Pengetahuan Petani terhadap Sistem Legowo

58 Tabel 15. Distribusi Petani Menurut Luas Lahan Luas lahan Petani Jumlah Persentase 0,08 - 0,35 Ha 0,4 - 0,5 Ha 0,6 – 2 Ha 15 orang 19 orang 16 orang 30 38 32 Total 50 orang 100 Sumber : Data Hasil Olahan Penelitian

5.2. Pengetahuan Petani terhadap Sistem Legowo

Untuk mengukur tingkat pengetahuan petani, peneliti menggunakan kuesioner dengan mengambil rujukan dari penyuluh tentang materi penyuluhan yang telah diberikan kepada petani serta BP2TP 2009:10 mengenai sistem legowo yang terdapat pada komponen teknologi PTT pengelolaan tanaman terpadu yang terdiri dari varietas unggul, persemaian, bibit muda, sistem tanam legowo 4:1, pemupukan berimbang, penggunaan bahan organik, pengendalian hama penyakit, panen dan pasca panen. Hal tersebut digunakan untuk mengukur seberapa jauh penyerapan petani mengenai materi yang telah diberikan oleh penyuluh. Materi yang telah disampaikan penyuluh mengenai sistem legowo, dibuat menjadi 11 pertanyaan. Adapun pengetahuan petani dibagi menjadi tiga kriteria yang telah disesuaikan dengan bobot pertanyaan masing-masing yang dianjurkan oleh pihak penyuluh yaitu kriteria rendah, kriteria cukup dan kriteria tinggi. Setelah mendapatkan penyuluhan dari petugas lapangan, sebanyak 10 orang 20 petani berada pada tingkat kriteria tinggi mengenai 59 sistem legowo, adapun pada kriteria tersebut petani dapat menjawab pertanyaan yang diajukan dan sesuai dengan pola PTT sistem legowo yang meliputi : pemahaman mengenai definisi dari tanam legowo, pemupukan dengan cara disebar agar pupuknya dapat merata ke tanaman, mengetahui hama pengganggu pada tanaman padi, pupuk urea merupakan pupuk yang mudah larut didalam air, memberantas tikus dengan cara menggunakan klerat dan pembersihan rumput sekitar tanaman, menggunakan pupuk NPK sebagai pupuk dasar pada tanaman padi, melakukan penyiangan pada tanaman padi sebanyak 2 kali selama musim tanam berlangsung, melakukan penyiangan pertama pada usia 14 hari setelah tanam, memberikan pupuk sebanyak 2 kali selama musim tanam berlangsung, memberikan pemupukan pertama pada usia 15 hari setelah tanam, melakukan pemupukan kedua pada usia 45 hari setelah tanam. Pada kriteria tinggi mayoritas petani 10 orang 20 menjawab pertanyaan nomor 8 mengenai waktu penyiangan pertama yang dilakukan pada tanaman padi saat usia tanaman padi 15 HST dan 7 orang 14 menjawab pertanyaan nomor 2 mengenai usia bibit yang baik dipindahkan dari persemaian pada saat 21 hari setelah semai, adapun pertanyaan tersebut memiliki bobot tinggi sebesar 14 yang diberikan oleh penyuluh. Sedangkan untuk bobot yang cukup tinggi diberikan oleh penyuluh mengenai sifat pupuk urea sebesar 13 dan pertanyaan nomor 3 tersebut hanya dijawab oleh minoritas petani yaitu 4 orang 8, jika dilihat dari karakteristik petani pada kriteria tinggi, mayoritas petani berada pada usia 48-56 tahun dan memperoleh pendidikan pada tingkatan SD. 60 Untuk kriteria lainnya terbagi ke dalam kriteria rendah, pada tahapan rendah petani dapat menjawab mengenai legowo 0-3 pertanyaan diantaranya : pupuk diberikan dengan cara sebar agar pupuknya merata, pupuk urea merupakan pupuk yang mudah larut didalam air, menggunakan pupuk NPK sebagai pupuk dasar pada tanaman padi, memberantas tikus dengan cara menggunakan klerat dan pembersihan rumput sekitar tanaman, melakukan pemupukan sebanyak 2 kali selama musim tanam berlangsung, pemupukan pertama diberikan saat tanaman padi berusia 15 HST, mengetahui hama pengganggu pada tanaman padi, Pada kriteria rendah mayoritas