Deskripsi Data ANALISIS DAN PEMBAHASAN

81 e. Dari surat berharga pasar uang yang sesuai dengan Islam: bagi hasil yang diterima oleh issuer. f. Dari deposito dapat berupa: bagi hasil yang diterima dari bank-bank Islam.

B. Deskripsi Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reksadana syariah yang selalu ada dan aktif selama Januari 2008 sampai dengan Desember 2012. Adapun reksadana syariah tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut: Tabel 4.1 Daftar Reksadana Syariah Januari 2008 s.d. Desember 2012 No Nama Reksadana Syariah Jenis Reksadana Tanggal Efektif 1 Panin Dana Syariah Saham Saham 20 Juni 2012 2 Panin Dana Syariah Berimbang Campuran 16 Agustus 2012 3 Reksadana AAA Amanah Syariah Fund Campuran 17 Juni 2005 4 Reksa Dana Syariah Batasa Sukuk Pendapatan Tetap 3 September 2008 5 Reksadana BNI Dana Syariah Pendapatan Tetap 21 April 2004 6 Reksadana BNI Danaplus Syariah Campuran 21 April 2004 7 Reksa Dana Terproteksi BNIAM Proteksi Syariah Grenada Seri IV Terproteksi 10 Desember 2012 8 Reksa Dana Terproteksi BNIAM Proteksi Syariah Grenada Seri I Terproteksi 8 Maret 2012 9 Reksa Dana Terproteksi BNIAM Proteksi Syariah Grenada Seri III Terproteksi 10 Desember 2012 10 Reksa Dana Terproteksi BNIAM Proteksi Syariah Grenada Seri II Terproteksi 10 Desember 2012 11 Reksa Dana Syariah BNP Paribas Pesona Amanah Campuran 9 April 2007 82 12 Bahana Syariah Protected Fund 2 Terproteksi 11 Desember 2012 13 Bahana Syariah Protected Fund 1 Terproteksi 11 Desember 2012 14 Batavia Dana Saham Syariah Saham 16 Juli 2007 15 CIMB - Principal Islamic Equity Growth Syariah Saham 6 Agustus 2007 16 Terproteksi CIMB Islamic Sukuk II Syariah Terproteksi 22 Maret 2010 17 Cipta Syariah Equity Saham 16 April 2008 18 Cipta Syariah Balance Campuran 16 April 2008 19 Danareksa Syariah Berimbang Campuran 24 November 2000 20 Reksa Dana Danareksa Indeks Syariah Indeks 17 Maret 2006 21 Danareksa Proteksi Syariah II Terproteksi 17 Desember 2012 22 Reksa Dana Terproteksi Danareksa Proteksi Syariah I Terproteksi 17 Desember 2012 23 Reksadana Haji Syariah Pendapatan Tetap 13 Januari 2005 24 Reksadana IPB Syariah Campuran 14 Desember 2005 25 Reksa Dana Lautandhana Saham Syariah Saham 27 Desember 2012 26 Reksa Dana Terproteksi Lautandhana Proteksi Syariah I Terproteksi 3 Agustus 2009 27 Reksa Dana Mega Dana Obligasi Syariah Pendapatan Tetap 21 Mei 2007 28 Reksa Dana Mega Dana Syariah Campuran 11 September 2006 29 Reksa Dana MNC Dana Syariah Pendapatan Tetap 29 Oktober 2004 30 Reksadana MNC Dana Syariah Ekuitas Saham 13 Desember 2012 31 Reksadana MNC Dana Kombinasi Syariah Campuran 13 Desember 2012 32 Mandiri Investa Dana Syariah Pendapatan Tetap 22 Desember 2008 33 Mandiri Investa Atraktif-Syariah Saham 19 Desember 2007 34 Reksadana Mandiri Komoditas Syariah Plus Saham 9 September 2011 35 Reksadana Mandiri Saham Syariah Atraktif Saham 9 September 2011 36 Reksa Dana Mandiri Investa Syariah Berimbang Campuran 14 Oktober 2004 37 Reksadana Mandiri Berimbang Syariah Aktif Campuran 9 September 2011 83 38 Mandiri Amanah Syariah Protected Dollar Fund Terproteksi 30 Juni 2009 39 Reksa Dana Terproteksi Mandiri Protected Dynamic Syariah Seri 1 Terproteksi 8 Maret 2012 40 Reksa Dana Terproteksi Mandiri Protected Dynamic Syariah Seri 2 Terproteksi 21 Desember 2012 41 Reksa Dana Terproteksi Mandiri Protected Dynamic Syariah Seri 3 Terproteksi 21 Desember 2012 42 Reksa Dana Terproteksi Mandiri Protected Dynamic Syariah Seri 4 Terproteksi 21 Desember 2012 43 Reksa Dana Terproteksi Mandiri Protected Smart Syariah Seri 1 Terproteksi 24 Maret 2011 44 Reksa Dana Terproteksi Mandiri Protected Smart Syariah Seri 2 Terproteksi 24 Maret 2011 45 Reksa Dana Manulife Syariah Sektoral Amanah Saham 16 Januari 2009 46 PNM Amanah Syariah Pendapatan Tetap 26 Agustus 2004 47 Reksa Dana PNM Ekuitas