Instrumen Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner yang disusun oleh peneliti dengan mengacu kepada tinjauan pustaka yang terdiri dari 4 bagian yaitu kuisioner yang berisi data demografi, kuisioner pengetahuan ibu, kuisioner sikap ibu dan kuisioner keterampilan motorik kasar anak usia 3, 4, dan 5 tahun. 5.1.Kuisioner Data Demografi Kuisioner data demografi digunakan untuk mengkaji data demografi responden yang meliputi usia ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, usia anak, dan jenis kelamin anak. 5.2.Kuisioner Pengetahuan Ibu Kuisioner pengetahuan ibu berisi pernyataan-pernyataan tentang informasi stimulasi perkembangan anak yang menunjukkan pengetahuan ibu tentang stimulasi perkembangan anak. Peneliti menyusun kuisioner ini berdasarkan tinjauan pustaka tentang pentingnya pemberian stimulasi, prinsip stimulasi, dan bermain sebagai stimulasi motorik kasar. Kuisioner ini terdiri dari 15 pernyataan, yang terbagi dalam 2 pernyataan tentang tujuan pemberian stimulasi , 8 pernyataan tentang prinsip stimulasi dan 5 pernyataan tentang bentuk dan ketentuan pemberian stimulasi motorik kasar . Dari 15 pernyataan, terdapat empat pernyataan negatif yaitu pada nomor 7, 8, 12, 14 dan sebelas pernyataan positif yaitu pada nomor 1-6, 9-11, 13, 15. Penilaian kuisioner ini menggunakan skala Dichotomy dengan skor pilihan, untuk pernyataan negatif, benar B =0, salah S=1 dan untuk pernyataan positif, benar Universitas Sumatera Utara B = 1, salah S = 0. Total skor berkisar antara 0 sampai 15 untuk setiap pernyataan, sehingga nilai terendah yang mungkin dicapai oleh responden adalah 0 dan nilai tertinggi yang mungkin dicapai adalah 15. Total skor adalah 0-15. Semakin tinggi jumlah skor maka pengetahuan ibu semakin baik. Berdasarkan rumus statistik p menurut Sudjana 1992 dimana p merupakan panjang kelas, dengan rentang nilai tertinggi dikurang nilai terendah sebesar 15 dan banyak kelas dibagi atas 3 kategori kelas untuk pengetahuan baik, cukup dan kurang baik, maka akan diperoleh panjang kelas sebesar 5. Dengan menggunakan nilai p , maka pengetahuan ibu dikategorikan sebagai berikut: 0-4 = pengetahuan dikatakan kurang 5-9 = pengetahuan dikatakan cukup 10-15= pengetahuan dikatakan baik 5.3. Kuisioner Sikap Ibu Kuisioner sikap ibu bertujuan untuk mengidentifikasi respon ibu dalam pemberian stimulasi perkembangan anak. Kuisioner yang digunakan adalah kuisioner yang dimodifikasi dari tinjauan pustaka tentang prinsip pemberian stimulasi dan hal yang perlu diperhatikan dalam bermain sebagai stimulasi motorik kasar. Kuisioner ini terdiri dari 10 pernyataan, yang terbagi dalam 5 pernyataan tentang prinsip pemberian stimulasi dan 5 pernyataan tentang hal yang perlu diperhatikan dalam bermain. Penilaian menggunakan skala Likert yang terdiri dari 10 pernyataan dengan skor pilihan, sangat setuju SS = 4, setuju S = 3, tidak setuju TS = 2 dan Universitas Sumatera Utara sangat tidak setuju STS = 1. Total skor berkisar antara 1 sampai 4 untuk setiap pernyataan, sehingga nilai terendah yang mungkin dicapai oleh responden adalah 10 dan nilai tertinggi yang mungkin dicapai adalah 40. Semakin tinggi total skor kuisioner maka semakin baik sikap ibu. Menggunakan rumus statistik menurut Sudjana 1992, sama seperti pada kuisioner pengetahuan ibu, dengan rentang sebesar 30 dan banyak kelas dibagi atas 3 kategori kelas untuk sikap ibu baik, cukup dan kurang didapati panjang kelas sebesar 10. Dengan p = 10 dan nilai terendah 10 sebagai bawah kelas kategori pertama, maka sikap ibu dikategorikan atas kategori sebagai berikut: 10-19 = sikap ibu dikatakan kurang 20-29 = sikap ibu dikatakan cukup 30-40 = sikap ibu dikatakan baik 5.4. Kuisioner Perkembangan Motorik Kasar Anak Kuisioner perkembangan motorik kasar anak bertujuan untuk mengidentifikasi perkembangan motorik kasar usia 3-5 tahun . Kuisioner yang digunakan adalah kuisioner yang dimodifikasi dari tinjauan pustaka tentang keterampilan motorik kasar anak usia 3-5 tahun menurut Wong 2003, Einon 2005 dan CRI 1997, dalam Endah, 2008. Penilaian menggunakan skala Likert yang terdiri dari 10 pernyataan dengan skor pilihan, sangat kurang mampu SKM = 1, kurang mampu KM = 2, mampu M = 3 dan sangat mampu SM = 4. Total skor berkisar antara 1 sampai 4 untuk setiap pernyataan, sehingga nilai terendah yang mungkin dicapai oleh responden Universitas Sumatera Utara adalah 10 dan nilai tertinggi yang mungkin dicapai adalah 40. Semakin tinggi total skor kuisioner maka semakin baik perkembangan motorik kasar anak. Menggunakan rumus statistik menurut Sudjana 1992, dengan rentang sebesar 30 dan banyak kelas dibagi atas 3 kategori kelas untuk perkembangan motorik kasar anak usia 3-5 tahun baik, cukup baik, kurang baik didapatilah panjang kelas sebesar 10. Dengan p = 10 dan nilai terendah 15 sebagai bawah kelas kategori pertama, maka perkembangan motorik kasar anak usia 3-5 tahun dikategorikan sebagai berikut: 10-19 = perkembangan motorik kasar dikatakan kurang baik 20-29 = perkembangan motorik kasar dikatakan cukup baik 30-40 = perkembangan motorik kasar dikatakan baik

6. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS DAN KASAR PADA Hubungan Antara Stimulasi Ibu Dengan Perkembangan Motorik Halus Dan Kasar Pada Anak Usia Toddler Di PAUD Mekarsari Desa Pucangombo Tegalombo Pacitan.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS DAN KASAR PADA Hubungan Antara Stimulasi Ibu Dengan Perkembangan Motorik Halus Dan Kasar Pada Anak Usia Toddler Di PAUD Mekarsari Desa Pucangombo Tegalombo Pacitan.

0 0 15

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3 - 5 TAHUN DI TK AISYIYAH 50 SURAKARTA.

0 1 9

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-5 TAHUN DI BOYOLALI.

1 2 10

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DINI DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA 1-3 TAHUN DI KELURAHAN SANGKRAH.

0 0 13

Hubungan pengetahuan ibu tentang stimulasi dan perkembangan motorik halus pada anak usia 4-5 tahun COVER

0 0 12

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI MOTORIK KASAR DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA TODDLER Iis Suwanti

0 1 9

HUBUNGAN ANTARA STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA TODDLER (1- 3 TAHUN ) DI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Hidayatul Laela

0 0 7

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI MOTORIK KASAR TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 2 -3 TAHUN DI PAUD WILAYAH JAMBIDAN BANGUNTAPAN BANTUL TAHUN 2011

0 0 9

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN DI KELURAHAN KRANGGAN TEMANGGUNG NASKAH PUBLIKASI - Hubungan antara Pengetahuan Ibu tentang Stimulasi dengan Tingkat Perkembangan pada Anak Usia 3-5 Tah

0 0 11