FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1429 H2008 M
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Islam adalah agama dakwah, dan menjadi kewajiban kaum muslimin secara pribadi atau organisasi untuk mempersiapkan segala
perlengkapan yang diperlukan bagi kesempurnaan pelaksanaannya. Suatu kewajiban tidak bisa sempurna pelaksanaannya kecuali ada
kelengkapan dan sarana. Dakwah Islam adalah perjuangan yang besar dan berat, karena
merupakan pembangunan umat yang menyeluruh di segala bidang dan lapangan kehidupan. Oleh karenanya, dalam melaksanakan dakwah
memerlukan berbagai bahan dan persiapan yang cukup banyak sebagai sarana, dan dapat mengantar perjuangan umat sampai
kepada tujuannya. Kemajuan dan kemunduran Islam sangat berkaitan erat dengan
kegiatan dakwah yang dilakukannya. Islam sebagai agama, sebenarnya dapat menjamin kesejahteraan dan keamanan umat
manusia, yakni apabila ajaran Islam yang universal yang mencakup segala aspek kehidupan manusia itu di jadikan pegangan dan
pedoman hidup serta diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Usaha untuk menyemaikan ajaran Islam di tengah-tengah masyarakat
merupakan usaha dakwah yang dalam keadaan bagaimanapun harus dilaksanakan oleh umat Islam.
Dalam kata lain, dakwah merupakan usaha membumikan dan menyebarluaskan ajaran Islam ditengah-tengah umat manusia, dalam
rangka menuntun manusia untuk senantiasa menjalankan segala yang diperintahkan dan yang dilarang oleh ajaran Islam dalam segala
lapangan kehidupan sebagai bentuk ketundukan dan kepatuhan kepada Allah SWT.
Namun pada praktiknya, mengajak manusia untuk tetap berada pada jalan yang diridhoi Allah SWT tidaklah mudah. Selain itu, usaha-
usaha dakwah tidak akan efektif jika dilakukan secara individual saja, namun harus dilakukan juga oleh lembaga-lembaga dakwah. Oleh
karena itu, diperlukan pelembagaan, yaitu nilai-nilai yang telah didapatkan dalam proses penyadaran keimanan kemudian
dilembagakan dalam sebuah sistem yang kuat dan kokoh di bawah pengelolaan manajemen yang profesional.
Dalam keadaan dimana dakwah Islam yang permasalahannya semakin kompleks di tengah-tengah perubahan sosial kini
bermunculan lembaga-lembaga pengajian atau yang kita kenal dengan nama lain majlis taklim. Majlis taklim adalah lembaga pendidikan
nonformal Islam yang memiliki kurikulum sendiri, diselengggarakan secara berkala dan diikuti oleh jamaah yang relatif banyak bertujuan
untuk mengembangkan dan membina hubungan yang santun dan serasi antara manusia dengan Allah SWT, antara manusia dengan
sesamanya dan lingkungannya. Akhir-akhir ini perkembangan jumlah majlis taklim di Indonesia
sangat signifikan, dengan ditandai semakin banyaknya jumlah majlis taklim yang hampir di setiap Rt di Indonesia dipastikan ada majlis
taklim. Hal ini patut kita syukuri, karena ini berarti eksistensi Islam dan umatnya khususnya di Indonesia ini masih kuat.
Namun jangan merasa puas dulu dengan perkembangan jumlah majlis taklim yang semakin bertambah, disana-sini masih banyak yang
harus dibenahi di majlis taklim. Kebanyakan majlis taklim yang ada di sekitar kita belum menerapkan konsep manajemen dengan baik. Hal
ini bisa dilihat dari seringnya majlis taklim yang bubar berantakan karena sangat bergantung pada individu perorangan, apabila orang
tersebut sudah tidak ada maka bubarlah majlis taklim tersebut. Oleh karena itu majlis taklim apabila ingin tetap eksis harus menerapkan
konsep manajemen yang baik, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan yang dijalankan
dengan profesional. Akhir-akhir ini sudah mulai banyak majlis taklim yang
menerapkan konsep manajemen dengan baik dan profesional. Dikelurahan Cempaka Putih kecamatan Ciputat cukup banyak majelis
taklim yang sampai sekarang masih aktif dengan kegiatan dakwahnya, berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Ibu Ustj. Hj. Dra. Siti
Badriyah Sekretaris majelis taklim gabungan se-kelurahan Cempaka putih, beliau menyatakan bahwa di kelurahan Cempaka Putih ini sudah
puluhan jumlah majelis taklim, jumlahnya kurang lebih 39 majlis taklim. Namun untuk lebih memudahkan penelitian maka penulis membatasi
pada tiga 3 majlis taklim yang menjadi juara dalam lomba manajemen majelis taklim se-kelurahan Cempaka Putih. Ketiga majelis ta’lim
tersebut adalah majlis taklim Al-Muhajirin, Baiturrahim, dan Darul Arqam.
Berdasarkan latar belakang itulah penulis mencoba untuk menganalisa dan melakukan studi komparasi manajemen majlis taklim
yang diterapkan oleh ketiga majelis taklim tersebut. Maka penulis memilih judul “STUDI KOMPARASI MANAJEMEN MAJLIS TAKLIM AL-
MUHAJIRIN, BAITURRAHIM DAN DARUL ARQAM DI KELURAHAN CEMPAKA PUTIH CIPUTAT
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah