Jenis dan Rancangan Penelitian Lokasi dan waktu Penelitian Teknik pengumpulan data Instrumen Penelitian Defenisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

3.2 Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain studi sekat silang cross- sectional yaitu penelitian yang mengamati subjek dengan pendekatan suatu saat atau subjek diobservasi hanya sekali saja pada saat penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan pola makan dan status gizi bayi di Kecamatan Padang Tiji Kabupaten Pidie Provinsi Aceh.

3.2 Lokasi dan waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Padang Tiji. Waktu penelitian adalah bulan Oktober 2009 sampai Juni 2010. Lokasi ini dipilih menjadi tempat penelitian dengan alasan bahwa di Kecamatan Padang Tiji banyak dijumpai bayi dengan status gizi kurang, dan masih ditemukannya keluarga miskin sebanyak 2.325 KK 48, sehingga memungkinkan konsumsi pangan dan gizi terutama pada anak bayi rendah.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi penelitian ini adalah semua bayi yang tinggal pada 15 desa dari 45 desa yang ada di Kecamatan Padang Tiji yaitu sebanyak 224 bayi. Alasan pemilihan ke-15 desa tersebut karena berdasarkan data Puskesmas Padang Tiji tahun 2009 ditemukan jumlah kasus gizi kurang atau gizi buruk tertinggi berada di ke-15 desa tersebut. Universitas Sumatera Utara

3.4.2 Sampel

Responden dalam penelitian ini adalah ibu bayi. Sampel diperoleh dengan menggunakan Simple Random Sampling. Besar sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Notoadmodjo, 2003. n = N 1+ Nd 2 Keterangan: N = populasi n = sampel d = Penyimpangan statistik dari sampel terhadap populasi, yang ditetapkan 0,1 Perhitungan : 224 n = 1+ 224 0,1 2 224 n = 3,24 n = 69,13 n = 70 Maka jumlah sampel pada masing-masing desa yang memiliki jumlah kasus gizi kurang atau gizi buruk tertinggi di Kecamatan Padang Tiji dapat dilihat pada tabel 3.1. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1. Jumlah Bayi Di 15 Desa Yang Memiliki Jumlah Kasus Gizi Kurang Atau Gizi Buruk Tertinggi Di Kecamatan Padang Tiji Tahun 2009 No. Desa Jumlah Populasi Perhitungan Jumlah Sampel 1. Kunyet 13 13224x70 4 2. Peudaya 18 18224x70 6 3. Gogo 13 13224x70 4 4. Beurabo 16 16224x70 5 5. Tanjong 17 17224x70 5 6. Pulo 17 17224x70 5 7. Sunadeu 20 20224x70 6 8. Dayah 17 17224x70 5 9. Tuha 19 19224x70 6 10. Paloh Jeurat 14 14224x70 4 11. Meuriya 11 11224x70 3 12. Leuhob 20 20224x70 6 13. Kambuek 16 16224x70 5 14. Teungoh Driem 13 13224x70 4 15. Aron Bunot 13 13224x70 4 Jumlah 224 70 Jumlah sampel tiap desa tersebut diambil dari jumlah populasi yang ada, dilakukan secara Simple Random Sampling secara acak pada tiap-tiap desa.

3.5 Teknik pengumpulan data

1. Data primer

Data Primer adalah data berat badan BB, panjang badan PB diperoleh secara langsung dari bayi yang diukur. Data umur, frekuensi makan, frekuensi menyusui, bentuk makanan dan susunan makanan diperoleh melalui wawancara dengan ibu bayi yang menggunakan alat bantu kuesioner. Universitas Sumatera Utara

2. Data sekunder

Data sekunder diperoleh dari kantor kecamatan yaitu data mengenai monografi penduduk.

3.7. Instrumen Penelitian

1. Kuesioner. 2. Baku Rujukan oleh WHO 2005. 3. Alat ukur panjang badan bayi dengan tingkat ketelitian 0,1 cm. 4. Timbangan bayi dengan tingkat ketelitian 0,1 kg

3.8. Defenisi Operasional

1. Bayi adalah anak yang berumur 0-11 bulan dan tinggal di Kecamatan Padang Tiji. 2. Pola makan adalah berbagai informasi yang memberikan gambaran mengenai pemberian ASI dan MP-ASI yang dilihat dari susunan makanan, frekuensi makan, frekuensi menyusui dan bentuk makanan yang dikonsumsi oleh bayi serta umur pertama kali diberikan makanan. 3. Susunan makanan adalah berbagai macam bahan makanan yang diberikan pada bayi. 4. Bentuk makanan adalah konsistensi dari makanan yang dikonsumsi oleh bayi yang terdiri dari makanan cair, makanan lumat dan makanan lembek. 5. Frekuensi makan adalah berapa kali setiap jenis bahan makanan yang dikonsumsi oleh bayi. 6. Frekuensi menyusui adalah berapa kali pemberian ASI dalam satu hari. Universitas Sumatera Utara 7. Umur pertama kali diberikan makanan adalah usia bayi pada saat pertama kali diberikan makanan atau minuman selain ASI. 8. Status gizi bayi adalah suatu keadaan yang dapat memberikan petunjuk tentang keadaan gizi bayi yang diukur secara antropometri dengan indeks BBU, PBU dan BBPB. 9. Berat badan bayi adalah merupakan salah satu ukuran antropometri yang dapat memberikan gambaran tentang massa tubuh otot dan lemak bayi yang dinyatakan dalam kilogram kg. 10. Umur adalah batas usia untuk dilakukan pengukuran, yang dinyatakan dalam bulan penuh.

3.9. Aspek Pengukuran