3. Stimulasi Perkembangan Anak 3.1. Pengertian Stimulasi
Stimulasi adalah perangsangan yang datangnya dari lingkungan di luar individu anak Soetjiningsih, 1995. Menurut Oktaria 2009 stimulasi tumbuh
kembang adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk merangsang kemampuan dasar anak agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Kemampuan
dasar anak yang dirangsang meliputi kemampuan motorik kasar, kemampuan motorik halus, kemampuan berbicara dan bahasa, serta kemampuan sosialisasi
dan kemandirian. Stimulasi hendaknya diberikan sedini mungkin yaitu sejak bayi baru lahir
bahkan sebaiknya sejak janin berusia 6 bulan dan diberikan terus menerus secara rutin dan bervariasi oleh setiap orang yang berinteraksi dengan anak pada setiap
kesempatan dalam kehidupan sehari-hari Maharani, 2009. Pemberian stimulasi sangat penting untuk kemajuan perkembangan anak sebab tanpa stimulasi
penyelesaian tugas perkembangan anak menjadi sulit atau tidak tercapai Potter, 2005.
3.2. Bentuk Stimulasi
Bagian Psikologi FK UI dan UKK Pediatri Sosial IDAI dikut ip dari Soetjiningsih, 1995 menyatakan bahwa stimulasi yang perlu diberikan pada anak
balita antara lain : akademik sederhana pengenalan ruang, bentuk, warna, persiapan berhitung, pendidikan alam sekitar, sosialisasi, mengenal lingkungan
masyarakat, bermain bebas untuk mengembangkan fantasi dan memperkaya pengalaman, menyanyi, menggambar, belajar bahasa bercakap-cakap, membaca
Universitas Sumatera Utara
gambar, bercerita, mengucapkan syair sederhana, melatih daya ingat dengan bermain jualan atau menyampaikan berita, bermain musik, mengenal tugas dan
larangan-larangan, dan aktivitas sehari-hari makan sendiri, minum sendiri, kontrol buang air besar, kontrol buang air kecil.
Soetjiningsih 1995 menyatakan bahwa perhatian dan kasih sayang juga merupakan stimulasi yang diperlukan anak. Aktivitas bermain dalam suasana
kasih sayang berguna merangsang seluruh sistem indera, melatih kemampuan motorik halus dan kasar, kemampuan berkomunikasi serta perasaan dan pikiran
anak.
3.3. Prinsip Stimulasi
Tindakan pemberian stimulasi memiliki prinsip dasar yang perlu diperhatikan. Stimulasi hendaknya dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan
kasih sayang dengan cara mengajak bermain, bernyanyi, bervariasi, menyenangkan dengan tanpa paksaan dan tidak ada hukuman. Memberikan pujian
pada anak atas keberhasilannya akan memotivasi anak lebih baik Oktaria, 2009. Stimulasi sebaiknya diberikan sesuai dengan kelompok umur anak secara
bertahap terhadap keempat aspek kemampuan dasar anak dimulai dari tahap yang sudah dicapai oleh anak. Orangtua atau keluarga harus bijak dalam melihat
kesiapan anak. Misalnya anak 12 bulan yang sudah dapat berjalan distimulasi untuk perkembangan berikutnya yaitu lari, lompat, dan lempar Irwan, 2008.
Stimulasi dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu atau permainan yang sederhana, aman, dan ada di sekitar anak Oktaria, 2009.
Universitas Sumatera Utara
3.4. Stimulasi Motorik Kasar Usia 3-5 Tahun