81
e. Dari surat berharga pasar uang yang sesuai dengan Islam: bagi hasil yang diterima oleh issuer.
f. Dari deposito dapat berupa: bagi hasil yang diterima dari bank-bank Islam.
B. Deskripsi Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reksadana syariah yang selalu ada dan aktif selama Januari 2008 sampai dengan Desember 2012.
Adapun reksadana syariah tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.1 Daftar Reksadana Syariah
Januari 2008 s.d. Desember 2012 No
Nama Reksadana Syariah Jenis
Reksadana Tanggal Efektif
1 Panin Dana Syariah Saham
Saham 20 Juni 2012
2 Panin Dana Syariah Berimbang
Campuran 16 Agustus 2012
3 Reksadana AAA Amanah Syariah
Fund Campuran
17 Juni 2005 4
Reksa Dana Syariah Batasa Sukuk Pendapatan
Tetap 3 September 2008
5 Reksadana BNI Dana Syariah
Pendapatan Tetap
21 April 2004 6
Reksadana BNI Danaplus Syariah Campuran
21 April 2004 7
Reksa Dana Terproteksi BNIAM Proteksi Syariah Grenada Seri IV
Terproteksi 10 Desember 2012 8
Reksa Dana Terproteksi BNIAM Proteksi Syariah Grenada Seri I
Terproteksi 8 Maret 2012 9
Reksa Dana Terproteksi BNIAM Proteksi Syariah Grenada Seri III
Terproteksi 10 Desember 2012 10
Reksa Dana Terproteksi BNIAM Proteksi Syariah Grenada Seri II
Terproteksi 10 Desember 2012 11
Reksa Dana Syariah BNP Paribas Pesona Amanah
Campuran 9 April 2007
82
12 Bahana Syariah Protected Fund 2 Terproteksi 11 Desember 2012
13 Bahana Syariah Protected Fund 1 Terproteksi 11 Desember 2012
14 Batavia Dana Saham Syariah Saham
16 Juli 2007 15
CIMB - Principal Islamic Equity Growth Syariah
Saham 6 Agustus 2007
16 Terproteksi CIMB Islamic Sukuk II
Syariah Terproteksi 22 Maret 2010
17 Cipta Syariah Equity Saham
16 April 2008 18 Cipta Syariah Balance
Campuran 16 April 2008
19 Danareksa Syariah Berimbang Campuran
24 November 2000 20
Reksa Dana Danareksa Indeks Syariah
Indeks 17 Maret 2006
21 Danareksa Proteksi Syariah II Terproteksi 17 Desember 2012
22 Reksa Dana Terproteksi Danareksa
Proteksi Syariah I Terproteksi 17 Desember 2012
23 Reksadana Haji Syariah Pendapatan
Tetap 13 Januari 2005
24 Reksadana IPB Syariah Campuran
14 Desember 2005 25
Reksa Dana Lautandhana Saham Syariah
Saham 27 Desember 2012
26 Reksa Dana Terproteksi
Lautandhana Proteksi Syariah I Terproteksi 3 Agustus 2009
27 Reksa Dana Mega Dana Obligasi
Syariah Pendapatan
Tetap 21 Mei 2007
28 Reksa Dana Mega Dana Syariah Campuran
11 September 2006 29 Reksa Dana MNC Dana Syariah
Pendapatan Tetap
29 Oktober 2004 30
Reksadana MNC Dana Syariah Ekuitas
Saham 13 Desember 2012
31 Reksadana MNC Dana Kombinasi
Syariah Campuran
13 Desember 2012 32 Mandiri Investa Dana Syariah
Pendapatan Tetap
22 Desember 2008 33 Mandiri Investa Atraktif-Syariah
Saham 19 Desember 2007
34 Reksadana Mandiri Komoditas
Syariah Plus Saham
9 September 2011 35
Reksadana Mandiri Saham Syariah Atraktif
Saham 9 September 2011
36 Reksa Dana Mandiri Investa
Syariah Berimbang Campuran
14 Oktober 2004 37
Reksadana Mandiri Berimbang Syariah Aktif
Campuran 9 September 2011
83
38 Mandiri Amanah Syariah Protected
Dollar Fund Terproteksi 30 Juni 2009
39 Reksa Dana Terproteksi Mandiri
Protected Dynamic Syariah Seri 1 Terproteksi 8 Maret 2012
40 Reksa Dana Terproteksi Mandiri Protected Dynamic Syariah Seri 2
Terproteksi 21 Desember 2012 41 Reksa Dana Terproteksi Mandiri
