Analisis Data HASIL PENELITIAN

47 Keterangan : ________ : Garis Komando : Garis Koordinasi

C. Analisis Data

Hukuman merupakan salah satu bentuk pendekatan yang digunakan dalam usaha mendisiplinkan dan merubah tingkah laku siswa dari yang negatif ke yang positif.Hukuman ini diberikan secara bertahap mulai dari yang ringan sampai yang berat dan juga disesuaikan dengan bentuk, kriteria dan frekwensi pelanggaran. Konfigurasi hukuman yang diberlakukan bagi siswa dan siswi di SD Islam Terpadu Meranti adalah dengan cara mencatat setiap pelanggaran yang dilakukan oleh siswa, kemudian diberikan pointskor terhadap pelanggaran tersebut sesuai dengan jenis dan kriteria pelanggaran yang telah ditetapkan oleh Kepala Sekolah dan Guru. Untuk memperoleh data pengaruh hukuman dan tingkah laku siswa adalah dengan menyebarkan angket yang berisi 30 pertanyaan dengan jawaban A diberi bobot nilai 4, jawaban B diberi bobot nilai 3, jawaban C diberi bobot nilai 2, dan jawaban D diberi bobot nitai 1. Sebelum angket ini diolah dan dicari korelasinya antara hukuman dengan tingkah laku, terlebih dahulu angket ini akan dianalisis dengan cara diuraikan dalam bentuk table persentase, untuk mengetahui sejauh mana tingkat korelasinya antara hukuman dan tingkah laku siswa dengan menggunakan rumus : F P =  x 100 N Keterangan : P = Persentase = Frekwensi jawaban responden N = Number of cases 100 = Bilangan tetap 48 Hasil angket kemudian dimasukkan kedalam tabulasi, yang merupakan proses data-data, instrument pengumpulan data berupa angket menjadi tabel-tabel angka dalam persentase yang dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini :

1. Disiplin Siswa SDIT Meranti

Tabel 1 Penegakan Disiplin Sekolah No Alternatif jawaban Frekwensi Persentase 1 2 3 4 Sangat baik Baik Kurang Baik Tidak Baik 16 10 4 - 54 33 13 - Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui, bahwa penilaian siswa terhadap penegakan disiplin sekolah menunjukkan banyaknya siswa yang menjawab alternatif jawaban yaitu 54 siswa menjawab sangat baik, 33 siswa menjawab baik, 13 siswa menjawab kurang baik, dan tidak seorang pun siswa menjawab bahwa hukuman yang diterapkan di sekolah tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa setuju dengan disiplin yang diterapkan di sekolah. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kesadaran siswa sangat tinggi akan pentingnya disiplin dalam kehidupan sehari- hari. Tabel 2 Siswa keluar sekolah tanpa izin No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase 1 Selalu - - 49 2 Kadang-kadang 1 3 3 Jarang 2 7 4 Tidak pernah 27 90 Jumlah 30 100 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas siswa tidak pernah keluar komplek sekolah tanpa izin yaitu 90, 7 siswa menjawab jarang keluar komplek tanpa izin, sedangkan 3 siswa menjawab kadang-kadang keluar komplek tanpa izin, dan tidak seorang siswa pun menjawab selalu keluar komplek tanpa izin. Dari data di atas dapal diketahui bahwa kepatuhan siswa terhadap disiplin tersebut di atas sangat tinggi, hal ini dapat menghindari siswa agar tidak terkontaminasi dari pengaruh-pengaruh buruk dari luar. Tabel 3 Pelaksanaan Shalat ZhuhurBerjamaah No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase 1 Selalu 20 67 2 Kadang-kadang 6 20 3 Jarang 3 10 4 Tidak pernah 1 3 Jumlah 30 100 Dari tabel di atas menunjukkan banyaknya siswa yang menjawab alternatif jawaban selalu melaksanakan shalat ashar berjamaah yaitu 67 , siswa yang menjawab kadang-kadang sebanyak 20 , dan siswa yang menjawab jarang sebanyak 10 , sedangkan siswa yang menjawab tidak pernah hanya 3 . Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa ketaatan siswa terhadap ibadah 50 sangat tinggi, ini juga menandakan kcsadaran siswa sebagai seorang muslim juga tinggi aKan fadhilah shaht jamaah, selain karena di SDIT Meranti shalat zhuhur berjamaah adalah ibadah wajib bagi siswa. Tabel 4 Frekwensi siswa merokok No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase 1 Sering - - 2 Kadang-kadang 1 3 3 Jarang 3 10 4 Tidak pernah 26 87 Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui tidak seorang siswa pun menjawab sering merokok, 3 siswa menjawab kadang-kadang merokok, 10 siswa menjawab jarang dan 87 siswa menjawab tidak pernah. Dari data di atas menunjukkan ketaatan siswa untuk tidak merokok sangat tinggi, hai ini juga menandakan bahwa kepedulian siswa terhadap kesehatan dirinyadan lingkungan sangat tinggi juga. Tabel 5 Frekwensi pemberian hukuman kepada pelanggar disiplin No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase 1 Selalu 22 73 2 Kadang-kadang 3 10 3 Jarang 3 10 51 4 Tidak pernah 2 7 Jumlah 30 100 Dari tabel di atas menunjukkan hukuman selalu diberlakukan kepada siswa yang melanggar disiplin yaitu sebanyak 73 siswa menjawab selalu, 10 siswa menjawab kadang-kadang diberlakukan, sedangkan 10 siswa menjawab jarang, dan 7 siswa menjawab tidak pernah. Dari data tersebut dapat disimpulkan hukuman selalu dilaksanakan kepada siswa yang melakukan pelanggaran, hal ini dimaksudkan agar siswa tidak mengulangi kesalahan yang sama dan sadar terhadap kesalahan yang dilakukannya. Tabel 6 Frekwensi siswa melanggar disiplin No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase 1 Pernah 26 87 2 Selalu - - 3 Jarang 3 10 4 Tidak pernah 1 3 Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui 87 siswa pernah melanggar disiplin, tidak seorang siswa pun menjawab selalu melanggar, dan 10 siswa menjawab jarang sedangkan 3 menjawab tidak pernah melanggar. Data di atas menunjukkan mayoritas siswa pernah melanggar disiplin sengaja atau tidak sengaja, walaupun bentuk pelanggaran yang mereka lakukan berbeda- beda. 52

