan yang sangat penting dalam perusahaan untuk dapat bersaing dalam menjalankan aktivitasnya. Berdasarkan uraian diatas, ada 5 lima variabel yang dianggap peneliti mempengaruhi brand image dan dapat digambarkan sebagai berikut : 39 Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis