BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM
MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEREMPUAN KORBAN PERDAGANGAN TRAFIKING
DALAM UNDANG-UNDANG NO. 21 TAHUN 2007
A. Perlindungan Hukum Terhadap Korban dalam Hukum Islam
Perlunya diberikan perlindungan hukum pada korban kejahatan secara memadai tidak saja merupakan isu nasional, tetapi juga internasional. Oleh
karena itu, Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamiin datang membawa misi untuk melindungi hak-hak seorang manusia, terutama terhadap hak-hak
mereka yang menjadi korban dari suatu tindak kejahatan. Di antara bentuk-bentuk perlindungan hukum terhadap korban kejahatan
dalam Islam yaitu perlindungan hukum terhadap korban pembunuhan dan perlindungan hukum terhadap korban pelecehan seksual. Berikut ini
penjelasan mengenai kedua bentuk perlindungan tersebut.
1. Perlindungan Hukum Terhadap Korban Pembunuhan
Pembunuhan adalah suatu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang danatau beberapa orang yang mengakibatkan seseorang danatau beberapa
orang meninggal dunia.
115
Pembunuhan tersebut dapat dikelompokkan dalam tiga bagian yaitu pembunuhan sengaja, pembunuhan tidak sengaja, dan
pembunuhan semi sengaja.
115
Zainuddin Ali, Hukum Pidana Islam, Jakarta: Sinar Grafika, 2007, Cet. Ke-1, h. 24.
Pembunuhan sengaja adalah perbuatan yang dilakukan oleh seseorang dengan tujuan untuk membunuh orang lain dengan menggunakan alat yang
dipandang layak untuk membunuh. Hukuman yang dikenakan pada pelaku pembunuhan sengaja ini ada tiga, dimana pihak keluarga korban dapat
memilih di antara ketiganya tersebut, yaitu qisas hukuman pembalasan yang setimpal dengan penderitaan korban, diat membayar ganti rugi dengan
sejumlah 100 ekor unta, atau setara dengan 200 ekor sapi atau 1.000 ekor kambing, atau bentuk lain seperti uang yang senilai harganya, dan
memaafkan pelaku baik dengan syarat atau pun tidak. Pembunuhan tidak sengaja adalah perbuatan yang dilakukan oleh
seseorang dengan tidak ada unsur kesengajaan yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia. Bagi pelaku pembunuhan kategori kedua ini, ada tiga
hukuman pilihan yang dapat dikenakan pada pelaku, yaitu membayar diat, atau membayar kifarat dengan memerdekakan budak mukmin, atau jika
tidak mampu maka pelaku diberi hukuman moral, yaitu diwajibkan puasa selama dua bulan berturut-turut.
Pembunuhan semi sengaja adalah perbuatan yang sengaja dilakukan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat yang dipandang tidak
layak untuk membunuh. Adapun pelaku pembunuhan dalam hal ini adalah sama dengan pelaku pembunuhan tidak sengaja.
116
Mengenai dasar hukum tentang pelarangan membunuh dalam Islam dimana pelaku pembunuhan tersebut dikenakan hukuman qisas adalah surat
116
Ibid, h. 24-35.
al-Baqarah ayat 178 dan 179. Sedangkan dasar hukum atas pelaku pembunuhan tidak sengaja dan semi sengaja adalah surat an-Nisaa ayat 92.
2. Perlindungan Hukum Terhadap Korban Pelecehan Seksual