Pengetahuan Petani LANDASAN TEORI

17 2. Pendidikan : mereka yang berpendidikan tinggi relatif lebih cepat dalam melaksanakan adopsi inovasi. Sedangkan menurut Jahi 1993:32 komunikasi sering menimbulkan efek yang berbeda-beda tergantung daripada perbedaan dalam tambahan pengetahuan, attitude, dan perubahan perilaku dapat menimbulkan “kesenjangan efek komunikasi”.

2.7. Pengetahuan Petani

Petani dalam menerima suatu informasi baik bersifat inovasi maupun yang lainnya erat kaitannya terhadap pengetahuan atas hal-hal tersebut, sehingga keputusantindakan yang diberikan merupakan atas pengetahuan adopters petani. Pengetahuan merupakan suatu tahapan pada saat seseorang atau sejumlah orang mengetahui adanya teknologi dan memperoleh pemahaman tentang cara berfungsinya. Bagaimana cara orang atau sekelompok orang memperoleh pengetahuan tentang inovasi itu dapat bersifat aktif maupun pasif. Menurut Asyikin 1999 bahwa perolehan pengetahuan tentang inovasi dapat bersifat pasif, didasari pada pandangan bahwa orang menyadari adanya inovasi karena kebetulan, dan orang tak akan secara aktif mencari inovasi, sampai ia tahu tentang adanya suatu inovasi. Menurut Roudhonah 2007:60 bahwa pengetahuan merupakan suatu penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang dimaksudkan oleh komunikator. Pada dasarnya perilaku petani sangat dipengaruhi oleh pengetahuan, kecakapan dan sikap mental petani itu sendiri. Tetapi kondisi dimana tingkat kesejahteraan hidup petani dan keadaan 18 lingkungan mereka tinggal dapat dikatakan masih menyedihkan, menyebabkan pengetahuan dan kecakapannya tetap berada dalam tingkatan rendah dan keadaan seperti ini tentu akan menekan sikap mentalnya. Menurut Ahmadi 1988:314 pengetahuan adalah kesan dalam pemikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca inderanya yang berbeda sekali dengan kepercayaan, takhayul, dan penerangan-penerangan yang keliru. Dengan digiatkannya penyuluhan diharapkan akan terjadi perubahan- perubahan, terutama pada perilaku serta bentuk-bentuk kegiatannya, seiring dengan terjadinya perubahan cara berpikir, cara kerja, cara hidup, pengetahuan dan sikap mentalnya yang lebih terarah dan lebih menguntungkan baik bagi dirinya beserta keluarga maupun lingkungannya. Menurut Mardikanto 1993:47 pengetahuan berasal dari kata “tahu” yang diartikan sebagai pemahaman seseorang tentang sesuatu yang nilainya lebih baik dan bermanfaat bagi dirinya. Pengertian tahu dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengidentifikasi setiap ragam stimulus yang berbeda, memahami beragam konsep, pikiran bahkan cara pemecahan terhadap masalah tertentu, sehingga pengertian tahu tidak hanya sekedar mengemukakanmengucapkan apa yang diketahui, tetapi sebaliknya dapat menggunakan pengetahuan dalam praktek dan tindakannya. Untuk mengukur tingkat pengetahuan petani khususnya dalam hal budidaya padi sistem tanam legowo dapat diketahui dengan beragam kriteria yang terkait dengan sistem legowo, adapun beberapa kriteria yang terdapat dalam sistem legowo diantaranya : 19 1 Petani dapat memberikan penjelasan mengenai sistem legowo. 2 Mengetahui usia bibit yang baik digunakan dalam sistem legowo. 3 Dapat mengetahui waktu-waktu yang tepat dalam melakukan penyiangan padi yang dilakukan 2 kali selama musim tanam berlangsung yaitu pada waktu 14 HST dan 42 HST. 4 Mengetahui pemberian pupuk yang tepat dilakukan sebanyak 2 kali selama musim tanam berlangsung yaitu 15 HST dan 45 HST dan sesuai dengan takaran yang dibutuhkan oleh tanaman. 5 Mengetahuai pemberantasan dan pengendalian OPT pada tanaman.

2.8. Adopsi