Bahan Tambahan Makanan Yang Diizinkan dan Yang Tidak Diizinkan Bahan Tambahan Makanan yang Sering Digunakan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan BTM Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009. membuat makanan tersebut lebih menggugah selera dan membuatnya seperti produk-produk berkualitas Hughes, 1987.

2.4 Bahan Tambahan Makanan Yang Diizinkan dan Yang Tidak Diizinkan

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 722MenkesPerIX88 bahan tambahan makanan yang diizinkan diantaranya sebagai berikut : 1. Antioksidan Antioxidant 2. Antikempal Anticaking Agent 3. Pengatur keasaman Acidity Regulator 4. Pemanis buatan Artificial Sweetener 5. Pemutih dan pematang tepung Flour Treatment Agent 6. Pengemulsi, pemantap, dan pengental Emulsifier, Stabilizer, Thickener 7. Pengawet Preservative 8. Pengeras Firming Agent 9. Pewarna Colour 10. Penyedap rasa dan aroma, penguat rasa Flavour, Flavour Enhancer 11. Sekuestran Sequestrant Sementara bahan tambahan makanan yang dilarang digunakan dalam makanan, menurut Permenkes RI No. 722MenkesPerIX88, sebagai berikut : Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan BTM Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009. 1. Natrium tetraborat Boraks 2. Formalin Formaldehyd 3. Minyak nabati yang dibrominasi Brominated Vegetable Oils 4. Kloramfenikol Chlorampenicol 5. Kalium klorat Pottasium Chlorate 6. Dietilpirokarbonat Diethylpyrocarbonate, DEPC 7. Nitrofurazon Nitrofurazone 8. P-Phenetilkarbamida p-Phenethycarbamide, Dulcin, 4-ethoxyphenyl uera 9. Asam salisilat dan garamnya Salicylyc Acid and its salt Sedangkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1168MenkesPERX1999, selain bahan tambahan di atas masih ada tambahan kimia yang dilarang seperti rhodamin B pewarna merah, methanyi yellow pewarna kuning, dulsin pemanis sintetis, dan kalsium bromat pengeras.

2.5 Bahan Tambahan Makanan yang Sering Digunakan

Bahan tambahan makanan yang sering digunakan khususnya pada makanan dan minuman jajanan antara lain pengawet, pewarna, pemanis, dan penyedap rasa dan aroma.

1. Pengawet

Bahan pengawet adalah bahan yang dapat mencegah atau menghambat fermentasi, penguraian, atau pengasaman yang disebabkan oleh mikroorganisme. Zat Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan BTM Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009. pengawet dipergunakan untuk mengawetkan makanan atau memberikan kesan segar pada makanan Irianto, 2006. Pemakaian bahan pengawet dari satu sisi menguntungkan karena dengan bahan pengawet, bahan pangan dapat dibebaskan dari kehidupan mikroba, baik yang bersifat patogen yang menyebabkan keracunan maupun nonpatogen yang menyebabkan kerusakan bahan makanan seperti pembusukan. Namun dari sisi lain, bahan pengawet pada dasarnya adalah senyawa kimia yang apabila pemakaiannya berlebihan kemungkinan besar akan menimbulkan kerugian bagi orang yang mengkonsumsi baik langsung misalnya keracunan maupun tidak langsung atau kumulatif misalnya kanker Cahyadi, 2008. Makanan yang menggunakan pengawet yang tepat menggunakan pengawet yang dinyatakan aman dengan dosis di bawah ambang batas yang ditentukan tidaklah berbahaya bagi konsumen. Kasus yang terjadi selama ini bahwa sejumlah produsen nakal menggunakan pengawet yang ditujukan untuk tekstil, plastik, bahkan pengawet mayat. Bahan-bahan pengawet tersebut yang paling sering digunakan adalah formalin dan boraks Yuliarti, 2007. Formalin biasanya digunakan sebagai pengawet mayat. Tapi dalam beberapa makanan seperti mie basah, tahu, ikan asin, bakso, dan permen ditemukan adanya formalin. Sementara boraks yang biasanya digunakan sebagai fungisida, herbisida dan insektisida, meskipun bukan pengawet makanan sering pula digunakan sebagai pengawet dan pengenyal makanan antara lain bakso, lontong, mie, kerupuk dan berbagai makanan tradisional seperti alen-alen. Ciri-ciri bakso yang mengandung Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan BTM Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009. formalin dan boraks yakni sangat kenyal, warna lebih putih dan akan menjadi abu- abu tua jika ditambahkan obat bakso berlebihan Yuliarti, 2007.

