Hubungan Pengetahuan Petani dengan Adopsi Inovasi

27 - Anggota sistem sosial adalah populasi yang terdiri dari individu- individu yang terikat dan berbeda secara fungsional dalam perilaku pemecahan masalah bersama. Menurut Soekartawi 2005:84 ada suatu rangkaian jarak dari jenis-jenis keputusan adopsi dari petani yang individu dengan keputusan kelompok dalam suatu sistem sosial tertentu, yaitu : a. Banyak inovasi yang diadopsi oleh seseorang tanpa menghiraukan keputusan-keputusan individu lain dalam sistem sosial. b. Satu proses difusi inovasi lanjutan dari individu dengan keputusan kelompok. c. Proses difusi inovasi yang diterima oleh kelompok dalam suatu sistem sosial tertentu.

2.10. Hubungan Pengetahuan Petani dengan Adopsi Inovasi

Menurut Paulus Wahana dalam Irmayanti Mikhael 2002:185,189 bahwa ilmu pengetahuan merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan manusia untuk mengusahakan pengetahuan secara ilmiah, rasional, obyektif dan universal, sehingga kecenderungan yang ada dalam setiap orang yang tidak puas hanya sekadar memiliki pengetahuan yang ada dalam benak pikirannya, tetapi juga berusaha untuk menerapkan ilmu pengetahuan tersebut ke dalam realitas kehidupan, maka nampaklah arti praktis dari ilmu pengetahuan. Hal tersebut juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Suharyanto, dkk 2001 menyatakan hasil analisis menunjukkan bahwa umur dan luas lahan 28 berkorelasi negatif terhadap peluang petani mengadopsi tabela dan secara statistik sangat nyata, pengetahuan, norma sosial, dan berkorelasi positif. Sedangkan sikap petani menunjukkan korelasi positif terhadap peluang adopsi Tabela, namun secara statistik tidak berbeda nyata. Intervensi yang dilakukan dalam kaitan dengan pembangunan sosial, dalam contoh diatas, antara lain merupakan intervensi yang diarahkan pada munculnya perubahan pada aspek pengetahuan knowledge, keyakinan belief, sikap attitude, dan niat individu intention. Menurut Adi 2001:37 untuk perubahan pada aspek pengetahuan hingga niat individu tersebut merupakan proses penyadaran terhadap kelompok sasaran dalam kerangka pembangunan sosial. Menurut Yusup Pawit 2009:58 bahwa melalui pemahaman akan teori, seseorang bisa mengetahui akan hal-hal yang dapat mempengaruhi, memperlancar, atau menghambat keberhasilan komunikasi dan informasi di suatu peristiwa. Dengan teori kita bisa berargumentasi lebih jauh mengenai suatu objek, gagasan atau ide, bahkan tentang apa saja yang mungkin bisa dijelaskan secara ilmiah. Terdapat juga dalam beberapa literatur hasil penelitian yang menunjukkan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi inovasi, diantaranya adopsi inovasi dipengaruhi oleh a tidak bertentangan dengan pola kebudayaan yang telah ada, b struktur sosial masyarakat dan pranata sosial, dan c persepsi masyarakat terhadap inovasi. 29

2.11. Penelitian Terdahulu