6. Kepuasan Konsumen
Semua pekerjaan terselenggarakan melalui serangkaian proses dan masing-masing proses memiliki pemasok maupun konsumen.
I.5.2.3 Prinsip Budaya Kaizen
Prinsip Budaya Kaizen terdiri dari
21
1. Orientasi Pelanggan, yaitu memelihara mutu, pengembangan, penjualan,
dan pelayanan selama yang memenuhi keperluan pelanggan. :
2. PMT Pengendalian Mutu Terpadu, yaitu kegiatan yang telah
disempurnakan untuk membantu sasaran fungsional silang seperti mutu, biaya, jadwal, pengembangan tenaga kerja dan pengembangan produk
terbaru. 3.
Robotik,yaitusatu pengolah yang bertindak sebagai mesin, struktur mekanikal berbilang paksi yang dikawal oleh komputer dan boleh
berfungsi dalam beberapa tata cara. 4.
Gugus Kendali Mutu, yaitu suatu kelompok kecil yang dengan sukarela melaksanakan kegiatan pengendalian mutu ditempat kerja, yang
melakukan secara berkesinambungan sebagai bagian dari program di seluruh perusahaan, dibidang pengendalian mutu, pengembangan diri,
pendidikan bersama, pengendalian arus dan penyempurnaan ditempat kerja.
21
Imai,Masaaki, Op.Cit, Hal. 35
Universitas Sumatera Utara
5. Sistem Saran, merupakan bagian terintegrasi dari Kaizen yang berorientasi
pada karyawan. Desainnya direncanakan, dilengkapi dan dibicarakan sebaik-baiknya sebagai strategi perusahaan.
6. Otomatisasi, dipergunakan untuk menggambarkan ciri khas produksi
dimana sebuah mesin dirancang untuk berhenti secara otomatis bila menghasilkan barang yang cacat.
7. Disiplin di tempat kerja, yaitu mematuhi setiap peraturan-peraturan sesuai
dengan sistem yang diterapkan diperusahaan tersebut. 8.
Pemeliharaan Produktivitas Terpadu, bertujuan untuk memelihara efektivitas alat semaksimal mungkin sepanjang umur alat itu.
9. Kamban, yaitu alat komunikasi dalam sistem produksi dan pengendalian
sediaan. 10.
Penyempurnaan Mutu, yaitu memelihara dan menyempurnakan mutu melalui penyempurnaan bertahap dan inovasi menghasilkan
penyempurnaan radikal sebagai hasil investasi besar-besaran dalam teknologi danatau peralatan.
11. Tepat Waktu Just in Time, teknik produksi dan pengendalian sediaan
yang merupakan bagian dari sistem produksi Toyota untuk mencegah pemborosan dalam produksi.
12. Tanpa Cacat, yaitu memperhatikan kesempurnaan kualitas barang tanpa
ada kerusakan sedikitpun.
Universitas Sumatera Utara
13. Aktivitas Kelompok Kecil, yaitu kelompok sukarela kecil yang tidak
resmi, disusun dalam perusahaan untuk melaksanakan tugas khusus di bengkel.
14. Hubungan Kooperatif Karyawan-Manajemen, yaitu karyawan mendapat
peluang untuk bekerja lebih baik dan lebih efisien pada proses atau mesin yang disempurnakan dan menjalin kerjasama yang baik kepada manajer.
15. Pengembangan produk baru, yaitu dengan menciptakan ide untuk
mengembangkan produk baru yang memberikan nilai unggul bagi pelanggan.
Prinsip-prinsip Kaizen yang sering diterapkan dalam perusahaan di Jepang adalah
22
1. Memfokuskan pada Pelanggan
:
Dalam Kaizen semua aktivitas diarahkan pada kepuasan pelanggan dan fokus pandangan jangka panjang pada kebutuhan pelanggan. Perusahaan harus
menyediakan produk bermutu tinggi dan pelayanan untuk menyampaikannya ke tangan konsumen untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
2. Melakukan Perbaikan Secara Terus-Menerus
Perusahaan tidak akan berhenti setelah perbaikan berhasil diimplementasikan. Setiap kemajuan akan dipersatukan dalam proses
desainmanufakturmanajemen sebagai standar prestasi kerja yang baru dan formal.
22
Wellington P, Op.Cit, Hal. 56
Universitas Sumatera Utara
3. Mengakui Masalah Secara Terbuka
Pada perusahaan Kaizen, setiap tim kerja dapat mengemukakan masalahnya secara terbuka. Mereka akan mendapat perhatian dari setiap orang
yang ada di tim, departemen atau perusahaan dan menerima ide penyelesaian masalah dari siapapun.
4. Mendorong Keterbukaan
Pada perusahaan Kaizen, ruang kerja bersifat terbuka, kebersamaan lebih disukai sehingga membuat kepemimpinan semakin jelas dan komunikasi semakin
hidup. 5.
Menciptakan Tim Kerja Setiap individu dalam sebuah perusahaan Kaizen menjadi anggota tim
kerja yang diarahkan oleh seorang pimpinan tim. Keberhasilan tim tergantung sejauh mana tujuan tim dan tingkat kemampuan tim. Kegiatan tim dikendalikan
dengan pemeriksaan yang memadai dan keseimbangan dalam prestasi kerjanya. 6.
Mengelola Proyek Lewat Tim Lintas Fungsional Kaizen menyatakan bahwa tidak seorang pun atau satu tim pun harus
mempunyai semua keterampilan atau ide terbaik untuk mengelola satu proyek secara efisien, bahkan dalam hal yang menyangkut disiplin ilmunya sendiri.
7. Mengembangkan Proses Hubungan yang Tepat
Pada perusahaan Kaizen diharapkan terjalin hubungan yang harmonis pada komunikasi dan cara untuk menghindari konfrontasi antar pribadi.
Universitas Sumatera Utara
8. Mengembangkan Disiplin Pribadi
Adanya rasa hormat pada diri sendiri dan perusahaan menunjukkan kekuatan dan keutuhan dalam diri seseorang serta kapasitas agar menjadi
harmoni dengan rekan dan pelanggan. 9.
Memberikan Informasi kepada Setiap Karyawan Kaizen memberikan syarat agar semua staff mendapat informasi lengkap
mengenai perusahaan mereka, secara induksi formal, terstruktur, lengkap, berkepanjangan dan sepanjang mereka masih menjadi karyawan.
10. Membuat Setiap Karyawan Menjadi Mampu
Membuat karyawan menjadi mampu berarti memberi bekal keterampilan dan peluang untuk menerapkan informasi yang diberikan. Lewat pelatihan
berbagai keterampilan, dorongan, tanggungjawab membuat keputusan, akses dalam sumber data dan anggaran, umpan balik dan imbalan, karyawan mendapat
wewenang untuk memberikan pengaruh yang cukup besar pada diri sendiri dan kegiatan perusahaan.
I.5.2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Budaya Kaizen