petani 4 orang 8 menjawab pertanyaan nomor 2 mengenai usia bibit yang baik dipindahkan dari persemaian pada saat 21 hari setelah semai dan sedikitnya 1 orang 2 menjawab pertanyaan nomor 4 mengenai pemupukan yang baik dengan cara sebar, pertanyaan tersebut memiliki bobot tinggi yang diberikan oleh penyuluh sebesar 14 dan 11. Jika dilihat dari karakteristik petani pada kriteria rendah, mayoritas petani berada pada usia 48-56 tahun dan tidak menyelesaikan bangku sekolah SD. Sedangkan kriteria cukup petani dapat menjawab 4-6 pertanyaan mengenai sistem legowo yang diajukan oleh peneliti, diantaranya : pemahaman mengenai definisi dari tanam legowo, pemupukan dengan cara disebar agar pupuknya dapat merata ke tanaman, mengetahui hama pengganggu pada tanaman padi, pupuk urea merupakan pupuk yang mudah larut didalam air, memberantas tikus dengan cara menggunakan klerat dan pembersihan rumput sekitar tanaman, menggunakan pupuk NPK sebagai pupuk dasar pada tanaman 61 padi, melakukan penyiangan pada tanaman padi sebanyak 2 kali selama musim tanam berlangsung, melakukan penyiangan pertama pada usia 14 hari setelah tanam, memberikan pupuk sebanyak 2 kali selama musim tanam berlangsung, memberikan pemupukan pertama pada usia 15 hari setelah tanam, melakukan pemupukan kedua pada usia 45 hari setelah tanam. Pada kriteria cukup mayoritas petani 19 orang 38 menjawab pertanyaan nomor 8 mengenai penyiangan pertama tanaman padi pada usia 14 HST, adapun pertanyaan tersebut memiliki bobot tinggi yang diberikan oleh penyuluh sebesar 14. Sedangkan pertanyaan nomor 11 mengenai pemupukan kedua dilakukan pada usia 45 HST sedikitnya dijawab oleh 15 orang 30 petani, dan memiliki bobot rendah sebesar 5. Dengan melihat dari karakteristik petani pada kriteria cukup, mayoritas petani berada pada usia 57-71 tahun dan memperoleh pendidikan SD. Dilihat dari jawaban pertanyaan yang dijawab oleh petani mengenai sistem legowo ternyata petani dapat menyerap materi penting yang diberikan oleh penyuluh dengan melihat dari bobot pertanyaan tersebut yang telah diberikan oleh penyuluh mengenai legowo. Adapun penyebarannya dapat dilihat pada tabel dibawah. 62 Tabel 16. Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Pengetahuan Petani terhadap Sistem Legowo N o Kriteria petani Pengetahuan petani 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Bobot Pertanyaan 10 14 13 11 11 6 8 14 5 13 5 1 Tinggi orang 8 7 4 10 8 8 7 10 6 8 6 Persentase 16 14 8 20 16 16 14 20 12 16 12 2 Cukup orang 17 17 16 18 21 19 19 19 22 16 15 Persentase 34 34 32 36 42 38 38 38 44 32 30 3 Rendah orang 4 2 1 2 2 4 1 Persentase - 8 4 2 4 4 - - 8 2 - Sumber : Data Hasil Olahan Penelitian Tabel 17. Distribusi Pengetahuan Petani Sistem Legowo Pengetahuan petani Bobot Jumlah orang Persentase Rendah Cukup Tinggi 0 - 36 37 - 73 74 – 110 6 34 10 12 68 20 Total 110 50 100 Sumber : Data Hasil Olahan Penelitian Tabel 18. Distribusi Pengetahuan Petani terhadap Karakteristik Petani Pengetahuan petani Umur Pendidikan Rendah 48-56 Thn SD Cukup 57-71 Thn SD Tinggi 48-56 Thn SD Sumber : Data Hasil Olahan Penelitian Mayoritas petani memiliki tingkat pengetahuan sedang mengenai sistem legowo yang disampaikan pihak penyuluh kepada petani. Dalam menerima suatu informasi baik bersifat inovasi maupun yang lain, erat 63 kaitannya terhadap pengetahuan atas hal-hal tersebut, sehingga keputusantindakan yang diberikan merupakan atas pengetahuan petani. Menurut Roudhonah 2007:60 bahwa pengetahuan merupakan suatu penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang dimaksudkan oleh komunikator. 