2.4.3 Action Script
Salah satu kelebihan Macromedia Flash adalah kemampuannya membuat sebuah animasi objek. Animasi yang sudah dibuat akan terlihat lebih interaktif apabila
ditambahkan dengan ActionScript. Keberadaan ActionScript memungkinkan para penggunanya untuk lebih mengoptimalkan keyboard dan mouse sebagai alat untuk
menjalankan aplikasi Astuti, 2006.
ActionScript merupakan bahasa pemrograman di Flash. ActionScript berguna untuk mengontrol objek di Flash, untuk membuat navigasi, dan elemen interaktif
lainnya. ActionScript sebetulnya telah hadir sejak Flash 4. Setiap modul berdiri sendiri tetapi digabungkan bersama-sama menjadi animasi film Flash. Pada
actionscript, script dapat bersifat tidak sederhana dan kompleks.
2.5 Hukum Newton
Apabila kamu akan memindahkan meja, maka kamu akan mendorong atau menarik meja itu sehingga meja bergerak. Akan tetapi, jika kamu berhenti mendorong atau
menarik maka meja pun akan berhenti. Keadaan tersebut mengakibatkan ahli filsafat alam zaman dahulu berpendapat bahwa agar benda tetap bergerak diperlukan gaya.
Setelah diselidiki oleh Galileo dan Newton ternyata tidaklah demikian. Pendapat Newton tentang gerak benda dikemukakan dalam tiga rumusan yang dikenal dengan
Hukum Newton.
2.5.1 Sir Issac Newton
Sir Issac Newton 1642-1777 lahir prematur Inggris beberapa bulan setelah kematian Galileo. Ia adalah ahli matematika dan fisika Inggris yang banyak sekali karyanya.
Pada usia 23 tahun ketika wabah pes melanda seluruh Inggris 1665-1666, ia
Universitas Sumatera Utara
mengasingkan diri di pertanian milik keluarganya. Saat ia berada di ladang, ia meihat sebuah apel jatuh ke tanah. Pengamatan ini mengarahkannya untuk mempertimbang-
kan gaya gravitasi yang diperluas ke Bulan dan alam semesta, dan ia berhasil merumuskan hukum gravitasi umumnya. Dalam masanya ia juga memperluas karya
Galileo dan berhasil merumuskan ketiga hukum geraknya. Newton memberikan sumbangan terbesar dengan adanya hukum I, II dan III Newton. Hukum Newton ini
dapat digunakan dalam skala luas bidang ilmiah serta bidang perancangan berbagai peralatan teknik.
Pada usia 42 tahun ia mulai menulis sebuah buku yang diakui sebagai buku sains terbesar yang pernah ia tulis, Principia Mathematica Philosophiae Naturalis. Ia
menulis buku ini dalam bahasa Latin dan menyelesaikannya dalam waktu 18 bulan. Newton meninggal pada usia lanjut, yaitu 85 tahun dan dimakamkan di Westminster
Abbey, bersama-sama dengan Raja dan pahlawan Inggris. Walau Newton telah tiada, tetapi karya-karya besarnya sungguh telah merubah dunia dan mengangkat derajat
manusia Kanginan, 2002.
2.5.2 Hukum I Newton
Bayangkan bila ada sebuah koin di atas lantai mendatar. Ketika dibiarkan, koin akan tetap diam. Apabila diberi tekanan mendatar, koin akan meluncur untuk sementara
waktu dan kemudian berhenti. Semakin licin permukaan koin dan lantai, akan semakin jauh koin tersebut meluncur sebelum akhirnya berhenti. Apabila mampu
membuat permukaan koin dan lantai licin sempurna, apakah koin akan meluncur selamanya tanpa berhenti lagi?
Memang tidak mungkin dapat membuat permukaan koin dan lantai licin sempurna, namun dapat dilakukan pendekatan teoritis. Hasil yang diperoleh adalah
bila hambatan gerak berkurang, maka koin akan meluncur lebih jauh untuk tekanan yang sama. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pada kondisi ideal, koin akan
mampu meluncur untuk selama-lamanya Supiyanto, 1999.
Universitas Sumatera Utara
Kesimpulan ini pertama-tama diungkapkan oleh Galileo dan dipelajari ulang oleh Issac Newton, sampai ia berhasil menyatakan hukum pertamanya tentang kaitan
gaya dan gerak, yang disebut dengan Hukum I Newton.
Hukum I Newton berbunyi : “Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang
mula-mula diam akan terus diam, sedangkan benda yang mula-mula bergerak akan terus bergerak dengan kecepatan tetap”
Sifat benda yang cenderung mempertahankan keadaan geraknya diam atau bergerak inilah yang disebut sebagai kelembaman atau inersia kemalasan. Oleh
karena itu, hukum I Newton disebut juga dengan hukum kelembaman atau hukum inersia. Sedang ukuran kuantitas kelembaman suatu benda adalah besaran massa.
