Gambaran Umum Kepolisian Daerah Utara

Muhammad Ayodia Rizaldi : Perlindungan Terhadap Saksi Dalam Proses Pemeriksaan Di Kepolisian Sebelum Dan Sesudah Berlakunya Uu Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi Dan Korban Studi di Kepolisian Daerah Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 mencantumkan tambahan 13 hukuman bila tindak pidana dilakukan oleh pejabat publik. “Kalau aparat yang seharusnya melindungi saksi dan korban, tetapi malahan mencederai, perlu tambahan denda selain hukuman penjara. 58 Mengenai ketentuan pidana. Setelah mendengarkan pendapat fraksi-fraksi, pemerintah dan para ahli disepakati bahwa ketentuan pidana dalam RUU PSK ini menggunakan rumusan kumulatif. Dalam Bab ini diatur pula mengenai pengganti pidana denda bagi terpidana yang tidak mampu membayar denda dan pidana denda tersebut diganti dengan pidana penjara. 59

A. Gambaran Umum Kepolisian Daerah Utara

BAB IV PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI DALAM PROSES PEMERIKSAAN DI KEPOLISIAN DAERAH SUMATERA UTARA Kepolisian Daerah Sumatera Utara adalah salah satu bagian dari Kepolisian Negara Republik Indonesia yang mandiri dan professional. Kemandirian Polri diawali sejak terpisahnya dari ABRI tanggal 1 April 1999 sebagai bagian dari proses reformasi haruslah dipandang dan disikapi secara arif sebagai tahapan untuk mewujudkan Polri sebagai abdi negara yang profesional 58 http:hukumonline.comdetail.asp?id=15020cl=Berita , Pakar Hukum Pidana Kritik UU Perlindungan Saksi. Diakses tanggal 18 Januari 2008. 59 http:hukumonline.comdetail.asp?id=15179cl=Berita, DPR Setujui UU Perlindungan Saksi dan Korban. Diakses tanggal 18 Januari 2008. Muhammad Ayodia Rizaldi : Perlindungan Terhadap Saksi Dalam Proses Pemeriksaan Di Kepolisian Sebelum Dan Sesudah Berlakunya Uu Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi Dan Korban Studi di Kepolisian Daerah Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 dan dekat dengan masyarakat, menuju perubahan tata kehidupan nasional kearah masyarakat madani yang demokratis, aman, tertib, adil dan sejahtera. Kemandirian Polri dimaksud bukanlah untuk menjadikan institusi yang tertutup dan berjalan serta bekerja sendiri, namun tetap dalam kerangkan ketata negaraan dan pemerintahan negara kesatuan Republik Indonesia yang utuh termasuk dalam mengantisipasi otonomi daerah sesuai dengan Undang-undang No.22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah dan Undang-undang No.25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah. Pengembangan kemampuan dan kekuatan serta penggunaan kekuatan Polri dikelola sedemikian rupa agar dapat mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Polri sebagai pengemban fungsi keamanan dalam negeri. Tugas dan tanggung jawab tersebut adalah memberikan rasa aman kepada negara, masyarakat, harta benda dari tindakan kriminalitas dan bencana alam. Visi Polri adalah Polri yang mampu menjadi pelindung Pengayom dan Pelayan Masyarakat yang selalu dekat dan bersama-sama masyarakat, serta sebagai penegak hukum yang profesional dan proposional yang selalu menjunjung tinggi supermasi hukum dan hak azasi manusia, Pemelihara keamanan dan ketertiban serta mewujudkan keamanan dalam negeri dalam suatu kehidupan nasional yang demokratis dan masyarakat yang sejahtera. Berdasarkan uraian visi tersebut diatas maka selanjutnya misi dijabarkan sebagai berikut : Muhammad Ayodia Rizaldi : Perlindungan Terhadap Saksi Dalam Proses Pemeriksaan Di Kepolisian Sebelum Dan Sesudah Berlakunya Uu Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi Dan Korban Studi di Kepolisian Daerah Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 a. Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat meliputi aspek security, surety, safety dan peace sehingga masyarakat bebas dari gangguan fisik maupun psykis. b. Melakukan bimbingan kepada masyarakat dengan upaya preventif yang dapat meningkatkan kesadaran, kekuatan serta kepatuhan hokum masyarakat. c. Menegakkan hukum secara professional dan proporsional dengan menjunjung tinggi supremasi hukum dan hak azasi manusia menuju kepada adanya kepastian hukum dan keadilan. d. Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat dengan melihat norma- norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam bingkai integritas wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. e. Mengelola sumber daya manusia Polri secar professional demi mencapai tujuan Polri yaitu terwujudnya keamanan dalam negeri sehingga dapat mendorong meningkatnya gairah kerja guna mencapai kesejahteraan masyarakat. f. Meningkatkan upaya konsolidasi kedalam internal Polri sebagai upay menyamakan visi dan misi Polri kedepan. g. Memelihara soliditas institusi Polri dari berbagai pengaruh external yang sangat merugikan organisasi. h. Melanjutkan operasi pemulihan keamanan di wilayah konflik guna menjamin keutuhan Negara Kesatuan republik Indonesia. Muhammad Ayodia Rizaldi : Perlindungan Terhadap Saksi Dalam Proses Pemeriksaan Di Kepolisian Sebelum Dan Sesudah Berlakunya Uu Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi Dan Korban Studi di Kepolisian Daerah Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 i. Meningkatkan kesadaran hukum dan kesadaran berbangsa dari masyarakat yang berbhinekka tunggal ika. 60 Tugas yang paling utama dari Kepolisian Daerah Sumatera Utara adalah menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah hukum Kepolisian Daerah Sumatera Utara atau yang lebih dikenal dengan Kamtibmas. 61 Pembinaan Kamtibmas adalah suatu kebijakan dan strategi yang bertujuan agar dapat mencegah terjadinya kejahatan secara lebih efektif dan efisien, mengurangi kecemasan terhadap kejahatan, meningkatkan kualitas hidup, meningkatkan kualitas pelayanan polisi, dan kepercayaan terhadap polisi dalam jalinan kerjasama proaktif dengan sumber daya masyarakatyang ingin mengubah kondisi-kondisi penyebab kejahatan. Hal itu berarti diperlukan adanya Kepolisian yang lebih handal, peran masyarakat yang lebih besar dalam pengambilan keputusan dan perhatian yang besar terhadap hak azasi manusia dan kebebasan individu. 62 Polri sebagai pengayom dan pelayan masyarakat dituntut untuk mahir sebagai penegak hukum yang profesional dan proporsional dengan selalu menjunjung tinggi supremasi hukum dan HAM. Di masa mendatang, Polda Sumut dan jajarannya harus dapat menjadi stabilisator, dinamisator, dan motivator 60 http:www.polri.go.idindexwide.php?op=profiletype=00, diakses tanggal 18 Januari 2008. 61 Wawancara dengan AKBP. M. Yakub Harahap, SH, Kabag Analisis DitReskrim Poldasu. 62 Friedman, Robert R, community Policing, comparative, perspective, and prospects, Cipta Manunggal, Jakarta; 1998. halaman xix. Muhammad Ayodia Rizaldi : Perlindungan Terhadap Saksi Dalam Proses Pemeriksaan Di Kepolisian Sebelum Dan Sesudah Berlakunya Uu Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi Dan Korban Studi di Kepolisian Daerah Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 keamanan dan ketentraman masyarakat Sumatera Utara, dengan mewujudkan postur personel Polda Sumut yang profesional, bermoral, dan modern. 