Pengaruh Motivasi dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales Operasion Auto (2000) cabang Medan

(1)

LAMPIRAN

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. ASTRA INTERNASIONAL Tbk – TOYOTA SALES OPERASION AUTO (2000)

CABANG MEDAN

Responden yang terhormat,

Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi daftar

kuesioner yang diberikan. Informasi yang Bapak/Ibu berikan hanya semata-mata

untuk data penelitian dalam rangka penyusunanSkripsi dengan judul “Pengaruh

Motivasi dan Pengalaman Kerja terhadap Produktivitas Karyawan pada PT. Astra

Internasional, Tbk – Toyota Sales Operasion Auto (2000) Cabang Medan”, pada

Program Sarjana Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Informasi yang Bapak/Ibu berikan merupakan bantuan yang sangat berarti

dalam penyelesaian penelitian ini. Atas perhatian Bapak/Ibu, saya ucapkan

terimakasih.

A. Petunjuk Penyelesaian

1. Pilihlah pertanyaan sesuai pendapat Bapak/Ibu tentang keberadaan

sikap dan perilaku Bapak/IBu alami dalam lingkungan kerja.

2. Pilihlah jawaban dengan memberikan tanda centang (√) pada salah satu jawaban yang paling sesuai menurut Bapak/Ibu. Adapun makna


(2)

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

KS = Kurang Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

B. Identitas Kuesioner

Berilah tanda centang (√) pada salah satu pilihan yang telah disediakan.

1 Jenis Kelamin a. Pria

b. Wanita

2 Usia a. ≤ 30 Tahun

b. 31-40 Tahun

c. 41-50 Tahun

d. ≥ 51 Tahun

3 Pendidikan a. SLTA/ Sederajat

b. Diploma

c. Sarjana

d. Magister

4 Lama Bekerja a. 1-10 Tahun

b. 11-20 Tahun

c. 21-30 Tahun


(3)

MOTIVASI

NO Penyataan STS TS KS S SS

1 Pengahasilan yang saya terima saat ini sudah sangat memuaskan

2 Imbalan berupa bonus yang diberikan perusahaan cukup memuaskan bagi saya

3 Insentif yang saya terima saat ini sudah sangat memuaskan

4 Dengan adanya fasilitas-fasilitas kantor yang cukup memadai, menjadikan saya nyaman melakukan pekerjaan yang saya tangani

5 Saya merasa aman dalam lingkungan pekerjaan saya

6 Saya menganggap rekan-rekan kerja sebagai keluarga

7 Saya dapat bersosialisasi dengan karyawan lain

8 Saya setuju adanya pemberian pujian atas hasil kerja

9 Prestasi kerja yang saya peroleh membuat kesempatan untuk memiliki jenjang karier yang lebih tinggi

10 Saya berpartisipasi dalam pembuatan keputusan tentang pekerjaan

11 Saya turut serta dalam kegiatan-kegiatan penting di perusahaan


(4)

PENGALAMAN KERJA

No Peryataan STS TS KS S SS

1 Dalam bekerja saya selalu

menyelesaikan tugas tepat waktu

2 Saya tidak membuang-buang waktu

dengan kegiatan lain yang tidak berkaitan dengan pekerjaan

3 Saya selalu mengerjakan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang benar

4 Pengalaman kerja yang saya miliki, membantu mengurangi kesalahan-kesalahan yang saya lakukan pada saat saya melaksanakan pekerjaan saya

5 Pengalaman kerja yang saya miliki sangat membantu saya dalam pekerjaan saya saat ini.


(5)

PRODUKTIVITAS KARYAWAN

No Pernyataan STS TS KS S SS

1 saya mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari yang target yang ditentukan.

2 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dengan hasil yang diharapkan.

3 Saya dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan dengan hasil yang diharapkan pula.

4 Saya selalu meminimalisir kesalahan dalam bekerja.

5 Saya selalu tepat waktu datang ke kantor.

6 Saya selalu mengerjakan tugas dengan penuh tanggung jawab.

7 Saya harus menaati peraturan yang telah ditetapkan perusahaan.


(6)

TABULASI DATA RESPONDEN

X 1 JUMLAH X 2 JUMLAH Y JUMLAH

3 4 4 5 5 5 4 5 35 5 5 5 5 25 5 4 3 4 5 4 25

4 4 4 3 4 4 4 4 31 5 3 3 4 20 3 4 3 4 4 3 21

5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 4 4 4 22 4 5 5 5 5 5 29

3 4 4 3 4 4 4 4 30 5 4 4 4 22 4 3 3 3 3 3 19

5 5 4 4 4 4 4 5 35 5 4 4 4 22 4 4 4 4 4 4 24

3 4 4 3 4 4 4 4 30 5 3 3 3 19 3 4 3 4 3 4 21

4 4 4 3 3 3 4 3 28 5 3 3 4 20 4 4 4 4 4 4 24

4 4 4 4 4 4 4 4 32 5 3 4 3 20 3 3 3 3 3 4 19

5 4 3 4 4 4 4 4 32 5 5 2 2 19 1 5 4 4 2 4 20

5 4 4 4 5 5 5 5 37 5 4 4 4 22 3 4 4 5 4 4 24

2 4 4 2 4 4 2 4 26 5 4 4 4 22 4 4 4 4 3 4 23

4 4 4 3 4 4 4 4 31 5 4 4 4 22 4 4 4 4 4 4 24

4 5 5 4 5 5 5 4 37 5 4 4 4 22 4 5 4 4 4 4 25

4 4 4 4 4 4 4 4 32 5 4 4 4 22 4 4 4 4 3 4 23

4 4 4 4 3 4 4 5 32 5 4 4 4 22 4 4 4 4 4 5 25

4 4 4 2 4 2 2 4 26 5 4 3 4 21 3 4 3 2 2 3 17

4 4 4 4 4 4 4 4 32 5 4 3 4 21 4 4 4 4 4 4 24

4 4 4 4 4 4 4 4 32 5 4 4 4 22 3 4 4 4 4 4 23

4 4 5 5 4 4 4 4 34 5 5 5 5 25 5 4 5 4 4 4 26

4 4 4 4 3 4 4 4 31 5 4 3 4 21 4 4 4 4 4 4 24

2 4 2 5 1 3 4 4 25 5 3 4 1 18 5 1 2 3 2 4 17

5 4 3 4 5 5 5 4 35 5 4 4 4 22 3 4 5 4 4 4 24

5 5 5 4 4 4 4 4 35 5 4 4 5 23 5 4 5 4 4 5 27

5 4 4 4 4 4 4 5 34 5 4 4 4 22 4 5 4 4 4 4 25

5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 3 4 22 4 5 4 4 4 3 24

4 4 5 2 4 4 4 4 31 5 3 3 4 20 4 3 3 3 3 4 20

4 4 5 3 4 4 4 5 33 5 5 5 4 24 4 4 4 3 4 4 23

3 4 4 3 4 4 4 4 30 5 3 3 3 19 3 4 3 3 3 4 20

5 5 4 3 5 4 4 5 35 5 5 5 5 25 4 5 5 5 4 5 28

4 4 4 4 4 4 4 4 32 5 4 4 4 22 4 4 4 4 4 4 24

4 4 5 3 4 4 4 4 32 5 4 4 4 22 4 5 4 4 4 3 24

4 4 5 4 4 3 3 4 31 5 3 4 4 21 3 5 4 5 4 4 25

3 5 5 3 4 4 5 5 34 5 4 4 4 22 5 5 3 4 4 5 26

4 5 5 3 4 4 4 4 33 5 4 4 4 22 4 5 4 4 4 5 26

4 4 5 3 4 4 4 4 32 5 4 4 3 21 3 4 3 3 3 4 20


(7)

5 4 5 4 4 4 5 4 35 5 4 4 4 22 4 4 4 4 4 4 24

3 5 5 2 4 4 4 4 31 5 5 4 4 23 5 5 4 3 3 5 25

3 4 5 4 4 4 4 4 32 5 3 3 5 21 4 4 3 4 4 4 23

3 5 5 3 4 4 4 4 32 5 4 4 4 22 4 5 4 4 4 4 25

1. UJI VALIDITAS Uji Validitas 1

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.902 23

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

VAR00001 3.8667 .62881 30

VAR00002 4.3000 .53498 30

VAR00003 4.4667 .73030 30

VAR00004 3.4667 .81931 30

VAR00005 4.1333 .43417 30

VAR00006 4.0667 .52083 30

VAR00007 4.1667 .53067 30

VAR00008 4.0667 .52083 30

VAR00009 4.0000 .64327 30

VAR00010 3.9000 .66176 30


(8)

VAR00012 4.1333 .68145 30

VAR00013 4.0000 .78784 30

VAR00014 4.3667 .71840 30

VAR00015 3.8000 .71438 30

VAR00016 3.9000 .66176 30

VAR00017 3.6667 .71116 30

VAR00018 3.9667 .61495 30

VAR00019 3.5667 .72793 30

VAR00020 3.9333 .63968 30

VAR00021 3.7333 .63968 30

VAR00022 3.4333 .85836 30

VAR00023 3.3333 1.06134 30

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

VAR00001 86.2333 71.495 .590 .896

VAR00002 85.8000 76.097 .191 .904

VAR00003 85.6333 72.792 .388 .901

VAR00004 86.6333 70.033 .544 .897

VAR00005 85.9667 75.826 .284 .902

VAR00006 86.0333 74.240 .407 .900

VAR00007 85.9333 74.754 .341 .901

VAR00008 86.0333 71.137 .769 .893

VAR00009 86.1000 71.610 .564 .896

VAR00010 86.2000 72.097 .501 .898

VAR00011 86.2667 71.995 .579 .896

VAR00012 85.9667 73.826 .331 .902

VAR00013 86.1000 70.576 .526 .897

VAR00014 85.7333 70.754 .570 .896

VAR00015 86.3000 68.631 .762 .891

VAR00016 86.2000 68.993 .794 .891


(9)

