Kinanti Indika : Gambaran Citra Tubuh Pada Remaja Yang Obesitas, 2010.
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan unsur yang paling penting dalam penelitian ilmiah karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menentukan apakah
penelitian tersebut dapat dipertanggung jawabkan hasilnya Hadi, 2000 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode
deskriptif merupakan metode yang bertujuan menggambarkan secara sistematik dan akurat, fakta, karakteristik mengenai populasi atau bidang tertentu Hadi, 2000.
Hasan 2003 menyatakan bahwa hasil penelitian deskriptif berupa deskripsi mengenai variable-variabel tertentu dengan menyajikan frekuensi, angka rata-rata,
atau kualifikasi lainnya untuk setiap kategori di setiap variable. Dalam pengolahan dan analisa data menggunakan pengolahan statistik yang bersifat deskriptif.
A. Identifikasi Variabel
Variable yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah citra tubuh pada remaja putri yang obesitas.
B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian
citra tubuh adalah penilaian seseorang terhadap penampilan dirinya untuk dihadapakan atau ditunjukkan kepada orang lain. Citra tubuh juga menggambarkan
bagaimana seseorang dapat memandang dirinya secara positif dan negatif. Seseorang yang memiliki citra tubuh yang positif maka dapat menerima dirinya sebaiknya jika
seseorang memiliki citra tubuh yang negatif mereka tidak dapat menerima dirinya apa
Kinanti Indika : Gambaran Citra Tubuh Pada Remaja Yang Obesitas, 2010.
adanya. Citra tubuh dalam penelitian ini akan diukur dengan menggunakan skala yang dibuat oleh peneliti berdasarkan dimensi citra tubuh yang dikemukakan oleh Cash
2004, yaitu: a. Appearance Evaluation Evaluasi penampilan
b. Appearance Orientation Orientasi penampilan c. Body Area Satisfaction Kepuasan terhadap bentuk tubuh
d. Overweight Preocupation Kecemasan menjadi gemuk e. Self-Classified Weight Pengkategorisasian ukuran tubuh
skor total pada skala citra tubuh merupakan petunjuk gambaran tubuh yang positif dan negative. Skor citra tubuh yang tinggi berarti bahwa seseorang memiliki
citra tubuh yang positif dan skor citra tubuh yang rendah berarti seseorang memiliki citra tubuh yang negatif.
C. Populasi dan Metode Pengambilan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah seluruh subjek yang dimaksud untuk diteliti. Populasi dibatasi sebagai sejumlah subjek atau individu yang paling sedikit memiliki sifat yang sama .
kemudian akan diambil wakil dari populasi yang disebut sampel penelitian Hadi, 2000.
Populasi dalam penelitian ini adalah remaja. Adapun karakteristik populasi penelitian ini adalah:
a Remaja 10 tahun-22 tahun Santrock 1998 mengatakan bahwa masa remaja diawali pada usia berkisar 10
tahun – 13 tahun dan berahir pada umur 18 tahun – 22 tahun.
Kinanti Indika : Gambaran Citra Tubuh Pada Remaja Yang Obesitas, 2010.
b Mengalami obesitas Peneliti menggunakan sampel yang mengalami obesitas tingkat 1, tingkat 2 dan
sangat obesitas. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagai subjek yang akan diteliti Hadi,
2000. Menurut Azwar 2004, secara tradisional, statistika menganggap bahwa jumlah sampel yang lebih dari 60 orang sudah cukup banyak. Adapun jumlah subjek
yang digunakan dalam uji coba alat ukur adalah 70 orang, sedangkan subjek yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 100 orang.
2. Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu agar diperoleh sampel
yang mewakili populasi Hadi, 2000. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah incidental sampling. Menurut Hadi 2000, incidental
sampling diperoleh semata-mata dari keadaan - keadaan insidental atau kebetulan.
D. Alat ukur yang digunakan
Alat ukur merupakan metode pengumpulan data dalam kegiatan penelitian yang mempunyai tujuan untuk mengungkapkan fakta mengenai variabel yang diteliti.