Syariah Saham 26 Juli 2007 48 Reksa Dana PNM Syariah Campuran 15 Mei 2000 49 Reksa Dana SAM Sukuk Syariah Sejahtera Pendapatan Tetap 20 Januari 2010 50 SAM Sharia Equity Fund Saham 27 Desember 2012 51 Reksa Dana SAM Syariah Berimbang Campuran 20 Januari 2010 52 Schroder Syariah Balanced Fund Campuran 22 April 2009 53 RD TRIM Syariah Saham Saham 26 Desember 2006 54 RD TRIM Syariah Berimbang Campuran 26 Desember 2006 Sumber: Bapepam Dari reksadana-reksadana syariah yang terdaftar di atas, hanya tiga reksadana syariah yang memenuhi syarat untuk dijadikan objek penelitian, yaitu sebagai berikut: 84 Tabel 4.2 Daftar Reksadana Syariah yang memenuhi kriteria penelitian No Nama Reksadana Syariah Jenis Reksadana Manajer Investasi Bank Kustodian 1 Reksa Dana Syariah BNP Paribas Pesona Amanah Saham PT BNP Paribas Investment Partners The Hongkong and Shanghai Banking Corporation – Custody 2 Danareksa Syariah Berimbang Campuran PT Danareksa Investment Management Citibank N. A. – Custody 3 Reksadana Haji Syariah Pendapatan Tetap PT Insight Investments Management Bank CIMB Niaga - Custody, Tbk, PT Sumber: Bapepam Ketiga reksadana syariah di atas terpilih dikarenakan hanya ketiga reksadana tersebut yang terdaftar dan aktif di Bapepam, serta memiliki Nilai Aktiva Bersih yang meningkat selama lima tahun masa penelitian, yaitu Januari 2008 sampai dengan Desember 2012. Data yang lain digunakan dalam penelitian ini adalah Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS, Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, dan Jumlah Uang Beredar M2. Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel 2007 dan SPSS versi 16.0, untuk dapat mengolah data dan memperoleh hasil dari variabel-variabel yang diteliti. 85 Tabel 4.3 Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS dalam persentase Tahun Bulan 2008 2009 2010 2011 2012 Jan 0,496 0,792 0,538 0,507 0,407 Feb 0,505 0,728 0,534 0,558 0,318 Mar 0,527 0,684 0,523 0,560 0,319 Apr 0,666 0,633 0,517 0,598 0,327 Mei 0,693 0,604 0,525 0,613 0,353 Juni 0,728 0,579 0,522 0,613 0,360 Juli 0,769 0,559 0,553 0,606 0,372 Agust 0,773 0,548 0,553 0,564 0,378 Sept 0,809 0,540 0,553 0,523 0,389 Okt 0,915 0,541 0,531 0,481 0,396 Nov 0,937 0,539 0,535 0,435 0,398 Des 0,903 0,538 0,522 0,420 0,400 Total 8,720 7,286 6,403 6,478 4,417 Rata-rata 0,727 0,607 0,534 0,540 0,368 Sumber: Bank Indonesia, data diolah Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, rata-rata nilai SBIS tertinggi terjadi pada tahun 2008, yaitu sebesar 0,727 dan rata-rata nilai SBIS terendah terjadi pada tahun 2012, yaitu sebesar 0,368. Sedangkan nilai SBIS tertinggi selama periode penelitian terjadi pada bulan November 2008, yaitu sebesar 0,937 dan nilai terendah terjadi pada bulan Februari 2012, yaitu sebesar 0,318. Grafik mengenai perkembangan SBIS yang ada di Indonesia dapat dilihat pada Gambar 4.1. 86 Gambar 4.1 Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS Sumber: data diolah Dapat terlihat pada Gambar 4.1 di atas, bahwa dari tahun ke tahun, SBIS mengalami trend yang fluktuatif selama periode penelitian. Pada tahun 2008 SBIS terus mengalami peningkatan hingga mencapai nilai tertinggi pada November 2008. Seperti halnya SBI, kenaikan penempatan dana perbankan syariah pada SBIS antara lain disebabkan oleh peningkatan belanja pemerintah pada akhir tahun. Selain itu, hal ini disebabkan pula oleh penurunan suku bunga simpanan perbankan konvensional, sehingga mendorong terjadinya perpindahan dana nasabah bank konvensional ke bank syariah, karena tingkat imbalan yang ditawarkan oleh bank syariah menjadi lebih menarik. Namun, setelah November 2008 SBIS mengalami penurunan hingga mencapai nilai terendah pada Februari 2012. 