63 1. Poltabes Medan sekitarnya Kepolisian Daerah Sumatera Utara membawahi sebanyak 1 Kepolisian Kota Besar dan sebanyak 25 Kepolisian Resort yaitu : 2. Polres Deli Serdang 3. Polres Kota Tebing Tinggi 4. Polres Serdang Bedagai 5. Polres Langkat 6. Polres Kota Binjai 7. Polres Tanah Karo 8. Polres Simalungun 9. Polres Kota Pematang Siantar 10. Polres Asahan 11. Polres Tanjung Balai 12. Polres Labuhan Batu 13. Polres Tapanuli Utara 14. Polres Toba samosir 15. Polres Samosir 16. Polres Humbang Hasundutan 17. Polres Dairi 63 http:www.bppi-medan.netbaca.php?id=340 Muhammad Ayodia Rizaldi : Perlindungan Terhadap Saksi Dalam Proses Pemeriksaan Di Kepolisian Sebelum Dan Sesudah Berlakunya Uu Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi Dan Korban Studi di Kepolisian Daerah Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 18. Polres Pakpak barat 19. Polres Tapanuli Selatan 20. Polres Kota Padang Sidempuan 21. Polres Madina 22. Polres Tapanuli Tengah 23. Polres Kota Sibolga 24. Polres Nias 25. Polres Nias Selatan 26. Polres KPPP Belawan Selain Kepolisian Resort diatas Kepolisian Daerah Sumatera Utara juga dibantu 2 dua unit khusus yaitu Direktorat Reserse Kriminal Kepolisian Daerah Sumatera Utara dan untuk pengamanan wilayah perairan oleh Direktorat Polisi Air Kepolisian Daerah Sumatera Utara. 64 DATA KRIMINALITAS YANG DITANGANI DIT RESKRIM POLDA SUMUT Jumlah angka kejahatan yang langsung ditangani oleh Kepolisian Daerah Sumatera Utara dan tercatat di Poldasu dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 1 TAHUN 2005 - 2006 SD 2007 JAN - OKT N O . KELOMPOK KEJAHATAN 2005 2006 2007 JAN SD OKT JTP JPT P JT P JP TP JP T JP TP 1 2 3 4 5 6 7 8 64 Wawancara dengan AKBP. M. Yakub Harahap, SH. Kabag Analisis DitReskrim Polda Sumut. Muhammad Ayodia Rizaldi : Perlindungan Terhadap Saksi Dalam Proses Pemeriksaan Di Kepolisian Sebelum Dan Sesudah Berlakunya Uu Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi Dan Korban Studi di Kepolisian Daerah Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 I KJHTN KONVENSION AL 1 KEJAHATAN TERHADAP NEGARA 2 2 - - - - 2 TERHADAP MARTABAT - - - - - - KEDUDUKAN PRESIDEN DAN WAKIL 3 THDP NEG SHBT KEPALA SHBT - - - - - - DAN WAKILNYA 4 THDP KEWAJIBAN DAN HAK - - - - - - KENEGARAAN 5 THDP KETERTIBAN UMUM - - - - - - 6 PERKELAIAN TANDING SATU - - - - - - LAWAN SATU 7 MEMBAHAYAKAN KAM UMUM BAGI - - - - - 1 ORG BARANG 8 PEMBAKARAN 1 - - - - - 9 KEBAKARAN - - - - - - 10 THDP KEKUASAAN UMUM - - - - - - 11 MEMBERI SUAP - - - - - - 12 SUMPAH PALSU DAN KET PALSU 4 2 9 1 8 3 13 PEMALSUAN MATA UANG 1 2 - - 1 1 14 PEMALSUAN MATERAI DAN MERK 2 1 6 5 8 1 15 PEMALSUAN SURAT 14 4 31 12 21 8 16 THDP ASAL USUL DAN - - 7 - 4 1 PERKAWINAN 17 MERUSAK, MELANGGAR 7 3 9 3 10 5 KESOPANAN KESUSILAAN DIMUKA UMUM SUSILA 18 PERKOSAAN - - - - 2 - 19 PERJUDIAN 8 4 26 24 31 28 20 MENINGGALKAN ORG YANG PERLU - - - - - - DITOLONG 21 MELARIKAN WANITA DIBAWAH 3 - 3 - 2 - UMUR 22 PENGHINAAN 5 2 7 - 5 - 23 MEMBUKA RAHASIA - - - - - - 24 PENCULIKAN 4 - 1 - 1 - 25 PEMBUNUHAN 1 - - - - - 26 PENGANIAYAAN BERAT - - 3 - 6 - 27 PENGANIAYAAN RINGAN 1 1 5 2 2 - 28 MENGAKIBATKAN MD LUKA - - 4 - - - KARENA ALPA 29 MENGAKIBATKAN ORG MATI - - - - - - 30 PENCURIAN DGN KEKERASAN - 1 - - 2 - 31 PENCURIAN DGN PEMBERATAN - - 2 1 5 2 32 PENCURIAN BIASA 3 2 5 3 2 - 33 PENCURIAN DLM LINGK - - - - - - KELUARGA Muhammad Ayodia Rizaldi : Perlindungan Terhadap Saksi Dalam Proses Pemeriksaan Di Kepolisian Sebelum Dan Sesudah Berlakunya Uu Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi Dan Korban Studi di Kepolisian Daerah Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 34 PENCURIAN KENDARAAN - - - - - - BERMOTOR 1 2 3 4 5 6 7 8 35 PEMERASAN DAN PENGANCAMAN - - - - - - 36 PENGGELAPAN 19 4 11 11 35 4 37 PENIPUAN 32 7 13 13 55 15 38 PENGRUSAKAN 1 2 2 - 3 - 39 MEMBERI SUAP - - - - - - 40 PELAYARAN DAN PENERBANGAN - - - - - - 41 PENYEROBOTAN TANAH 3 2 9 2 6 - 42 PENADAH - - 1 - 1 - 43 PENERBITAN DAN PENCETAKAN - - - - - - 44 BUAT PERASAAN TDK SENANG 1 1 5 - 2 - 45 LAIN-LAIN 10 5 32 11 34 12 II KEJAHATAN TRANS NASIONAL 46 TEROR BOM - - - - - - 47 PENYELUNDUPAN