VAR00018 86.1333 75.223 .240 .903

VAR00019 86.5333 72.533 .411 .900

VAR00020 86.1667 71.592 .569 .896

VAR00021 86.3667 71.757 .553 .897

VAR00022 86.6667 69.678 .541 .897

VAR00023 86.7667 67.426 .551 .898

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

90.1000 78.162 8.84093 23

UJI VALIDITAS

2

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


(10)

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

VAR00001 3.8667 .62881 30

VAR00003 4.4667 .73030 30

VAR00004 3.4667 .81931 30

VAR00006 4.0667 .52083 30

VAR00008 4.0667 .52083 30

VAR00009 4.0000 .64327 30

VAR00010 3.9000 .66176 30

VAR00011 3.8333 .59209 30

VAR00013 4.0000 .78784 30

VAR00014 4.3667 .71840 30

VAR00015 3.8000 .71438 30

VAR00016 3.9000 .66176 30

VAR00017 3.6667 .71116 30

VAR00019 3.5667 .72793 30

VAR00020 3.9333 .63968 30

VAR00021 3.7333 .63968 30

VAR00022 3.4333 .85836 30

VAR00023 3.3333 1.06134 30

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

VAR00001 65.5333 57.913 .606 .902

VAR00003 64.9333 59.237 .386 .908

VAR00004 65.9333 56.409 .571 .903

VAR00006 65.3333 61.057 .342 .908

VAR00008 65.3333 58.092 .724 .900

VAR00009 65.4000 58.731 .504 .905

VAR00010 65.5000 59.017 .458 .906

VAR00011 65.5667 59.151 .506 .904


(11)

VAR00014 65.0333 57.482 .561 .903

VAR00015 65.6000 55.283 .783 .897

VAR00016 65.5000 55.500 .829 .896

VAR00017 65.7333 55.444 .771 .897

VAR00019 65.8333 58.489 .457 .906

VAR00020 65.4667 58.326 .550 .903

VAR00021 65.6667 58.161 .568 .903

VAR00022 65.9667 55.689 .600 .902

VAR00023 66.0667 53.306 .624 .903

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

69.4000 64.110 8.00689 18

2. ANALISIS DATA STATISTIK Deskriptif Variabel

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2 2 5.0 5.0 5.0

3 8 20.0 20.0 25.0

4 20 50.0 50.0 75.0

5 10 25.0 25.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

Statistics VAR0 0001 VA R00 002 VA R00 003 VA R00 004 VA R00 005 VA R00 006 VA R00 007 VA R00 008 VA R00 009 VA R00 010 VA R00 011 VA R00 012 VA R00 013 VA R00 014 VA R00 015 VA R00 016 VA R00 017 VAR0 0018

N Valid 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40


(12)

VAR00002

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 4 30 75.0 75.0 75.0

5 10 25.0 25.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

VAR00003

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2 1 2.5 2.5 2.5

3 2 5.0 5.0 7.5

4 21 52.5 52.5 60.0

5 16 40.0 40.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

VAR00004

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2 4 10.0 10.0 10.0

3 13 32.5 32.5 42.5

4 18 45.0 45.0 87.5

5 5 12.5 12.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

VAR00005

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1 1 2.5 2.5 2.5

3 3 7.5 7.5 10.0


(13)

VAR00006

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2 1 2.5 2.5 2.5

3 3 7.5 7.5 10.0

4 30 75.0 75.0 85.0

5 6 15.0 15.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

VAR00007

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2 2 5.0 5.0 5.0

3 1 2.5 2.5 7.5

4 30 75.0 75.0 82.5

5 7 17.5 17.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

VAR00008

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 3 1 2.5 2.5 2.5

4 29 72.5 72.5 75.0

5 10 25.0 25.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

VAR00009

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 5 40 100.0 100.0 100.0

5 7 17.5 17.5 100.0


(14)

VAR00010

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 3 9 22.5 22.5 22.5

4 24 60.0 60.0 82.5

5 7 17.5 17.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

VAR00011

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2 1 2.5 2.5 2.5

3 11 27.5 27.5 30.0

4 24 60.0 60.0 90.0

5 4 10.0 10.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

VAR00012

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1 1 2.5 2.5 2.5

2 1 2.5 2.5 5.0

3 5 12.5 12.5 17.5

4 28 70.0 70.0 87.5

5 5 12.5 12.5 100.0


(15)

VAR00016

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2 1 2.5 2.5 2.5

3 8 20.0 20.0 22.5

4 27 67.5 67.5 90.0

5 4 10.0 10.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

VAR00013

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1 1 2.5 2.5 2.5

3 10 25.0 25.0 27.5

4 23 57.5 57.5 85.0

5 6 15.0 15.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

VAR00014

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1 1 2.5 2.5 2.5

3 3 7.5 7.5 10.0

4 24 60.0 60.0 70.0

5 12 30.0 30.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

VAR00015

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2 1 2.5 2.5 2.5

3 12 30.0 30.0 32.5

4 22 55.0 55.0 87.5


(16)

VAR00015

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2 1 2.5 2.5 2.5

3 12 30.0 30.0 32.5

4 22 55.0 55.0 87.5

5 5 12.5 12.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

VAR00017

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2 3 7.5 7.5 7.5

3 9 22.5 22.5 30.0

4 26 65.0 65.0 95.0

5 2 5.0 5.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

VAR00018

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 3 6 15.0 15.0 15.0

4 27 67.5 67.5 82.5

5 7 17.5 17.5 100.0


(17)

3. ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -5.890 4.140 -1.423 .163

Motivasi .815 .211 .469 3.872 .000

Pengalaman kerja .357 .104 .417 3.441 .001

b. Dependent Variable: Produktivitas karyawan


(18)

4. Scatter Plot Uji Heterokedastisitas

5. Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 40

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 1.74999332

Most Extreme Differences Absolute .092

Positive .059

Negative -.092

Kolmogorov-Smirnov Z .580

Asymp. Sig. (2-tailed) .889


(19)

6. Scatter Plot Uji Heterokedastisitas

7. Hasil Uji Glejser

Hasil Uji Glejser Heteroskedastisitas Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.411 2.336 .604 .549

Motivasi .089 .119 .137 .746 .460

Pengalaman kerja -.059 .059 -.187 -1.006 .321


(20)

8. Hasil Uji Multikolinearitas

Uji Nilai Tolerance dan VIF Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -5.890 4.140 -1.423 .163

Motivasi .815 .211 .469 3.872 .000 .761 1.314

Pengalama

n kerja .357 .104 .417 3.441 .001 .761 1.314

a. Dependent Variable: Produktivitas Kerja

9. Hasil Uji Signifikansi Simultan (uji-F)

Hasil Uji Signifikan Simultan (uji-F) ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 168.963 2 84.482 26.171 .000a

Residual 119.437 37 3.228

Total 288.400 39

a. Predictors: (Constant), Pengalaman kerja, Motivasi b. Dependent Variable: Produktivitas Kerja


(21)

10.Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji Signifikansi Parsial (Uji t) Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -5.890 4.140 -1.423 .163

Motivasi .815 .211 .469 3.872 .000

Pengalaman

kerja .357 .104 .417 3.441 .001

a. Dependent Variable: Produktivitas kerja

11.Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²)

Hasil Pengujian Koefisien Determinasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .765a

.586 .563 1.79667

a. Predictors: (Constant), Pengalaman Kerja, Motivasi


(22)

Ahmadi, Djauzak, 2004. “Peningkatan Mutu Pendidikan Sebagai Sarana Pembangunan Bangsa”, Jakarta : Balai Pustaka.

Danim, Sudarwan. 2004. Motivasi, Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok. Jakarta: Rineka Cipta

Foster, Bill. 2001. Pembinaan untuk Peningkatan Kinerja Karyawan. PPM : Jakarta

Flippo. Edwin B. 1993. Manajemen Personalia, Edisi 6. Jakarta : Erlangga

Ghozali, H. Imam, 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progam SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hasibuan Malayu SP.2004. Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi revisi, Bumi Aksara, Jakarta.

Handoko, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi kedua. Jakarta : Bumi Aksara

Ishak. 2003. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Kuncoro, Mudrajad, 2009. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi, Edisi 3, Jakarta : Erlangga.

Malthis, Robert L dan John H. Jackson. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Buku I. Salemba Empat, Jakarta.

Robbins, Stephen P., Timothy A. Judge, 2007. Perilaku Organisasi, Edisi 12 Buku 1, Salemba Empat, Jakarta

Robbins, Stephen P.2006.Prilaku Organisasi. Edisi kesepuluh. Klaten: PT Intan Sejati

Robbins, Stephen P.2002.Prinsip – Prinsip Perilaku Organisasi.Edisi kelima.Jakarta : Erlangga

Rivai, Prof. Dr. Veithzal, M.B.A.2009.MSDM untuk Perusahaan (Dari Teori Ke Praktik). Edisi satu.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Ravianto J. 2000. Pengukuran Produktivitas. Yogyakarta: Kanisius. Universitas Sumatera Utara


(23)

Rivai, Veithzal, 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. PT. Raja Grafindrasadao Pe, Jakarta.

Siagian, Sondang P, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta.

Siagian, Sondang P. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas. Jakarta: Rineka Cipta

Syukur, 2001. “Metode Penelitian dan Penyajian data Pendidikan”, Semarang : Medya Wiyata.