87 Tabel 4.4 Inflasi dalam persentase Tahun Bulan 2008 2009 2010 2011 2012 Jan 0,613 0,764 0,310 0,585 0,304 Feb 0,617 0,717 0,318 0,570 0,297 Mar 0,681 0,660 0,286 0,554 0,331 Apr 0,747 0,609 0,326 0,513 0,375 Mei 0,865 0,503 0,347 0,498 0,371 Juni 0,919 0,304 0,421 0,462 0,378 Juli 0,992 0,226 0,518 0,384 0,380 Agust 0,988 0,229 0,537 0,399 0,382 Sept 1,012 0,236 0,483 0,384 0,359 Okt 0,981 0,214 0,473 0,368 0,384 Nov 0,973 0,201 0,528 0,346 0,360 Des 0,922 0,232 0,580 0,316 0,358 Total 10,308 4,895 5,125 5,380 4,278 Rata-rata 0,859 0,408 0,427 0,448 0,357 Sumber: Bank Indonesia, data diolah Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, rata-rata nilai Inflasi tertinggi terjadi pada tahun 2008, yaitu sebesar 0,859 dan rata-rata nilai Inflasi terendah terjadi pada tahun 2009, yaitu sebesar 0,408. Sedangkan nilai Inflasi tertinggi selama periode penelitian terjadi pada bulan September 2008, yaitu sebesar 1,012 dan nilai terendah terjadi pada bulan November 2009, yaitu sebesar 0,201. Grafik mengenai perkembangan Inflasi yang ada di Indonesia dapat dilihat pada Gambar 4.2. 88 Gambar 4.2 Inflasi Sumber: data diolah Dapat terlihat pada gambar 4.2 di atas, pada tahun 2008 inflasi kembali bergejolak. Penyumbang inflasi terbesar pada tahun 2008 ini lebih banyak dari sisi cost push inflation. Meningkatnya harga minyak dunia yang akhirnya memaksa pemerintah untuk menaikkan harga BBM pada bulan Mei 2008 memberikan kontribusi yang sangat signifikan terhadap tingkat inflasi. Selain itu, meningkatnya harga komoditas pangan dunia kebutuhan bahan pangan impor seperti kedelai, jagung dan terigu, sejak akhir tahun 2007 yang otomatis meningkatkan biaya pokok produksi perusahaan juga memberikan kontribusi angka inflasi yang sangat besar. Hal-hal lain seperti kelangkaan sumber energi baik gas maupun minyak di berbagai daerah maupun kekurangan suplai listrik yang mengharuskan terjadinya pemadaman juga berperan meningkatkan inflasi karena mendorong pembengkakan biaya produksi. 89 Setelah bulan September 2008, tingkat inflasi mulai turun hingga mencapai nilai terendah pada November 2009. Hal ini dikarenakan turunnya harga komoditi internasional, pangan, dan energi dunia. Penyebab lain dari terus menurunnya tingkat inflasi adalah kebijakan pemerintah menurunkan harga BBM pada Desember 2008 dan produksi pangan dalam negeri yang relatif bagus. Pada tahun 2010 tingkat inflasi beranjak naik. Hal ini secara umum diakibatkan karena iklim basah yang menyebabkan harga pangan meningkat. Jenis barang dan jasa yang dominan memberikan sumbangan inflasi di tahun ini antara lain beras, tarif listrik, dan cabai merah. Tingginya inflasi komoditas bahan makanan terjadi karena kendala pasokan yang dipicu oleh gangguan produksi dan distribusi akibat tingginya curah hujan di beberapa daerah. Pada tahun 2011 inflasi mulai mengalami penurunan, yang disebabkan oleh penurunan harga bahan pangan. Hingga pada tahun 2012 pergerakan tingkat inflasi relatif stabil. Tabel 4.5 Kurs Nilai Tukar Rupiah terhadap USD dalam ribuan rupiah Tahun Bulan 2008 2009 2010 2011 2012 Jan 9291 11355 9365 9057 9000 Feb 9051 11980 9335 8823 9085 Mar 9217 11575 9115 8709 9180 Apr 9234 10713 9012 8574 9190 Mei 9318 10340 9180 8537 9565 Juni 9225 10225 9083 8597 9480 Juli 9118 9920 8952 8508 9485 90 Agust 9153 10060 9041 8578 9560 Sept 9378 9681 8924 8823 9588 Okt 10995 9545 8928 8835 9615 Nov 12151 9480 9013 9170 9605 Des 10950 9400 8991 9068 9670 Total 117081 124274 108939 105279 113023 Rata-rata 9756,75 10356,17 9078,25 8773,25 9418,58 Sumber: Bank Indonesia, data diolah Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, rata-rata nilai Kurs tertinggi terjadi pada tahun 2009, yaitu sebesar 10356,17 dan rata-rata nilai Kurs terendah terjadi pada tahun 2011, yaitu sebesar 8773,25. Sedangkan nilai Kurs tertinggi selama periode penelitian terjadi pada bulan November 2008, yaitu sebesar 12151 dan nilai terendah terjadi pada bulan Juli 