Latar Belakang Penelitian Pengaruh Diferensiasi Produk Dan Promosi Terhadap Brand Image Samsung Galaxy Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

12 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi berkembang begitu pesat pada dekade terakhir ini. Segala fitur dan teknologi yang canggih hadir dalam perangkat-perangkat komunikasi, khususnya dalam dunia telepon seluler. Perkembangan telepon seluler telah mengalami metamorfosa yang cukup signifikan dari zaman ke zaman. Diawali dengan telepon kabel yang diperuntukkan untuk rumah-rumah dan kantor-kantor, lalu muncullah telepon seluler atau lebih sering disebut handphone yang lebih mobile atau bisa dibawa kemana-mana. Handphone di awal kemunculannya hanya mengandalkan fitur voice call atau panggilan suara dan short message service atau yang biasa sering kita singkat dengan SMS. Namun seiring perkembangan teknologi, handphone bertransformasi menjadi perangkat multimedia tak terbatas yang bisa menjalankan segudang fitur-fitur canggih dan menarik selain voice call dan SMS, seperti internet, musik, games, bahkan mampu menjalankan GPS Global Positioning System. Handphone yang sudah memiliki kecanggihan tinggi pun disebut smartphone yang arti secara bahasa merupakan telepon cerdas. Smartphone telepon cerdasadalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi, kadang-kadang dengan fungsi yang menyerupai komputer. Belum ada standar pabrik yang menentukan arti telepon cerdas. Bagi 13 beberapa orang, telepon pintar merupakan telepon yang bekerja menggunakan seluruh perangkat lunak sistem operasi yang menyediakan hubungan standar dan mendasar bagi pengembang aplikasi. Bagi yang lainnya, telepon cerdas hanyalah merupakan sebuah telepon yang menyajikan fitur canggih seperti surel surat elektronik, internet dan kemampuan membaca buku elektronik e-book atau terdapat papan ketik baik sebagaimana jadi maupun dihubung keluar dan penyambung VGA. Dengan kata lain, telepon cerdas merupakan komputer kecil yang mempunyai kemampuan sebuah telepon id.wikipedia.org. Lonjakan pengguna perangkat smartphone ini semakin lama semakin besar, khususnya di Indonesia. Menurut data dari Emarketer yang dikutip dari situs www.techinasia.com, jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia mencapai 38,3 juta pengguna pada tahun 2014, dan diprediksi akan terus melonjak pesat dari tahun ke tahun. Perkembangan dari smartphone ini telah merangsang persaingan dalam dunia bisnis. Persaingan antar produsen smartphone saat ini semakin ketat dalam hal meningkatkan penjualan dan mendapatkan pangsa pasar yang paling banyak. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya produsen-produsen yang ”bermain” dalam bisnis smartphone ini, serta semakin banyak pula produk-produk yang ditawarkan kepada masyarakat mulai dari kelas low-end sampai kelas high-end. Dalam menghadapi persaingan ini, para pelaku bisnis smartphone harus dapat memacu dan memaksimalkan segala sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan agar dapat terus bertahan dalam peta persaingan usaha. Berbagai strategi-strategi jitu dalam memasarkan produk-produknya harus dapat terus 14 dijalankan secara efektif agar dapat memenangkan hati dari calon konsumen yang dituju. Brand image produk memegang peranan penting dalam perusahaan untuk dapat bertahan dalam persaingan yang semakin ketat dalam bisnis smartphone. Brand image yang positif akan membuat konsumen menyukai suatu produk dengan merek yang bersangkutan, bahkan merangsang konsumen untuk loyal terhadap merek tersebut, sedangkan bagi produsen brand image yang baik akan menghambat kegiatan pemasaran pesaing. Kondisi ini sangat menguntungkan bagi perusahaan. Brand image mempresentasikan keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu. Brand image adalah jumlah dari gambaran-gambaran, kesan- kesan, dan keyakinan-keyakinan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu produk. Citra terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek, yang akan merangsang konsumen untuk melakukan pembelian Setiadi, 2003:108. Diferensiasi produk merupakan salah satu atribut penting dalam pembentukan brand image yang positif dalam benak konsumen. Diferensiasi produk sebagai suatu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan dalam memenangkan persaingan di pasar dengan menetapkan sekumpulan perbedaan- perbedaan yang berarti pada produk yang ditawarkan untuk membedakan produk dengan produk pesaingnya, sehingga dapat dipandang atau dipersepsikan konsumen bahwa produk tersebut mempunyai nilai tambah yang diharapkan konsumen Irawan, 2011:3. 15 Pelaksanaan diferensiasi produk akan membuat konsumen melihat suatu produk dengan merek yang paling mampu memenuhi kebutuhannya, sehingga kemudian akan sampai pada tahap seorang konsumen memilih untuk mengkonsumsi suatu produk tidak hanya berdasarkan fungsi dasarnya saja, tetapi berkembang menjadi keinginan sekunder yaitu keinginan untuk mengkonsumsi suatu produk dengan merek tertentu yang dapat memenuhi kebutuhannya, sehingga kemudian akan muncul pertanyaan tentang dasar pemikiran konsumen tersebut dalam membuat keputusan pembeliannya ketika konsumen tersebut diperhadapkan pada sejumlah besar alternatif produk dengan merek berbeda dan saling bersaing. Keadaan ini yang mendorong timbulnya persaingan yang ketat dalam dunia usaha dan memaksa perusahaan untuk lebih tanggap terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dengan sangat cepat Irawan, 2011:3. Promosi juga sangat penting dalam pembentukan brand image suatu produk. Promosi menurut Sastradipoera 2003:188 adalah “setiap upaya marketing yang fungsinya adalah untuk memberikan informasi atau meyakinkan para konsumen aktual atau potensial mengenai kegunaan merits suatu produk atau jasa tertentu dengan tujuan untuk mendorong konsumen baik melanjutkan atau memulai pembelian produk atau jasa perusahaan pada harga tertentu”. Jadi, promosi yang mampu memberikan informasi yang baik dan dapat meyakinkan calon konsumen bahwa produk yang ditawarkan jujur dan terpercaya, maka akan menciptakan nilai dari brand image produk tersebut menjadi baik dimata calon konsumen. Sehingga calon konsumen akan lebih mudah membeli produk tersebut karena brand image-nya sudah terpercaya. 16 Salah satu vendor smartphone papan atas yang telah melakukan diferensiasi produk dan promosi yang baik untuk menciptakan brand image yang positif adalah Samsung, melalui produk andalannya yaitu Samsung Galaxy. Diferensiasi produk yang dilakukan pada Samsung Galaxy dapat diamati dari berbagai segi. Dari segi bentuk, Samsung Galaxy memiliki desain, bentuk bodi, dan ukuran yang beragam, nyaman digenggam, serta memiliki ciri khas ala Samsung Galaxy. Dari segi keistimewaan, Samsung Galaxy memiliki fitur-fitur seperti kualitas kamera yang baik, kejernihan layar touch screen, kapasitas memori internal yang besar, dan lain-lain. Dari segi kualitas kinerja, Samsung Galaxy memiliki kecepatan akses internet yang cepat, kecepatan processor, dan kapasitas RAM yang cukup besar sehingga kinerja dalam menjalankan sistem operasi dan aplikasi-aplikasinya berjalan cukup mulus. Dan dari segi daya tahan, Samsung Galaxy memiliki perangkat hardware yang teruji dan tahan lama sehingga masa pakai produk dapat berlangsung lama. Sedangkan dalam promosi, Samsung juga melakukan pengiklanan di media cetak dan elektronik, memberikan hadiah dan bonus, bahkan mengadakan event besar seperti saat launching varian produk smartphone Samsung Galaxy yang terbaru. Strategi diferensiasi produk dan promosi ini dilakukan oleh Samsung untuk menciptakan brand image yang positif di tengah-tengah masyarakat. Samsung Galaxy yang bersistem operasi Android ini merupakan smartphone yang paling terkenal dan paling laris di pasaran. Hal tersebut dapat dilihat pada data dalam tabel berikut ini: 17 Tabel 1.1 Data Penjualan dan Pangsa PasarLima BesarVendorSmartphone Dunia Tahun 