Kinanti Indika : Gambaran Citra Tubuh Pada Remaja Yang Obesitas, 2010.
kehidupannya. Dengan menjadikan makanan sebagai pelampiasan penyelesaian masalah maka apabila tidak diimbangi dengan aktifitas yang cukup akan
menyebabkan terjadinya kegemukan. f Lingkungan
Faktor lingkungan ternyata juga mempengaruhi seseorang untuk menjadi gemuk. Jika seseorang dibesarkan dalam lingkungan yang menganggap gemuk adalah
simbol kemakmuran dan keindahan maka orang tersebut akan cenderung untuk menjadi gemuk. Selama pandangan tersebut tidak dipengaruhi oleh faktor
eksternal maka orang yang obesitas tidak akan mengalami masalah-masalah psikologis sehubungan dengan kegemukan.
3. Dampak obesitas
Kegemukan pada remaja dalam jangka panjang dapat memicu berbagai penyakit seperti, jantug koroner, diabetes melitus, fungsi paru, peningkatan kadar
kolestrol, gangguan ortopedik karena menopang tubuh yang berat, gangguan pernafasan saat tidur, dapat terserang infeksi pernafasan, kelainan pada kulit,
kegemukan yang terjadi pada masa anak-anak dapat berlanjut hingga dewasa Wikipedia, 2007.
Dampak obesitas yang dapat terjadi dalam jangka pendek maupun jangka panjang yang tertera di bawah ini :
1. Gangguan psiko-sosial : Rasa rendah diri, depresif dan menarik diri dari
lingkungan. Hal ini dikarenakan anak obesitas seringkali menjadi bahan hinaan teman sepermainan dan teman sekolah. Dapat pula karena ketidakmampuan untuk
Kinanti Indika : Gambaran Citra Tubuh Pada Remaja Yang Obesitas, 2010.
melaksanaan suatu tugaskegiatan terutama olahraga akibat adanya hambatan pergerakan oleh kegemukannya.
2. Pertumbuhan fisiklinier yang lebih cepat dan usia tulang yang lebihlanjut
dibanding usia biologisnya. 3.
Masalah ortopedi : Seringkali terjadi slipped capital femoral epiphysis dan penyakit blount sebagai akibat beban tubuh yang terlalu berat.
4. Gangguan pernafasan : Sering terserang infeksi saluran nafas, tidur ngorok,
kadang-kadang terjadi opnea sewaktu tidur, sering ngantuk siang hari. Bila gangguan sangat berat disebut sebagai sindrom Pickwickian, yaitu adanya
hipoventilasi alveolar. 5.
Gangguan endokrin : Menars lebih cepat terjadi karena sampingan faktor emosional, untuk terjadinya menars diperlukan jumlah lemak tertentu sehingga
anak obesitas dimana lemak tubuh sudah cukup tersedia, menars akan terjadi lebih dini.
6. Obesitas akan berelanjutk sampai dewasa, terutama bila obesitas mulai pada pra-
pubertal. 7.
Penyakit degenaratif dan penyakit metabolik : hipertensi, penyakit jantung, koroner, diabetes melitus, hiperlipoproteinemia, hiperkolesterolemia dalam
Nasar, 1995.
4. Klasifikasi dan Pengukuran Obesitas
Klasifikasi berat badan berdasarkan World Health Organization WHO
Indeks Massa Tubuh IMT
Kategori
18,5 Berat badan kurang
Kinanti Indika : Gambaran Citra Tubuh Pada Remaja Yang Obesitas, 2010.
18,5-24,9 Berat badan normal
25-29,9 Berat badan lebih
30-34,9 Obesitas I
35-39,9 Obesitas II
39,9 Sangat obesitas
Untuk mengukur lemak tubuh secara langsung sangat sulit dan sebagai pengukur pengganti dipakai body mass index BMI atau indeks massa tubuh IMT
untuk menentukan berta badan yang lebih dan obesitas pada seseorang Aru W. Sudoyo, 2006. Cara untuk mengukur IMT adalah :
2
m n
tinggibada kg
beratbadan IMT
atubuh Indeksmass
=
Indeks massa tubuh digunakan untuk menentukan banyaknya lemak yang tersimpan dalam tubuh dengan membandingkan berat badan dalam kilogram dengan
kuadrat tinggi badan dalam meter seseorang. Pengukuran indeks massa tubuh membagi berat badan menjadi empat jenis, yaitu underweight kekurangan berat
badan, berat badan yang ideal, overweight kelebihan berat badan, obese kegemukan.
B. Citra tubuh 1. Defenisi citra tubuh