2011, yaitu sebesar 8508. Grafik mengenai perkembangan KursNilai Tukar Rupiah yang ada di Indonesia dapat dilihat pada Gambar 4.3. Gambar 4.3 Kurs Nilai Tukar Rupiah terhadap USD Sumber: data diolah Dapat terlihat pada Gambar 4.3 di atas, pada awal tahun 2008 nilai tukar rupiah bergerak relatif stabil sampai pertengahan September 2008. Hal ini 91 terutama disebabkan oleh kinerja transaksi berjalan yang masih mencatat surplus serta kebijakan makro ekonomi yang berhati-hati. Namun sejak pertengahan September 2008, krisis global yang semakin dalam telah memberi efek depresiasi terhadap mata uang. Kurs Rupiah melemah menjadi Rp 12.151 per USD pada November 2008 yang merupakan depresiasi yang cukup tajam, karena pada bulan sebelumnya Rupiah berada di posisi Rp 10.995 per USD. Setelah November 2008, pergerakan nilai tukar rupiah terus mengalami penguatan hingga menguat sampai ke level terendah pada Juli 2011 yaitu sebesar Rp 8.508 per USD. Tabel 4.6 Jumlah Uang Beredar M2 dalam jutaan rupiah Tahun Bulan 2008 2009 2010 2011 2012 Jan 1596565 1874145 2073860 2434679 2854978 Feb 1603750 1900208 2066481 2420191 2849796 Mar 1594390 1916752 2112083 2451357 2911920 Apr 1611691 1912623 2116024 2434478 2927259 Mei 1641733 1927070 2143234 2475286 2992057 Juni 1703381 1977533 2231144 2522784 3050355 Juli 1686050 1963180 2217589 2564556 3054836 Agust 1682811 1995294 2236460 2621346 3089011 Sept 1778139 2018031 2274955 2643331 3125533 Okt 1812490 2020829 2308175 2677787 3161726 Nov 1851023 2034489 2346801 2729538 3205129 Des 1895839 2141384 2469399 2877220 3304645 Total 20457862 23681538 26596205 30852553 36527245 Rata-rata 1704822 1973462 2216350 2571046 3043937 Sumber: Bank Indonesia 92 Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, rata-rata nilai JUB tertinggi terjadi pada tahun 2012, yaitu sebesar 3043937 dan rata-rata nilai JUB terendah terjadi pada tahun 2008, yaitu sebesar 1704822. Sedangkan nilai JUB tertinggi selama periode penelitian terjadi pada bulan Desember 2012, yaitu sebesar 3304645 dan nilai terendah terjadi pada bulan Maret 2008, yaitu sebesar 1594390. Grafik mengenai perkembangan Jumlah Uang Beredar yang ada di Indonesia dapat dilihat pada Gambar 4.4. Gambar 4.4 Jumlah Uang Beredar M2 Sumber: data diolah Dapat terlihat pada Gambar 4.4 di atas, bahwa dari tahun ke tahun, jumlah uang beredar mengalami trend yang terus meningkat selama periode penelitian. Hingga mencapai nilai tertinggi pada Desember 2012. Peningkatan jumlah uang beredar selama periode penelitian disebabkan oleh banyak hal antara lain meningkatnya ekspansi keuangan pemerintah, pertambahan kredit 93 perbankan, berakhirnya kebutuhan uang kartal untuk keperluan perayaan hari besar Lebaran dan Natal, depresiasi nilai tukar rupiah, dan lain-lain. Tabel 4.7 NAB Reksa Dana Syariah BNP Paribas Pesona Amanah dalam miliar rupiah Tahun Bulan 2008 2009 2010 2011 2012 Jan 210,952 82,954 135,571 182,883 276,459 Feb 210,792 83,145 139,957 199,227 287,038 Mar 188,925 87,155 136,711 212,642 314,912 Apr 179,429 108,894 150,563 227,080 368,709 Mei 187,533 127,254 151,371 237,551 382,852 Juni 182,541 133,537 148,655 242,407 426,595 Juli 155,931 154,632 152,848 256,504 466,415 Agust 143,361 154,342 150,649 247,335 481,987 Sept 118,235 159,650 155,572 233,798 561,224 Okt 75,712 142,791 160,507 255,697 704,786 Nov 78,963 144,021 162,689 247,407 936,728 Des 84,159 145,878 184,936 270,176 1133,139 Total 1816,534 1524,253 1830,029 2812,705 6340,844 Rata - rata 151,378 127,021 152,502 234,392 528,404 Sumber: Bapepam, data diolah Berdasarkan Tabel 4.7 di atas, rata-rata nilai NAB tertinggi dari Reksa Dana Syariah BNP Paribas Pesona Amanah terjadi pada tahun 2012, yaitu sebesar 528,404 dan rata-rata nilai NAB terendah terjadi pada tahun 2009, yaitu sebesar 127,021. Sedangkan nilai NAB tertinggi selama periode penelitian terjadi pada bulan Desember 2012, yaitu sebesar 1133,139 dan nilai terendah terjadi pada bulan Oktober 2008, yaitu sebesar 75,712. Grafik mengenai perkembangan NAB Reksa Dana Syariah BNP Paribas Pesona Amanah dapat dilihat pada Gambar 4.5. 