Unit Kapsul Unit LiquidaSirup

untuk menutupi rasa dan bau yang tidak enak serta untuk menutupi perubahan warna yang kurang baik. Tablet bersalut ada dua jenis yaitu tablet salut film dan tablet salut gula. Pada tablet salut film, sediaan tablet disalut dengan larutan penyalut. Bahan penyalut yang umum digunakan antara lain eudragyt, opadry II, opadry AMB, opaglos, ethocel dan methocel. Alat-alat yang digunakan adalah coating pan dan spray nozzle. Tablet ini diputar dalam coating pan kemudian disemprot dengan larutan bahan penyalut dan dikeringkan dengan mengalirkan udara panas. Tablet salut gula sugar coating merupakan sediaan tablet yang disalut dengan larutan penyalut gula atau yang disebut dragee. Proses penyalutan tablet terbagi atas beberapa tahap yaitu protective, gum syrup, built up syrup, smoothing syrup, colouring syrup dan polishing. Lapisan penutup merupakan langkah pemberian lapisan pelindung agar air dari larutan berikutnya tidak masuk ke dalam tablet inti. Lapisan elastis merupakan lapisan dasar dari salut gula yang bertujuan untuk melapisi gum syrup agar tablet tidak retak selama proses atau selama penyimpanan. Bahan-bahan yang akan dituang diaduk lebih dahulu, kemudian masukkan CaCO 3 secukupnya, aduk kembali sampai semua serbuk melapisi tablet baru kemudian dialirkan udara panas.Built up syrup merupakan proses pemberian lapisan sebenarnya dari salut gula, sedangkan smoothing syrup bertujuan untuk membuat permukaan tablet menjadi licin sehingga zat warna dapat melapisi tablet secara merata. Colouring bertujuan untuk memberikan warna pada permukaan tablet dan polishing merupakan proses pengkilatan permukaan tablet sehingga menjadi mengkilat. Bagan pembuatan tablet salut dapat dilihat pada lampiran 12, halaman 67.

3.6.2 Unit Kapsul

Selain tablet, PT. Sinabung Industri Farmasi juga memproduksi kapsul, dimana kapsul itu sendiri merupakan bentuk sediaan obat yang terbungkus cangkang kapsul yang terbuat dari gelatin. Obat-obat yang dibuat dalam bentuk kapsul merupakan obat yang dibuat dengan tujuan untuk memperlambat proses pelarutannya dalam tubuh dan menutupi rasa dan bau obat yang kurang menyenangkan. Komposisi umum dari sediaan kapsul adalah : 1. Bahan berkhasiat. 2. Bahan pengisi, seperti laktosa, amilum maydis 3. Bahan penghancur merupakan bahan yang membantu agar bahan obat cepat larut dalam tubuh, misalnya avicel, sodium lauryl sulfat. 4. Bahan pelincir merupakan bahan yang membantu agar pada pengisian kapsul dapat dilakukan dengan mudah dan menghasilkan kapsul dengan bobot yang seragam. Selama pembuatan kapsul dilakukan pengontrolan setiap 15 menit terhadap bobot kapsul. Pada tahap proses pembuatan kapsul perlu diperhatikan beberapa hal yaitu pemerian bahan, ukuran mesh, urutan pencampuran, waktu pencampuran, berat hasil akhir dan penyimpanannya, sedangkan selama proses pengisian harus diperhatikan suhu dan kelembaban ruangan, pemerian kapsul kosong, berat kapsul kosong, bobot isi kapsul, bentuk fisik dari hasil akhir. Pada proses produksi kapsul digunakan mesin pencampuran bahan dan mesin pengisi kapsul. Pada produksi kapsul perlu diperhatikan kondisi ruangan yaitu: temperatur dan kelembaban. Hal-hal yang diperiksa oleh bagian pengawasan mutu selama produksi adalah keseragaman bobot dan kadar zat berkhasiat. Bagan proses pembuatan kapsul dapat dilihat pada lampiran 13, halaman 68.

3.6.3 Unit LiquidaSirup

Bentuk sediaan lain yang diproduksi oleh PT. Sinabung Industri Farmasi adalah sirup atau dikenal juga dengan istilah liquida yang ditangani oleh Unit Liquida. Unit ini dilengkapi dengan mesin pencampuran bahan dan mesin pengisi sediaan kedalam botol, mesin filling sirup dapat dilihat pada lampiran 14, halaman 69, bagan botol dapat dilihat pada lampiran 15, halaman 70. Bagan proses pembuatan sirup dapat dilihat pada lampiran 16, halaman71 . Bahan tambahan yang digunakan dalam proses pembuatan sirup : a. Pelarut campur Misalnya propilen glikol, gliserin dan etanol. b. Pendapar Larutan dapar digunakan untuk menjaga stabilitas pH dari bahan obat sehingga obat dapat mempertahankan sifat-sifatnya selama proses penyimpanan. c. Pemanis Biasanya penambahan pemanis pada sediaan sirup bertujuan untuk menutupi rasa obat yang kurang enak, dimana pemanis yang biasa digunakan adalah sukrosa, sorbitol dan lain-lain. Pemanis buatan yang diizinkan adalah aspartam 0-40 mg, sakarin serta garam natrium 0-2,5 mg, siklamat serta garam natrium dan kalsium 0-11 mg dan sorbitol. d. Pewarna Tujuan dari penggunaan pewarna pada sirup adalah untuk memberikan penampilan yang menarik dan untuk membedakan suatu sediaan dengan sediaan yang lainnya, dimana zat warna yang biasa digunakan adalah zat warna FDC dan zat warna DC. e. Pengawet. Fungsi penambahan pengawet pada sirup adalah untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme, sehingga sediaan dapat bertahan dalam waktu yang diinginkan.

3.7 Permasalahan Dalam Produksi