69
determinasi,  semakin  tinggi  kemampuan  variabel  bebas  dalam menjelaskan  variasi  perubahan  pada  variabel  terikatnya  Suliyanto,
2011:55. Koefisien  determinasi  memiliki  kelemahan,  yaitu  bias  terhadap
jumlah variabel bebas yang dimasukkan dalam model regresi, dimana setiap penambahan satu variabel bebas dan pengamatan dalam model
akan  meningkatkan  nilai  R
2
meskipun  variabel  yang  dimasukkan  itu tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikatnya.
Untuk  mengurangi  kelemahan  tersebut  maka  digunakan  koefisien determinasi  yang  telah  disesuaikan,  Adjusted  R  Square  R
2 adj
. Koefisien determinasi yang telah disesuaikan berarti bahwa koefisien
tersebut  telah  dikoreksi  dengan  memasukkan  unsur  jumlah  variabel dan  ukuran  sampel  yang  digunakan.  Dengan  menggunakan  koefisien
determinasi  yang  disesuaikan,  maka  nilai  koefisien  determinasi  yang disesuaikan  itu  dapat  naik  atau  turun  akibat  adanya  penambahan
variabel baru dalam model Suliyanto, 2011:43.
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Metode  analisis  data  yang  digunakan  adalah  model  regresi  berganda, yaitu  regresi  yang  digunakan  untuk  mengetahui  seberapa  besar  pengaruh
variabel  independen  terhadap  variabel  dependen.  Menurut  Suliyanto 2011:53, pada analisis regresi berganda bahwa regresi berganda variabel
tergantung  terikat  dipengaruhi  oleh  dua  atau  lebih  variabel  bebas
70
sehingga hubungan fungsional antara variabel terikat Y dengan variabel bebas X
1
, X
2
, X
n
. Kemudian dapat ditulis sebagai berikut:
Keterangan: Y
= Variabel tergantung atau terikat dependent X1, X2, ....., Xn
= Variabel bebas independent Dalam  model  di  atas  terlihat  bahwa  variabel  terikat  dipengaruhi  dua  atau
lebih  variabel  bebas,  disamping  itu  juga  terdapat  pengaruh  regresi  linier berganda dapat dituliskan sebagai berikut:
Keterangan: Y  = Variabel tergantung atau terikat nilai yang diproyeksikan
a   = Intercept konstanta X
2
= Variabel bebas kedua b
1
= Koefisien regresi untuk X
1
Xn = Variabel bebas ke n b
2
= Koefisien regresi untuk X
2
e   = Nilai residu bn = Koefisien regresi untuk Xn
X
1
= Variabel bebas pertama Berdasarkan  pemaparan  di  atas  maka  model  persamaan  analisis  regresi
linier berganda pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = f X
1
, X
2
, ….., Xn
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ …… + bnXn + e
NAB = a + b
1
SBIS + b
2
INFLASI + b
3
KURS +b
4
JUB + e
71
Keterangan: Y = Nilai Aktiva Bersih NAB Reksadana Syariah
a = Intercept konstanta b
= Koefisien regresi dari variabel independen X
1
= Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS X
2
= Inflasi X
3
= Nilai Tukar Rupiah KURS X
4
= Jumlah Uang Beredar JUB e = Nilai residu
E. Operasional Variabel Penelitian
a. Variabel Dependen
Variabel  dependen  dalam  penelitian  ini  adalah  Nilai  Aktiva  Bersih NAB  Reksadana  Syariah.  Menurut  Ahmad  Rodoni  2009:98,  Nilai
Aktiva  Bersih  NAB  atau  Net  Asset  Value  NAV  merupakan  salah  satu tolak  ukur  dalam  memantau  hasil  portofolio  reksadana.  Net  Asset  Value
NAV dapat diformulasikan sebagai berikut:
Keterangan: NAVt = Nilai Aktiva Bersih pada periode t
MVAt = Total Nilai Pasar Aktiva pada priode t LIABt = Total Kewajiban Reksadana pada periode t
NSOt = Jumlah unit penyertaan beredar pada periode t NAVt =  MVAt
– LIABtNSOt