94 Gambar 4.5 NAB Reksa Dana Syariah BNP Paribas Pesona Amanah Sumber: data diolah Dapat terlihat pada Gambar 4.5 di atas, bahwa dari tahun ke tahun, NAB Reksa Dana Syariah BNP Paribas Pesona Amanah mengalami trend yang terus meningkat selama periode penelitian. Hingga mencapai nilai tertinggi pada Desember 2012. Hal ini menggambarkan bahwa NAB reksadana syariah terus mengalami pertumbuhan setiap tahun. Tabel 4.8 NAB Danareksa Syariah Berimbang dalam miliar rupiah Tahun Bulan 2008 2009 2010 2011 2012 Jan 69,076 32,079 45,828 51,511 72,295 Feb 71,376 32,681 47,304 53,554 69,513 Mar 68,873 34,393 48,231 56,339 80,029 Apr 66,986 39,966 55,338 60,158 91,263 Mei 68,830 45,003 56,756 70,596 90,294 Juni 67,205 47,595 59,396 68,028 93,344 Juli 62,277 54,741 44,031 73,746 98,322 Agust 58,011 56,022 43,736 73,482 112,911 Sept 51,077 58,410 45,320 70,406 113,439 95 Okt 39,567 56,002 47,397 72,091 122,463 Nov 31,756 53,966 47,948 70,943 121,788 Des 32,534 43,296 52,084 69,991 127,481 Total 687,569 554,153 593,369 790,843 1193,142 Rata - rata 57,297 46,179 49,447 65,904 99,428 Sumber: Bapepam, data diolah Berdasarkan Tabel 4.8 di atas, rata-rata nilai NAB tertinggi dari Danareksa Syariah Berimbang terjadi pada tahun 2012, yaitu sebesar 99,428 dan rata-rata nilai NAB terendah terjadi pada tahun 2009, yaitu sebesar 46,179. Sedangkan nilai NAB tertinggi selama periode penelitian terjadi pada bulan Desember 2012, yaitu sebesar 127,481 dan nilai terendah terjadi pada bulan November 2008, yaitu sebesar 31,756. Grafik mengenai perkembangan NAB Danareksa Syariah Berimbang dapat dilihat pada Gambar 4.6. Gambar 4.6 NAB Danareksa Syariah Berimbang Sumber: data diolah Dapat terlihat pada Gambar 4.6 di atas, bahwa dari tahun ke tahun, NAB Danareksa Syariah Berimbang mengalami trend yang terus meningkat selama 96 periode penelitian. Hingga mencapai nilai tertinggi pada Desember 2012. Hal ini menggambarkan bahwa NAB reksadana syariah terus mengalami pertumbuhan setiap tahun. Tabel 4.9 NAB Reksadana Haji Syariah dalam miliar rupiah Tahun Bulan 2008 2009 2010 2011 2012 Jan 40,233 49,406 56,903 126,119 194,894 Feb 43,258 49,735 57,772 112,542 202,572 Mar 48,928 50,229 59,659 123,420 182,704 Apr 42,594 50,606 76,369 123,558 221,262 Mei 47,477 50,877 80,025 132,587 240,822 Juni 49,774 51,338 89,334 145,574 246,150 Juli 50,698 56,873 124,236 146,356 256,087 Agust 53,708 56,064 133,372 149,107 268,294 Sept 48,796 56,613 144,143 154,012 265,993 Okt 48,401 55,271 132,274 178,726 269,400 Nov 48,689 55,859 133,140 180,598 296,379 Des 49,026 56,851 125,956 187,305 305,905 Total 571,583 639,723 1213,183 1759,904 2950,463 Rata - rata 47,632 53,310 101,099 146,659 245,872 Sumber: Bapepam, data diolah Berdasarkan Tabel 4.9 di atas, rata-rata nilai NAB tertinggi dari Reksadana Haji Syariah terjadi pada tahun 2012, yaitu sebesar 245,872 dan rata-rata nilai NAB terendah terjadi pada tahun 2008, yaitu sebesar 47,632. Sedangkan nilai NAB tertinggi selama periode penelitian terjadi pada bulan Desember 2012, yaitu sebesar 305,905 dan nilai terendah terjadi pada bulan Januari 2008, yaitu sebesar 40,233. Grafik mengenai perkembangan NAB Reksadana Haji Syariah dapat dilihat pada Gambar 4.7. 97 Gambar 4.7 NAB Reksadana Haji Syariah Sumber: data diolah Dapat terlihat pada Gambar 4.7 di atas, bahwa dari tahun ke tahun, NAB Reksadana Haji Syariah mengalami trend yang terus meningkat selama periode penelitian. Hingga mencapai nilai tertinggi pada Desember 2012. Hal ini menggambarkan bahwa NAB reksadana syariah terus mengalami pertumbuhan setiap tahun.

