Tujuan, Teori dan Fungsi Hukuman 1 Tujuan Hukuman

10 :Rasulullah Saw bersabda : Suruhlah anak-anak kalian mengerjakan shalat sejak mereka berusia tujuh tahun dan pukullah mereka jika melalaikannya ketika mereka berusia sepuluh tahun, dan pisahkan mereka dari tempat tidurnya. H.R. Abu Daud 8 Dari hadits di atas dapat diambil kesimpulan bahwa anak-anak harus disuruh menegakkan shalat ketika berusia tujuh tahun, dan diberi hukuman apabila anak menolak perintah tersebut jika sudah sampai berusia sepuluh tahun, agar dengan hukuman pukul anak-anak sadar akan kesalahannya.

c. Tujuan, Teori dan Fungsi Hukuman 1 Tujuan Hukuman

Menurut Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam, setidaknya ada dua tujuan yang terkandung dalam memberikan hukuman: a. Hukuman diberikan oleh karena adanya pelanggaran b. Hukuman diberikan dengau tujuan. 9 Menurut Charles Schaefer, bahwa tujuan jangka pendek dari hukuman adalah untuk menghentikan tingkah laku yang salah, dan tujuan jangka panjangnya ialah untuk mengajar dan mendorong anak-anak menghentikan sendiri tingkah laku mereka yang salah, agar dapat mengarahkan dirinya yaitu mematuhi aturan yang berlaku. 10 2 Teori-Teori Dalam Menghukum M. Ngalim Purwanto mengemukakan teori-teori tentang hukuman sebagai berikut: a Teori Pembalasan Teori inilah yang tertua. Menurut teori ini, hukuman diadakan sebagai pembalasan dendam terhadap kelalaian dan pelanggaran yang telah dilakukan seseorang. Tentu saja teori ini tidak boleh dipakai dalam 8 Said Muhammad Allihham,Sunan Abi Daud,Saudi Arabia: Daarul Fikri 1989, Jilid 1, Cet.1, h.119 9 Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam,Jakarta: Rineka Cipta, 1991,Cet.I. h.150 10 Charles Schaefer,Cara Efektif Mendidik dan Mendisiplinkan Anak, Alih Bahasa, R.Turmun Sirait, Jakarta: Mitra Utama, 1996, Cet. VI, h 93 11 pendidikan di sekolah menurut kemauan guru, serta ada pertimbangan dari guru yang bersangkutan. b Teori Perbaikan Menurut teori ini, hukuman itu diadakan untuk membasmi kejahatan.Maksudnya ialah untuk memperbaiki tingkah laku yang melanggar hukum, agar jangan berbuat kesalahan semacam itu lagi.Teori inilah yang bersifat paedagogis karena bermaksud memperbaiki tingkah laku yang melanggar aturan, baik lahiriah maupun batiniah. c Teori Perlindungan Menurut teori ini, hukuman diadakan untuk melindungi masyarakat dari perbuatan-perbuatan yang tidak wajar.Dengan adanya hukuman ini masyarakat dapat dilindungi dari kejahatan-kejahatan yang telah dilakukan pelanggar. Di sekolah hukuman diadakan untuk perbaikan perilaku siswa yang tidak baik dan dapat menimbulkan rasa insaf bertanggung jawab atas perbuatannya. d Teori Ganti Kerugian Menurut teori ini, hukuman diadakan untuk mengganti kerugian-kerugian yang telah diderita dari kejahatan-kejahatan dari pelaku pelanggaran itu.Hukuman ini banyak dilakukan dalam masyarakat maupun pemerintahan. Dalam proses pendidikan teori ini masih belum cukup, sebab dengan hukuman semacam itu siswa mungkin menjadi tidak merasa bersalah atau berdosa, karena kesalahannya telah terbayar dengan hukuman. e Teori Menakut-nakuti Menurut teori ini, hukuman diadakan untuk menimbulkan perasaan takut kepada si pelanggar akibat perbuatannya yang melanggar itu, sehingga ia berupaya tidak melakukan perbuatan yang melanggar aturan, sehingga ia akan selalu takut melakukan perbuatan tersebut dan mau meninggalkannya. Juga teori ini masih membutuhkan “teori perbaikan”. Sebab, dengan teori 12 ini besar kemungkinan siswa akan meninggalkan perbuatan jelek hanya karena takut, bukan karena keinsyafan bahwa perbuatannya memang terbentuk dari kata hatinya. 11 Berdasarkan beberapa pendapat yang di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan atau maksud dari hukuman ialah mencegah dan mengoreksi anak sekaligus memberi kesadaran bagi anak untukmengenal dan mengetahui kesalahannya dan mau memperbaiki tabiat dan tingkah laku kesehariannya di sekolah. 3 Fungsi Hukuman Fungsi hukuman selain alat pendidikan yang dapat membantu tercapainya tujuan pendidikan, dapat pula menjadi alat motivasi bagi siswa, sebagaimana yang diungkapkan oleh Amir Daein Indrakusuma, sebagai berikut: Hukuman walaupun alat pendidikan yang tidak menyenangkan, alat pendidikan yang bersifat negatif, namun dapat pula menjadi alat motivasi, alat pendorong untuk mempergiat belajar. Siswa yang pernah mendapat hukuman oleh karena kelalaian, karena tidak mengerjakan tugas, maka ia akan berusaha untuk dapat selalu memenuhi tugas-tugas belajarnya, agar terhindar dari hukuman. Hal ini berarti ia didorong untuk selalu belajar membiasakan dan bertingkah laku baik. 12

d. Prinsip dan Syarat-Syarat Hukuman 1 Prinsip-Prinsip Hukuman dalam Pendidikan