2. Pewarna

Zat pewarna ditambahkan ke dalam makanan bertujuan untuk menarik selera dan keinginan konsumen. Zat-zat pewarna alam yang sering digunakan misalnya kunyit dan daun pandan. Dibandingkan dengan pewarna alami maka bahan pewarna buatan mempunyai banyak kelebihan yaitu dalam hal aneka ragam warnanya, keseragaman warna, kestabilan warna, dan penyimpanannya lebih mudah serta lebih tahan lama Winarno, 1980. Hampir setiap makanan olahan telah dicampur dengan pewarna sintetis mulai dari jajanan anak-anak, kerupuk, tahu, terasi bahkan buah dingin termasuk mangga. Jika penggunaan bahan-bahan sintetis tersebut secara terus menerus dan melebihi dari kadar yang sudah ditentukan, maka akan terakumulasi dalam tubuh yang akhirnya akan merusak jaringan atau organ tubuh seperti hati dan ginjal. Bahan-bahan sintetis ini tidak saja menganggu kesehatan jika terakumulasi, tetapi juga dapat menyebabkan nilai gizi pada makanan tertentu berkurang Irianto, 2008. Dalam memilih makanan sebaiknya hindari makanan dengan warna merah, kuning, dan hijau maupun warna-warna lain yang terlihat ’ngejreng’, karena tidak menutup kemungkinan warna yang terlalu mencolok tersebut berasal dari bahan pewarna nonmakanan seperti pewarna tekstil yang sangat berbahaya bagi kesehatan Yuliarti, 2007. Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan BTM Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

3. Pemanis

Industri pangan dan minuman lebih menyukai menggunakan pemanis sintetis karena selain harganya relatif murah, tingkat kemanisan pemanis sintetis jauh lebih tinggi dari pemanis alami. Hal tersebut mengakibatkan terus meningkatnya penggunaan pemanis sintetis terutama sakarin dan siklamat. Rasa manis yang dirasakan dari pemanis sintetis biasanya menimbulkan rasa ikutan pahit yang semakin terasa dengan bertambahnya bahan pemanis ini Cahyadi, 2008. Dalam kehidupan sehari-hari, pemanis buatan sakarin dan siklamat maupun campuran keduanya sering ditambahkan ke dalam berbagai jenis jajanan anak-anak seperti makanan ringan snack, cendol, limun, makanan tradisional dan sirop Yuliarti, 2007.

4. Penyedap rasa dan aroma

Menurut Permenkes RI No. 722MenkesPerIX88 penyedap rasa dan aroma didefenisikan sebagai bahan tambahan makanan yang dapat memberikan, menambah atau mempertegas rasa dan aroma. Bahan penyedap mempunyai beberapa fungsi sehingga dapat memperbaiki, membuat lebih bernilai atau diterima, dan lebih menarik. Sifat utama pada penyedap adalah memberi ciri khusus suatu makanan seperti flavor jeruk manis, jeruk nipis, lemon dan sebagainya Cahyadi, 2008. Monosodium Glutamat MSG adalah salah satu penyedap sintetis yang merupakan senyawa kimia yang dapat memperkuat atau memodifikasi rasa makanan Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan BTM Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.