Boiler TINJAUAN PT. SINABUNG INDUSTRI FARMASI MEDAN

Limbah padat yang berupa sampah domestik seperti sisa-sisa material pengemas dikumpulkan di dalam bak sampah kemudian diangkut oleh petugas kebersihan PEMKO Medan. Produk-produk yang rusak, kadaluarsa dan contoh pertinggal yang telah melewati batas masa simpan dimusnahkan dengan cara dibakar. Limbah cair yang berasal dari produksi dibuang melalui parit penampungan limbah. Parit ini terdiri atas empat bak dan prinsip pengolahan limbahnya didasarkan pada proses pengendapan bahan-bahan yang berbahaya dari limbah tersebut. Khusus untuk bak pertama disebarkan kapur tembok setiap bulannya untuk menghilangkan bau dan mempercepat proses pengendapan. Proses pengendapan ini dilakukan secara bertingkat pada masing-masing bak sehingga pada bak keempat terdapat air yang bebas dari zat-zat pencemar lingkungan. Air pada bak keempat dialirkan ke luar setelah disaring dengan batu koral, pasir dan ijuk melalui parit atau selokan. Limbah cair yang berasal dari laboratorium dipisahkan antara zat yang bersifat asam dan basa. Kedua zat ini sedikit demi sedikit dicampurkan dan diencerkan dengan air kemudian dibuang ke dalam wastafel, selanjutnya melalui parit pembuangan disalurkan ke bak L1. Dari bak L1 ke bak L2, lalu ke bak IV yang juga mengalami proses pengendapan, pengenceran serta penyaringan yang sama dengan limbah dari bagian produksi. Untuk menjaga agar air limbah tidak meluap ke sekitarnya apabila hujan atau banjir maka di sekeliling bak pengolahan air limbah dibangun tembok setinggi setengah meter dari permukaan tanah. Skema pengolahan air limbah di PT. Sinabung Industri Farmasi dapat dilihat pada lampiran 21, halaman 79.

3.12 Boiler

Boiler dalam industri digunakan secara luas untuk berbagai aplikasi, baik unit pembangkit steam skala besar yang mempunyai efisiensi maksimum dan sistem kontrol yang luas, maupun unit pembangkit steam bertekanan rendah yang hanya digunakan untuk pemanasan dengan prinsip dasar yang sederhana dan harga yang murah. Proses produksi steam dari air di dalam boiler dapat dikatakan berlangsung pada tekanan tetap, yaitu tekanan kerja boiler. Air mula-mula dipanaskan pada titik didihnya, lalu air mengalami penguapan dan seringkali dilanjutkan dengan pemanasan steam atau kukus jenuh menjadi kukus lewat jenuh. Pada proses pemanasan dan penguapan air, boiler memperoleh energi panas dari berbagai sumber energi antara lain: bahan bakar, listrik, nuklir, panas buangan reaksi kimia yang eksotermik. Sebuah boiler tersusun dari komponen-komponen: 1. Drum penguapan air dan pemanasan kukus lewat jenuh 2. Pompa air umpan boiler 3. Burner pembakar dengan blower udara, blower gas cerobong, dan pompa minyak bakar. PENGOLAHAN AIR BOILER Pengolahan air boiler dapat dilakukan antara lain : 1. Pengolahan eksternal Yaitu pengolahan yang dilakukan di luar titik penggunaan, sifatnya umum ditujukan untuk mengurangi atau menghilangkan pengotor. Pengolahan eksternal terdiri dari: • Pengendapan sedimentasi • Penyaringan filtrasi • Pelunakan softening • Demineralisasi Deionisasi • Deaerasi 2. Pengolahan internal Yaitu pengolahan yang dilakukan di titik penggunaan air untuk menyesuaikan kondisi air dengan sistem yang akan mengguanakan air tersebut. Pengolahan internal biasanya berupa penambahan bahan kimia yang akan bereaksi dengan pengotor yang ada sehingga kotoran tersebut tidak akan memberikan gangguan di dalam sistem. Contoh: Pengikatan oksigen oleh hidrazin atau sodium sulfit, penambahan bahan organik agar lumpur bersifat tidak melekat pada boiler tannin, lignin, alginat. KERAK PADA BOILER Terdapat dua jenis kerak, yaitu: a. berbentuk tipis, lendir yang dikeluarkan oleh mikroorganisme, dan b. berbentuk endapan keras. Kerak yang berasal dari CaCO 3 relatif lunak dan bisa dibersihkan hanya dengan menggunakan sikat, biasanya terjadi pada boiler bertekanan rendah. SiO 2 , mengendap sebagai CaSiO 2 atau MgSiO 2 , berbentuk endapan lengket, sangat pekat, dan menempel kuat pada metal sehingga sangat sukar dibersihkan, oleh sebab itu pada boiler harus dihindarkan. Kerak pada boler dapat menyebabkan turunnya koefisien perpindahan panas sehinga terjadi overheating yang dapat menyebabkan melemahnya metal dan rusak. Kerak yang bertumpuk dapat membentuk endapan sehingga menyebabkan terjadinya korosi pada boiler. Agar kondisi tidak terjadi dapat dilakukan pencegahan sebagai berikut: 1. Pembersihan endapan baik secara mekanik sikat maupun secara kimia penambahan zat kimia 2. Pencegahan ekternal, internal dan melakukan blow down.

BAB IV PEMBAHASAN

PT. Sinabung Industri Farmasi merupakan perusahaan farmasi yang telah mendapatkan sertifikat CPOB untuk setiap produk yang dihasilkan. Ruang lingkup CPOB meliputi seluruh aspek produksi dan pengendalian mutu yang bertujuan untuk menjamin khasiat, keamanan dan mutu obat yang diproduksi sesuai dengan tujuan penggunaannya. Tinjauan terhadap penerapan CPOB pada PT. Sinabung Industri Farmasi dapat dijabarkan sebagai berikut:

4.1 Personalia

Bagian produksi PT. Sinabung Industri Farmasi dibagi atas 3 unit utama yaitu unit tablet, unit sirup dan unit kapsul yang dipimpin oleh seorang manajer produksi. Dalam pelaksanaan produksi, manajer produksi dibantu oleh seorang asisten manajer produksi, sedangkan untuk pengawasan mutu dipimpin oleh seorang manajer Quality Control QC. Sesuai dengan CPOB, bagian produksi dan pengawasan mutu dipimpin oleh orang yang berlainan dan tidak saling bertanggung jawab satu terhadap yang lain tetapi kedua manajer ini saling bertanggung jawab kepada direktur pabrik. Penempatan personalia disesuaikan dengan pangetahuan dan keterampilan yang dimiliki sehingga masing-masing operator dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, dimana masing-masing memiliki tanggung jawab yang terpisah secara jelas. Untuk meningkatkan sikap mental, keterampilan dan pengetahuan karyawan, PT. Sinabung Industri Farmasi telah melaksanakan supervisi dan pelatihan CPOB.

4.2 Bangunan dan Fasillitas

PT. Sinabung Industri Farmasi memiliki bangunan dan fasillitas yang telah memenuhi persyaratan CPOB. Bangunannya memiliki konstruksi yang baik dan untuk menghindari kontaminasi silang antar produk, maka pelaksanaan masing- masing proses dilaksanakan di ruangan yang terpisah. Masing-masing ruang memiliki luas yang cukup sehingga memungkinkan penempatan peralatan secara strategis sehingga kegiatan produksi dapat berjalan lancar. Ruang produksi PT. 48