Protected Dynamic Syariah Seri 3 Terproteksi 21 Desember 2012
42 Reksa Dana Terproteksi Mandiri Protected Dynamic Syariah Seri 4
Terproteksi 21 Desember 2012 43
Reksa Dana Terproteksi Mandiri Protected Smart Syariah Seri 1
Terproteksi 24 Maret 2011 44
Reksa Dana Terproteksi Mandiri Protected Smart Syariah Seri 2
Terproteksi 24 Maret 2011 45
Reksa Dana Manulife Syariah Sektoral Amanah
Saham 16 Januari 2009
46 PNM Amanah Syariah Pendapatan
Tetap 26 Agustus 2004
47 Reksa Dana PNM Ekuitas Syariah Saham
26 Juli 2007 48 Reksa Dana PNM Syariah
Campuran 15 Mei 2000
49 Reksa Dana SAM Sukuk Syariah
Sejahtera Pendapatan
Tetap 20 Januari 2010
50 SAM Sharia Equity Fund Saham
27 Desember 2012 51
Reksa Dana SAM Syariah Berimbang
Campuran 20 Januari 2010
52 Schroder Syariah Balanced Fund Campuran
22 April 2009 53 RD TRIM Syariah Saham
Saham 26 Desember 2006
54 RD TRIM Syariah Berimbang Campuran
26 Desember 2006 Sumber: Bapepam
Dari reksadana-reksadana syariah yang terdaftar di atas, hanya tiga reksadana syariah yang memenuhi syarat untuk dijadikan objek penelitian,
yaitu sebagai berikut:
84
Tabel 4.2 Daftar Reksadana Syariah yang memenuhi kriteria penelitian
No Nama Reksadana
Syariah Jenis
Reksadana Manajer
Investasi Bank Kustodian
1 Reksa Dana Syariah
BNP Paribas Pesona Amanah
Saham PT BNP
Paribas Investment
Partners The Hongkong
and Shanghai Banking
Corporation –
Custody 2
Danareksa Syariah Berimbang
Campuran PT
Danareksa Investment
Management Citibank N. A.
– Custody
3 Reksadana Haji
Syariah Pendapatan
Tetap PT Insight
Investments Management
Bank CIMB Niaga - Custody,
Tbk, PT
Sumber: Bapepam Ketiga reksadana syariah di atas terpilih dikarenakan hanya ketiga
reksadana tersebut yang terdaftar dan aktif di Bapepam, serta memiliki Nilai Aktiva Bersih yang meningkat selama lima tahun masa penelitian, yaitu
Januari 2008 sampai dengan Desember 2012. Data yang lain digunakan dalam penelitian ini adalah Sertifikat Bank
Indonesia Syariah SBIS, Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, dan Jumlah Uang Beredar M2.
Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel 2007
dan SPSS versi 16.0, untuk dapat mengolah data dan memperoleh hasil dari variabel-variabel yang diteliti.
85
Tabel 4.3 Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS
dalam persentase Tahun
Bulan 2008
2009 2010
2011 2012
Jan
0,496 0,792
0,538 0,507
0,407
Feb
0,505 0,728
0,534 0,558
0,318
Mar
0,527 0,684
0,523 0,560
0,319
Apr
0,666 0,633
0,517 0,598
0,327
Mei 0,693
0,604 0,525
0,613 0,353
Juni
0,728 0,579
0,522 0,613
0,360
Juli 0,769
0,559 0,553
0,606 0,372
Agust
0,773 0,548
0,553 0,564
0,378
Sept 0,809
0,540 0,553
0,523 0,389
Okt
0,915 0,541
0,531 0,481
0,396
Nov 0,937
0,539 0,535
0,435 0,398
Des
0,903 0,538
0,522 0,420
0,400
Total 8,720
7,286 6,403
6,478 4,417
Rata-rata
0,727 0,607
0,534 0,540
0,368 Sumber: Bank Indonesia, data diolah
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, rata-rata nilai SBIS tertinggi terjadi pada tahun 2008, yaitu sebesar 0,727 dan rata-rata nilai SBIS terendah terjadi pada
tahun 2012, yaitu sebesar 0,368. Sedangkan nilai SBIS tertinggi selama periode penelitian terjadi pada bulan November 2008, yaitu sebesar 0,937 dan
nilai terendah terjadi pada bulan Februari 2012, yaitu sebesar 0,318. Grafik mengenai perkembangan SBIS yang ada di Indonesia dapat dilihat
pada Gambar 4.1.