Sedarmayanti, 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Ilham Jaya

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung.

Situmorang , Syafrizal Helmi, Iskandar Muda, Doli M. Ja’far Dalimunthe, Fadli, Fauzie Syarief, 2010. ANALISIS DATA Untuk Riset Manajemen dan Bisnis, USU Press, Medan.

Situmorang, Syafrizal Helmi, Muslich Lufti. Analisis Data: Untuk Riset Manajemen dan Bisnis, Edisi2, 2011. USU Press, Medan.

Tampubolon, 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Umar, Husein, 2000. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Rajawali Press, Jakarta.

SKRIPSI

Damayanti. 2009. “Pengaruh Motivasi Kerja Karyawan Terhadap Produktifitas Kerja Karyawan CV. Bening Natural Furniture Di Semarang”. Skripsi. Semarang : Program Studi Magister Manajemen Universitas Diponegoro

Ferawanti, 2005. “Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Keperawatan pada Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta”. Skripsi. Tidak Dipublikasikan. Surakarta : FE UMS.


(24)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Menurut tujuannya penelitian ini termasuk dalam penelitian terapan

(applied research), merupakan penelitian yang menyangkut aplikasi teori untuk

memecahkan permasalahan tertentu. Dari tiga jenis penelitian terapan, penelitian

ini termasuk penelitian evaluasi, yaitu penelitian yang diharapkan dapat

memberikan masukan atau mendukung pengambilan keputusan tentang nilai

relative dari dua atau lebih alternative tindakan (Kuncoro, 2009: 7). Menurut

tingkat eksplanasinya (tingkat penjelasannya) penelitian ini adalah penelitian

asosiatif (hubungan) yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan

antara dua variable atau lebih. Berdasarkan bentuk hubungan antara variabelnya

penelitian ini adalah hubungan kasual, yaitu hubungan sebab akibat, jadi disini

ada variable yang mempengaruhi dan dipengaruhi (Sugiyono, 2008:25).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Astra Internasional, Tbk – Toyota

Sales Operasion Auto (2000) cabang Medan, waktu penelitian direncanakan pada


(25)

3.3 Batasan Operasional

Penulis dalam hal ini membatasi masalah produktivitas kerja karyawan

yang berhubungan dengan motivasi dan pengalaman kerja. Sehingga masalah

yang diteliti hanya sekitar pengaruh motivasi, pengalaman kerja terhadap

produktivitas kerja karyawan di departemen produksi suatu perusahaan.

3.4 Defenisi Operasional

Dalam penelitian ini terdapat tiga variable penelitian

a. Variabel Independen (X): Yang terdiri dari: 1) Motivasi

Menurut Hasibuan, Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang

menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja

sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya

untuk mencapai kepuasan.

2) Pengalaman kerja

Menurut Manullang, pengalaman kerja adalah proses pembentukan

pengetahuan atau keterampilan tentang metode suatu pekerjaan karena

keterlibatan karyawan tersebut dalam pelaksanaan tugas pekerjaan.

b. Variable Dependen (Y): Produktivitas Kerja

Produktivitas kerja adalah, produktivitas didefinisikan sebagai rasio antara

output dengan input, atau rasio antara hasil produksi dengan total sumber


(26)

Variable dalam penelitian ini didefenisikan berdasarkan jenis variable dan

indicator masing- masing variasble sebagai berikut:

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variable Defenisi Dimensi Indicator Skala

Motivasi Merupakan hasrat di dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan tindakan. 1. Kebutuhan Fisiologis 2. Kebutuhan Rasa Aman 3. Kebutuhan Sosial 4. Kebutuhan Penghargaan 5. Kebutuhan Aktualisasi Diri

a. jaminan keuangan yang lebih baik

b. bonus c. insentif

a. fasilitas kantor yang memadai

b. keamanan dilingkungan kerja.

a. Adanya hubungan interpersonal didalam satu departemen. b. Adanya hubungan

interpersonal dengan personil di departemen lain

a. Pemberian pujian atas hasil kerja

b. prestasi

a. Keikutsertaan karyawan dalam pembuatan keputusan

b. Keikutsertaan karyawan

dalam kegiatan organisasi


(27)

Sumber: Data diolah Robert L. Maltis (2006), Supono (2009), Sondang (2002)data diolah

Variabel Defenisi Dimensi Indikator Skala

Pengalam

an kerja

Pengalaman kerja adalah suatu ukuran tentang lama waktu atau masa kerjanya yang telah ditempuh seseorang dalam memahami tugas-tugas suatu pekerjaan dan telah melaksanakannya dengan baik 1. Waktu 2. Keterampilan 3. Penguasaan Pekerjaan

a. Ketepatan waktu menyelesaikan pekerjaan b. Pemanfaatan waktu a. Pelaksanaan pekerjaan sesuai prosedur b. Menghindari kesalahan

a. Mahir dalam bekerja Likert Produkti vitas kerja Kemampuan karyawan dalam mencapai target perusahaan yang telah ditetapkan. 1. Kuantitas Kerja 2. Kualitas Kerja 3. Disiplin Kerja

a. Volume pekerjaan b. Efisiensi waktu

a. Pelaksanaan pekerjaan cepat & tepat

b. Berhati-hati dalam

melaksanakan pekerjaan

a. Ketepatan waktu b. Tanggung jawab

kerja c. Ketaatan


(28)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran yang digunakan oleh penulis untuk mengetahui masing-

masing variable yaitu variable X1 (motivasi), X2 (pengalaman Kerja) dan

variable Y (Produktivitas kerja) adalah dengan menggunakan skala Likert, yang

menurut Sugiyono (2005: 86) adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial.

Bobot nilai yang diberikan oleh penilai terhadap setiap jawaban adalah sebagai

berikut:

Table 3.2

Instrument Skala Likert

No Item Instrumen Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1


(29)

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Astra Internasional, Tbk – Toyota

Sales Operasion Auto (2000) cabang Medan yang berjumlah 40 orang. Teknik

sampling yang digunakan adalah Sampling Jenuh (sensus) dimana semua anggota

sample karena populasinya relative kecil. (Sugiyono, 2005: 78).

3.7 Jenis Data

Data Primer, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari

sumber utama untuk kemudian diolah dan dianalisis. Data primer dalam

penelitian ini berupa hasil pengisian koesioner dan hasil wawancara yang

dilakukan penulis sebagai data pendukung.

Data Sekunder, merupakan data yang diperoleh dari perusahaan sebagai

tambahan dan data pelengkap dari data primer, antara lain seperti sejarah

singkat perusahaan, struktur organisasi, Job Description pegawai dan

keterangan- keterangan lain yang diperlukan penulis berhubungan dengan

penelitian ini.

3.8 Metode Pengumpulan Data

untuk mengumpulkan data, penulis menggunakan teknik pengumpulan

data sebagai berikut:

3.8.1 Wawancara (interview)

Yaitu teknik pengumpulan data yang dilaukan dengan Tanya jawab


(30)

3.8.2 Daftar Pertanyaan (questionnaire)

Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebarkan

daftar pertanyaan kepada responden di lokasi penelitian.

3.8.3 Studi Dokumentasi

Yaitu mengadakan pencatatan langsung terhadap dokumen atau arsip

yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.9 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 3.9.1 Uji validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah

didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan

alat ukur yang digunakan dalam meneliti yaitu koesioner. Bila

korelasi tiap faktor positif dan besarnya 0,3 keatas maka tiap

faktor tersebut merupakan kontruksi yang kuat (Sugiyono, 2005:

146). Adapun jumlah anggota sampel yang digunakan berjumlah

30 dari karyawan PT. Astra Financial Service cabang Medan.

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang didapat setelah

penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan

(kuesioner). Pengujian validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan


(31)

dengan cara one shot method artinya pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner

cukup dilakukan sekali.

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 dengan

kriteria sebagai berikut :

a. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan dinyatakan valid.

b. Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.

c. Nilai r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation.

Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan

kepada 30 responden diluar dari responden penelitian, tetapi memiliki

karakteristik yang sama dengan responden penelitian.

Nilai r tabel dengan ketentuan df = jumlah kasus = 30 dan tingkat


(32)

TABEL 3.3

Hasil Uji Validitas Pertama Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

Keterangan variabel

VAR00001 86.2333 71.495 .590 .896 Valid

VAR00002 85.8000 76.097 .191 .904 Tidak Valid

VAR00003 85.6333 72.792 .388 .901 Valid

VAR00004 86.6333 70.033 .544 .897 Valid

VAR00005 85.9667 75.826 .284 .902 Tidak Valid

VAR00006 86.0333 74.240 .407 .900 Valid

VAR00007 85.9333 74.754 .341 .901 Tidak Valid

VAR00008 86.0333 71.137 .769 .893 Valid

VAR00009 86.1000 71.610 .564 .896 Valid

VAR00010 86.2000 72.097 .501 .898 Valid

VAR00011 86.2667 71.995 .579 .896 Valid

VAR00012 85.9667 73.826 .331 .902 Tidak Valid

VAR00013 86.1000 70.576 .526 .897 Valid

VAR00014 85.7333 70.754 .570 .896 Valid

VAR00015 86.3000 68.631 .762 .891 Valid

VAR00016 86.2000 68.993 .794 .891 Valid

VAR00017 86.4333 69.082 .725 .892 Valid

VAR00018 86.1333 75.223 .240 .903 Tidak Valid

VAR00019 86.5333 72.533 .411 .900 Valid

VAR00020 86.1667 71.592 .569 .896 Valid

VAR00021 86.3667 71.757 .553 .897 Valid

VAR00022 86.6667 69.678 .541 .897 Valid

VAR00023 86.7667 67.426 .551 .898 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (April 2012)

Terlihat pada pertanyaan nomor 2, 5, 7, 12 dan 18 data tidak valid karena


(33)

nomor 2, 5, 7, 12, dan 18 dibawah 0.361. berarti pertanyaan yang tidak valid harus

dibuang, setelah itu dilakukan pengujian kembali.