KEPABEANAN 4 - 9 8 5 1 48 PENYELUNDUPAN SENPI DAN - - - - - - HANDAK 49 TRAFFICKING IN FERSON 1 1 8 6 6 2 50 PENYELUNDUPAN MANUSIA TKI - - 2 1 5 - 51 PEROMPAKAN LAUT - - - - - - 52 PENCUCIAN UANG 1 1 1 1 - - 53 CYBER CRIME 3 - - - - - 54 H A K I 4 - 3 1 2 3 55 PERBANKAN 2 1 2 1 3 1 56 MEMILIKI SENPI TANPA HAK 4 3 2 2 1 - 57 HANDAK - 2 - - - - 58 SAJAM - 1 - - - - 59 LAIN-LAIN - - - - - - II I KEJAHATAN BERIMPLIKASI KONTIJENSI 60 KERUSUHAN MASSAL - - - - - - 61 KONFLIK ETNIS - - - - - - 62 SEPARATISME - - - - - - 63 PERKELAHIAN ANTAR WARGA - - - - - - 64 PERKELAHIAN ANTAR PELAJAR - - - - - - 65 LAIN-LAIN - - - - - - I V KEJAHATAN KEKAYAAN NEGARA 66 KORUPSI 4 4 13 9 5 1 67 ILLEGAL LOGGING 9 9 10 8 10 3 68 ILLEGAL FISHING - - - - - - 69 ILLEGAL MINING - - - - - - Muhammad Ayodia Rizaldi : Perlindungan Terhadap Saksi Dalam Proses Pemeriksaan Di Kepolisian Sebelum Dan Sesudah Berlakunya Uu Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi Dan Korban Studi di Kepolisian Daerah Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 70 CURI TENAGA LISTRIK - - - - - - 71 MIGAS 8 4 6 6 2 2 72 LAIN-LAIN - - 3 1 1 - JUMLAH 165 75 347 138 293 102 43.82 38.04 32.86 Sumber Direktorat Reserse Kriminal Poldasu. Data jumlah kejahatan yang langsung ditangani oleh Direktorat Reserse Kriminal Kepolisian Daerah Sumatera Utara pada tahun 2005 terdapat sebanyak 165 seratus enam puluh lima perkara dengan jumlah perkara yang berhasil diselesaikan sebanyak 75 tujuh puluh lima perkara atau sebanyak 43,82 .. Pada tahun 2006 terdapat sebanyak 347 tiga ratus empat puluh tujuh perkara dan jumlah perkara yang berhasil diselesaikan sebanyak 138 seratur tiga puluh delapan perkara atau sebanyak 38,04 . Pada tahun 2007 dalam kurun waktu antara bulan Januari sampai dengan Oktober terdapat sebanyak 286 dua ratu delapan puluh enam perkara dengan jumlah yang berhasil diselesaikan sebanyak 94 sembilan puluh empat perkara atau sebanyak 32,86 . Jumlah angka kejahatan Sejajaran Kepolisian Daerah Sumatera Utara dapat dilihat dari tabel di berikut ini : Tabel 2 DATA KRIMINALITAS SEJAJARAN POLDA SUMUT TAHUN 2005 - 2006 SD 2007 JAN - OKT Muhammad Ayodia Rizaldi : Perlindungan Terhadap Saksi Dalam Proses Pemeriksaan Di Kepolisian Sebelum Dan Sesudah Berlakunya Uu Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi Dan Korban Studi di Kepolisian Daerah Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 N O . KELOMPOK KEJAHATAN 2005 2006 2007 JAN SD OKT JTP JPTP JTP JPTP JPT JPTP 1 2 3 4 5 6 7 8 I KEJAHAT AN KONVENSI ONAL 1 KEJAHATAN TERHADAP NEGARA 5 5 - - - - 2 TERHADAP MARTABAT - - - - - - KEDUDUKAN PRESIDEN DAN WAKIL 3 THDP NEG SHBT KEPALA SHBT - - - - - - DAN WAKILNYA 4 THDP KEWAJIBAN DAN HAK - - - - - - KENEGARAAN 5 THDP KETERTIBAN UMUM 11 - 2 2 9 1 6 PERKELAIAN TANDING SATU - 1 1 - 2 2 LAWAN SATU 7 MEMBAHAYAKAN KAM UMUM BAGI - - 4 1 2 2 ORG BARANG 8 PEMBAKARAN 107 29 101 34 79 19 9 KEBAKARAN 169 61 210 68 178 79 10 THDP KEKUASAAN UMUM 1 6 2 1 1 2 11 MEMBERI SUAP 1 - - - - - 12 SUMPAH PALSU DAN KET PALSU 28 15 45 16 23 8 13 PEMALSUAN MATA UANG 15 20 11 9 27 25 14 PEMALSUAN MATERAI DAN MERK 11 3 22 13 14 6 15 PEMALSUAN SURAT 210 67 264 75 203 82 16 THDP ASAL USUL DAN 41 20 64 26 33 24 PERKAWINAN 17 MERUSAK, MELANGGAR 808 564 942 625 779 559 KESOPANAN KESUSILAAN DIMUKA UMUM SUSILA 18 PERKOSAAN 238 113 224 115 201 94 19 PERJUDIAN 786 739 970 846 738 703 20 MENINGGALKAN ORG YANG PERLU 4 - - - 2 5 DITOLONG 21 MELARIKAN WANITA DIBAWAH 186 98 238 125 203 112 UMUR 22 PENGHINAAN 381 209 507 281 385 251 23 MEMBUKA RAHASIA 1 1 - - - - 24 PENCULIKAN 36 11 34 14 29 10 Muhammad Ayodia Rizaldi : Perlindungan Terhadap Saksi Dalam Proses Pemeriksaan Di Kepolisian Sebelum Dan Sesudah Berlakunya Uu Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi Dan Korban Studi di Kepolisian Daerah Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 25 PEMBUNUHAN 172 117 150 130 117 89 26 PENGANIAYAAN BERAT 3.527 2.259 4.266 2.594 4.105 2.855 27 PENGANIAYAAN RINGAN 1.636 919 1.983 1.053 1.457 863 28 MENGAKIBATKAN MD LUKA 18 9 21 11 23 212 KARENA ALPA 29 MENGAKIBATKAN ORG MATI 5 2 6 3 5 1 30 PENCURIAN DGN KEKERASAN 829 354 940 3.366 686 355 31 PENCURIAN DGN PEMBERATAN 4.607 2.459 5.197 2.826 5.137 2.962 32 PENCURIAN BIASA 1.654 976 1.920 1.030 1.565 950 33 PENCURIAN DLM LINGK 49 54 58 54 51 45 KELUARGA 34 PENCURIAN KENDARAAN 2.640 198 2.681 216 2.144 281 BERMOTOR 35 PEMERASAN DAN PENGANCAMAN 727 466 844 562 584 538 1 2 3 4 5 6 7 8 36 PENGGELAPAN 1.652 747 1.750 843 1.345 749 37 PENIPUAN 1.530 606 1.884 724 1.568 765 38 PENGRUSAKAN 874 344 1042 437 800 356 39 MEMBERI SUAP 3 - 2 1 - - 40 PELAYARAN DAN PENERBANGAN 5 4 4 1 - - 41 PENYEROBOTAN TANAH 323 84 386 93 228 59 42 PENADAH 4 8 15 38 16 57 43 PENERBITAN DAN PENCETAKAN - - - - - - 44 BUAT PERASAAN TDK SENANG 92 47 366 186 433 213 45 LAIN-LAIN 1149 1042 1033 850 1368 1001 II KEJAHATAN TRANS NASIONAL 46 TEROR BOM - - - - - - 47 PENYELUNDUPAN KEPABEANAN 203 131 131 138 67 63 48 PENYELUNDUPAN SENPI DAN - - - - - - HANDAK 49 TRAFFICKING IN FERSON 3 2 10 6 12 4 50 PENYELUNDUPAN MANUSIA TKI 6 1 5 4 11 2 51 PEROMPAKAN LAUT 9 2 6 5 18 1 52 PENCUCIAN UANG 3 1 1 1 - - 53 CYBER CRIME 3 3 - - - - 54 H A K I 6 - 29 8 8 15 55 PERBANKAN 2 1 4 1 3 1 56 MEMILIKI SENPI TANPA HAK 11 6 11 12 13 7 57 HANDAK 6 5 7 4 4 - 58 SAJAM 60 54 39 38 46 49 59 LAIN-LAIN 2 2 1 1 1 3 Muhammad Ayodia Rizaldi : Perlindungan Terhadap Saksi Dalam Proses Pemeriksaan Di Kepolisian Sebelum Dan Sesudah Berlakunya Uu Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi Dan Korban Studi di Kepolisian Daerah Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 II I KEJAHATAN BERIMPLIKASI KONTIJENSI 60 KERUSUHAN MASSAL - - - - - - 61 KONFLIK ETNIS - - - - - - 62 SEPARATISME - - - - - - 63 PERKELAHIAN ANTAR WARGA - - - - - - 64 PERKELAHIAN ANTAR PELAJAR - - - - - - 65 LAIN-LAIN - - - - - - I V KEJAHATAN KEKAYAAN NEGARA 66 KORUPSI 22 19 41 21 15 10 67 ILLEGAL LOGGING 146 109 743 399 195 174 68 ILLEGAL FISHING 3 3 28 21 16 12 69 ILLEGAL MINING - - - - - - 70 CURI TENAGA LISTRIK 8 3 - 1 2 - 71 MIGAS 84 48 170 134 68 77 72 LAIN-LAIN 20 11 39 21 31 12 JUMLAH 24.952 13.063 29.454 15.084 25.050 14.570 Sumber Direktorat Reserse Kriminal Poldasu. Data jumlah kejahatan yang ditangani oleh Polres sejajaran Polda Sumut adalah pada tahun 2005 terdapat sebanyak 24.952 dua puluh empat ribu sembilan ratus lima puluh dua perkara dengan jumlah perkara yang berhasil diselesaikan sebanyak 13.063 tiga belas ribu enam puluh tiga perkara. Pada tahun 2006 terdapat sebanyak 29.454 dua puluh sembilan ribu empat ratus lima puluh empat perkara dengan jumlah yang berhasil diselesaikan sebanyak 15.084 lima belas ribu delapan puluh empat perkara. Pada tahun 2007 antara kurun waktu bulan Januari sampai dengan bulan Okober terdapat sebanyak 25.050 dua puluh lima ribu lima puluh perkara dengan jumlah yang berhasil diselesaikan sebanyak 14.570 empat belas ribu lima ratus tujuh puluh perkara. Muhammad Ayodia Rizaldi : Perlindungan Terhadap Saksi Dalam Proses Pemeriksaan Di Kepolisian Sebelum Dan Sesudah Berlakunya Uu Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi Dan Korban Studi di Kepolisian Daerah Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 Dari data-data diatas dapat kita lihat bersama bahwa setiap tahun di wilayah Kepolisian Daerah Sumatera Utara tren kejahatan semakin meningkat, lama-kelamaan hal ini akan sangat berpengaruh terhadap iklim Sumatera Utara yang sangat kondusif dari segi keamanan maupun sosial masyarakatnya.

