Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Dalam hal penyusunan anggaran pimpinan perusahaan memberikan waktu kepada bagian keuangan untuk menyusun anggaran yang diperlukan. Pemberian
waktu tersebut berguna agar kiranya penyusunan anggaran biaya operasi dilakukan secara sungguh-sungguh, cermat dan teliti. Pemberian waktu yang
dibutuhkan dalam penyusunan anggaran tersebut juga memberikan kemungkinan bagi pimpinan untuk mempelajari dan meramalkan faktor-faktor yang
mempengaruhi penyusunan anggaran biaya operasi.
2. Laporan Realisasi Anggaran dan Pengawasan Biaya Operasi
Setelah laporan realisasi anggaran biaya operasi diperbandingkan dengan anggaran biaya operasi, maka dapatlah dianalisis faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya penyimpangan tersebut, baik yang bersifat menguntungkan favorable maupun yang bersifat merugikan unfavorable.
Berikut penjelasan dari laporan rekapitulasi perbandingan realisasi terhadap anggaran biaya operasi tahun 2007 yaitu:
1. Biaya Perjalanan Dinas
Biaya perjalanan dinas ini berada diatas anggaran sebesar Rp.41.493.000 atau 23,0 antara lain disebabkan:
a. Meningkatnya frekuensi perjalanan dinas b. Adanya pemesanan tiket perjalanan yang tidak efisien
Tindakan perbaikan yang dilakukan pihak Rumah Sakit pada biaya ini antara lain:
a. Menyusun jadwal dan menyeleksi perjalanan. Perjalanan yang memiliki
hubungan kepentingan dengan perusahaan lebih diprioritaskan.
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.
USU Repository © 2009
b. Pihak Rumah Sakit menentukan waktu, lamanya perjalanan dinas
termasuk penetapan tiket perjalanan. 2.
Biaya pemeliharaan inventaris Biaya ini berada diatas anggaran sebesar Rp. 30.800.000,- atau 87,740 hal
ini disebabkan : a.
Adanya penggantian inventaris yang lama seperti komputer b.
Kurangnya pemeliharaan dimasa lalu sehingga biaya perbaikan semakin besar
Tindakan perbaikan yang dilakukan pihak Rumah Sakit pada biaya ini antara lain:
a. Menentukan inventaris mana saja yang masih dapat digunakan dan yang
harus diganti sehingga tidak diperlukan membeli inventaris baru yang membutuhkan biaya besar
b. Melakukan pemeliharaan secara teratur dengan menservis secara berkala
dan mempertimbangkan melakukan perbaikan bila dinilai lebih efisien daripada melakukan pembelian.
3. Biaya Dana Promosi Dana Taktis
Biaya ini berada diatas anggaran sebesar Rp.43.467.000 atau 17,37 hal ini disebabkan:
Meningkatnya biaya promosi atau biaya taktis yang dikarenakan kenaikan tarif iklan dan yang lainnya
Tindakan perbaikan yang dilakukan pada biaya ini antara lain:
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Menselektif media pemasaran, dan meneliti bagian pemasaran apakah yang dilakukan telah tepat sampai sasaran yang dituju agar biaya yang dikeluarkan
tidak sia-sia. 4.
Biaya obat-obatan dan biaya alat medis habis pakai Biaya ini berada diatas anggaran, dimana pada biaya obat-obatan
sebesar Rp.27.645.000 atau 5,84. Sedangkan pada biaya alat medis habis pakai sebesar 32.600.000 atau 48,11
hal ini disebabkan harga beli yang sering dinaikkan mark up karena belum adanya pemakaian standarisasi harga
Tindakan perbaikan yang dilakukan oleh pihak rumah sakit pada biaya ini adalah dengan memanggil para rekanan atau avendor untuk dimintai
penjelasan atas harga dari obat-obatan dan alat medis habis pakai yang
dibelinya.
Pengawasan dapat diartikan sebagai suatu proses untuk menetapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya dan mengoreksi bila perlu
dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana. Pada bagian terdahulu disebutkan bahwa teknik yang digunakan Rumah Sakit Umum
Haji Medan dalam mengawasi biaya operasi adalah dengan anggaran. Anggaran merupakan intisari dari hasil-hasil yang diharapkan untuk
dicapai dan pengeluaran-pengeluaran yang diperlukan untuk mencapai hasil tersebut yang dinyatakan dalam angka. Anggaran yang digunakan sebagai
pedoman dalam pengeluaran biaya operasi, dalam pelaksanaannya harus menempuh suatu prosedur tertentu yang sesuai dengan perusahaan. Dalam setiap
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.
USU Repository © 2009
prosedur digunakan dokumen yang berupa bukti terjadinya transaksi yang telah diotorisasikan oleh yang berwenang untuk selanjutnya digunakan sebagai dasar
pencatatan. Pengawasan biaya operasi melalui anggaran diperlukan untuk
membandingkan kegiatan operasi perusahaan dan prestasi yang ingin dicapai dengan rencana yang telah dituangkan ke dalam anggaran apakah dapat
ditemukan efisiensi kerja atau apakah para manajer pelaksana telah bekerja dengan baik atau kurang baik.
Jelaslah bahwa anggaran merupakan alat pengawasan bagi perusahaan terhadap biaya operasi tersebut. Anggaran sebagai suatu rencana dapat
dipergunakan sebagai alat pengukur dan pengawasan pelaksanaan kerja. Jadi apakah suatu pekerjaan telah dikerjakan secara efisien, efektif. Dalam hal ini yang
dimaksud efisien mengenai biaya aktual yang diperbandingkan dengan biaya yang dianggarkan benar-benar menguntungkan dan secara efektif mengenai apakah
telah sesuai dengan rencana dan juga dilakukannya tindakan perbaikan dari perusahaan.
Pengawasan biaya operasi melalui anggaran ini dibuat sebagai dasar untuk mengukur operasional perusahaan guna menuntun pelaksanaan pekerjaan yang
disesuaikan dengan standar guna mengetahui apakah pelaksanaan pekerjaan tersebut dilaksanakan sesuai dengan petunjuk termasuk untuk mengetahui
penyimpangan- penyimpangan biaya operasi dari anggaran perusahaan semula. Bahwa biaya operasi yang terjadi tidak terlepas dari adanya tindakan penyesuaian
kepada anggaran.
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Analisis yang dilakukan terhadap penyimpangan perlu dilakukan, karena tidak ada gunanya mengetahui adanya suatu keadaan yang kurang baik tanpa
melakukan tindakan perbaikan terhadap keadaan tersebut. Namun demikian, hal ini tidak berarti bahwa hal-hal yang telah sesuai dengan anggaran dapat diabaikan
oleh pimpinan, tetapi harus waspada terhadap adanya kemungkinan kesesuaian yang disengaja untuk menutupi kesalahan atau kekurangan yang sebenarnya ada.
Jadi berdasarkan apa yang penulis uraikan sebelumnya, penulis mengambil kesimpulan bahwa Rumah Sakit Umum Haji medan telah melakukan kegiatan
pengawasan biaya operasi dengan cukup baik dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas. Hal ini dapat dilihat dengan diadakannya evaluasi pada akhir periode
anggaran maupun pada saat periode anggaran berjalan serta dilakukannya tindakan perbaikan. Walaupun demikian masih perlu dilakukan pembenahan
pengawasan pada beberapa biaya yang tidak menguntungkan sehingga penyimpangan dapat diminimalisir.
3. Anggaran Biaya Operasi Dalam Meningkatkan Efektifitas dan