2. Bentuk-bentuk hukuman

Tabel 7 HukumJemur bagi siswa yang mencuri No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase 1 Selalu 14 46 2 Kadang-kadang lalapangalapangan 12 40 3 Jarang 3 10 4 Tidak Pernah 1 4 Jumlah 30 100 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden menjawab selalu bagi siswa yang mencuri dihukum dijemur, 46, siswa yang menjawab kadang- kadang40 , siswa yang menjawab jarang 3, dan 40 siswa menjawab tidak pernah hanya 4 saja. Dari data di atas dapat diketahui bahwa setiap siswa yang mencuri selalu dihukum jemur.Hal ini berarti siswa telah menyadari bahwa mencuri adalah perbuatan yang buruk yang merugikan semua pihak.Oleh karena, bila ada kasus pencurian baik milik siswa maupun guru, atau siapa saja, mereka tiak menyukainya.Jenis hukuman yang diterapkan pada kasus di atas kiranya sebuah hukuman yang sangat banyak dilakukan sekolah. Dalam kaitan inilah, nampak bahwa pelajaran agama tentang keburukan mencuri yang disampaikan guru sangat diamalkan siswa. 53 54 Tabel 8 Hukuman Jemur dan dipermalukan bagi siswa yang merokok No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase 1 Selalu 16 54 2 Kadang-kadang 10 33 3 4 Jarang Tidak Pernah 3 1 10 3 Jumlah 30 100 Dari tabel di atas diketahui informasi bahwa siswa memberikan pendapat yang berbeda-beda tentang hukuman yang akan diberikan kepada siswa yang kedapatan merokok, sebanyak 54 siswa menjawab selaludihukum jemur dan dipermalukan di depan siswa lainnya. Sedangkan 33 siswa menjawab hukuman tersebut kadang-kadang.Siswa yang menjawab jarang sebanyak 10, dan lainnya tidak pernah sebanyak 3. Kondisi ini dapat difahami, bahwa dengan adanya jenis hukuman yang diberikan tersebut agar pelaku jera, bahkan kejeraan itu akan membawa hal positif selamanya. Tabel 9 Hukuman Nasihat bagi pelanggar untuk pertama kali No Alternatif Jawaban Frekwensi Pcrsentase 1 Selalu 25 84 2. Kadang-kadang 4 13 3 Jarang 1 3 4 Tidak Pernah - Jumlah 30 100 55 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hukuman yang diberikan terhadap pelanggar pertama kali, 84 , atau 25 siswa menjawab selalu diberikan nasehatpengarahan dan tidak dihukum,13 siswa menjawab hukuman yang diberikan adalah kadang-kadang, dan 1 siswa menjawab jarang, kemudian 0 siswa tidak ada yang menjawab, artinya hukuman tersebut tidak pernah dilaksanakan. Adanya perbedaan persepsi siswa di atas karena berbeda-bedanya bentuk pelanggaran disiplin yang dilakukan siswa. Tabel 10 Kerajinan siswa mengerjakan tugas PR No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase 1 Selalu 18 60 2 Kadang-kadang 8 27 3 Jarang 4 13 4 Tidak Pernah - - Jumlah 30 100 Dari tabel di atas diketahui mayoritas siswa yaitu 60 siswa selalumengerjakan tugas di rumah, 27 siswa yang menjawab kadang-kadang, 13 siswa menjawab jarang, dan tidak seorang siswa pun menjawab tidak pernah. Dari data di atas diperoleh informasi bahwa mayoritas siswa selalu mengerjakan tugas dalam bidang studi yang berbeda-beda, hal ini mungkin dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti, kesadaran akan pentingnya ilmu. Bagi siswa seperti ini menunjukkan bahwa meeka punya tanggung jawab. 56 Tabel 11 Hukuman Berdiri di depan kelas bagi siswa yang tidak mengerjakan tugas Pekerjaan Rumah PR No Alfernatif Jawaban Frekwensi Persentase 1 Selalu 15 50 2 Kadang-kadang 9 30 3 Jarang 4 13 4 Tidak Pernah 2 7 Jumlah 30 100 Dari tabeldi atas dapat diketahui mayoritas guru selalu memberikan hukuman kepada siswa yang tidak mengerjakan tugas, walaupun hukuman yang mereka berikan berbeda-beda.Yaitu 50 siswa menjawab selalu hukuman yang diberikan adalah guru menyuruh berdiri di depan kelas sementara teman yang lain belajar, 30 siswa menjawab kadang-kadang hukuman tersebut diterapkan, dan 13 siswa menjawab jarang, sementara 7 siswa menjawab tidak pernah dihukum sebagaimana judul tabel tersebut.