B. Perlindungan Hukum Terhadap Saksi Sebelum dan setelah Berlakunya

Dokumen yang terkait

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KORBAN TINDAK PIDANA PEMERKOSAAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR.13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN (Studi Pada Kepolisian Resort Kota Bandar Lampung)

0 9 46

Eksistensi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban dalam Sistem Peradilan Pidana di Indonesia

4 107 95

PENULISAN HUKUM / SKRIPSI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI DALAM PROSES PERADILAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI DALAM PROSES PERADILAN PIDANA SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN.

0 2 11

PENDAHULUAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI DALAM PROSES PERADILAN PIDANA SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN.

0 2 12

PENUTUP PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI DALAM PROSES PERADILAN PIDANA SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN.

0 3 8

TINJAUAN TENTANG PROBLEMATIK NORMATIF UNDANG UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN SERTA URGENSI KEBERADAAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN (LPSK ) DI DAERAH

0 5 99

Optimalisasi Perlindungan Saksi dan Korban oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban ( Berdasarkan Undang - Undang Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi dan Korban).

0 0 6

PERLINDUNGAN TERHADAP SAKSI DALAM PROSES PEMERIKSAAN KEPOLISIAN SEBELUM DAN SESUDAH BERLAKUNYA UU NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN (Studi di Kepolisian Daerah Sumatera Barat).

0 2 12

UU 13 2006 perlindungan saksi dan korban

0 1 19

UU No 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban

0 0 18