Uji Normalitas Uji Multikolinieritas

98 Variabel dependen yang digunakan yaitu Nilai Aktiva Bersih NAB Reksadana Syariah dalam bentuk miliar rupiah. Variabel independen yang digunakan yaitu Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS dalam bentuk persentase, Inflasi dalam bentuk persentase, Nilai Tukar Rupiah Kurs dalam bentuk ribuan rupiah, dan Jumlah Uang Beredar JUB dalam bentuk jutaan rupiah. Seluruh data tersebut dapat ditransformasikan sehingga parameternya berbentuk linier.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai residual yang telah distandarisasi pada model regresi berdistribusi normal atau tidak. Maksud data berdistribusi normal adalah data akan mengikuti arah garis diagonal dan menyebar disekitar garis diagonal. Nilai residual dikatakan berdistribusi normal jika nilai residual terstandarisasi tersebut sebagian besar mendekati nilai rata-ratanya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji normalitas dengan analisis grafik dan uji Kolmogorov-Smirnov . Berikut adalah hasil dari uji normalitas: 1 Analisis Grafik Histogram Gambar 4.8 Histogram Sumber: data diolah 99 Berdasarkan gambar di atas, histogram Regression Residual membentuk kurva seperti lonceng maka nilai residual tersebut dinyatakan normal atau data berdistribusi normal. 2 Analisis Grafik dengan Normal Probability Plot Normal P-P Plot Gambar 4.9 Grafik P-P Plot Sumber: data diolah Berdasarkan Gambar 4.9 di atas, terlihat bahwa penyebaran data titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal yang berarti bahwa data berdistribusi normal atau model regresi memenuhi asumsi normalitas. 100 3 Uji Kolmogorov-Smirnov Tabel 4.10 Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Standardized Residual N 180 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation .98876369 Most Extreme Differences Absolute .054 Positive .054 Negative -.041 Kolmogorov-Smirnov Z .718 Asymp. Sig. 2-tailed .681 a. Test distribution is Normal. Berdasarkan Tabel 4.10 di atas, terlihat bahwa nilai Sig. 2-tailed sebesar 0,681 0,05 Sig. α. Hal itu berarti nilai residual terstandarisasi dikatakan menyebar secara normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi yang terbentuk ada korelasi yang tinggi atau sempurna diantara variabel bebas atau tidak. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance 0,10 atau sama dengan VIF 10, maka model dinyatakan tidak terdapat gejala multikolinieritas. Berikut adalah hasil dari uji multikolinieritas: 101 Tabel 4.11 Uji Multikolinieritas dengan Tolerance dan VIF Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant LN_SBIS .296 3.378 LN_INFLASI .573 1.746 LN_KURS .839 1.192 LN_JUB .411 2.435 a. Dependent Variable: LN_NAB Berdasarkan output pada Coefficient dalam Tabel 4.11 di atas, terlihat bahwa nilai Tolerance variabel Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS sebesar 0,296, Inflasi sebesar 0,573, Kurs sebesar 0,839, dan Jumlah Uang Beredar JUB sebesar 0,411. Sedangkan nilai VIF variabel SBIS sebesar 3,378, Inflasi sebesar 1,746, Kurs sebesar 1,192, dan JUB sebesar 2,435. Dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terdapat gejala multikolinieritas, karena nilai Tolerance 0,10 dan nilai VIF 10.

c. Uji Heteroskedastisitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh risiko infasi dan nilai tukar terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) pada reksa dana syariah studi pada PT. Danareksa Investment Management Tahun 2007- 2012

2 7 121

Pengaruh Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana Syariah

10 32 105

ANALISIS PENGARUH INFLASI , BANK INDONESIA RATE , NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP NILAI AKTIVA BERSIH DANAREKSA SYARIAH BERIMBANG : PERIODE Analisis Pengaruh Inflasi , Bank Indonesia Rate , Nilai Tukar Rupiah Terhadap Nilai Aktiva Bersih Danareksa Syariah B

0 1 14

ANALISIS PENGARUH INFLASI , BANK INDONESIA RATE , NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP NILAI AKTIVA BERSIH DANAREKSA SYARIAH Analisis Pengaruh Inflasi , Bank Indonesia Rate , Nilai Tukar Rupiah Terhadap Nilai Aktiva Bersih Danareksa Syariah Berimbang : Periode J

1 1 20

Pengaruh Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana Syariah

0 1 12

Pengaruh Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana Syariah

0 0 2

Pengaruh Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana Syariah

0 0 11

Pengaruh Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana Syariah

0 0 31

Pengaruh Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana Syariah

0 3 3

Pengaruh Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana Syariah

0 0 6