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode self-reports. Metode self-reports berasumsi bahwa subjek adalah orang yang paling
tahu tentang dirinya sendiri, apa yang dinyatakan subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya, dan interpretasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti Hadi,
Kinanti Indika : Gambaran Citra Tubuh Pada Remaja Yang Obesitas, 2010.
2000. Sesuai dengan metode self-reports maka penelitian ini menggunakan skala gambaran tubuh untuk memperoleh gambaran tubuh remaja yang obesitas.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan lima dimensi gambaran tubuh, yaitu evaluasi penampilan, orientasi penampilan, kepuasan terhadap bagian tubuh,
kecemasan menjadi gemuk dan pengkategorian ukuran tubuh. Skala ini menggunakan skala model Likert. Skala ini terdiri dari 4 pilihan jawaban yaitu Sangat Sesuai SS,
Sesuai S, Tidak Sesuai TS, dan Sangat Tidak Sesuai STS. Untuk pernyataan mengenai dimensi “kepuasan area tubuh”, pilihan jawaban yang digunakan adalah:
Sangat Puas SP, Puas P, Tidak Puas TP, dan Sangat Tidak Puas STP. Skala disajikan dalam bentuk pertanyaan favorable mendukung dan unfavorable tidak
mendukung. Nilai pilihan bergerak dari 1-4, bobot penilaian untuk pernyataan favorable yaitu SS = 4, S = 3, TS = 2, STS = 1, sedangkan untuk bobot pernyataan
unfavorable yaitu SS = 1, S = 2, TS = 3, STS = 4.
1. Validitas alat ukur
Untuk mengetahui apakah skala psikologi mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya, diperlukan suatu pengujian validitas Azwar,
2004. Di dalam penelitian ini akan di uji validitasnya berdasarkan validitas isi. Validitas isi tes di tentukan melalui pendapat profesional profesional judgement
dalam proses telaah soal. Pendapat profesional diperoleh dengan cara berkonsultasi dengan dosen pembimbing.
2. Daya beda aitem
Daya beda aitem yaitu kemampuan aitem dalam membedakan antara subjek yang memiliki atribut yang diukur dan yang tidak. Selain itu, indeks daya beda aitem
merupakan indikator keselarasan atau konsistensi antara fungsi aitem dengan fungsi
Kinanti Indika : Gambaran Citra Tubuh Pada Remaja Yang Obesitas, 2010.
skala secara keseluruhan yang dikenal dengan konsistensi aitem total. Pengujian daya diskriminasi aitem menghendaki dilakukannya komputasi korelasi antara distribusi
skor skala itu sendiri. Komputasi ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total r
ix
yang dikenal dengan sebutan parameter daya beda aitem. Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem menggunakan batasan r
ix
≥ 0,275. Pengujian daya diskriminasi aitem pada skala sikap dilakukan dengan
mengkorelasikan antara skor tiap aitem dengan skor total, dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment dengan bantuan program SPSS versi 15.
3. Reliabilitas alat ukur
Menurut Azwar 2004, reliabilitas mengacu kepada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur adalah untuk mencari dan mengetahui sejauh mana hasil
pengukuran dapat dipercaya. Prosedur pengujian reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah koefisien reliabilitas alpha. Data untuk menghitung
koefisien reliabilitas alpha diperoleh melalui penyajian satu bentuk skala yang dikenakan hanya sekali saja pada sekelompok responden single-trial administratio.
Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas r
xx
yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai dengan 1. koefisien reliabilitas semakin mendekati angka 1
menandakan semakin tinggi reliabilitas. Sebaliknya, koefisien yang semakin mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitas yang dimiliki. Teknik koefisien
alpha untuk menguji reliabilitas alat ukut dihitung dengan bantuan program SPSS versi 15.
4. Hasil uji coba alat ukur
Kinanti Indika : Gambaran Citra Tubuh Pada Remaja Yang Obesitas, 2010.