86
Gambar 4.1 Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS
Sumber: data diolah Dapat terlihat pada Gambar 4.1 di atas, bahwa dari tahun ke tahun, SBIS
mengalami trend yang fluktuatif selama periode penelitian. Pada tahun 2008 SBIS terus mengalami peningkatan hingga mencapai nilai tertinggi pada
November 2008. Seperti halnya SBI, kenaikan penempatan dana perbankan syariah pada SBIS antara lain disebabkan oleh peningkatan belanja
pemerintah pada akhir tahun. Selain itu, hal ini disebabkan pula oleh penurunan suku bunga simpanan perbankan konvensional, sehingga
mendorong terjadinya perpindahan dana nasabah bank konvensional ke bank syariah, karena tingkat imbalan yang ditawarkan oleh bank syariah menjadi
lebih menarik. Namun, setelah November 2008 SBIS mengalami penurunan hingga mencapai nilai terendah pada Februari 2012.
87
Tabel 4.4 Inflasi dalam persentase
Tahun Bulan
2008 2009
2010 2011
2012 Jan
0,613 0,764
0,310 0,585
0,304
Feb
0,617 0,717
0,318 0,570
0,297
Mar
0,681 0,660
0,286 0,554
0,331
Apr
0,747 0,609
0,326 0,513
0,375
Mei
0,865 0,503
0,347 0,498
0,371
Juni
0,919 0,304
0,421 0,462
0,378
Juli
0,992 0,226
0,518 0,384
0,380
Agust
0,988 0,229
0,537 0,399
0,382
Sept
1,012 0,236
0,483 0,384
0,359
Okt
0,981 0,214
0,473 0,368
0,384
Nov
0,973 0,201
0,528 0,346
0,360
Des
0,922 0,232
0,580 0,316
0,358
Total
10,308 4,895
5,125 5,380
4,278
Rata-rata
0,859 0,408
0,427 0,448
0,357 Sumber: Bank Indonesia, data diolah
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, rata-rata nilai Inflasi tertinggi terjadi pada tahun 2008, yaitu sebesar 0,859 dan rata-rata nilai Inflasi terendah terjadi
pada tahun 2009, yaitu sebesar 0,408. Sedangkan nilai Inflasi tertinggi selama periode penelitian terjadi pada bulan September 2008, yaitu sebesar 1,012 dan
nilai terendah terjadi pada bulan November 2009, yaitu sebesar 0,201. Grafik mengenai perkembangan Inflasi yang ada di Indonesia dapat
dilihat pada Gambar 4.2.
88
Gambar 4.2 Inflasi
Sumber: data diolah Dapat terlihat pada gambar 4.2 di atas, pada tahun 2008 inflasi kembali
bergejolak. Penyumbang inflasi terbesar pada tahun 2008 ini lebih banyak dari sisi cost push inflation. Meningkatnya harga minyak dunia yang akhirnya
memaksa pemerintah untuk menaikkan harga BBM pada bulan Mei 2008 memberikan kontribusi yang sangat signifikan terhadap tingkat inflasi. Selain
itu, meningkatnya harga komoditas pangan dunia kebutuhan bahan pangan impor seperti kedelai, jagung dan terigu, sejak akhir tahun 2007 yang
otomatis meningkatkan biaya pokok produksi perusahaan juga memberikan kontribusi angka inflasi yang sangat besar.
Hal-hal lain seperti kelangkaan sumber energi baik gas maupun minyak di berbagai daerah maupun kekurangan suplai listrik yang mengharuskan
terjadinya pemadaman juga berperan meningkatkan inflasi karena mendorong pembengkakan biaya produksi.
