d. Pada kasus khusus, PBK hanya dapat dijalankan pada spesifikasi komputer
tertentu. e.
Kecepatan perkembangan teknologi komputer memerlukan upgrade yang terus-menerus.
f. Penilaian tidak mempertimbangkan apakah siswa sedang lelah, mengantuk
atau sakit. g.
Pada umumnya hanya menilai hasil akhir, bukan proses belajar. h.
Komputer tidak dapat meniru tingkah laku guru, misalnya senyuman, raut muka, gerakan tangan dan badan, serta tidak dapat menggantikan ikatan batin
antara siswa dan guru.
2.1.5 Karakteristik PBK yang efektif
Karakteristik utama PBK yang efektif antara lain : a.
Dikembangkan berdasarkan kompetensi dan tujuan yang ditetapkan b.
Penyesuaian tampilan yang tepat. c.
Mengoptimalkan interaksi belajar. d.
Penyampaian yang tepat. e.
Memiliki fleksibilitas dalam mengatur kegiatan belajar. f.
Efektif untuk mempertahankan minat belajar. g.
Membantu guru dan kontrol tetap ditangan siswa h.
Menyediakan aneka umpan balik dan dapat dilakukan dengan cepat. i.
Cocok digunakan untuk berbagai lingkungan belajar. j.
Menilai kompetensi siswa secara komprehensif dan mendokumentasikan nilai dengan baik.
2.2 Multimedia
Multimedia berasal dari dua kata, yaitu multi dan media. Multi berarti banyak dan media biasa diartikan alat untuk menyampaikan atau membuat sesuatu, perantaraan,
alat pengantar, suatu bentuk komunikasi seperti surat kabar, majalah atau televisi.
Universitas Sumatera Utara
Dalam bidang pendidikan, penggunaan multimedia dapat memungkinkan pihak pengajar untuk mempresentasikan dan memberikan materi kepada siswa dengan
menarik sehingga memudahkan dalam proses pembelajaran.
2.2.1 Pengertian Multimedia Pembelajaran
Multimedia merupakan kombinasi dari teks, grafis, seni, suara, animasi dan video yang dikirmkan oleh komputer atau peralatan elektronik lain Vaughan, 2004.
Penggabungan ini merupakan suatu kesatuan yang secara bersama-sama menampilkan informasi, pesan atau isi pelajaran. Konsep penggabungan ini dengan sendirinya
memerlukan beberapa jenis peralatan perangkat keras yang masing-masing tetap menjalankan fungsi utamanya sebagai mana biasanya, dan komputer merupakan
pengendali semua peralatan itu. Jenis peralatan ini adalah komputer, video kamera, video cassette recorder VCR, overhead projector, multivision atau sejenisnya, CD
dan CD player, yang sebelumnya merupakan peralatan tambahan external peripheral komputer, sekarang sudah menjadi bagian unit komputer tertentu. Kesemua peralatan
itu haruslah kompak dan bekerja sama dalam penyampaian informasi kepada pemakai Idris, 2008. Sekolah merupakan institusi yang paling membutuhkan multimedia.
Dalam beberapa hal, guru lebih sebagai pembimbing dan mentor, fasilitator pembelajaran, yang memimpin siswa untuk mengikuti proses pembelajaran, bukan
sebagai penyedia informasi dan pembelajaran yang utama Vaughan, 2004.
Proses pembelajaran pada awalnya adalah ceramah dari pengajar dengan bantuan peralatan papan tulis, kapur, gambar atau model. Kemudian teknologi
berkembang menjadikan pengajar bisa memberikan materi pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi elektronik yang sederhana seperti Overhead Projector
OHP, slide, atau film. Pemberian materi pembelajaran dengan menggunakan OHP atau slide ini cukup membantu pengajar dan pembelajar Munir, 2009. Pembelajaran
diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Jadi dalam pembelajaran yang utama adalah bagaimana siswa belajar.
Universitas Sumatera Utara
Dari uraian di atas, apabila kedua konsep tersebut digabungkan maka multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang digunakan
dalam proses pembelajran, dengan kata lain untuk menyalurkan pesan pengetahuan, keterampilan dan sikap serta dapat merangsang piliran, perasaan, perhatian dan
kemauan yang belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali.
2.2.2 Manfaat Multimedia Pembelajaran
Apabila multimedia pembelajaran dipilih, dikembangkan dan digunakan secara tepat dan baik, akan memberi manfaat yang sangat besar bagi para guru dan siswa. Secara
umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat
ditingkatkan dan proses belajar mengajar dapat dilakukan di mana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan.
Selain itu multimedia juga fleksibel dalam menyesuaikan dengan kecepatan belajar seseorang. Seorang pelajar yang memiliki kecepatan belajar lebih tinggi dapat
lebih cepat menyelesaikan kegiatan belajarnya, sedangkan pelajar dengan kecepatan belajar lambat dapat menyelesaikan aktivitas belajarnya sesuai dengan kecepatannya
masing-masing. Hal ini sangat berbeda dengan pembelajaran di kelas konvensional, dimana setiap pelajar dipaksa belajar dengan kecepatan yang ditentukan oleh guru.
Pelajar yang mempunyai kecepatan belajar tinggi dapat merasa bosan, sebaliknya pelajar dengan kecepatan belajar rendah merasa pembelajaran terlalu cepat untuk
diikuti Idris, 2008.
Dengan multimedia, pembelajaran dapat dilakukan dengan lebih fleksibel berkaitan dengan waktu dan tempat. Pelajar tidak dituntut untuk hadir pada tempat
dan waktu tertentu untuk mengikuti kegiatan pembelajaran, karena mereka dapat mempelajari materi pelajaran melalui multimedia kapan saja dan di mana saja selama
terdapat multimedia.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Pendekatan Konstruktivisme