Tujuan dilakukannya uji coba alat ukur adalah untuk mengetahui sejauh mana alat ukur dapat mengungkap dengan tepat apa yang diukur dan seberapa jauh alat ukur
menunjukkan keadaan sebenarnya Azwar, 2004. Setelah alat ukur disusun, maka tahap selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan uji coba alat ukur. Uji coba
dilakukan pada 70 orang remaja yang mengalami obesitas di kota Medan. Dalam skala citra tubuh yang disebar terdapat 60 aitem.
Tabel 1 menunjukkan blue print skala citra tubuh sebelum dilakukan uji coba.
Tabel 1. Blue print Distribusi Aitem Skala Citra Tubuh pada Remaja yang Obesitas Sebelum Uji Coba
N o
Dimensi Indikator Perilaku
No. Aitem Jumla
h Fav
Unfav
1. Evaluasi
penampilan Apperance
Evaluation -
individu menganggap
penampilannya menarik atau
memuaskan 1,6,10,15,20,22 3,8,13,17,25
,27 12
2. Orientasi
penampilan Apperance
Orientation -individu
memperhatikan penampilannya
dengan melakukan usaha
4,9,18,26,29,44 2,7,14,51,57 ,59
12
3. Kepuasan terhadap
bagian tubuh Body Area
Satisfaction -kepuasan
terhadap wajah -kepuasan
terhadap bagian bawah paha,
5,11,19,23,34,3 8
16,21,28,36, 40,52
12
Kinanti Indika : Gambaran Citra Tubuh Pada Remaja Yang Obesitas, 2010.
pantat, pinggul, kaki
-kepuasan terhadap bagian
tegah pinggang, perut
-kepuasan terhadap bagian
atas dada, bahu, lengan
-kepuasan terhadap rambut
4. Kecemasan menjadi
gemuk Overweight
Preocupation - membatasi pola
makanan - kewaspadaan
terhadap berat badan
24,30,39,45,50, 53
12,31,35,37, 41,54
12
5. Pengkategoria n ukuran
tubuh self- classified
weight -berat badan
33,43,47,49,55, 58
32,42,46,48, 56,60
12
Total 30
50 30
50 60
100 Keterangan tabel 1 :
F : Aitem favorable
UF : Aitem tidak favorable
Hasil uji coba alat ukur di olah melalui tiga kali pengujian agar memperoleh reliabilitas yang memenuhi standar ukur dan indeks daya beda aitem di atas 0,275.
Reliabilitas alat ukur yang diujicobakan adalah 0,933. Aitem yang memiliki daya
Kinanti Indika : Gambaran Citra Tubuh Pada Remaja Yang Obesitas, 2010.
beda tinggi di atas 0,275 bergerak dari 0,392 sampai 0,694 N=33. Tabel 2 menunjukkan blue print skala citra tubuh pada remaja yang obesitas setelah uji coba.
Tabel 2. Blue print Distribusi Aitem Skala Citra Tubuh pada Remaja yang Obesitas Setelah Uji Coba
N o
Dimensi Indikator Perilaku
No. Aitem Jumla
h Fav
Unfav
1. Evaluasi
penampilan Apperance
Evaluation -
individu menganggap
penampilannya menarik atau
memuaskan
1,6,10,15,20,22 3,8,13,17,25 ,27
12
2. Orientasi
penampilan Apperance
Orientation -individu
memperhatikan penampilannya
dengan melakukan usaha
4,9,18,26,29,44 2,7,14,51,57 ,59
12
3. Kepuasan terhadap
bagian tubuh Body Area
Satisfaction -kepuasan
terhadap wajah -kepuasan
terhadap bagian bawah paha,
pantat, pinggul, kaki
-kepuasan terhadap bagian
tegah pinggang, perut
-kepuasan terhadap bagian
5,11,19,23,34,3 8
16,21,28,36, 40,52
12
Kinanti Indika : Gambaran Citra Tubuh Pada Remaja Yang Obesitas, 2010.
