Hakikat Pengetahuan Sumber Pengetahuan

1.2.4. Pengetahuan agama Pengetahuan agama yakni pengetahuan yang hanya diperoleh dari Tuhan lewat para utusan-Nya. Pengetahuan agama bersifat mutlak dan wajib diyakini oleh para pemeluk agama. Pengetahuan agama mengandung beberapa hal yang pokok yaitu ajaran tentang cara berhubungan dengan Tuhan, yang sering juga disebut dengan hubungan vertikal dan cara berhubungan dengan sesama manusia, yang sering juga disebut dengan hubungan horizontal.

1.3. Hakikat Pengetahuan

Pengetahuan pada dasarnya adalah keadaan mental mental state. Mengetahui sesuatu adalah menyusun pendapat tentang suatu objek atau menyusun gambaran tentang fakta yang ada di luar akal Bakhtiar, 2004. Ada dua teori untuk mengetahui hakikat pengetahuan menurut Bakhtiar 2004 yaitu : a. Realisme Pengetahuan menurut realisme adalah gambaran atau kopi yang sebenarnya dari apa yang ada dalam alam nyata atau fakta. Pengetahuan atau gambaran yang ada dalam akal adalah kopi dari yang asli yang ada di luar akal. Dengan demikian, realisme berpendapat bahwa pengetahuan adalah benar dan tepat bila sesuai dengan kenyataan. Universitas Sumatera Utara b. Idealisme Ajaran idealisme menegaskan bahwa untuk mendapatkan pengetahuan yang benar-benar sesuai dengan kenyataan adalah mustahil. Pengetahuan adalah proses-proses mental atau proses psikologis yang bersifat subjektif. Subjektif dipandang sebagai suatu yang mengetahui, yaitu orang yang membuat gambaran tersebut. Karena itu, pengetahuan menurut teori ini tidak menggambarkan hakikat kebenaran. Yang diberikan pengetahuan hanyalah gambaran menurut pendapat atau penglihatan orang yang mengetahui subjek. Realisme dan idealisme memiliki kelemahan-kelemahan tertentu. Realisme tidak mementingkan subjek sebagai penilai tetapi hanya memfokuskan pada objek yang dinilai, sementara subjek yang menilai memiliki peran penting dalam menghubungkan antar objek dengan ungkapan tentang objek tersebut. Idealisme menimbulkan kebenaran yang relatif karena setiap individu berhak menolak kebenaran yang datang dari luar dirinya. Akibatnya, kebenaran yang bersifat universal tidak diakui. Idealisme juga terlalu mengutamakan subjek sebagai si penilai dengan merendahkan objek yang dinilai sementara subjek yang menilai kadangkala berada pada keadaan yang berubah-ubah seperti sedang marah dan gembira Bakhtiar, 2004.

1.4. Sumber Pengetahuan

Pengetahuan yang ada pada manusia diperoleh dengan menggunakan berbagai alat yang merupakan sumber pengetahuan tersebut Bakhtiar, 2004. Universitas Sumatera Utara Dalam hal ini ada beberapa teori tentang sumber pengetahuan antara lain : a. Empirisme Empirisme menyatakan bahwa manusia memperoleh pengetahuan melalui pengalamannya. Pengalaman yang dimaksud adalah pengalaman inderawi Ahmad Tafsir dalam Bakhtiar, 2004. John Locke mengemukakan bahwa manusia itu pada mulanya kosong dari pengetahuan, kemudian pengalamannya mengisi jiwa yang kosong, dan akhirnya ia memiliki pengetahuan. Mula-mula tangkapan indera yang masuk itu sederhana, lama- kelamaan menjadi kompleks, lalu tersusunlah pengetahuan yang berarti Bakhtiar, 2004. David Hume dalam Bakhtiar, 2004 mengatakan bahwa sumber pengetahuan adalah pengamatan. Pengamatan memberikan dua hal, yaitu kesan-kesan impressions dan pengerian-pengertian atau ide-ide ideas. Kesan-kesan adalah pengamatan langsung yang diterima dari pengalaman, seperti merasakan tangan terbakar. Ide adalah gambaran tentang pengamatan yang samar-samar yang dihasilkan dengan merenungkan kembali atau terefleksikan dalam kesan-kesan yang diterima dari pengalaman. b. Rasionalisme Rasionalisme menyatakan bahwa akal adalah dasar dari kepastian pengetahuan. Pengetahuan yang benar diperoleh dan diukur dengan akal. Manusia memperoleh pengetahuan melalui kegiatan menangkap objek Bakhtiar, 2004. Rasionalisme tidak mengingkari kegunaan indera dalam memperoleh pengetahuan. Pengalaman indera diperlukan untuk merangsang akal dan memberikan bahan-bahan yang menyebabkan akal dapat bekerja, Universitas Sumatera Utara tetapi sampainya manusia pada kebenaran adalah semata-mata akal Bakhtiar, 2004 . Dari aliran emprisme dan rasionalisme, lahirlah metode ilmiah atau pengetahuan sains. Dalam hal ini, pancaindera mengumpulkan data-data, sedangkan akal menyimpulkan berdasarkan pada prinsip-prinsip universal, yang kemudian disebut universal. c. Intuisi Intuisi adalah hasil dari evolusi pemahaman yang tertinggi. Kemampuan ini mirip dengan insting, tetapi berbeda dengan kesadaran dan kebebasannya. Pengetahuan intuisi dapat dipergunakan sebagai hipotesa bagi analisis selanjutnya dalam menetukan benar tidaknya pernyataan yang dikemukakan Bakhtiar, 2004. d. Wahyu Wahyu adalah pengetahuan yang disampaikan oleh Tuhan kepada manusia lewat perantaraan nabiNya. Akal meyakinkan bahwa kebenaran pengetahuan mereka berasal dari Tuhan, karena pengetahuan itu memang ada pada saat manusia biasa tidak mampu mengusahakannya, karena hal itu memang berada di luar kemampuan manusia Mustafa, 1997, dalam Bakhtiar, 2004.

1.5. Ukuran Kebenaran Pengetahuan

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS DAN KASAR PADA Hubungan Antara Stimulasi Ibu Dengan Perkembangan Motorik Halus Dan Kasar Pada Anak Usia Toddler Di PAUD Mekarsari Desa Pucangombo Tegalombo Pacitan.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS DAN KASAR PADA Hubungan Antara Stimulasi Ibu Dengan Perkembangan Motorik Halus Dan Kasar Pada Anak Usia Toddler Di PAUD Mekarsari Desa Pucangombo Tegalombo Pacitan.

0 0 15

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3 - 5 TAHUN DI TK AISYIYAH 50 SURAKARTA.

0 1 9

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-5 TAHUN DI BOYOLALI.

1 2 10

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DINI DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA 1-3 TAHUN DI KELURAHAN SANGKRAH.

0 0 13

Hubungan pengetahuan ibu tentang stimulasi dan perkembangan motorik halus pada anak usia 4-5 tahun COVER

0 0 12

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI MOTORIK KASAR DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA TODDLER Iis Suwanti

0 1 9

HUBUNGAN ANTARA STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA TODDLER (1- 3 TAHUN ) DI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Hidayatul Laela

0 0 7

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI MOTORIK KASAR TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 2 -3 TAHUN DI PAUD WILAYAH JAMBIDAN BANGUNTAPAN BANTUL TAHUN 2011

0 0 9

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN DI KELURAHAN KRANGGAN TEMANGGUNG NASKAH PUBLIKASI - Hubungan antara Pengetahuan Ibu tentang Stimulasi dengan Tingkat Perkembangan pada Anak Usia 3-5 Tah

0 0 11