manusia dengan berupaya untuk memberikan pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia.
9
Negara Indonesia yang mayoritas warganya beragama Islam sangat menyambut baik dengan adanya Undang-undang Anti Trafiking ini. Karena
dengan adanya undang-undang tersebut diharapkan upaya pemberantasan terhadap tindak pidana perdagangan orang dapat dilakukan secara lebih efektif
lagi, disamping diperlukan juga peran serta masyarakat dalam memberikan informasi tentang kejahatan yang terjadi di lingkungannya sehingga terjalin
kerjasama yang baik antara aparat penegak hukum dan masyarakat. Namun, apakah Undang-undang Anti Trafiking ini sudah sejalan dengan prinsip-
prinsip yang ada dalam hukum Islam? Bagaimana perlindungan hukum yang diberikan oleh pemerintah terhadap perempuan korban perdagangan dalam
undang-undang ini? Serta bagaimana pula tata cara pelaksanaannya? Dari gambaran realitas yang terjadi di atas, maka Penulis tertarik untuk
mengangkat wacana tersebut menjadi sebuah skripsi dengan judul “Tinjauan Hukum Islam Mengenai Perlindungan Hukum Terhadap Perempuan
Korban Perdagangan Orang Trafiking Menurut Undang-undang No. 21 Tahun 2007”.
B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah
Pembatasan masalah yang menjadi objek penelitian dan pembahasan ini diperlukan agar ruang lingkup penelitian tidak terlalu meluas akan tetapi
terfokus pada satu masalah yang menjadi akar permasalahan sehingga
9
Tim Fokus Media, Undang-undang Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang,
Bandung: Fokusmedia, 2007, h. 86.
pembahasan dan analisa permasalahan dapat dilakukan secara lebih mendalam.
Dalam penelitian dan kajian ini, pembahasan permasalahan dibatasi pada masalah yang berkaitan dengan perlindungan hukum terhadap perempuan
korban perdagangan orang menurut Undang-undang No. 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana perdagangan Orang.
Dari pemaparan di atas, maka dapat dirumuskan masalah yang menjadi titik berat penulisan skripsi ini, yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan perdagangan orang?
2. Bagaimana perdagangan orang itu dapat terjadi dan apa saja faktor
penyebabnya serta dampak yang dapat ditimbulkan dari adanya perdagangan orang tersebut terhadap korban?
3. Bagaimana Undang-undang Anti Trafiking memberikan perlindungan
hukum terhadap korbannya, khususnya kaum perempuan? 4.
Bagaimana pandangan hukum Islam mengenai perlindungan hukum terhadap perempuan korban perdagangan orang menurut Undang-undang
Anti Trafiking?
C. Tujuan Dan Kegunaan
Pada setiap penelitian yang dilakukan pada dasarnya memiliki tujuan dan fungsi tertentu yang ingin dicapai baik yang berkaitan langsung dengan
penulis atau dengan pihak lain yang memanfaatkan hasil penelitian tersebut. Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah:
1. Mengetahui gambaran umum tentang perdagangan orang.
2. Mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya perdagangan orang dan
dampak yang ditimbulkan dari adanya perdagangan orang tersebut bagi korban.
3. Mengetahui tentang perlindungan hukum terhadap perempuan korban
pedagangan orang dalam Undang-undang Anti Trafiking. 4.
Mengetahui pandangan hukum Islam terhadap Undang-undang Anti Trafiking yang berkaitan dengan perlindungan hukum terhadap perempuan
yang menjadi korban perdagangan orang. Sedangkan manfaat yang diharapkan setelah penelitian ini dilakukan
oleh penulis adalah: 1.
Selain dimaksudkan untuk memperoleh wawasan yang lebih luas terhadap penulis dan pihak lain yang memanfaatkannya, juga diharapkan hasil
penelitian ini dapat mendeskripsikan tentang masalah perdagangan orang. 2.
Menambah khazanah pengkajian masalah-masalah sosial dalam spektrum perkembangan ilmu sosiologi dan hukum.
3. Memberitahukan kepada masyarakat tentang adanya Undang-Undang No.
21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang yang semakin marak terjadi khususnya yang menimpa kaum
perempuan, sehingga diharapkan masyarakat lebih berhati-hati terhadap penipuan dengan modus menyediakan lapangan pekerjaan terhadap anak
perempuan.
D. Tinjauan Pustaka