atas dada, bahu, lengan
-kepuasan terhadap rambut
4. Kecemasan menjadi
gemuk Overweight
Preocupation - membatasi pola
makanan - kewaspadaan
terhadap berat badan
24,30,39,45,50,
53
12,31,35,37, 41,54
12
5. Pengkategoria n ukuran
tubuh self- classified
weight -berat badan
33,43,47,49,55, 58
32,42,46,48, 56,60
12
Total 30
50 30
50 60
100 Keterangan tabel 2 :
Nomor yang ditebalkan berarti memiliki daya diskriminasi 0,275. Setelah memperoleh reliabilitas yang memenuhi standar ukur, peneliti
melakukan penomoran aitem yang baru untuk skala penelitian yang sebenarnya sebagaimana tertera pada tabel 3.
Kinanti Indika : Gambaran Citra Tubuh Pada Remaja Yang Obesitas, 2010.
Tabel 3. Blue Print Distribusi Aitem Skala Citra Tubuh pada Remaja yang Obesitas yang Digunakan dalam Penelitian
N o
Dimensi Indikator Perilaku
No. Aitem Jumla
h Fav
Unfav
1. Evaluasi
penampilan Apperance
Evaluation -
individu menganggap
penampilannya menarik atau
memuaskan 2, 10, 15, 19
3, 6, 28, 29, 31
9
2. Orientasi
penampilan Apperance
Orientation -individu
memperhatikan penampilannya
dengan melakukan usaha
1, 11 5, 7
4
3. Kepuasan terhadap
bagian tubuh Body Area
Satisfaction -kepuasan
terhadap wajah -kepuasan
terhadap bagian bawah paha,
pantat, pinggul, kaki
-kepuasan terhadap bagian
tegah pinggang, perut
-kepuasan terhadap bagian
atas dada, bahu, lengan
-kepuasan terhadap rambut
14, 20, 25, 30 4, 12, 27
7
Kinanti Indika : Gambaran Citra Tubuh Pada Remaja Yang Obesitas, 2010.
4. Kecemasan menjadi
gemuk Overweight
Preocupation - membatasi pola
makanan - kewaspadaan
terhadap berat badan
13, 16, 21 33, 17
5
5. Pengkategoria n ukuran
tubuh self- classified
weight -berat badan
9, 18, 22, 24, 26, 32
8, 23 8
Total 19
58 14
42 33
100
E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri dari tiga tahap. Ketiga tahap tersebut yaitu persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, dan pengolahan data.
1. Persiapan penelitian
Tahap persiapan penelitian terdiri dari: a Pembuatan alat ukur
Penelitian ini menggunakan alat ukur berupa skala gambaran tubuh yang disusun oleh peneliti berdasarkan lima dimensi yang dikemukakan oleh Cash 2004.
Skala ini terdiri dari 60 aitem. Penyusunan skali ini dioperasionalkan dalam bentuk aitem-aitem pernyataan dan kemudian disebut blue print dari skala
tersebut. b Uji coba alat ukur
Kinanti Indika : Gambaran Citra Tubuh Pada Remaja Yang Obesitas, 2010.
setelah alat ukur disusun, makan tahap selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan uji coba alat ukur. Uji coba alat ukur dilakukan pada tanggal 27
Oktober 2009 sampai 31 Oktober 2009 kepada 70 remaja obesitas di kota Medan. Subjek diminta memberi respon pada alat ukur berupa skala citra tubuh pada
remaja yang obesitas. Peneliti terlebih dahulu meminta izin dan kesedian subjek untuk mengisi skala. Kemudian peneliti menanyakan kepada subjek berat
badannya dan tinggi badannya. Apabila subjek telah memenuhi karakteristik awal tersebut yang telah ditentukan untuk menjadi sampel penelitian, makan peneliti
menyerahkan skala citra tubuh. Hasil uji coba diolah melalui tiga kali penguian reliabilitas agar memperoleh reliabilitas yang memenuhi standar ukur.
c Revisi alat ukur setelah peneliti melakukan uji coba alat ukut maka peneliti menguji validitas dan
reliabilitas skala. Setelah diketahui aitem-aitem yang memenuhi validitas dan reliabilitasnya, maka kemudian peneliti menyusun aitem-aitem tersebut ke dalam
alat ukur yang digunakan untuk mengambil data penelitian. Skala dibuat dalam bentuk buku dari kertas berukuran A4 yang dibagi dua dengan huruf Times new
Roman ukuran 14.
