Aspek Pengukuran METODE PENELITIAN

7. Umur pertama kali diberikan makanan adalah usia bayi pada saat pertama kali diberikan makanan atau minuman selain ASI. 8. Status gizi bayi adalah suatu keadaan yang dapat memberikan petunjuk tentang keadaan gizi bayi yang diukur secara antropometri dengan indeks BBU, PBU dan BBPB. 9. Berat badan bayi adalah merupakan salah satu ukuran antropometri yang dapat memberikan gambaran tentang massa tubuh otot dan lemak bayi yang dinyatakan dalam kilogram kg. 10. Umur adalah batas usia untuk dilakukan pengukuran, yang dinyatakan dalam bulan penuh.

3.9. Aspek Pengukuran

Susunan makanan, frekuensi makan, frekuensi menyusui dan bentuk makanan, dibedakan menurut umur bayi Hayati, 2009. 1. Susunan Makanan - Baik, apabila pemberian : Umur 0 - 6 bulan : ASIsusu formula saja Umur 6 - 9 bulan : ASIsusu formula dan bubur susububur nasibubur roti dan sari buah. Umur 9 – 11 bulan : ASIsusu formula dan nasi tim dan biskuit, buah segarsari buah. - Tidak baik, apabila diberikan selain pola di atas. Universitas Sumatera Utara

2. Frekuensi Makan.

- Baik, apabila frekuensi pemberian: Umur 0 – 6 bulan : ASIsusu formula saja 6 xhr ≥ Umur 6 - 9 bulan : 3-5 xhr Umur 9 – 11 bulan : 5-6 xhr - Tidak baik, selain ketentuan diatas.

3. Frekuensi Menyusui.

- Baik, apabila frekuensi pemberian: Umur 0 – 6 bulan : 6 x hari. Umur 6 – 11 bulan : 3 x hari. - Tidak baik, selain ketentuan diatas.

4. Bentuk makanan.

- Baik, apabila bentuk makanan sebagai berikut: Umur 0 – 6 bulan : ASIsusu formula saja Umur 6 – 9 bulan : ASIsusu formula dan Makanan lumat. Umur 9 – 11 bulan : ASIsusu formula dan Makanan lembek. - Tidak baik, apabila selain ketentuan diatas.

5. Pola Makan.

- Baik, apabila pola makan bayi sebagai berikut : Susunan makanan : Baik Frekuensi makan : Baik Frekuensi menyusui : Baik Bentuk makanan : Baik - Tidak baik, apabila selain ketentuan diatas. Universitas Sumatera Utara

6. Status Gizi.

Status gizi bayi diperoleh melalui pengukuran antropometri berat badan menurut umur BBU, panjang badan menurut umur PBU, dan berat badan menurut panjang badan BBPB dengan menggunakan standar WHO 2005 dalam skor simpangan baku standart deviation score = Z-score dengan rumus: Z – Skor = Rujukan Baku Simpangan Nilai Rujukan Baku Median Nilai Subjek Individu Nilai − Keterangan : NIS = Nilai Individu Subjek hasil pengukuran NMBR = Nilai Median Baku Rujukan NSBR = Nilai Simpangan Baku Rujukan a. Kategori berdasarkan BBU: 1. BB normal : ≥ - 2 SD sd 1 SD 2. BB kurang : ≥ - 3 SD sd - 2 SD 3. BB sangat kurang : - 3 SD b. Kategori berdasarkan PBU : 1. PB lebih dari normal : 3 SD 2. PB Normal : ≥ - 2 SD sd 3 SD 3. PB Pendek : -2SD sd -3 SD 4. PB Sangat Pendek : - 3 SD Universitas Sumatera Utara c. Kategori berdasarkan BBPB : 1. Sangat Gemuk : 3 SD 2. Gemuk : 2 SD sd 3 SD 3. Resiko Gemuk : 1 SD sd 2 SD 4. Normal : -2 SD sd ≤ 1 SD 5. Kurus : -2 SD sd -3 SD 6. Sangat Kurus : -3 SD 3.8. Pengolahan dan Analisis Data Data yang telah dikumpulan diolah secara manual kemudian data yang telah diolah tersebut dianalisa secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kecamatan Padang Tiji merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Pidie Provinsi Aceh, mempunyai luas wilayah 26.664 km 2 dengan batas wilayah sebagai berikut : sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Muara Tiga, sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Delima, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Mila, dan sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Besar. Kecamatan Padang Tiji tahun 2009 memiliki jumlah kepala keluarga KK sebanyak 4.843 KK dengan jumlah seluruh penduduk 18.372 jiwa yang terdiri dari 9.017 laki-laki dan 9.355 perempuan. Sebagian besar mata pencaharian penduduk di Kecamatan Padang Tiji adalah bertani, sebahagian lagi pedagang, pegawai negeri dan swasta. Sarana pelayanan kesehatan yang tersedia di wilayah Kecamatan Padang Tiji terdiri dari sarana pelayanan kesehatan dasar yang ditujukan sebagai tempat pemberian pelayanan kesehatan bagi masyarakat, yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan. Jumlah sarana pelayanan kesehatan dasar di Kecamatan Padang Tiji terdiri dari puskesmas sebanyak 1 unit, puskesmas pembantu sebanyak 2 unit, puskesmas keliling sebanyak 1 unit, polindes sebanyak 12 unit. Tenaga kesehatan berdasarkan tingkat pendidikan di Puskesmas Kecamatan Padang Tiji yang paling banyak adalah bidan yaitu sebanyak 19 orang. Universitas Sumatera Utara