Uji Validitas dan Realibilitas

38

3.6. Uji Validitas dan Realibilitas

Untuk mendapatkan skala pengukuran atau instrumen penelitian yang baik, skala pengukuran harus memiliki validitas dan realibilitas instrumen yang telah diuji sebelumnya. Menurut Alias Baba dalam Iskandar 2009;94 validitas adalah sejauh mana instrumen penelitian mengukur dengan tepat konstruk variabel yang teliti. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian menggunakan nilai practical significane. Menurut Hairs et al dalam Iskandar 2009;95 nilai validitas diatas .30 adalah nilai yang dapat diterima dalam analisis faktor. Menurut Sugiyono 2009:126 bila korelasi faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat, dan bila harga dibawah 0,30 maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut tidak valid, sehingga harus diperbaiki atau dibuang. Rumus yang digunakan untuk uji validitas kuesioner adalah Korelasi Product Moment yang berguna untuk menentukan seberapa kuat hubungan suatu variabel dengan variabel lain Mauludi, 2006;194 yaitu : r = n ΣXY − ΣxΣy nΣ X 2 − Σ X 2 n Σ y 2 − Σ y² Keterangan : N = jumlah responden Y = Skor total pertanyaan X = Skor masing-masing pertanyaan 39 Menurut Sudarmanto 2008;89 reliabilitas instrument menggambarkan pada kemantapan alat ukur yang digunakan. Suatu alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi atau dapat dipercaya, apabila alat ukur tersebut stabil, konsisten dan cermat, sehingga dapat diandalkan. Dalam penelitian ini pengujian reliabilitas instrument menggunakan rumus KR 20 Kuder Richardson dalam Sugiyono 2009:359, yaitu : r ₁ = K K −1 S t2 − Piqi S t2 Dimana : K = jumlah item dalam instrumen. � � = proporsi banyaknya subyek yang menjawab pada item 1. � = 1 - � � . S t 2 = varians total. Dalam hal ini relialibilitas menggunakan tabel yang digunakan oleh Guilford Emperical Rules dalam Somantri 2006:214 sebagai berikut : Tabel 3. Guilford Empirical Rules Besar Intepretasi 0,00 - 0,20 Hubungan sangat lemah diabaikan, dianggap tidak ada ≥ 0,20 - 0,40 Hubungan rendah ≥ 0,40 - 0,70 Hubungan sedangcukup ≥ 0,70 - 0,90 Hubungan kuattinggi ≥ 0,90 - 1,00 Hubungan sangat kuattinggi Sumber : JP. Guilford, Fundamental Statistic in Psychology and Education 40

3.7. Definisi Operasional