TABEL 3.4

Hasil Uji Validitas kedua Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

Keterangan variabel

VAR00001 65.5333 57.913 .606 .902 Valid

VAR00003 64.9333 59.237 .386 .908 Valid

VAR00004 65.9333 56.409 .571 .903 Valid

VAR00006 65.3333 61.057 .342 .908 Valid

VAR00008 65.3333 58.092 .724 .900 Valid

VAR00009 65.4000 58.731 .504 .905 Valid

VAR00010 65.5000 59.017 .458 .906 Valid

VAR00011 65.5667 59.151 .506 .904 Valid

VAR00013 65.4000 57.628 .490 .905 Valid

VAR00014 65.0333 57.482 .561 .903 Valid

VAR00015 65.6000 55.283 .783 .897 Valid

VAR00016 65.5000 55.500 .829 .896 Valid

VAR00017 65.7333 55.444 .771 .897 Valid

VAR00019 65.8333 58.489 .457 .906 Valid

VAR00020 65.4667 58.326 .550 .903 Valid

VAR00021 65.6667 58.161 .568 .903 Valid

VAR00022 65.9667 55.689 .600 .902 Valid

VAR00023 66.0667 53.306 .624 .903 Valid


(34)

Tabel 3.4 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan telah valid karena

r hitung > r tabel. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap

pengujian reliabilitas.

3.9.2 Uji Reabilitas

Uji reabilitas diggunakan untuk melihat apakah lat ukur yang diggunakan

tersebut menunjukkan kensistensi dalam mengukur gejala yang sama. Bila

korelasi positif dan signifikan maka instrument tersebut sudah dinyatakan reliabel

(sugiyono, 2005: 120). Adapun jumlah sampel yangn digunakan berjumlah 30

orang dari karyawan pada PT. Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales Operasion

Auto (2000) cabang Medan.

Menurut Ghozali dan Koncoro (dalam Ginting dan Situmorang, 2008:179)

butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan

reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

1. Menurut Ghozali jika nilai Cronbach's Alpha > 0.60 maka pertanyaan reliabel.

2. Menurut Kuncoro jika nilai Cronbach's Alpha > 0.80 maka pertanyaan reliabel.

TABEL 3.5 Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.908 18

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (April 2012)

Tabel 3.5 dapat dilihat bahwa Cronbach's Alpha adalah sebesar 0.908. Apabila


(35)

maka instrument dinyatakan reliabel. Maka Cronbach's Alpha sebesar 0,909 lebih

besar dari 0,8 yang berarti bahwa instrument tersebut reliabel.

3.10 Teknik Analisis Data

teknik analisis data yang digunakan berpedoman pada Sugiyono (2005: 181),

bahwa untuk menguji hipotesis dan analisis data penelitian yang bersifat

hubungan (assosiative) maka dapat dianalisis dengan metode sebagai berikut:

a. Metode Analisis Deskriptif

Metode deskriptif digunakan dalam penelitian ini dengan mengumpulkan,

mengelola, mengklasifikasikan dan menginterprestasikan data penelitian

sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti.

b. Metode Analisi Kuantitatif

Di dalam penelitian ini, penulis menganalisis data dengan memakai

metode analisis statistik regresi linier berganda. Kesamaan regresinya

adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e Dimana:

Y = produktivitas kerja

a = Konstanta

b1-b2 = Koefisien regresi

X1 = skor dimensi Variabel Motivasi

X2 = skor dimensi Variabel Pengalaman Kerja


(36)

suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statisti apabila nilai

statistiknya berada di dalam kritis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaiknya disebut

tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dibawah Ho diterima.

c. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk melihat atau menguji suatu model yang

termasuk layak atau tidak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang

dilakukan dalam penelitian ini adalah:

1. Pengujian Normalitas

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data

mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji ini dilakukan melalui

analisis Kolmogorov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5%

(0,05) maka jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) diatas nilai signifikansi 5%

(0,05) artinya variabel residual berdistribusi normal (Ginting dan

Situmorang, 2008:62).

2. Pengujian Heteroskesdastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah

model regresi terdapat ketidaksamaan varian dari residual suatu

pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika probabilitas signifikan diatas

tingkat kepercayaan 5% (0,05) dapat disimpulkan model regresi tidak


(37)

3. Pengujian Multikolinearitas

Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model

regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk

mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari

besarnya nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui

program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang

tidak dijelaskan oleh variable independen lainnya. Nilai umum yang bisa

dipakai adalah nilai Tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi

multikolinearitas (Ginting dan Situmorang, 2008:73).

Model regresi yang sudah memenuhi syarat asumsi klasik tersebut akan

digunakan untuk menganalisis, melalui pengujian Hipotesis sebagai berikut:

1. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Uji ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing

variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel

dependen. Kriteria pengujiannya sebagai berikut :

H0 : b1 =b2 = b3 = b4 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠b4 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Dengan kriteria pengambilan keputusan :

H0 diterima jika thitung<ttabelpada α = 5%


(38)

2. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Uji Fhitung dilakukan untuk mengetahui apakah secara serentak variabel

bebas (X1, X2, X3, X4) mempunyai pengaruh positif signifikan atau tidak

terhadap variabel terikat (Y). Model hipotesis yang digunakan dalam uji

Fhitung adalah:H0 : b1, b2, b3, b4 = 0 (variabel secara bersama- sama tidak

berpengaruh positif signifikan terhadap variabel terikat).

H0 : b1 b2 b3 b4 0 (variabel secara bersama- sama berpengaruh

positif signifikan terhadap variabel terikat).

Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel. Kriteria pengambilan

keputusan yaitu :

H0 diterima bila Fhitung < Ftabel pada α = 5%

H0 ditolak bila Fhitung > Ftabelpada α = 5%

3. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan motivasi kerja dan pengalaman kerja dalam menerangkan

variasi produktivitas karyawan. Koefisien determinasi (R2) ini berkisar

antara nol sampai dengan satu ( 0 ≤ R2 ≤ 1 ), dimana semakin tinggi R 2 (mendekati 1) berarti motivasi kerja dan pengalaman kerja memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

produktivitas karyawan dan apabila R2 = 0 menunjukkan motivasi kerja

dan pengalaman kerja secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan


(39)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Astra Intenasional, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO 2000)

Cabang Medan adalah perusahaan jasa yang bergerak dibidang perindustrian

mobil, service dan suku cabang Toyota. Perusahaan ini adalah salah satu mean

dealer dan bengkel resmi Toyota yang berada dibawah pengawasan PT. Toyota

Astra Motor Tbk, Jakarta dan menjualnya kepada para konsumen medan.

Perusahaan ini pada mulanya bernama Astra yang diberikan oleh Drs. Tjia

Kian Tie, untuk sebuah perusahaan kecil yang dibelinya tahun 1957. Sang kakak,

William Soeryadjaya menambahkan kata Internasional dan jadilah Astra

Internasional dengan mempunyai empat orang karyawan. Pada tahun 1962 Astra

memperoleh kesempatan sebagai pemasok lokal untuk proyek Jatiluhur.

Tahun-tahun selanjutnya adalah berdagang apapun. Perubahan suasana politik sejak 1966

yang menekankan perkembangan ekonomi membuka kesempatan bagi Astra

usaha terlihat dapat berkembang. Mimpi yang realistis mulai terbentuk pilihannya

adalah bidang kontruksi, transportasi, komunikaasi dan tenaga listrik, meneruskan

aset intelektual pengalaman proyek jatiluhur sebelumnya.

Pada tahun 1967 Astra mengimpor truk berat secara resmi knocked down

(SKD). Era pembbangunan membuat truk itu kelak laku keras. Astra memperoleh


(40)

namanya menjadi Gaya Motor. Pada tahun 1969, Ir. Suhartoyo, Menteri

Perindustrian saat itu menyarankan delegasi Toyota yang berkunjung ke Indonesia

juga menghubungi Astra. Meskipun group itu sudah membuat MOU dengan pihak

lain, namun mereka meminta Gaya Motor tempat Asemblingnya. Ternyata salah

satu eksekusi Toyota dimasa pendudukan telah menggunakan dan faham seluk

beluk assembling plant itu. Astra berkesempatan ikut menjual hasil

assemblingnya.

Target penjualan mobil Toyota di Indonesia untuk lima tahun dapat

dicapai oleh Astra dalam dua tahun. Tahun 1971 joint agreement pembentukan

Toyota Astra Motor ditandatangani dengan saham Toyota 49 % dan sisanya untuk

Astra dan Gaya Motor. Tahun berikutnya bermunculan kemitraan dengan

berbagai macam bisnis terkenal seperti Allis Fuji Xerox copying machines,

Daihatsu Motors dan lain- lain. Bisnis ini diorganisir dalam revisi divisi- divisi

masing- masing.

Satu persatu divisi itu mulai dipisahkan menjadi PT. Astra Internasional,

Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO 2000) Cabang Medan terutama untuk

mencapai administrasinya. Honda division menjadi PT. Federal Motor pada tahun

1971, akhir 1972 Heavy Equitments menjadi PT. United Tractors, 1976 Xerox

division menjadi PT. Astra Graphia. Sebelumnya pada tahun 1975 berdiri Astra

Motor Sales yangb berubah menjadi namanya AUTO 2000 pada tahun 1989.

