Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan BTM Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.
produksi bahan tambahan pangan sintetis. Banyaknya bahan tambahan pangan dalam bentuk lebih murni dan tersedia secara komersil dengan harga yang relatif murah
akan mendorong meningkatnya pemakaian bahan tambahan pangan yang berarti meningkatkan konsumsi bahan tersebut bagi setiap individu. Saat ini hampir semua
jenis makanan dan minuman yang diproses baik dari pabrik, restoran-restoran, maupun industri rumah tangga menggunakan bahan tambahan makanan untuk
meningkatkan kepuasan konsumen Cahyadi, 2008.
2.3.2 Sifat, Kategori dan Fungsi Bahan Tambahan Makanan
A. Sifat Bahan Tambahan Makanan
Bahan tambahan makanan yang digunakan harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut : dapat mempertahankan nilai gizi makanan tersebut, tidak
mengurangi zat-zat essensial di dalam makanan, dapat mempertahankan atau memperbaiki mutu makanan, dan menarik bagi konsumen tetapi tidak merupakan
suatu penipuan Winarno, 1980.
B. Kategori Bahan Tambahan Makanan
Bahan tambahan makanan bisa memiliki nilai gizi, tetapi bisa pula tidak. Menurut ketentuan yang ditetapkan, ada beberapa kategori bahan tambahan makanan.
Pertama, bahan tambahan makanan yang bersifat aman, dengan dosis yang tidak dibatasi, misalnya pati. Kedua, bahan tambahan makanan yang digunakan dengan
dosis tertentu, dan dengan demikian dosis maksimum penggunaannya juga telah
Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan BTM Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.
ditetapkan. Ketiga, bahan tambahan yang aman dan dalam dosis yang tepat, serta telah mendapat izin beredar dari instansi yang berwenang, misalnya zat pewarna yang
sudah dilengkapi sertifikat aman Yuliarti, 2007. Pada umumnya bahan tambahan makanan dibagi menjadi dua golongan besar,
yaitu sebagai berikut : 1.
Bahan tambahan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan, dengan mengetahui komposisi bahan tersebut dan maksud penambahan itu dapat
mempertahankan kesegaran, cita rasa, dan membantu pengolahan, sebagai contoh pengawet, pewarna, dan pengeras.
2. Bahan tambahan yang tidak sengaja ditambahkan, yaitu bahan yang tidak
mempunyai fungsi dalam makanan tersebut, terdapat secara tidak sengaja, baik dalam jumlah sedikit atau cukup banyak akibat perlakuan selama proses
produksi, pengolahan, dan pengemasan Cahyadi, 2008.
C. Fungsi Bahan Tambahan Makanan
Fungsi bahan tambahan makanan dapat dikelompokkan menjadi empat yakni : 1.
Meningkatkan nilai nutrisi makanan Walaupun dalam diet yang tidak seimbang, kita cenderung mengkonsumsi
karbohidrat, protein, lemak dan air yang cukup untuk menjaga kesehatan. Vitamin dan mineral hanya sedikit terdapat dalam makanan dan kadang tidak
mencukupi bahkan sama sekali tidak ada. Oleh karena itu penambahan bahan
Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan BTM Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.
tambahan makanan perlu untuk menjamin nutrisi penting ada dalam diet dengan jumlah yang cukup.
2. Mengawetkan dan melindungi makanan
Kualitas semua makanan yang dibiarkan akan cepat menurun dan mengalami perubahan seperti pembusukan. Untuk mencegahnya maka digunakan bahan
tambahan makanan. 3.
Membantu produksi makanan Fungsi ketiga adalah membantu dalam produksi makanan. Fungsi zat ini kurang
penting dalam kesehatan masyarakat secara umum dibanding dua fungsi sebelumnya, tapi tetap memegang peranan penting dalam menjamin bahan
makanan kita diproses secara efisien. Contohnya emulsifier dan pengatur keasaman.
4. Memodifikasi persepsi terhadap makanan
Bahan tambahan makanan dapat mengganti persepsi kita terhadap produk akhir dan umumnya memiliki efek seperti kosmetik yang dikenal sebagai pengubah
sensoris. Contohnya pewarna, penyedap rasa dan aroma, pemanis, dan lain-lain. Alasan dalam penggunaannya yakni masalah ekonomi dan keinginan
masyarakat itu sendiri. Beberapa makanan tidak akan diterima masyarakat dalam bentuk yang belum dimodifikasi, bahan tambahan makanan ini akan
Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan BTM Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.
membuat makanan tersebut lebih menggugah selera dan membuatnya seperti produk-produk berkualitas Hughes, 1987.
2.4 Bahan Tambahan Makanan Yang Diizinkan dan Yang Tidak Diizinkan