BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
Kecamatan Cisauk sebagai salah satu wilayah pertanian yang dimiliki oleh Kabupaten Tangerang dan mempunyai potensi yang cukup bagus dalam
pengembangan pertanian. Kecamatan Cisauk memiliki sebuah lembaga BPP sebagai salah satu lembaga pemerintah yang salah satu tugasnya memberikan
penyuluhan kepada petani yang telah terdaftar. Perkembangan penyuluhan pertanian di tempat penelitian memiliki banyak kendala dan hambatan, salah
satu kendala yang dihadapi adalah beragamnya tingkat pengetahuan petani dan tingkat adopsi inovasi petani terhadap informasi yang diberikan untuk
pengembangan usaha tani. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk membahas mengenai keragaman karakteristik petani, tingkat pengetahuan petani, tingkat
adopsi sistem legowo dan hubungan antara pengetahuan dengan adopsi sistem legowo.
5.1. Karakteristik Petani
Petani padi yang ada di wilayah Kecamatan Cisauk pada umumnya berusaha tani hanya sebagai pekerjaan sampingan mereka. Adapun dalam hal
kepemilikan lahan mayoritas dimiliki oleh pengembang perumahan dan mereka hanya sebagai petani penggarap pada lahan tersebut.
Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 50 orang yang berasal dari 5 kelompok tani yang mendapat bimbingan tanaman padi dengan
menggunakan teknik tanam sistem legowo. Jenis kelamin petani seluruhnya berjenis kelamin pria. Karakteristik individu petani yang diteliti terdiri dari
53
umur petani, tingkat pendidikan petani, pengalaman petani, jumlah tanggungan keluarga tani, keikutsertaan kelompok tani, status kepemilikan lahan pertanian,
luas lahan.
5.1.1. Umur Petani
Pembagian golongan umur petani dibagi menjadi tiga interval umur, yaitu umur 28-47 tahun, 48-55 tahun, dan 56-71 tahun. Umur petani yang
menjadi responden yang paling muda adalah petani yang berusia 28 tahun sedangkan yang paling tua adalah petani dengan usia 71 tahun.
Kebanyakan petani responden berumur 56-71 tahun, yaitu sebanyak 21 orang 42, dan umur ini termasuk umur yang sudah tidak produktif lagi.
Dilain sisi, hanya sedikit petani dengan usia 28-47 tahun, yaitu sebanyak 14 orang 28, yang termasuk ke dalam usia produktif.
Tabel 9. Distribusi Petani Menurut Umur Umur Petani
Jumlah Persentase
28-47 tahun 48-56 tahun
57-71 tahun 14 orang
18 orang 18 orang
28 36
36
Total 50 orang
100
Sumber : Data Hasil Olahan Penelitian
5.1.2. Tingkat Pendidikan
Pendidikan petani dibagi menjadi tiga yaitu tidak sekolah, SD dan diatas SD. Tingkat pendidikan petani pada umumnya berada pada tingkatan SD
sebanyak 32 orang 64, dan yang tidak sekolah sebanyak 14 orang 28. Berdasarkan nilai tersebut dapat dikatakan sebagian besar pendidikan petani
54
berpendidikan rendah. Kemudian petani yang tingkat pendidikannya tinggi diatas SD ada sebanyak 4 orang 4. Berikut sebaran distribusi petani
menurut tingkat pendidikan. Tabel 10. Distribusi Petani Menurut Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan Petani Jumlah
Persentase Tidak sekolah
SD Diatas SD
14 orang 32 orang
4 orang 28
64 8
Total 50 orang
100
Sumber : Data Hasil Olahan Penelitian
5.1.3. Pengalaman Petani
Pengalaman petani dibagi menjadi tiga interval yaitu pengalaman 2-6 tahun, 7-10 tahun, dan 11-30 tahun. Pengalaman petani sangatlah beragam
mulai dari yang terendah sampai yang tertinggi 30 tahun. Berdasarkan tabel dibawah dijelaskan bahwa pembagian pengalaman petani tersebar hampir
merata pada setiap petani, yang dibagi menjadi 3 interval. Berikut sebaran distribusi responden menurut pengalaman petani.
Tabel 11. Distribusi Petani Menurut Pengalaman Pengalaman Petani
Jumlah Persentase
2-6 tahun 7-10 tahun
11-30 tahun 16 orang
17 orang 17 orang
32 34
34 Total
50 orang 100
Sumber : Data Hasil Olahan Penelitian
55
Hampir seluruh responden memperoleh pengalaman dalam berusaha tani dimulai dari lingkungan keluarga tani. Adapun dalam menjalankan usaha
budidaya padi motif petani disebabkan karena tuntutan kehidupan, tidak ada pilihan pekerjaan lain selain bertani padi, dan menjadikan pekerjaan sampingan
selain pekerjaan utama yang mereka tekuni dan mengisi waktu kosong mereka.