Astra di tahun 1981 menjadi perusahaan indonesia pertama yang masuk pasar

modal Internasional dengan mengeluarkan floating rate notes di Singapura, diatur


(41)

tahun 1988, dan kemudian mengundang IFC, secara perdana Internasioanl mudah

diraih, dan implementasi diversifikasi dengan strategi portofolio terus melesat.

Pada bulan Juni dan September 1989, kedua anak perusahaan Astra yaitu

United Tractor dan Astra Graphia berturut- turut meluncurkan sahamnya ke

publik. Pada Februari 1990 Astra meluncurkan 30 juta sahamnya ke publik,

ditambah 24,8 juta yang kemudian dicatatkan untuk kelak dijual oleh pemegang

saham lama.

Kini PT. Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales Operational (AUTO

2000) Cabang Medan adalah salah satu group bisnis yang terbesar di Indonesia

dengan pegawai berjumlah lebih dari 100.000 orang.

4.1.2 Bidang Usaha Perusahaan

PT. Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO 2000)

Cabang Medan adalah sebuah perusahaan jasa yang bergerak dibidanng

perindustrian mobil, service dan suku cabang Toyota. Perusahaan ini adalah salah

satu mean dealer dan bengkel resmi Toyota yang berada dibawah pengawasan PT.

Astra Motor Tbk, Jakarta dan menjualnya kepada para konsumen khususnya di

kota Medan.

Adapun produk yang diluncurkan untuk dipasarkan PT. Astra

Internasional, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO 2000) Cabang Medan adalah


(42)

a. Toyota Camry

b. Toyota Altis

c. Toyota Vios

d. Toyota Soluna

e. Toyota All New Corolla

f. Toyota Innova

g. Toyota Kijang

h. Toyota Avanza

i. Toyota Land Cruiser

j. Toyota Dyna

Visi dan misi perusahaan memberikan kualitas pelayanan terbaik kepada para

konsumen dan agar selalu terus meningkatkan kualitas disegala bidang serta

menjadikan perusahaan sebagai market leader yang harus menempatkan produk,

distribusi dan purna jual sebagai senjata utama dengan dukungan pelayanan

terbaik bagi pelanggan.

Prinsip kualitas pelayanan harus mendasari kerja dan aktivitas disegala

bidang. Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan seperti tertuang diatas

meliputi semua unsur baik pelayanan penjualan (sales) dan pelayanan service

(after sales).

4.1.3 Stuktur Organisasi Perusahaan

Dalam suatu organisasi tentu harus memiliki struktur organisasi yang


(43)

berbeda dengan perusahaan lain dengan disesuaikan kebutuhan perusahaan itu

sendiri. Dalam hal ini tergantung pada jenis perusahaan dan luas perusahaan serta

faktor- faktor yang menjadi pertimbangan perusahaan.

PT. Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO 2000)

Cabang Medan menerapkan struktur organisasi garis dan staff dimana kepala

wilayah/ cabang memiliki kekuasaan atau kepemimpinan tertinggi pada

perusahaan dibantu oleh beberapa staff.

Dalam struktur organisasi PT. Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales

Operation (AUTO 2000) Cabang Medan, kepala cabang merupakan yang

bertanggung jawab atas jalannnya roda perusahaan. Adapun bentuk chart struktur

organisasi di PT. Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO

2000) Cabang Medan adalah sebagai berikut:

a. Kepala cabang

b. Kepala penjualan

c. Kepala administrasi

d. Kepala bengkel

e. Foreman

f. Mekanik

g. Service advisor

h. Kepala spare Part


(44)

a. Kepala Cabang

Adapun tugas dan fungsi kepala cabang adalah sebagai berikut:

1) Menerapkan, mengatur, mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan

kegiatan cabang baik dibidang penjualan, service maupun keuangan,

melakukan koordinasi dengan kantor pusat dan membina hubungan baik

dengan mitra usaha perusahaan, instansi pemerintah maupun swasta.

2) Menjaga dan mengamankan harta perusahaan

3) Mengawasi jalannya usaha

4) Mengambil langkah-langkah tertentu demi kelancaran usaha

b. Kepala Penjualan

Adapun tugas dan fungsi dari kepala penjualan adalah bertugas untuk

merencanakan, mengatur, mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan

kegiatan penjualan dan bertanggung jawab untuk meningkatkan jumlah unit

barang yang dijual, mengadakan negosiasi dengan perusahaan besar sehingga

membeli juga menganalisa keadaan dan situasi pasar. Dalam menjalankan

tugasnya kepada penjualan dibantu oleh sales Supervisor. Sedangkan Sales

Sopervisor dibantu oleh sales Eksekutif dan Counter sales.

c. Kepala Administrasi (ADH)

Adapun tugas dan fungsi kepala administrasi adalah merencanakan,

mengatur, mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan kegiatan administrasi

dan keuangan cabang termasuk didalamnya penjualan tunai, penagihan,


(45)

koordinator yang membawahi kasir, penata administrasi unit, penata

administrasi bengkel dan Service juga penata administrasi Gudang.

d. Kepala Bengkel

Adapun tugas dan fungsi kepala bengkel adalah merencanakan, mengetur dan

mengkoordinir dan mengawasi jalannya operasional bengkel, baik itu reparasi

bengkel, pemeliharaan mobil, dan pengganti suku cabang mobil. Juga

pelayanantentang pemberian informasi mengenai cara memelihara atau

merawat mobil yang baik.

e. Instruktur Bengkel

Adapun tugas dan fungsi dari instruktur Bengkel adalah bertugas untuk

mengelola urusan bengkel serta membantu dalam menjalankan tugas Kepala

Bengkel. f. Foreman

Adapun tugas dan fungsi Foreman adalah membuat diagnosa atau analisa

kerusakan pada mobil dan membagi tugas atau pekerjaan ke mekanik.

g. Mekanik

Adapun tugasdan fungsi Mekanik ialah memperbaiki kerusakan pada

kendaraan pelanggan sesuai petunjuk Foreman.

h. Service Advisor

Adapun tugas dan fungsi service Advisor adalah:

1) Menerima custumer yang akan memperbaiki kendaraan

2) Melakukan pengecekan dan serah terima kendaraan service


(46)

i. Kepala Pars

Adapun tugas dan fungsi Kepala Part adalah bertugas untuk mengelola

operasional dari departemen Part, baik penjualan atau perindustrian Part ke

Mekanik.

j. Customer Relation Coordinator (CRC)

Adapun tugas dan fungsi CRC adalah mengelola segala aktivitas yang

berhubungan dengan Customer baik itu tentang keluhan, informasi produk

dan permasalahan yang lain.

Untuk mengetahui dan memperoleh gambaran yang jelas tentang struktur

organisasi dapat dilihat bagan organisasi perusahaan yang bersangkutan pada


(47)

GAMBAR 4.1

Struktur Organisasi PT. Astra Internasional, Tbk-Toyota Cabang Medan

Gambar 1.2 Sruktur Organisasi PT. Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO 2000) Cabang Medan Sumber: PT. Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO 2000) Cabang Medan

KEPALA PENJUALAN

ADM. PART

SPV PART INSTRUKTUR

KABENG CRC

KASIR

MEKANIK

FOREMAN SERVICE ADVISOR

KEPALA CABANG

COR. ADM

ADM. SERVICE ADM. UNIT

COUNTER SALES

ADH KAPART


(48)

4.1.4 Pelaksanaan Kegiatan Promosi PT. Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO 2000) Cabang Medan

Dalam menghadapi persaingan yang ketat terhadap produk-produk sejenis

dari pesaingnya, baik pesaing lokal maupun asing, PT. Astra Internasional, Tbk –

Toyota Sales Operation (AUTO 2000) Cabang Medan melaksankan kegitan

promosi sebagi usaha untuk mempertahankan produknys dipasaran. Pada PT.

Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO 2000) Cabang Medan,

hal tersebut dilakukan dengan cara melaksanakan kebijakan dasar promosi yang

telah ditetapkan oleh bagian penjualan. Adapun kegitan promosi yang dilakukan

PT. Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO 2000) Cabang

Medan adalah:

a. Periklanan merupakan salah satu alat marketing yang bertugas untuk

memberikan informasi kepada kelompok orang dan meninggikan nilai

barang atau jasa yang diiklankan. Iklan yang dilakukan PT. Astra

Internasional, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO 2000) Cabang Medan

terdiri dari iklan cetak, iklan radio/TV, pemesanan sistem pos, katalog

film, majalah, brosur, poster, web yang digunkan untuk membangun citra

jangka panjang pada suatu produksi selain itu sebagai pemicu penjulan

yang cepat.

b. Promosi penjualan, adalah kegitan yang dilakukan dalam rangka

mendorong penjualan suatu produk atau jasa dalam bentuk sampel,

pameran, perdagangan, dan demonstrasi promosi penjualan, yang dapat


(49)

c. Hubungan masyarakat merupakan kegiatan untuk menjamin perhatian

publik terhadap pesan-pesan yang ditanamkan. Adapun hubungan

masyarakat yang dilakukan PT. Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales

Operation (AUTO 2000) Cabang Medan terdiri dari sumbangan sponsor,

teks dan media, identitas yang dirancang untuk memperbaiki,

mempertahankan maupun melindungi suatu citra perusahaan maupun

produk.

d. Penjualan personal, adalah kegiatan yang dilakukan penjual secara

langsung berbicara kepada pembeli untuk mengenalkan produknya,

adapun penjualan personal yang dilakukan PT. Astra Internasional, Tbk –

Toyota Sales Operation (AUTO 2000) Cabang Medan terdiri daari

pertemuan penjual, pemasaran jarak jauh (e-mail, Telepon), dan pameran

perdagangan. Tujuannya adalah untuk melakukan penjualan dengan cara

membangun frekuensi, keyakinan dan tindakan pembeli.

4.1.5 Tujuan Perusahaan

Dalam menjalankan aktivitasnya, perusahaan selalu mempunyai tujuan

yang ingin dicapai oleh suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu, dapat

ditentukan dasar pengukuran untuk menilai pencapaian tujuan, tujuan digunakan

untuk proses pengendalian manajemen.

Tujuan juga berfungsi sebagai pedoman dalam mengadakan evaluasi dari


(50)

dengan hasil yang diharapkan. Adapun tujuan dari PT. Astra Internasional, Tbk –

Toyota Sales Operation (AUTO 2000) Cabang Medan adalah:

a. Tujuan Jangka Pendek

Tujuan jangka pendek adalah tujuan yang harus dicapai dalam waktu

yang relatif singkat, kurang dari satu tahun. Adapun tujuan jangka

pendek adalah:

1) Menjaga daerah pemasaran

Perusahaan dalam menjaga eksistensinya harus bisa menjaga

kestabilan kegiatan pemasaran dan menjaga para pelanggan agar

tidak pindah ke produk lain.

2) Meningkatkan volume penjualan

Usaha untuk meningkatkan volume penjualan suatu keharusan

yang perlu dilakukan suatu perusahaan. Karena dengan

meningkatkan volume penjualan yang lebih besar, maka

meningkatkan keuntungan yang diperoleh perusahaan.

b. Tujuan Jangka Panjang

Tujuan jangka panjang merupakan tujuan yang diharapkan untuk

mencapai setelah tujuan jangka pendek terealisasi dan periode

waktunya lebih lama. Adapun tujuan jangka panjang PT. Astra

Internasional, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO 2000) Cabang


(51)

1) Menjaga reputasi perusahaan

Dicabang ini juga menjaga reputasi perusahaan karena hal ini

sangat berpengaruh terhadap kontiniutas perusahaan. Reputasi

yang baik akan menambah kepercayaan tersendiri bagi pihak intern

perusahaan maupun pihak ekstren khususnya para pelanggan.

2) Mengadakan ekspansi

Apabila perusahaan telah mencapai optimum profit yang sekaligus

mencapai tujuan jangka pendeknya berarti pada perusahaan

tersebut tersedia dana untuk melakukan ekspansi perusahaan,

ekspansi tersebut berupa perluasan daerah pemasaran.

4.2. Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif adalah cara merumuskan dan menafsirkan data

yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan,

penyusunan, penganalisisan data, sehingga dapat diketahui gambaran umum dari

objek yang diteliti. Data utama dalam penelitian ini adalah informasi dari

responden dan pertanyaan-pertanyaan untuk mendapatkan informasi yang

dibutuhkan dalam menganalisis masalah penelitian yang dirumuskan.

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar

pertanyaan (kuesioner). Jumlah pertanyaan seluruhnya adalah 18 butir pertanyaan,

yakni delapan butir pertanyaan untuk variabel Motivasi (X1), empat butir

pertanyaan untuk variabel Pengalaman Kerja (X2), dan enam butir pertanyaan


(52)

Analisis deskriptif pada penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada

40 orang responden karyawan PT. Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales

Operation (AUTO 2000) Cabang Medan. Kuesioner berisikan deskripsi responden

dan jawaban atas pertanyaan yang diberikan. Karakteristik responden dalam

penelitian ini adalah berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan dan lama

bekerja.

a. Jenis Kelamin

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah responden Persentase (%)

Laki- laki 29 72,5 %

Perempuan 11 27,5 %

Jumlah 40 100%

Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (diolah)

Pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan

jenis kelamin adalah 29 orang responden (72,5 %) berjenis kelamin laki-laki, dan

11 orang responden (27,5 %) berjenis kelamin perempuan, artinya pada PT. Astra

Internasional, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO 2000) Cabang Medan

menunjukkan bahwa perusahaan ini lebih banyak membutuhkan laki – laki dari

pada perempuan karena pekerjaan yang dilakukan di perusahaan berhubungan

dengan mesin-mesin yang pekerjaannya cukup berat. Dapat dilihat dalam Tabel

4.1 perbedaan antara jenis kelamin laki-laki dan jenis kelamin perempuan sangat


(53)

b. Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Responden Jumlah Responden Persentase (%)

≤ 30 7 17,5

31-40 19 47,5

41-50 14 35,0

≥51 - -

Jumlah 40 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (diolah)

Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan

usianya adalah 7 orang responden (17,5%) berusia ≤ 30 tahun, 19 orang responden (47,5%) berusia antara 31-40 tahun, 14 orang responden (35,0%)

berusia 41-50 tahun. Tabel 4.2 menunjukkan bahwa mayoritas usia responden

31-40 tahun sebesar 47,5 %. Hal ini menunjukkan bahwa usia 31 – 31-40 tahun masih

tergolong usia yang produktif. Dengan demikian karyawan yang dimiliki PT.

Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO 2000) Cabang Medan

adalah karyawan yang produktif.

c. Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Tingakat Pendidikan Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah Responden Persentase (%)

SLTA/ sederajat 8 20

Diploma 13 32,5

Sarjana 19 47,5

Jumlah 40 100


(54)

Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan

tingkat pendidikannya adalah 8 orang responden (20%) tingkat pendidikannya

adalah SLTA /sederajat, 13 orang responden (32,5 %) tingkat pendidikannya

adalah Diploma dan 19 responden (47,5 %) tingkat pendidikannya adalah Sarjana.

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden yang pendidikannya

S1 sebesar 47,5%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pada PT. Astra

Internasional, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO 2000) Cabang Medan lebih

banyak membutuhkan Sarjana dari pada SMA dan D3 karena berhubungan

dengan pekerjaan yang membutuhkan keahlian dibidang teknik dan dalam

penggunaan alat-alat teknologi yang semakin canggih.

d. Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Lama Bekerja (Tahun) Jumlah Responden Persentase (%)

1-10 23 57,5

11-20 10 25

21-30 5 12,5

≥ 31 2 5

Jumlah 40 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (diolah)

Pada Tabel 4.4 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan lama

bekerja adalah 23 orang responden (57,5%) telah bekerja selama 1-10 tahun,

10 orang responden (25%) telah bekerja selama 11-20 tahun, 5 orang responden


(55)

bekerja selama ≥ 31 tahun. Artinya semakin lama karyawan bekerja maka semakin berpengalaman karyawan tersebut dalam bidangnya.

e. Deskriptif Variabel

1. Deskriptif Penilaian Terhadap Variabel Motivasi (X1)

Distribusi jawaban responden terhadap 8 butir pertanyaan mengenai variabel

motivasi (X1) dapat dilihat pada Tabel 4.5

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Motivasi (X1)

No Item Sangat tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju

Setuju Sangat Setuju

Total

F % F % F % F % F 0% F %

1 0 0 2 5 8 20 20 50 10 25 40 100

2 0 0 0 0 0 0 30 75 10 25 40 100

3 0 0 1 2,5 2 5 21 52,5 16 40 40 100

4 0 0 4 10 13 32,5 18 45 5 12,5 40 100

5 1 2,5 0 0 3 7,5 29 72,5 7 17,5 40 100

6 0 0 1 2,5 3 7,5 30 75 6 15 40 100

7 0 0 2 5 1 2,5 30 75 7 17,5 40 100

8 0 0 0 0 1 2,5 29 72,5 10 25 40 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (diolah)

Pada Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa:

1. Pada pernyataan pertama (Penghasilan yang saya terima saat ini sudah

sangat memuaskan), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak

setuju, 2 orang responden (5%) menyatakan tidak setuju, 8 orang

responden (20%) menyatakan kurang setuju, 20 orang responden (50%)


(56)

setuju, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju bahwa

pengahasilan yang diterima saat ini sudah memuaskan.

2. Pada pernyataan kedua (insentif yang saya terima untuk saat ini sudah

sangat memuaskan) tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak

setuju, tidak setuju, dan kurang setuju, ada 30 orang responden (75%)

menyatakan setuju, dan 10 orang responden (25%) menyatakan sangat

setuju. Hal ini menyatakan sebagian besar responden setuju dan sangat

setuju dengan insentif yang diterimanya saat ini.

3. Pada pernyataan ketiga (dengan adanya fasilitas-fasilitas kantor yang

cukup memadai, menjadikan saya nyaman melakukan pekerjaan yang saya

tangani) tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, ada 1

orang responden (2,5%) yang menyatakan tidak setuju, 2 orang responden

(5%) menyatakan kurang setuju, 21 orang responden (52,5%) yang

menyatakan setuju dan 16 orang responden (40%) menyatakan sangat

setuju, dari perhitungan tersebut diketahui bahwa sebagian besar

responden menyatakan setuju dan sangat setuju dengan adanya

fasilitas-fasilitas kantor yang cukup memadai menjadikan mereka nyaman

melakukan pekerjaan yang karyawan tangani.

4. Pada pernyataan yang ke empat (saya menganggab rekan-rekan kerja

sebagai keluarga) tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak

setuju, 4 orang responden (10%) menyatakan tidak setuju, 13 orang

responden (32,5%) menyatakan kurang setuju, 21 orang responden


(57)

sangat setuju. Dari perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling

banyak menyatakan setuju menganggab bahwa rekan-rekan kerja sebagai

keluarga.