Makin besar massa benda, makin besar kelembaman benda makin sukar digerakkan atau dihentikan.
Dalam persamaan matematis hukum I Newton sering dituliskan sebagai berikut :
Σ F = 0 Untuk benda diam atau benda bergerak lurus beraturan Kanginan, 2002.
2.5.3 Hukum II Newton
Bila ada resultan gaya yang timbul pada sebuah benda, dapat dipastikan benda tersebut akan bergerak dengan suatu percepatan tertentu. Bila benda semula dalam
keadaan diam akan bergerak dipercepat dengan percepatan tertentu, sedangkan bila benda semula bergerak dengan kecepatan tetap akan berubah menjadi gerak
dipercepat atau diperlambat Utomo, 2006.
Universitas Sumatera Utara
Bayangkan bila melakukan percobaan mendorong gerobak sebanyak dua kali. Percobaan pertama, menggunakan gerobak yang terbuat dari kayu, sedangkan
percobaan kedua menggunakan gerobak yang terbuat dari besi dan lebih berat. Jika anda mendorong gerobak besi dengan gaya dua kali lipat, apakah gerobak tersebut
bergerak dengan laju 4 kmjam dua kali lebih cepat dibandingkan gerobak sebelumnya yang terbuat dari kayu? Tentu saja tidak karena percepatan juga bergantung pada
massa benda. Anda dapat membuktikannya sendiri dengan melakukan percobaan di atas. Jika anda mendorong gerobak sampah yang terbuat dari besi dengan gaya yang
sama ketika anda mendorong gerobak yang terbuat dari kayu, maka akan terlihat bahwa percepatan gerobak besi lebih kecil. Apabila gaya total yang bekerja pada
benda tersebut sama, maka makin besar massa benda, makin kecil percepatannya, sebaliknya makin kecil massa benda makin besar percepatannya.
Hubungan ini dikemas oleh Newton dalam Hukum II Newton tentang Gerak : Jika suatu gaya total bekerja pada benda, maka benda akan mengalami percepatan,
di mana arah percepatan sama dengan arah gaya total yang bekerja padanya. Vektor gaya total sama dengan massa benda dikalikan dengan percepatan benda.
Secara matematis, Hukum II Newton dinyatakan sebagai berikut : Σ F = m x a
a adalah percepatan, m adalah massa dan
Σ F adalah gaya total. Simbol Σ huruf
yunani “sigma” yang berarti “jumlah dari”. Karena F adalah gaya maka
Σ F berarti jumlah vektor dari semua gaya yang bekerja pada benda tersebut, yang dikenal
sebagai gaya total. m adalah massa benda dan a adalah vektor percepatannya. Jika persamaan di atas ditulis dalam bentuk a = Fm, tampak bahwa percepatan sebuah
benda berbanding lurus dengan resultan gaya yang bekerja padanya dan arahnya sejajar dengan gaya tersebut. Tampak juga bahwa percepatan berbanding terbalik
dengan massa benda Lohat, 2009.
Universitas Sumatera Utara
2.5.4 Hukum III Newton
Ketika kamu dan temanmu sedang bermain sepatu roda, suruhlah temanmu untuk menghadapmu, kemudian doronglah temanmu itu. Apa yang terjadi? Kamu dan
temanmu akan sama-sama terdorong ke belakang. Hal itu karena apabila kamu memberikan gaya dorong kepada temanmu, maka temanmu juga akan memberikan
gaya terhadapmu Utomo, 2006.
Berdasarkan fenomena seperti di atas, Newton merumuskan hukumnya yang ketiga yang berbunyi : “Jika benda pertama mengerjakan gaya terhadap benda
kedua, maka benda kedua pun akan megerjakan gaya terhadap benda pertama yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan.”
Gaya yang bekerja pada suatu benda berasal dari benda-benda lain yang membentuk lingkungannya. Suatu gaya tunggal hanyalah salah satu bagian dari
interaksi timbal balik dua benda. Secara eksperimen diketahui bahwa jika sebuah benda melakukan gaya pada benda kedua maka benda kedua selalu membalas
melakukan gaya pada benda pertama Sugiarto et al, 1995. Pasangan kedua gaya ini sering dikenal dengan pasangan gaya aksi-reaksi.
Secara matematis, Hukum III Newton dirumuskan : F
1
= - F
2
dengan : F
1
= gaya aksi F
2
= gaya reaksi tanda - menunjukkan kedua gaya berlawanan arah.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
PERANCANGAN APLIKASI
3.1 Perencanaan Sistem