6
Teliti
7
Bersih
8
Dapat dipercaya
9
Menyimpan rahasia
10
Bertanggung jawab.
67
Analisis : menurut penulis materi yang dipilih oleh majlis taklim ini sudah cukup baik. Materi-materi yang disiapkan
oleh majlis taklim ini sudah sesuai dengan kebutuhan jamaah atau anggota
4. Menentukan Metode
Procedure
Dalam melakukan suatu kegiatan apapun diperlukan suatu apalagi dalam kegiatan khusus, yaitu Majlis Taklim yang tepat dan
berjalan dengan lancar perlu adanya suatu metode. Dalam pengertian harfiyah, metode berasal dari kata “
mete
” yang berarti melalui dan “
hudos
” berarti jalan. Namun pengertian hakiki dari “metode tersebut adalah segala cara yang dapat digunakan untuk
mencapai tujuan yang diingingkan”.
68
a. Metode ceramah adalah metode yang sering dipakai dalam
menyampaikan pembinaan rohani Islam di atas podium dengan disampaikan oleh beberapa da’i yang sudah bergiliran sesuai
67
Muhammad Abduh, Komitmen Da’i Sejati, Jakarta: Al-Itishom Cahaya Umat, 2005, cet.1
68
M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, Jakarta: Golden Terayun Press, 1998, cet. Ke-VI, h.43
dengan jadwal para da’i tersebut. Penyampaian ini para siswa menyimak dari satu pusat perhatian, yaitu penceramah da’i.
b. Metode diskusi adalah salah satu metode yang sangat digemari
oleh para siswa, dengan tanya jawab mereka dapat kesempatan mencurhatkan masalah-masalahnya tentang pendalaman
agama Islam, seperti bagaimana menjadi muslimah yang baik, mendapat kesempatan masukan untuk kemajuan pembinaan
dan lain sebagainya.
69
2. Perencanaan di Majelis Taklim Baiturrahim
Berdasarkan observasi dan wawancara penulis dengan ketua majlis taklim Baiturrahim, penentuan perencanaan yang dilakukan
oleh majlis taklim al-Muhajirin dilaksanakan dalam setiap setahun. Adapun perencanaan yang ditentukan oleh majlis taklim ini adalah
sebagai berikut:
a Penetapan Perkiraan dan Perhitungan Masa Depan
FORECASTING Forecasting
merupakan suatu hal yang berhubungan dengan masa depan, yaitu suatu keadaan yang belajar dan penuh
ketidakpastian kondisi internal meliputi keadaan organisasi, tenaga pelaksana, persediaan fasilitas dan sarana-sarana lainnya yang di
perlukan. Sedangkan kondisi eksternal meliputi: sosial, pendidikan,
69
Ciputat, Tanggal 08 April 2008, Wawanara Pribadi, Ust. Siti Badriyah Sekretaris Majlis Taklim Al-Hidayah Majelis Taklim gabungan Se kelurahan Cempaka putih salah satu
pemateri di ketiga majelis taklim tersebut .
ekonomi, dan lain sebagainya. Namun berdasarkan hasil wawancara dan observasi, penulis belum melihat adanya
penetapan perkiraan dan perhitungan masa depan
forecasting
dalam penetapan perencanaan yang di buat oleh majlis taklim Baiturrahim.
b Penentuan dan Penetapan Tujuan
Objective
Sebagaimana dijelaskan dalam bab III tentang visi dan misi majlis taklim Baiturrahim, maka majlis taklim Baiturrahim menetapkan
beberapa tujuannya yaitu : 1
Tujuan Majlis Taklim Baiturrahim adalah:
a.
Sebagai wadah atau tempat silaturahmi antar warga kampung semanggi dua RtRw 0205
b.
Meningkatkan pemahaman keagamaan kepada anggota majlis taklim
c.
Meningkatkan kualitas bacaan al-Qur’an anggota majlis taklim
d.