5. Pada pernyataan kelima (saya setuju dengan adanya pemberian pujian atas

hasil kerja) 1 orang responden (2,5) menyatakan sangat tidak setuju, dan

tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju, 3 orang responden

(7,5%) menyatakan kurang setuju, 29 orang responden (72,5%)

menyatakan setuju, dan 7 orang responden (17,5%) menyatakan sangat

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan

setuju dengan adanya pemberian pujian atas hasil untuk lebih membangun

semangat kerja karyawan.

6. Pada pernyataan keenam (prestasi kerja yang saya peroleh membuat

kesempatan untuk memiliki jenjang karier yang lebih tinggi), tidak ada

responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 1 orang responden (2,5%)

menyatakan tidak setuju, 3 orang responden (7,5%) menyatakan kurang

setuju, 30 orang responden (75%) menyatakan setuju, dan 6 orang

responden (15%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa

sebagian besar responden menyatakan setuju dengan adanya prestasi kerja

yang diperoleh karyawan membuat karyawan memiliki kesempatan untuk

memperoleh jenjang karier yang lebih tinggi.

7. Pada pernyataan ketujuh (saya berpartisipasi dalam pembuatan keputusan

tentang pekerjaan), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak


(58)

responden (2,5%) menyatakan kurang setuju, 30 orang responden (75%)

menyatakan setuju, dan 7 orang responden (17,5%) menyatakan sangat

setuju. Dalam perhitungan ini sebagian besar responden menyatakan

setuju bahwa setiap karyawan berpartisipasi dalam pembuatan keputusan

tentang pekerjaan untuk membantu pimpinan.

8. Pada pernyataan kedelapan (saya turut serta dalam kegiatan-kegiatan

penting diperusahaan), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak

setuju dan tidak setuju, 1 orang responden (2,5%) menyatakan kurang

setuju, 29 orang responden (72,5%) menyatakan satuju dan 10 orang

responden (25%) menyatakan sangat setuju. Dalam perhitungan ini

sebagian besar karyawan menyatakan setuju didalam kegiatan-kegiatan

penting di perusahaan karyawan ikut serta dalam kegiatan tersebut.

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pengalaman Kerja (X2) No Item Sangat tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju

Setuju Sangat Setuju

Total

F % F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 9 22,5 24 60 7 17,5 40 100

2 0 0 1 2,5 11 27,5 24 60 4 10 40 100

3 1 2,5 1 2,5 5 12,5 28 70 5 12,5 40 100

4 0 0 0 0 0 0 0 0 40 100 40 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (diolah)

Pada Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa:

1. Pada pernyataan pertama ( saya tidak membuang-buang waktu dengan

kegiatan lain yang tidak berkaitan dengan pekerjaan), tidak ada responden


(59)

(22,5%) menyatakan kurang setuju, 24 orang responden (60%)

menyatakan setuju dan 7 orang responden (17,5%) menyatakan sangat

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan

setuju dengan pernyataan yang menyatakan bahwa karyawan tidak

membuang-buang waktu dengan kegiatan lain yang tidak berkaitan dengan

pekerjaan.

2. Pada pernyataan kedua (saya selalu mengerjakan pekerjaan sesuai dengan

prosedur yang benar), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak

setuju, 1 orang responden (2,5%) menyatakan tidak setuju, 11 orang

responden (27,5%) menyatakan kurang setuju, 24 orang responden (60%)

menyatakan setuju, dan 4 orang responden (10%) menyatakan sangat

setuju. Dari perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling

banyak menyatakan setuju selalu mengerjakan pekerjaan sesuai dengan

prosedur yang benar.

3. Dalam pernyataan ketiga (pengalaman kerja yang saya miliki membantu

mengurangi kesalahan-kesalahan yang saya lakukan pada saat saya

melakukan pekerjaan saya), ada 1 orang responden (2,5%) menyatakan

sangat tidak setuju, 1 orang responden (2,5%) menyatakan tidak setuju, 5

orang responden (12,5%) menyatakan kurang setuju, 28 orang responden

(70%) menyatakan setuju dan 5 orang responden menyatakan sangat

setuju. Dari perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling


(60)

karyawan mampu mengurangi kesalahan-kesalahan dalam melakukan

pekerjaan.

4. Dalam pernyataan keempat ( pengalaman kerja yang saya miliki sangat

membantu saya dalam pekerjaan saya saat ini), dalam pernyataan ini tidak

ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju, kurang

setuju dan setuju, semua responden 40 orang (100%) menyatakan bahwa

pengalaman kerja yang mereka miliki sangat membantu dalam

mengerjakan pekerjaannya.

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Produktivitas Kerja (Y) No Item Sangat tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju

Setuju Sangat Setuju

Total

F % F % F % F % F % F %

1 0 0 1 2,5 8 20 27 67,5 4 10 40 100

2 1 2,5 0 0 10 25 23 57,5 6 15 40 100

3 1 2,5 0 0 3 7,5 24 60 12 30 40 100

4 0 0 1 2,5 12 30 22 55 5 12,5 40 100

5 0 0 3 7,5 9 22,5 26 65 2 5 40 100

6 0 0 0 0 6 15 27 67,5 7 17,5 40 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (diolah)

Pada Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa:

1. Pada pernyataan pertama (saya mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari

target yang ditentukan), tidak ada responden yang menyatakan sangat

tidak setuju, ada 1 orang responden (2,5%) yang menyatakan tidak setuju,

8 orang responden (20%) menyatakan kurang setuju, 27 orang responden

(67,5%) menyatakan setuju dan 4 orang responden (10%) menyatakan


(61)

karyawan masih kurang mampu menyelesaikan pekerjaannya lebih dari

target yang ditentukan.

2. Pada pernyataan kedua (saya dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat

dan dengan hasil yang diharapkan pula), ada 1 orang responden (2,5%)

yang menyatakan sangat tidak setuju, dan tidak ada responden yang

menyatakan tidak setuju, 10 orang responden (25%) menyatakan kurang

setuju, 23 orang responden (57,5%) menyatakan setuju dan 6 orang

responden (15%) menyatakan sangat setuju. Dalam hal ini masih ada

kayawan yang menyatakan kurang dalam menyelesaikan pekerjaan cepat

dengan hasil yang diharapkan pula.

3. Pada peryataan ketiga, ( saya selalu meminimalisir kesalahan dalam

bekerja), ada 1 orang responden (2,5%) yang menyatakan sangat tidak

setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju, 3 orang

responden (7,5%) menyatakan kurang setuju, 24 orang responden (60%)

menyatakan setuju, dan 12 orang responden menyatakan sangat setuju.

Dalam pernyataan tersebut diketahui bahwa sebagian besar responden

menyatakan setuju dengan peryataan yang menyatakan bahwa karyawan

meminimalisir kesalahan dalam bekerja.

4. Pada pernyataan keempat (saya selalu tepat waktu datang ke kantor, tidak

ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 1 orang responden

(2,5%) menyatakan tidak setuju, 12 orang responden (30%) menyatakan

kurang setuju, 22 orang responden (55%) menyatakan setuju dan 5 orang


(62)

besar responden menyatakan setuju bahwa responden selalu tepat waktu

datang ke kantor

5. Pada peryataan kelima (saya selalu mengerjakan tugas dengan penuh

tanggung jawab) tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak

setuju, 3 orang responden (7,5%) menyatakan tidak setuju, 9 orang

responden (22,5%) menyatakan kurang setuju 26 orang responden (65%)

menyatakan setuju dan 2 orang responden(5%) menyatakan sangat setuju.

dalah hal ini dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan

setuju dengan pernyataan yang menyatakan selalu mengerjakan tugas

dengan penuh tanggung jawab.

6. Dalam pernyataan keenam ( saya harus mentaati peraturan yang telah

ditetapkan di perusahaan) dalam pernyataan ini tidak ada responden yang

menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, ada 6 orang responden

(15%) yang menyatakan kurang setuju, 27 orang responden (67,5%)

menyatakan setuju dan 7 orang responden menyatakan sangat setuju,

dalam hal ini dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan

bahwa mereka haus mentaati peraturan yang telah ditetapkan perusahaan.

4.3Analisi Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0

dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yang

terdiri dari Motivasi (X1), Pengalaman Kerja (X2) terhadap Produktivitas

Karyawan sebagai variabel terikat (Y). Persamaan regresi linier bergada yang


(63)

Y= a + b1X1 + b2X2 + e

Dimana:

Y = Produktivitas Karyawan

a = Konstanta

b1, b2 = Koefisien regresi Berganda

X1 = Motivasi Kerja

X2 = Pengalaman Kerja

e = Variabel Pengganggu (standart error)

berdasarkan pengujian menggunakan program SPSS Statistics 16.0 for

windows, maka hasil persamaan regresi linier sederhana penelitian dapat dilihat

pada Tabel 4.8

Tabel 4.8

Hasil Regresi Linier Berganda Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -5.890 4.140 -1.423 .163

Motivasi .815 .211 .469 3.872 .000

Pengalaman kerja .357 .104 .417 3.441 .001

a. Dependent Variable: Produktivitas karyawan

Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (diolah)

Tabel 4.8 diketahui kolom kedua (Unstandardized Coefficients) bagian


(64)

pengalaman kerja 0,357 dan nilai konstanta (a) adalah -5890, maka diperoleh

persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Y = -5.890 + 0,815 X1 + 0, 357 X2 + e

Berdasarkan persamaan diatas maka dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Konstanta (a) = -5.890, ini mempunyai arti bahwa variabel motivasi dan

pengalaman kerja dianggab konstan maka tingkat variabel produktivitas

karyawan (Y) pada PT. Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales Operation

(AUTO 2000) Cabang Medan sudah ada sebesar -5.890

2. Koefisien b1 (X1) = 0,815 variabel motivasi mempunyai pengaruh positif

terhadap produktivitas karyawan pada PT. Astra Internasional, Tbk –

Toyota Sales Operation (AUTO 2000) Cabang Medan. Dengan koefisien

regresi sebesar 0,815. Ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi kenaikan

variabel motivasi sebesar 1% dengan menganggap faktor lain tetap maka

akan dapat meningkatkan produktivitas karyawan naik sebesar 0,815.