5.3. Adopsi Sistem Legowo Pengukuran tingkat adopsi sistem legowo dilapangan, peneliti merujuk kepada anjuran penyuluh yang telah diberikan kepada petani serta pola PTT yang diberikan oleh BP2TP 2009:10, diantaranya : penerapan baris sistem legowo 4x1 , penggunaan alat jarak tanam tali plastik atau tali tambang, 2-3 bibit padi per lubang tanam, usia bibit yang digunakan 21 hari setelah semai, penyiangan dilakukan sebanyak 2 kali selama musim tanam berlangsung pada waktu 14 HST dan 42 HST, serta pemberian pemupukan sebanyak 2 kali pada waktu 15 HST dan 45 HST. Hal tersebut digunakan untuk mengukur seberapa jauh petani mengadopsi sistem legowo yang dianjurkan oleh penyuluh. Pada tahapan adopsi sistem legowo, petani diharapkan dapat mengadopsi 9 perlakuan mengenai sistem legowo. Penyebaran adopsi sistem legowo dibagi menjadi tiga kriteria yaitu kriteria rendah, kriteria cukup dan kriteria tinggi, adapun pembagian kriteria tersebut dengan melihat bobot yang diberikan penyuluh dari masing-masing pertanyaan yang diajukan oleh peneliti mengenai legowo. 64 Adapun dari pembagian kriteria tersebut, mayoritas petani mengadopsi sistem legowo pada kriteria cukup sebesar 27 orang 54, hal tersebut menunjukkan bahwa adopsi sistem legowo yang diberikan oleh penyuluh yang mencakup pola PTT terdiri dari 9 perlakuan hanya 3-6 perlakuan yang diterapkan petani, adapun beberapa hal yang diadopsi oleh petani yaitu : melakukan pola tanam legowo dengan membuat satu baris kosong diantara beberapa barisan tanam, menggunakan tali plastik sebagai alat garis tanam, menggunakan 1 sampai 3 bibit padi perlubang tanam, menggunakan usia bibit 21 hari setelah semai, penggunaan alat jarak tanam tali plastik atau tali tambang, penyiangan dilakukan sebanyak 2 kali selama musim tanam berlangsung pada waktu 14 HST dan 42 HST, serta pemberian pemupukan sebanyak 2 kali pada waktu 15 HST dan 45 HST. Mayoritas petani pada kriteria cukup yaitu 20 orang 40 mengadopsi nomor 6 mengenai pola pemupukan pertama pada tanaman padi saat berumur 7 hari setelah tanam, adapun bobot perlakuan tersebut memiliki bobot tinggi yang diberikan oleh penyuluh terhadap penerapan sistem legowo sebesar 12 dan pertanyaan adopsi nomor 1 hanya dijawab 4 orang 8 petani yang menerapkan pola tanam legowo dengan membuat satu baris kosong diantara beberapa barisan tanam, yang memiliki bobot rendah sebesar 8. Karakteristik petani pada kriteria cukup, mayoritas petani berada pada usia 48-56 tahun dan memperoleh pendidikan SD. Sedangkan petani lainnya berada pada tingkat adopsi rendah 15 orang 30, pada tahapan ini petani hanya menerapkan 0-4 perlakuan sistem legowo 65 yang dianjurkan penyuluh, terdapat sebagian petani menerapkan 3-4 perlakuan tetapi memiliki nilai yang rendah dalam hal penganjuran dari penyuluh sehingga termasuk ke dalam kategori pengadopsi kriteria rendah, adapun yang diadopsi oleh petani dalam kriteria rendah yaitu : menggunakan tali plastik sebagai alat garis tanam, menggunakan 1 sampai 3 bibit padi perlubang tanam, menggunakan usia bibit 21 hari setelah semai, penyiangan dilakukan sebanyak 2 kali selama musim tanam berlangsung pada waktu 14 HST dan 42 HST, serta pemberian pemupukan sebanyak 2 kali pada waktu 15 HST dan 45 HST. Mayoritas petani pada kriteria rendah sebesar 10 orang 20 mengadopsi nomor 3 dalam menerapkan penggunaan bibit padi 1-3 perlubang tanam, adapun bobot perlakuan tersebut memiliki nilai tinggi yang diberikan oleh penyuluh mengenai penerapan sistem legowo sebesar 11, dan sedikitnya 2 orang 4 petani