89
Setelah bulan September 2008, tingkat inflasi mulai turun hingga mencapai nilai terendah pada November 2009. Hal ini dikarenakan turunnya
harga komoditi internasional, pangan, dan energi dunia. Penyebab lain dari terus menurunnya tingkat inflasi adalah kebijakan pemerintah menurunkan
harga BBM pada Desember 2008 dan produksi pangan dalam negeri yang relatif bagus.
Pada tahun 2010 tingkat inflasi beranjak naik. Hal ini secara umum diakibatkan karena iklim basah yang menyebabkan harga pangan meningkat.
Jenis barang dan jasa yang dominan memberikan sumbangan inflasi di tahun ini antara lain beras, tarif listrik, dan cabai merah. Tingginya inflasi
komoditas bahan makanan terjadi karena kendala pasokan yang dipicu oleh gangguan produksi dan distribusi akibat tingginya curah hujan di beberapa
daerah. Pada tahun 2011 inflasi mulai mengalami penurunan, yang disebabkan
oleh penurunan harga bahan pangan. Hingga pada tahun 2012 pergerakan tingkat inflasi relatif stabil.
Tabel 4.5 Kurs Nilai Tukar Rupiah terhadap USD
dalam ribuan rupiah Tahun
Bulan 2008
2009 2010
2011 2012
Jan
9291 11355
9365 9057
9000
Feb
9051 11980
9335 8823
9085
Mar
9217 11575
9115 8709
9180
Apr
9234 10713
9012 8574
9190
Mei
9318 10340
9180 8537
9565
Juni
9225 10225
9083 8597
9480
Juli
9118 9920
8952 8508
9485
90
Agust
9153 10060
9041 8578
9560
Sept 9378
9681 8924
8823 9588
Okt
10995 9545
8928 8835
9615
Nov
12151 9480
9013 9170
9605
Des
10950 9400
8991 9068
9670
Total 117081
124274 108939
105279 113023
Rata-rata
9756,75 10356,17
9078,25 8773,25 9418,58 Sumber: Bank Indonesia, data diolah
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, rata-rata nilai Kurs tertinggi terjadi pada tahun 2009, yaitu sebesar 10356,17 dan rata-rata nilai Kurs terendah terjadi
pada tahun 2011, yaitu sebesar 8773,25. Sedangkan nilai Kurs tertinggi selama periode penelitian terjadi pada bulan November 2008, yaitu sebesar
12151 dan nilai terendah terjadi pada bulan Juli 2011, yaitu sebesar 8508. Grafik mengenai perkembangan KursNilai Tukar Rupiah yang ada di
Indonesia dapat dilihat pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3 Kurs Nilai Tukar Rupiah terhadap USD
Sumber: data diolah Dapat terlihat pada Gambar 4.3 di atas, pada awal tahun 2008 nilai tukar
rupiah bergerak relatif stabil sampai pertengahan September 2008. Hal ini
91
terutama disebabkan oleh kinerja transaksi berjalan yang masih mencatat surplus serta kebijakan makro ekonomi yang berhati-hati. Namun sejak
pertengahan September 2008, krisis global yang semakin dalam telah memberi efek depresiasi terhadap mata uang. Kurs Rupiah melemah menjadi
Rp 12.151 per USD pada November 2008 yang merupakan depresiasi yang cukup tajam, karena pada bulan sebelumnya Rupiah berada di posisi Rp
10.995 per USD. Setelah November 2008, pergerakan nilai tukar rupiah terus mengalami
penguatan hingga menguat sampai ke level terendah pada Juli 2011 yaitu sebesar Rp 8.508 per USD.