2012-2014 dalam juta unit Vendor 2012 2013 2014 Penjualan Pangsa Pasar Penjualan Pangsa Pasar Penjualan Pangsa Pasar Samsung 219,7 30,3 316,4 31,3 318,2 24,5 Apple 135,9 18,7 153,4 15,1 192,7 14,8 Huawei 29,1 4,0 49,0 4,8 73,6 5,7 LG 26,3 3,6 47,8 4,7 59,2 4,6 Lenovo 23,7 3,3 45,5 4,5 70,0 5,4 Lainnya 290,5 40,1 407,4 40,0 587,3 45,1 Total 725,3 100,0 1.019,4 100,0 1.301,1 100,0 Sumber: IDC Worldwide Mobile Phone Tracker 2014 2015, data diolah Dalam Tabel 1.1 dapat kita lihat bahwa Samsung menjadi pemuncak dalam hal penjualan dan pangsa pasar smartphone duniaselama tiga tahun. Samsung berhasil melakukan penjualan 219,7 juta unit dan pangsa pasar 30,3 pada tahun 2012, penjualan 316,4 juta unit dan pangsa pasar 31,3 pada tahun 2013, dan penjualan 318,2 juta unit dan pangsa pasar 24,5 pada tahun 2014. Samsung berhasil mengalahkan empat vendor papan atas lainnya yaitu Apple, Huawei, LG, dan Lenovo selama tiga tahun terakhir. Namun, apabila kita membaca lebih teliti data diatas, terdapat sebuah masalah yang apabila diabaikan akan menjadi masalah yang sangat serius bagi Samsung. Dapat kita lihat bahwa pada tahun 2014, dalam hal penjualan, Samsung mengalami pertumbuhan yang sangat kecil, yaitu hanya naik 0,57 1,8 juta unit. Hal ini berbeda dengan keempat pesaing lainnya, yaitu Apple naik 25,62 39,3 juta unit, Huawei naik 50.20 24,6 juta unit, LG naik 23,85 11,4 juta unit, dan Lenovo naik 53,85 24,5 juta unit. Bahkan pangsa pasar Samsung turun dari 31,3 menjadi 24,5 pada tahun 2014. 18 Jika dibandingkan dengan pencapaian yang berhasil dicapai oleh Samsung pada tahun 2013, yaitu pertumbuhan penjualan naik 44 96,7 juta unit dan pangsa pasar naik dari 30,3 menjadi 31,3 , tentu pencapaian yang dicapai Samsung pada tahun 2014 merupakan penurunan prestasi. Hal ini menjadi sebuah masalah yang tidak boleh diabaikan oleh Samsung jika ingin dapat terus bertahan dalam peta persaingan bisnis smartphone ini. Pasar smartphone dapat disegmentasikan berdasarkan klasifikasi umur. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Google di Indonesia yang dikutip dari situs www.ciptamedia.org, menunjukkan bahwa persentase pengguna smartphone di Indonesia berdasarkan usia adalah sebagai berikut; rentang usia 18-24 tahun sebesar 50 , rentang usia 25-34 tahun sebesar 32 , rentang usia 35-44 tahun sebesar 13 , dan rentang usia 45-55 tahun sebesar 6 . Itu artinya smartphone lebih banyak digunakan oleh rentang usia 18-24 tahun. Rentang usia 18-24 tahun merupakan rentang usia remaja sampai dewasa awal yang secara umum merupakan usia bagi kalangan mahasiswa. Sehingga berdasarkan ini dapat dikatakan bahwa kalangan mahasiswa yang berusia 18-24 tahun merupakan pasar yang potensial dan terbesar bagi para pebisnis smartphone di Indonesia dalam memasarkan produk-produknya, terutama bagi Samsung dengan produk Samsung Galaxynya. Universitas Sumatera Utara USU merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri terbesar yang ada di Indonesia. Bahkan menurut DIKTI yang dikutip dalam situs www.starberita.com, bahwa “USU memiliki jumlah mahasiswa terbanyak di Indonesia yaitu sebanyak 48 ribu mahasiswa”. Hal ini 19 menunjukkan bahwa USU yang dengan jumlah mahasiswa yang begitu banyak, merupakan salah satu target pasar yang cukup potensial bagi para pebisnis smartphone, khususnya Samsung. Mahasiswa USU pun selalu mengikuti perkembangan teknologi seperti halnya perkembangan smartphone Samsung Galaxy. Sebagaimana hasil pra survei yang telah dilakukan oleh penulis pada bulan Desember 2014 dalam rangka melihat fenomenanya, 15 dari 30 mahasiswa USU 50 sedang menggunakan produk smartphone Samsung Galaxy. Hal ini membuat mahasiswa dari Universitas Sumatera Utara layak untuk diteliti. Dari uraian-uraian di atas tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul, “Pengaruh Diferensiasi Produk dan Promosi Terhadap Brand Image Samsung Galaxy Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara”.

1.2 Perumusan Masalah