5.1.4. Tanggungan Keluarga Tani
Tanggungan keluarga tani yang berdasarkan jumlah anggota keluarga petani dibagi menjadi tiga interval yang terdiri dari 3-4 orang, 5-6 orang dan 7-
14 orang. Mayoritas petani di tempat penelitian memiliki tanggungan keluarga sebanyak 5-6 orang sebanyak 21 orang 42. Berikut sebaran distribusi
responden menurut jumlah tanggungan anggota keluarga tani. Tabel 12. Distribusi Petani Menurut Jumlah Tanggungan Keluarga
Tanggungan keluarga Petani Jumlah
Persentase 3-4 orang
5-6 orang 7-14 orang
16 orang 21 orang
13 orang 32
42 26
Total 50 orang
100
Sumber : Data Hasil Olahan Penelitian
5.1.5. Keikutsertaan Kelompok Tani
Penyebaran kelompok tani yang mendapat bimbingan penyuluhan disebar menjadi 5 kelompok tani diantaranya kelompok tani Sejahtera 2, Tunas
Mekar, Cileutik, Makmur Mandiri dan Cisauk Girang, petani yang tergabung dalam kelompok tani Sejahtera 2 sebanyak 12 orang, petani yang tergabung
dalam kelompok tani Tunas Mekar sebanyak 9 orang, petani yang tergabung
56
dalam kelompok tani Cileutik sebanyak 8 orang, petani yang tergabung dalam kelompok tani Makmur Mandiri sebanyak 10 orang, petani yang tergabung
dalam kelompok tani Cisauk Girang sebanyak 11 orang. Berdasarkan Tabel 13. distribusi petani menurut keikutsertaan mereka
dalam kelompok tani dan menghadiri kegiatan penyuluhan yaitu kelompok tani Sejahtera 2 sangat aktif apabila diadakan kegiatan penyuluhan, keaktifan
diukur dengan banyaknya peserta tani yang berjumlah 12 orang 24 dan kelompok tani yang kurang aktif untuk kehadiran kegiatan penyuluhan adalah
kelompok tani Cileutik hanya berjumlah 8 orang 16. Berikut adalah tabel distribusi petani menurut keikutsertaan dalam
keanggotaan kelompok tani. Tabel 13. Distribusi Petani Menurut Keanggotaan Kelompok Tani
Kelompok tani Jumlah
Persentase Sejahtera 2
Tunas Mekar Cileutik
Makmur Mandiri Cisauk Girang
12 orang 9 orang
8 orang 10 orang
11 orang 24
18 16
20 22
Total 50 orang
100
Sumber : Data Hasil Olahan Penelitian
5.1.6. Status Kepemilikan Lahan
Status kepemilikan lahan petani dibagi menjadi dua bagian yang terdiri dari lahan garapan lahan milik sendiri. Status lahan petani didominasi oleh
lahan garapan yang dikelola oleh petani sebanyak 27 orang 54, sedangkan
57
milik sendiri hanya sebanyak 23 orang 46. Sebagian kecil petani memiliki lahan garapan dan milik sendiri sebanyak 4 orang. Berikut sebaran distribusi
responden menurut status kepemilikan lahan petani. Tabel 14. Distribusi Status Kepemilikan Lahan Petani
Status lahan Petani Jumlah
Persentase Garapan
Milik sendiri 27 orang
23 orang 54
46 Total
50 orang 100
Sumber : Data Hasil Olahan Penelitian
Mayoritas lahan yang dimiliki oleh petani sudah beralih kepemilikan dan dikuasai oleh pengembang sektor perumahan, seperti yang telah
diungkapkan oleh penulis diatas. Dengan status tersebut petani hanya bisa pasrah jika suatu saat lahan mereka diambil kembali oleh pemiliknya. Selama
masa penggunaan lahan, petani tidak dibebani suatu kewajiban apapun terhadap pihak pemilik, sehingga petani memiliki keuntungan selama masa
penggunaan lahan tersebut.
5.1.7. Luas Lahan
Luas lahan petani dibagi menjadi tiga interval yaitu terdiri dari 0,08- 0,35 Ha, 0,4-0,5 Ha, dan 0,6-2 Ha. Mayoritas lahan yang dikelola petani
memiliki luas diantara 0,4-0,5 Ha yang dikelola petani sebanyak 19 orang 38, sedangkan luas lahan petani yang dikelola diatas 0,6 Ha sebanyak 16
orang 32, dan petani lainnya mengelola lahan petani dengan luasan lahan 0,08-0,35 Ha sebanyak 15 orang 30. Berikut sebaran distribusi responden
menurut luas lahan petani.
58
Tabel 15. Distribusi Petani Menurut Luas Lahan Luas lahan Petani
Jumlah Persentase
0,08 - 0,35 Ha 0,4 - 0,5 Ha
0,6 – 2 Ha
15 orang 19 orang
16 orang 30
38 32
Total 50 orang
100
Sumber : Data Hasil Olahan Penelitian
5.2. Pengetahuan Petani terhadap Sistem Legowo