Uji Autokorelasi Uji Asumsi Klasik

64

d. Uji Autokorelasi

Menurut Suliyanto 2011:125, uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang diuraikan menurut waktu times-series atau ruang cross section. Beberapa penyebab munculnya masalah autokorelasi dari sebagian data times-series dalam analisis regresi adalah adanya kelembaman inertia artinya data observasi pada periode sebelumnya dan periode sekarang, kemungkinan besar akan mengandung saling ketergantungan interdependence. Menurut Gujarati 1995, ada beberapa cara untuk mendeteksi ada-tidaknya masalah autokorelasi, yaitu menggunakan metode Durbin-Watson dan metode Run Test sebagai salah satu uji statistik non-parametrik. Uji Durbin-Watson Uji D-W merupakan uji yang sangat populer untuk menguji ada-tidaknya masalah autokorelasi dari model empiris yang diestimasi. Suliyanto, 2011:126. Tabel 3.2 Kriteria Pengujian Autokorelasi dengan Uji Durbin-Watson DW Kesimpulan dL Ada autokorelasi + dL s.d dU Tanpa kesimpulan dU s.d 4 – dU Tidak ada autokorelasi 4 - dU s.d 4-dL Tanpa kesimpulan 4 – dL Ada autokorelasi - Menurut Imam Ghozali 2012:121, jika pada model regresi terjadi autokorelasi, maka ada beberapa opsi penyelesaiannya antara lain: 65 a. Tentukan apakah autokorelasi yang terjadi merupakan pure autocorrelation dan bukan karena kesalahan spesifikasi model regresi. Pola residual dapat terjadi karena adanya kesalahan spesifikasi model yaitu ada variabel penting yang tidak dimasukkan kedalam model atau dapat juga karena bentuk fungsi persamaan regresi tidak benar. b. Jika yang terjadi adalah pure autocorrelation, maka solusi autokorelasi adalah dengan mentranformasi model awal menjadi model difference. Misalkan model regresi dengan dua variabel sebagai berikut: Yt = β1 + β2Xt + μt Dan diasumsikan bahwa residual atau error mengikuti autoregressive AR1 sebagai berikut: μt = ρμt – 1 + εt - 1 ρ 1 Asumsi ρ tidak diketahui nilainya  Nilai ρ diestimasi berdasarkan Durbin-Watson d statistik Secara sederhana nilai ρ dapat diestimasi dengan menggunakan d statistik dengan rumus seperti di bawah ini: ρ = 1 – d 2 Keterangan: d = durbin-watson Pada kasus dengan jumlah sampel kecil, Theil dan Nagar mengajukan rumus untuk menghitung nilai ρ sebagai berikut: 66 ρ = n 2 1 – d 2 + k 2 n 2 – k 2 Keterangan: n = jumlah observasi; k = jumlah variabel bebas

2. Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh risiko infasi dan nilai tukar terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) pada reksa dana syariah studi pada PT. Danareksa Investment Management Tahun 2007- 2012

2 7 121

Pengaruh Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana Syariah

10 32 105

ANALISIS PENGARUH INFLASI , BANK INDONESIA RATE , NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP NILAI AKTIVA BERSIH DANAREKSA SYARIAH BERIMBANG : PERIODE Analisis Pengaruh Inflasi , Bank Indonesia Rate , Nilai Tukar Rupiah Terhadap Nilai Aktiva Bersih Danareksa Syariah B

0 1 14

ANALISIS PENGARUH INFLASI , BANK INDONESIA RATE , NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP NILAI AKTIVA BERSIH DANAREKSA SYARIAH Analisis Pengaruh Inflasi , Bank Indonesia Rate , Nilai Tukar Rupiah Terhadap Nilai Aktiva Bersih Danareksa Syariah Berimbang : Periode J

1 1 20

Pengaruh Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana Syariah

0 1 12

Pengaruh Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana Syariah

0 0 2

Pengaruh Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana Syariah

0 0 11

Pengaruh Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana Syariah

0 0 31

Pengaruh Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana Syariah

0 3 3

Pengaruh Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana Syariah

0 0 6