3. Koefisien b2 (X2) = 0,357 variabel pengalaman kerja terhadap

produktivitas karyawan PT. Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales

Operation (AUTO 2000) Cabang Medan, dengan koefisien regresi sebesar

0,357. Ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi kenaikan variabel motivasi

sebesar 1% dengan menganggap faktor lain tetap maka akan dapat


(65)

4.3Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik diggunakan untuk melihat atau menguji apakah suatu

model layak atau tidak layak digunkan dalam penelitian. Uji asumsi klasik

yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

4.3.1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi

distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi

data dengan bentuk lonceng. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi

tidak valid. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau

tidak, yaitu dengan pendekatan grafik dan pendekatan Kolmogorv-Smirnov.

Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% (0,05) maka asymp. Sig (2- tailed)

diatas nilai signifikansi 5% (0,05) artinya variabel residual berdistribusi normal.

Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik

histogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua observasi


(66)

1. Pendekatan Histogram

Gambar 4.2 : Histogram Uji Normalitas Sumber : Hasil Pengelohan SPPS (2012)

Pada gambar 4.2 terlihat bahwa residual data berdistribusi normal, hal ini

ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak melenceng ke


(67)

2. Pendekatan Grafik

Gambar 4.3 : Normal P-P Plot Uji Normalitas sumber : Hasil Pengelolahan SPSS (2012)

Pada Gambar 4.3 Normal P-P Plot terlihat titik-titik yang mengikuti data


(68)

3. Pendekatan Kolmogorv-Smirnov

Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal, padahal

secara statistik tidak berdistribusi normal. Berikut ini pengujian normalitas yang

didasarkan dengan uji statistik non-parametik Kolmogorv-Smirnov (K-S).

Tabel 4.9

Hasil Uji Normalitas pendekatan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 40

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 1.74999332

Most Extreme Differences Absolute .092

Positive .059

Negative -.092

Kolmogorov-Smirnov Z .580

Asymp. Sig. (2-tailed) .889

a. Test distribution is Normal.

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2012)

Pada Tabel 4.9 terlihat bahwa nilai asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0,889 dan

diatas nilai signifikan (0,05), hal ini berarti residual data berdistribusi normal.

4.4.1 Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi

ketidaksamaan varians dari suatu residual pengamatan ke pengamatan lain. Jika


(69)

disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Untuk mengatasi kelemahan pengujian dengan grafik dapat menggunakan

pendekatan statistik dengan uji glejser, heteroskedastisitas tidak akan terjadi

apabila tidak satupun variabel independen signifikan secara statistik

mempengaruhi variabel dependen nilai absolut Ut (absUt). Jika probabilitas

signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi

tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas,

yaitu:

1. Metode Pendekatan Grafik

Dasar analisis adalah tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di

atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas,

sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu


(70)

Gambar 4.4

Scatter Plot Uji Heteroskedastisitas Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Mei 2012)

Pada Gambar 4.4 Grafik scatterPlot terlihat titik-titik menyebar secara

acak dan tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik atas

maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai

untuk memprediksi produktivitas karyawan berdasarkan masukan variabel


(71)

2. Metode Pendekatan Statistik (Uji Glejser) Tabel 4.10

Hasil Uji Glejser Heteroskedastisitas Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.411 2.336 .604 .549

Motivasi .089 .119 .137 .746 .460

Pengalaman kerja -.059 .059 -.187 -1.006 .321

a. Dependent Variable: absut

sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2012)

Pada Tabel 4.10 terlihat variabel Independent (Motivasi dan Pengalaman

Kerja) yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependent absolut

Ut (AbSut). Hal ini terlihat dari nilai probabilitas X1 dan X2 signifikannya

(0,460) dan (0,321) diatas tingkat kepercayaan 5% (0,05), jadi disimpulkan model

regresi tidak mengarah adanya heteroskedastiitas.

4.4.2. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.

Adanya multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai


(1)

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan baik dalam isi maupun penyajiannya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Terima kasih.

Medan, Agustus 2012 Penulis


(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... ii

DAFTAR GAMBAR ... iii

DAFTAR LAMPIRAN ... iv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 10

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 11

1.3.1 Tujuan penelitian ... 11

1.3.2 Manfaat Penelitian ... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motivasi ... 12

2.1.1 Pengertian Motivasi ... 12

2.1.2 Manfaat Motivasi ... 13

2.1.3 Teori-teori Motivasi ... 14

2.1.4 Tipe-tipe Motivasi ... 19

2.1.5 Faktor yang Mempengaruhi Motivasi ... 20

2.1.6 Upaya Memotivasi Karyawan ... 21

2.2 Pengalaman Kerja ... 22

2.2.1 Pengertian Pengalaman Kerja ... 22

2.2.2 Faktor yang Mempengaruhi pengalaman kerja .... 23

2.2.3 Pengukuran Pengalaman kerja ... 25

2.2.4 Cara Memperoleh Pengalaman Kerja ... 26

2.2.5 Manfaat Pegalaman Kerja ... 27

2.3 Produktivitas Kerja ... 28

2.3.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas . 30 2.3.2 Penilaian Produktivitas Kerja ... 32


(3)

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ... 44

3.7 Jenis Data ... 44

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 44

3.9 Uji Validitas dan Uji Reabilitas ... 45

3.9.1 Uji Validitas ... 45

3.9.2 Uji Reabilitas ... 49

3.10 Teknik Analisis Data ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 54

4.1.1 Sejarah Perusahaan ... 54

4.1.2 Bidang Usaha Perusahaan ... 56

4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 57

4.1.4 Pelaksanaan Kegiatan Promosi ... 63

4.1.5 Tujuan Perusahaan ... 64

4.2 Uji Validitas dan Reabilitas ... 66

4.2.1 Uji Validitas ... 66

4.2.2 Uji Reabilitas ... 70

4.3 Analisis Deskriptif ... 70

4.4 Analisis Linier Berganda ... 81

4.5 Uji Asumsi Klasik ... 84

4.5.1 Uji Heteroskedastisitas ... 87

4.5.2 Uji Multikolinieriras ... 90

4.5.3 Uji Signifikan Parsial (Uji t) ... 91

4.5.4 Uji Signifikan Simultan (Uji F) ... 94

4.5.5 Pengujian Koefisien Determinasi (R2) ... 96

4.6 Pembahasan ... 97

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 100

5.2 Saran ... 101

DAFTAR PUSTAKA ... 101


(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rekapitulasi Absen Karyawan PT. Astra Internasional, Tbk

Toyota Sales Operasion Auto (2000) Medan ... 7

Tabel 1.2 Standar Penilaian Produktivitas Karyawan PT. Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales Operasion Auto (2000) Medan ... 8

Tabel 1.3 Hasil Penilaian Poduktivitas Karyawan PT. Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales Operasion Auto (2000) Medan ... 9

Tabel 1.4 jumlah Down Payment yang dicapai PT. Astra Internasional Tbk – Toyota Sales Operasion Auto (2000) Medan ... 10

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 43

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ... 45

Tabel 4.1 Item-Total Statistics ... 67

Tabel 4.2 Item-Total Statistics Uji Validitas Kedua ... 69

Tabel 4.3 Reability Statistics ... 70

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 71

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 72

Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan . 72 Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 73

Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Terhadap Variabel Motivasi ... 74

Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Terhadap Variabel Pengalaman kerja ... 77 Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Terhadap Variabel Produktivitas Kerja 79


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual ... 39

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Astra Internasional Tbk-Toyota Medan ... 62

Gambar 4.2 Histogram Uji Normalitas ... 85

Gambar 4.3 Normal P-P Plot Uji Normalitas ... 86


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lamiran 1 Koesioner Penelitian

Lampiran 2 Jawaban Responden tentang Pengaruh Motivasi dan Pengalaman Kerja tehadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Astra

Internasional, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO 2000) Cabang Medan ( Uji Validitas dan Uji Reabilitas)

Lampiran 3 Jawaban Responden tentang Pengaruh Motivasi dan Pengalaman Kerja tehadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Astra

Internasional, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO 2000) Cabang Medan ( Uji Regresi)


Dokumen yang terkait

Pengaruh Budaya Kaizen Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Toyota Sales Operation Auto 2000 Cabang Medan Amplas

11 77 163

Gaya Kepemimpinan Transformasional Dan Penempatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Astra International TBK. Toyota Sales Operation (AUTO 2000) Cabang Pasteur Bandung

6 100 84

Pengaruh Kompetensi Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Astra International TBK. Toyota Sales Operation (Auto 2000) Cabang Pasteur Bandung

9 74 106

Pengaruh Budaya Kaizen Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Toyota Sales Operation Auto 2000 Cabang Medan Amplas

0 0 15

Pengaruh Motivasi dan Pengan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales Operasion Auto (2000) cabang Medan

0 0 11

Pengaruh Motivasi dan Pengan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales Operasion Auto (2000) cabang Medan

0 0 2

Pengaruh Motivasi dan Pengan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales Operasion Auto (2000) cabang Medan

0 0 11

Pengaruh Motivasi dan Pengan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales Operasion Auto (2000) cabang Medan

0 0 27

Pengaruh Motivasi dan Pengan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales Operasion Auto (2000) cabang Medan

0 0 2

Pengaruh Motivasi dan Pengan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales Operasion Auto (2000) cabang Medan

0 0 21