Tabel 4.6 Jumlah Uang Beredar M2
dalam jutaan rupiah Tahun
Bulan 2008
2009 2010
2011 2012
Jan
1596565 1874145
2073860 2434679
2854978
Feb
1603750 1900208
2066481 2420191
2849796
Mar
1594390 1916752
2112083 2451357
2911920
Apr
1611691 1912623
2116024 2434478
2927259
Mei 1641733
1927070 2143234
2475286 2992057
Juni
1703381 1977533
2231144 2522784
3050355
Juli 1686050
1963180 2217589
2564556 3054836
Agust
1682811 1995294
2236460 2621346
3089011
Sept 1778139
2018031 2274955
2643331 3125533
Okt
1812490 2020829
2308175 2677787
3161726
Nov 1851023
2034489 2346801
2729538 3205129
Des
1895839 2141384
2469399 2877220
3304645
Total
20457862 23681538 26596205 30852553 36527245
Rata-rata
1704822 1973462
2216350 2571046
3043937 Sumber: Bank Indonesia
92
Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, rata-rata nilai JUB tertinggi terjadi pada tahun 2012, yaitu sebesar 3043937 dan rata-rata nilai JUB terendah terjadi
pada tahun 2008, yaitu sebesar 1704822. Sedangkan nilai JUB tertinggi selama periode penelitian terjadi pada bulan Desember 2012, yaitu sebesar
3304645 dan nilai terendah terjadi pada bulan Maret 2008, yaitu sebesar 1594390.
Grafik mengenai perkembangan Jumlah Uang Beredar yang ada di Indonesia dapat dilihat pada Gambar 4.4.
Gambar 4.4 Jumlah Uang Beredar M2
Sumber: data diolah Dapat terlihat pada Gambar 4.4 di atas, bahwa dari tahun ke tahun,
jumlah uang beredar mengalami trend yang terus meningkat selama periode penelitian. Hingga mencapai nilai tertinggi pada Desember 2012. Peningkatan
jumlah uang beredar selama periode penelitian disebabkan oleh banyak hal antara lain meningkatnya ekspansi keuangan pemerintah, pertambahan kredit
93
perbankan, berakhirnya kebutuhan uang kartal untuk keperluan perayaan hari besar Lebaran dan Natal, depresiasi nilai tukar rupiah, dan lain-lain.
Tabel 4.7 NAB Reksa Dana Syariah BNP Paribas Pesona Amanah
dalam miliar rupiah Tahun
Bulan 2008
2009 2010
2011 2012
Jan
210,952 82,954
135,571 182,883
276,459
Feb
210,792 83,145
139,957 199,227
287,038
Mar
188,925 87,155
136,711 212,642
314,912
Apr
179,429 108,894
150,563 227,080
368,709
Mei
187,533 127,254
151,371 237,551
382,852
Juni
182,541 133,537
148,655 242,407
426,595
Juli
155,931 154,632
152,848 256,504
466,415
Agust
143,361 154,342
150,649 247,335
481,987
Sept
118,235 159,650
155,572 233,798
561,224
Okt
75,712 142,791
160,507 255,697
704,786
Nov
78,963 144,021
162,689 247,407
936,728
Des
84,159 145,878
184,936 270,176
1133,139
Total
1816,534 1524,253 1830,029 2812,705 6340,844
Rata - rata
151,378 127,021
152,502 234,392
528,404 Sumber: Bapepam, data diolah
Berdasarkan Tabel 4.7 di atas, rata-rata nilai NAB tertinggi dari Reksa Dana Syariah BNP Paribas Pesona Amanah terjadi pada tahun 2012, yaitu
sebesar 528,404 dan rata-rata nilai NAB terendah terjadi pada tahun 2009, yaitu sebesar 127,021. Sedangkan nilai NAB tertinggi selama periode
penelitian terjadi pada bulan Desember 2012, yaitu sebesar 1133,139 dan nilai terendah terjadi pada bulan Oktober 2008, yaitu sebesar 75,712.
Grafik mengenai perkembangan NAB Reksa Dana Syariah BNP Paribas Pesona Amanah dapat dilihat pada Gambar 4.5.
94
Gambar 4.5 NAB Reksa Dana Syariah BNP Paribas Pesona Amanah
Sumber: data diolah Dapat terlihat pada Gambar 4.5 di atas, bahwa dari tahun ke tahun, NAB
Reksa Dana Syariah BNP Paribas Pesona Amanah mengalami trend yang terus meningkat selama periode penelitian. Hingga mencapai nilai tertinggi
pada Desember 2012. Hal ini menggambarkan bahwa NAB reksadana syariah terus mengalami pertumbuhan setiap tahun.
