beresiko terserang jantung koroner pada usia muda 30-50 tahun Nadesul, 2005.
2.8. Penilaian Status Gizi
Menurut Supariasa 2002 status gizi adalah ekspresi dari keadaan, keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu. Pemantauan status gizi pada bayi
menggunakan metode antropometri sebagai cara untuk menilai status gizi. Penggunaan indeks antropometri gizi pada bayi antara lain berat badan menurut umur
BBU, panjang badan menurut umur PBU dan berat badan menurut panjang badan BBPB.
Dari berbagai jenis indeks tersebut diatas, untuk menginterprestasikannya dibutuhkan ambang batas yang dapat disajikan ke dalam 3 cara yaitu persen terhadap
median, persentil dan standar deviasi unit. Dalam penelitian penulis akan menggunakan cara Standar Deviasi SD.
Standar Deviasi SD disebut juga Z-Skor. WHO memberikan gambaran perhitungan SD unit terhadap baku 2005. Pertumbuhan nasional untuk suatu populasi
dinyatakan dalam positif dan negative 2 SD unit Z-Skor dari median.
Z – Skor = Rujukan
Baku Simpangan
Nilai Rujukan
Baku Median
Nilai Subjek
Individu Nilai
−
Universitas Sumatera Utara
2.9. Kerangka Konsep
Berdasarkan pada masalah dan tujuan yang dicapai dalam penelitian ini, maka kerangka konsep dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Status gizi bayi
Pola Makan
- Susunan makanan -
Bentuk makanan -
Frekuensi makan -
Frekuensi menyusui -
Umur pertama kali diberikan makanan
Gambar 1. Kerangka konsep penelitian Pola makan pada bayi meliputi susunan makanan, bentuk makanan, frekuensi
makan, frekuensi menyusui, dan umur pertama kali diberikan makanan mempengaruhi status gizi bayi.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.2 Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain studi sekat silang cross- sectional yaitu penelitian yang mengamati subjek dengan pendekatan suatu saat atau
subjek diobservasi hanya sekali saja pada saat penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan pola makan dan status gizi bayi di Kecamatan Padang Tiji
Kabupaten Pidie Provinsi Aceh.
3.2 Lokasi dan waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Padang Tiji. Waktu penelitian adalah bulan Oktober 2009 sampai Juni 2010. Lokasi ini dipilih menjadi tempat penelitian
dengan alasan bahwa di Kecamatan Padang Tiji banyak dijumpai bayi dengan status gizi kurang, dan masih ditemukannya keluarga miskin sebanyak 2.325 KK 48,
sehingga memungkinkan konsumsi pangan dan gizi terutama pada anak bayi rendah.
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi penelitian ini adalah semua bayi yang tinggal pada 15 desa dari 45 desa yang ada di Kecamatan Padang Tiji yaitu sebanyak 224 bayi. Alasan pemilihan
ke-15 desa tersebut karena berdasarkan data Puskesmas Padang Tiji tahun 2009 ditemukan jumlah kasus gizi kurang atau gizi buruk tertinggi berada di ke-15 desa
tersebut.
Universitas Sumatera Utara