Meningkatkan perbaikan akhlak dan tingkah laku para anggota
70
c Penentuan dan Perumusan Sasaran
70
Ciputat, tanggal 08 Juni 2008, wawancara pribadi, Ibu HJ. Amsah ketua majlis taklim Baiturrahim.
Penerapan dan pencapaian rumusan sasaran merupakan hal yang sangat penting, karena kegiatan majlis taklim berjalan dengan
baik, apabila terlebih dahulu diketahui apa yang menjadi sasaran dan tujuan program tersebut.
Dari hasil analisa dan observasi terhadap situasi kondisi keadaan kegiatan pengajian maka sasaran dari kegiatan pengajian
ini adalah: sebagian warga muslim RtRw 0205 kampung Utan Kelurahan Cempaka Putih Kecamatan Ciputat - Tangerang, dari
kalangan kaum Ibu saja. 2
Penetapan Tindakan-Tindakan Majlis Taklim Baiturrahim dan Prioritas Pelaksanaannya
Penetapan tindakan-tindakan ini merupakan kebijakan pimpinan atau ketua dari hasil musyawarah atas kesepakatan
bersama. Adapun kebijakan-kebijakan tersebut adalah sebagai berikut:
1 Materi
Materi yang dipakai oleh majlis taklim Baiturrahim berlandaskan kepada al-Qur’an, hadits, ijma, dan qiyas.
Sebagai pedoman yang harus dipegang oleh seorang pemateri atau penceramah, yang di dalamnya mengajarkan
bagaimana hubungan manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia lainnya, dan manusia dengan alam
sekitarnya. Maka secara keseluruhan mengacu kepada sumber-sumber Islam yang telah dijelaskan di atas.
2 Sarana atau Media dalam Majlis Taklim Baiturrahim
Media merupakan salah satu elemen yang cukup menentukan sekaligus berperan yang merupakan urat nadi
dalam segala bentuk kegiatan. Penggunaan media akan sangat menunjang tercapainya suatu tujuan dari kegiatan
tersebut. Menurut hasil observasi penulis, sarana dan prasarana serta media yang ada di majlis taklim Baiturrahim
cukup sederhana. Adapun media sarana dalam kegiatan Majlis Taklim
Baiturrahim adalah : buku yasin dan tahlil, buku do’a dan wirid dan sound sistem apabila diperlukan.
b Tenaga Pelaksana atau Pemateri
Pemateri adalah salah satu faktor terpenting dalam pengembangan pengajian Majlis Taklim. Mereka para
pemateri dituntut untuk mempunyai wawasan yang luas dalam bidang pengetahuan agama. Dari hasil wawancara
penulis, sebagian besar pemateri dari ketiga majelis taklim tersebut berlatar pendidikan Strata satu SI dari universitas
– universitas Islam yang ada di Indonesia. Salah satu diantara pemateri adalah Ustadzah Dra. Hj. Siti Badriyah,
Ustadzah Hj. Matsnah.
71
71
Ciputat 07 Juni 2008, wawancara pribadi, Ibu Hj. Nunung Bendahara majelis taklim Baiturrahim
d Menentukan Metode
Procedure
Dalam melakukan suatu kegiatan apapun diperlukan suatu metode apalagi dalam kegiatan khusus, yaitu Majlis Taklim yang
tepat dan berjalan dengan lancar perlu adanya suatu metode. Berdasarkan observasi, penulis hanya melihat metode ceramahlah
yang sering digunakan oleh para Ustadz dan ustadzah di majlis taklim Baiturrahim. Adapun pengertian metode ceramah adalah
sebagai berikut : a.
Metode ceramah adalah metode yang sering dipakai dalam menyampaikan pembinaan rohani Islam di atas podium
dengan disampaikan oleh beberapa da’i yang sudah bergiliran sesuai dengan jadwal para da’i tersebut.
Penyampaian ini para siswa menyimak dari satu pusat perhatian, yaitu penceramah da’i.
3. Perencanaan di Majelis Taklim Darul Arqam