Pendekatan Konstruktivisme Perancangan Aplikasi Pengajaran Berbantuan Komputer Berbasis Multimedia Dalam Penerapan Hukum-Hukum Newton Bagi Siswa

2.3 Pendekatan Konstruktivisme

Dunia penelitian pendidikan sains dan matematika telah menunjukkan pergeseran, yaitu lebih menekankan proses belajar mengajar dan metode penelitian yang menitikberatkan konsep bahwa “dalam belajar seseorang mengkonstruksi pengetahuannya.” Dalam praktek pendidikan sains dan matematika juga telah lama diusahakan agar partisipasi murid dalam membangun pengetahuannya ditekankan. Belajar adalah kegiatan aktif siswa untuk membentuk pengetahuan. Kedua segi ini menunjuk suatu pandangan baru dalam pendidikan sains dan matematika, yaitu konstruktivisme Suparno, 1997. Konstruktivisme beranggapan bahwa pengetahuan adalah hasil konstruksi manusia. Manusia mengkonstruksi pengetahuan mereka melalui interaksi mereka dengan objek, fenomena, pengalaman, dan lingkungan mereka. Suatu pengetahuan dianggap benar bila pengetahuan itu dapat berguna untuk menghadapi dan memecahkan persoalan atau fenomena yang sesuai. Bagi konstruktivisme, pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja dari seseorang kepada orang lain, tetapi harus diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing orang. Tiap orang harus mengkonstruksi pengetahuan sendiri. Pengetahuan bukanlah sesuatu yang sudah ada dan tersedia dan sementara orang lain tinggal menerimanya. Pengetahuan adalah sebagai suatu pembentukan yang terus menerus oleh seseorang yang setiap saat mengalami reorganisasi karena adanya pemahaman-pemahaman baru. Bila guru bermaksud untuk mentransfer konsep, ide, dan pengetahuannya tentang sesuatu kepada siswa, pentransferan itu akan diinterpretasikan dan dikonstruksikan oleh siswa sendiri melalui pengalaman dan pengetahuan mereka sendiri Budiningsih, 2005. Dalam proses itu keaktifan seseorang yang ingin tahu amat berperan dalam perkembangan pengetahuannya. Universitas Sumatera Utara Prinsip-prinsip konstruktivisme telah banyak digunakan dalam pendidikan sains dan matematika. Prinsip-prinsip yang sering diambil dari konstruktivisme antara lain : a. Pengetahuan dibangun oleh siswa secara aktif b. Tekanan dalam proses belajar terletak pada siswa c. Mengajar adalah membantu siswa belajar d. Tekanan dalam proses belajar lebih pada proses bukan pada hasil akhir e. Kurikulum menekankan partisipasi siswa f. Guru adalah fasilitator Suparno, 1997. Menurut Budiningsih 2005 karakteristik pembelajaran konstruktivisme antara lain : a. kurikulum disajikan mulai dari ekseluruhan menuju ke bagian-bagian, dan lebih mendekatkan pada konsep-konsep yang lebih luas b. pembelajaran lebih menghargai pada pemunculan pertanyaan dan ide-ide siswa c. kegiatan kurikuler lebih banyak mengandalkan pada sumber-sumber data primer dan manipulasi bahan d. siswa dipandang sebagai pemikir-pemikir yang dapat memunculkan teori-teori tentang dirinya e. pengukuran proses dan hasil belajar siswa terjalin di dalam kesatuan kegiatan pembelajaran, dengan cara guru mengamati hal-hal yang sedang dilakukan siswa, serta melalui tugas-tugas pekerjaan f. siswa-siswa banyak belajar dan bekerja di dalam group process. Universitas Sumatera Utara

2.4 Macromedia Flash