C. Analisis dan Pembahasan

Dokumen yang terkait

Pengaruh risiko infasi dan nilai tukar terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) pada reksa dana syariah studi pada PT. Danareksa Investment Management Tahun 2007- 2012

2 7 121

Pengaruh Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana Syariah

10 32 105

ANALISIS PENGARUH INFLASI , BANK INDONESIA RATE , NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP NILAI AKTIVA BERSIH DANAREKSA SYARIAH BERIMBANG : PERIODE Analisis Pengaruh Inflasi , Bank Indonesia Rate , Nilai Tukar Rupiah Terhadap Nilai Aktiva Bersih Danareksa Syariah B

0 1 14

ANALISIS PENGARUH INFLASI , BANK INDONESIA RATE , NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP NILAI AKTIVA BERSIH DANAREKSA SYARIAH Analisis Pengaruh Inflasi , Bank Indonesia Rate , Nilai Tukar Rupiah Terhadap Nilai Aktiva Bersih Danareksa Syariah Berimbang : Periode J

1 1 20

Pengaruh Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana Syariah

0 1 12

Pengaruh Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana Syariah

0 0 2

Pengaruh Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana Syariah

0 0 11

Pengaruh Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana Syariah

0 0 31

Pengaruh Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana Syariah

0 3 3

Pengaruh Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana Syariah

0 0 6