yang menerapkan nomor 9 mengenai pupuk susulan kedua pada waktu 45 HST dan memiliki bobot 7, adapun pada karakteristik petani untuk kriteria rendah, mayoritas dari petani berada pada usia 57-71 tahun dan memperoleh pendidikan SD. Petani yang berada pada tingkat adopsi tinggi dalam penerapan sistem legowo ada sebanyak 8 orang 16, dengan menerapkan sistem legowo sebanyak 7-9 perlakuan. Berikut perlakuan sistem legowo pada kriteria tersebut melakukan pola tanam legowo dengan membuat satu baris kosong diantara beberapa barisan tanam, menggunakan tali plastik sebagai alat garis tanam, menggunakan 1 sampai 3 bibit padi perlubang tanam, menggunakan usia bibit 21 hari setelah semai, penggunaan alat jarak tanam tali plastik atau tali 66 tambang, penyiangan dilakukan sebanyak 2 kali selama musim tanam berlangsung pada waktu 14 HST dan 42 HST, serta pemberian pemupukan sebanyak 2 kali pada waktu 15 HST dan 45 HST. Mayoritas petani 8 orang 16 pada kriteria tinggi menerapkan nomor 6 mengenai pemupukan pertama pada saat padi berumur 7 HST hari setelah tanam, adapun bobot perlakuan tersebut memiliki nilai tinggi yang diberikan oleh penyuluh mengenai penerapan sistem legowo sebesar 12, dan sedikitnya 3 orang 6 petani yang menerapkan nomor 5 mengenai pemberian pupuk kandang pada lahan sebelum tanam dan memiliki bobot sebesar 8. Sedangkan karakteristik petani untuk kriteria tinggi, mayoritas petani berada pada usia 28- 47 tahun dan memperoleh pendidikan SD. Dilihat dari kriteria diatas mayoritas petani menerapkan sistem legowo yang memiliki bobot yang tinggi untuk diterapkan petani, adapun penyebarannya dapat dilihat pada tabel dibawah. Tabel 19. Distribusi Petani Menurut Jawaban Adopsi Sistem Legowo N o Kriteria petani Adopsi sistem legowo petani 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Bobot Pertanyaan 8 7 11 4 8 12 5 10 7 1 Tinggi orang 7 7 8 7 3 8 5 4 5 Persentase 87 87 100 87 37 100 62 50 62 2 Cukup orang 4 6 14 19 9 20 11 17 7 Persentase 14 22 51 70 33 74 40 63 26 3 Rendah orang 7 10 8 3 5 4 4 2 Persentase 46 66 53 20 33 26 26 13 Total 11 20 32 34 15 33 20 25 14 Sumber : Data Hasil Olahan Penelitian 67 Tabel 20. Distribusi Petani Menurut Adopsi Sistem Legowo Adopsi Inovasi Bobot Jumlah orang Persentase Rendah Cukup Tinggi – 23 24 – 47 48 – 72 15 27 8 30 54 16 Total 72 50 100 Sumber : Data Hasil Olahan Penelitian Berdasarkan Tabel 19. terlihat bahwa adopsi sistem legowo sebagian besar berada pada tingkatan cukup. Suatu adopters akan memiliki tingkat adopsi inovasi yang tinggi jika inovasi yang disampaikan efektif dalam memajukan usaha tani yang berkembang dan mudah untuk diterapkan. Selain itu inovasi yang disampaikan tidak terlampau jauh dengan kebiasaan petani yang sudah ada. Hal ini ditujukan supaya petani tidak kesulitan dalam memodifikasi antara kebiasaan yang sudah ada dengan inovasi yang diterima. Van den Ban dan Hawkins 1999;124 menyatakan bahwa dalam implementasi sering dilakukan modifikasi sesuai dengan keperluan petani pengadopsi. Petani sering kali menambah informasi setelah mengadopsi inovasi untuk memperkuat keputusan yang telah diambil. Dalam Nasution 1990:17 menyatakan bahwa ada anggota masyarakat yang memang sejak lama telah menanti datangnya inovasi, ada anggota masyarakat yang melihat dulu kiri- kanannya dan setelah yakin benar akan keuntungan tertentu yang bakal diperoleh, baru mau menerima inovasi dimaksud, namun ada pula anggota masyarakat yang sampai akhir tetap tidak mau menerima suatu inovasi. 68

5.4. Hubungan Pengetahuan Petani dengan Adopsi Sistem Legowo