2. Pelaksanaan Penelitian
Setelah alat ukur direvisi, maka dilaksanakan penelitian pada subjek yang memenuhi ciri-ciri populasi. Penelitian dilakukan di Medan dengan melibatkan
remaja yang mengalami obesitas. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan alat ukur berupa skala citra tubuh pada remaja yang obesitas. Subjek diminta untuk
memberikan respon pada skala tersebut. Tetapi sebelumnya, peneliti terlebih dahulu
Kinanti Indika : Gambaran Citra Tubuh Pada Remaja Yang Obesitas, 2010.
meminta izin dan kesediaan subjek untuk mengisi skala. Kemudian peneliti menanyakan umur, berat badan dan tinggi subjek. Apabila subjek telah memenuhi
karakteristik awal yang telah ditentukan untuk menjadi sampel penelitian, maka peneliti menyerahkan skala tersebut. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 2
November 2009 hingga 9 November 2009 dengan melibatkan 100 subjek yang mengisi skala.
3. Pengolahan data
Setelah diperoleh data dari skala citra tubuh pada remaja remaja yang obesitas, maka dilakukan pengolahan data. Pengolahan data dilakukan denga menganalisa
menggunakan bantuan program SPSS versi 15. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa statistik.
Alasan yang mendasari digunakannya analisa statistik adalah karena statistik dapat menunjukkan kesimpulan generalisasi penelitian. Pertimbangan lain yang mendasari
adalah statistik bekerja dengan angka, statistik bersifat obejektif dan universal Hadi, 2000.
F. Metode analisa data
Hadi 2000 menyatakan bahwa penelitian deskriptif menganalisa dan menyajikan fakta secara sistematis sehingga dapat lebih mudah dipahami dan
disimpulkan. Kesimpulan yang diberikan selalu jelas data faktualnya sehingga semuanya selalu dapat dikembalikan langsung pada data yang diperoleh. Untuk
mendapatkan skor citra tubuh digunakan statistik deskriptif. Data yang akan diolah yaitu skor minimum, skor maksimum, mean dan standar deviasi. Hadi 2000
menyatakan bahwa uraian kesimpulan dalam penelitian deskriptif didasari oleh angka
Kinanti Indika : Gambaran Citra Tubuh Pada Remaja Yang Obesitas, 2010.
yang diolah tidak terlalu mendalam. Data yang berhasil dikumpulkan kemudian
diolah dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 15.
Kinanti Indika : Gambaran Citra Tubuh Pada Remaja Yang Obesitas, 2010.
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab berikut ini akan diuraikan mengenai keseluruhan hasil penelitian. Pembahasan akan dimulai dengan memberikan gambaran subjek penelitian
dilanjutkan dengan analisa dan interpretasi serta hasil penelitian.
A. Analisa Data 1. Gambaran umum subjek penelitian
Penelitian ini melibatkan 100 orang subjek yang mengisi skala yang dapat dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin dan usia.
a. Pengelompokan subjek berdasakan jenis kelamin
pengelompokan subjek berdasarkan jenis kelamin terdiri atas 2 kategori, yaitu laki-laki dan perempuan. Penyebaran subjek dapat dilihat pada grafik 1.
34 66
10 20
30 40
50 60
70
Jenis Kelamin Laki-laki
Perempuan
Berdasarkan garfik 1 dapat dilihat bahwa subjek terbanyak adalah subjek pada jenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 66 orang 66, sedangkan subjek yang
lebih sedikit adalah subjek laki-laki, yaitu sebanyak 34 orang 34.
b. Pengelompokan subjek berdasarkan usia