Tabel 4.8 NAB Danareksa Syariah Berimbang
dalam miliar rupiah Tahun
Bulan 2008
2009 2010
2011 2012
Jan
69,076 32,079
45,828 51,511
72,295
Feb
71,376 32,681
47,304 53,554
69,513
Mar
68,873 34,393
48,231 56,339
80,029
Apr
66,986 39,966
55,338 60,158
91,263
Mei
68,830 45,003
56,756 70,596
90,294
Juni
67,205 47,595
59,396 68,028
93,344
Juli
62,277 54,741
44,031 73,746
98,322
Agust
58,011 56,022
43,736 73,482
112,911
Sept
51,077 58,410
45,320 70,406
113,439
95
Okt
39,567 56,002
47,397 72,091
122,463
Nov 31,756
53,966 47,948
70,943 121,788
Des
32,534 43,296
52,084 69,991
127,481
Total
687,569 554,153 593,369 790,843 1193,142
Rata - rata
57,297 46,179
49,447 65,904
99,428 Sumber: Bapepam, data diolah
Berdasarkan Tabel 4.8 di atas, rata-rata nilai NAB tertinggi dari Danareksa Syariah Berimbang terjadi pada tahun 2012, yaitu sebesar 99,428
dan rata-rata nilai NAB terendah terjadi pada tahun 2009, yaitu sebesar 46,179. Sedangkan nilai NAB tertinggi selama periode penelitian terjadi pada
bulan Desember 2012, yaitu sebesar 127,481 dan nilai terendah terjadi pada bulan November 2008, yaitu sebesar 31,756.
Grafik mengenai perkembangan NAB Danareksa Syariah Berimbang dapat dilihat pada Gambar 4.6.
Gambar 4.6 NAB Danareksa Syariah Berimbang
Sumber: data diolah Dapat terlihat pada Gambar 4.6 di atas, bahwa dari tahun ke tahun, NAB
Danareksa Syariah Berimbang mengalami trend yang terus meningkat selama
96
periode penelitian. Hingga mencapai nilai tertinggi pada Desember 2012. Hal ini menggambarkan bahwa NAB reksadana syariah terus mengalami
pertumbuhan setiap tahun.
Tabel 4.9 NAB Reksadana Haji Syariah
dalam miliar rupiah Tahun
Bulan 2008
2009 2010
2011 2012
Jan
40,233 49,406
56,903 126,119
194,894
Feb
43,258 49,735
57,772 112,542
202,572
Mar
48,928 50,229
59,659 123,420
182,704
Apr
42,594 50,606
76,369 123,558
221,262
Mei
47,477 50,877
80,025 132,587
240,822
Juni
49,774 51,338
89,334 145,574
246,150
Juli
50,698 56,873
124,236 146,356
256,087
Agust
53,708 56,064
133,372 149,107
268,294
Sept
48,796 56,613
144,143 154,012
265,993
Okt
48,401 55,271
132,274 178,726
269,400
Nov
48,689 55,859
133,140 180,598
296,379
Des
49,026 56,851
125,956 187,305
305,905
Total
571,583 639,723 1213,183 1759,904 2950,463
Rata - rata
47,632 53,310
101,099 146,659
245,872 Sumber: Bapepam, data diolah
Berdasarkan Tabel 4.9 di atas, rata-rata nilai NAB tertinggi dari Reksadana Haji Syariah terjadi pada tahun 2012, yaitu sebesar 245,872 dan
rata-rata nilai NAB terendah terjadi pada tahun 2008, yaitu sebesar 47,632. Sedangkan nilai NAB tertinggi selama periode penelitian terjadi pada bulan
Desember 2012, yaitu sebesar 305,905 dan nilai terendah terjadi pada bulan Januari 2008, yaitu sebesar 40,233.
Grafik mengenai perkembangan NAB Reksadana Haji Syariah dapat dilihat pada Gambar 4.7.
97
Gambar 4.7 NAB Reksadana Haji Syariah
Sumber: data diolah Dapat terlihat pada Gambar 4.7 di atas, bahwa dari tahun ke tahun, NAB
Reksadana Haji Syariah mengalami trend yang terus meningkat selama periode penelitian. Hingga mencapai nilai tertinggi pada Desember 2012. Hal
ini menggambarkan bahwa NAB reksadana syariah terus mengalami pertumbuhan setiap tahun.
C. Analisis dan Pembahasan