17
2. Hukuman badanjasmani Hukuman ini memberi akibat yang merugikan anak, karena dapat
menimbulkan gangguan kesehatan bagi si anak.Misalnya : guru menangkap basah anak didik sedang merokok, maka kepada si anak dihukum dengan
keharusan merokok terus menerus selama waktu sekolah, ini akan berakibat anak sakit.
3. Hukuman jeruk manis sinaas apple Menurut tokoh yang mengemukakan teori hukuman ini, Jan Lighrt, anak
yang nakal tidak perlu dihukum, tetapi didekati dan diambil hatinya. 4. Hukuman alam
Hukuman ini dikemukakan oleh JJ.Rousseau dari aliran Natularisme berpendapat, kalau ada anak yang nakal, jangan dihukum, biarlah
kapokjera dengan sendirinya.Dengan hukuman alam, anak diharapkan menyadari kesalahannya sendiri.Dengan membiarkan si anak, maka
hubungan antara anak didik dengan pendidik tidak mengalami keretakanputus. Namun dengan hukuman alam, kadang-kadang anak tidak
segera menyadari akan kesalahannyaperbuatannya
5. Hukuman memperbaiki Menghukum dengan tujuan agar anak mau memperbaiki kesalahannya.
Kesalahan itu akan diperbaiki oleh anak, bilamana si anak sudah mengetahui apa kesalahan yang telah dilakukannya, dan baru
memungkinkan si anak memperbaikinya.
22
Dari macam-macam hukuman di atas dapat kita simpulkan, bahwasanya hukuman itu dapat diterapkan dalam pendidikan terutama
hukuman yang bersifat paedagogis, menghukum bilamana perlu dihindari.Dalam menghukum hendaknya disesuaikan dengan kesalahan
yang telah dilakukan siswa, umur dan keadaan siswa.
2. Tingkah Laku
a. Pengertian Tingkah Laku Dalam kamus bahasa Indonesia disebutkan bahwa tingkah laku itu sama
artinya dengan perangai, kelakuan atau perbuatan. Tingkah laku dalam pengertian ini lebih mengarah kepada aktivitas sifat seseorang.
23
Menurut Caplin, tingkah laku itu merupakan sembarang respon yang mungkin berupa reaksi, tanggapan, jawaban atau alasan yang dilakukan oleh
22
Abu Ahmadi, et.al, op.cit. hh. 157-158
23
Rama Yulis, Psikolog; Agama, Jakarta : Kalam Mulia, 2002, h. 97
18
organisme. Tingkah laku juga bisa berarti suatu gerak atau kompleks gerak- gerik yang secara khusus tingkah laku juga bisa berarti suatu perbuatan atau
aktivitas.
24
Budiarjo berpendapat agak berbeda dari pendapat di atas.Menurutnya tingkah itu merupakan tanggapan atau rangkaian tanggapan, yang dilakukan
oleh sejumlah makhluk hidup.Dalam hal ini tingkah laku itu walaupun mengikutsertakan tanggapan pada suatu organisme, termasuk yang ada di
otak, bahasa, pemikiran, impian-impian, harapan-harapan dan sebagainya. Tetapi ia juga menyangkut mental sampai pada aktivitas fisik.
Mengenai perilaku dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia dapat disamakan dengan tingkah laku. Menurut Prof, Dr, Singgih. D.Gunarsa,
secara terminologis Prilaku adalah setiap cara reaksi atau respon manusia, makhluk hidup terhadap lingkungannya. Prilaku adalah aksi, reaksi terhadap
rangsangan dari luar.
25
Sigmund Freud berpendapat bahwa tingkah laku adalah Pergolongan jiwa seorang tidak hanya melibatkan aktivitas bawah sadar; oleh Freud, jiwa
manusia digambarkan seperti gunung es di tengah samudra, dan yang nampak dipermukaan laut hanyalah seperpuluhnya saja yaitu alam sadar,
sembilan-sepersepuluhnya berada dalam samudra bawah sadar.
26
Tingkah laku menurut Alfred Alder ada dua rasa yang fundamental dalam diri manusia, yaitu rasa minder buatan seseorang baik benar, maupun
tidak benar, juga ditentukan oleh keharmonisan kestabilan pribadinya. Tingkah laku dan sikap merupakan mata rantai yang terjalin dengan
hubungan faktor penentu, yaitu motif yang mendasari sikap.Motif sebagai tenaga pendorong arah sikap negatif atau positif akan terlihat dalam tingkah
laku nyata Overt behaviorpada diri seseorang atau kelompok. Sedangkan motif yang dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu dapat diperkuat
oleh komponen afeksi biasanya akan menjadi lebih stabil. Pada tingkat
24
. Ibid, h. 93
25
Singgih D. Gunarsa, Psikologi Praktis Anak, Remaja dan Keluarga, Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1999, h. 5
26
Bambang Mulyono, Op.Cit., h. 81
19
tertentu motif akan berperan sebagai pusat skap central attitude yang akhirnya akan membantu kecenderunganpredisposisi. Proses ini terjadi
dalam diri seseorang terutama pada tingkat usia dini.
27
Dari uraian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa prilaku adalah tingkah laku, suatu perbuatan atau tindakan seseorang yang nyata dapat
dilihat atau bersifat kongkrit, dan tanpa melalui pembinaan dalam jiwa terlebih dahulu.
c. Macam-Macam Tingkah Laku