3. Hukuman

Tabel 12 Apresiasi siswa terhadap hukuman No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase 1 Selalu 23 77 2 Kadang-kadang 5 16 3 Jarang - - 4 Tidak Pernah 2 7 Jumlah 30 100 57 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas siswa menjawab selalu mengapresiasi terhadap hukuman diterapkan di sekolah yaitu sebanyak 77 , sebanyak 16 siswa menjawab kadang-kadang, sedangkan 7 siswa menjawab jarang, dan tidak seorang siswa pun menjawab tidak pernah.Jawaban siswa sebesar itu, tentang apresiasi terhadap pelaksanaan hukuman di sekolah lantaran bahwa hukum itu dapat menjadi salah satu alat pendidikan yang berpengaruh terhadap pembentukan sikap yang baik bagi siswa. Tabel 13 Prekwensi pelaksanaan hukuman di depan umum No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase 1 Selalu 6 20 2 Kadang-kadang 14 47 3 Tidak pernah 10 33 4 Sering - - Jumlah 30 100 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 20 siswa menjawab bahwa hukuman selalu dilaksanakan di depan umum, 47 siswa menjawab kadang-kadang dilaksanakan di depan umum, sedangkan 33 siswa menjawab tidak pernah dilaksanakan di depan umum, dan tidak seorang siswa pun menjawab sering dilaksarakan di depan umum. Tindakan ini dilakukan agar siswa merasa jera dan tidak mengulangi kesalahan lagi, terutama kesalahan yang sama. 58 Tabel 14 Sikap guru ketika menghukum No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase 1 Kejam 9 30 2 Tegas 4 13 3 Bijaksana 17 57 4 Lemah Lembut - - Jumlah 30 100 Berdasarkan tabel di atas di ketahui 30 guru menghukum dengan kejam, marah, dan memaki, 13 guru menghukum dengan tegas, sedangkan 57 guru menghukum dengan biajaksana, dan tidak seorang siswa pun yang menjawab guru menghukum dengan lemah lembut. Dari data di atas dapat disimpulkan sebagian besar guru sudah dapat mengembangkan suatu hubungan kasih sayang, dan tegas ketika memberikan hukuman dan tidak lupa menasihati siswa yang membuat pelanggaran. Tabel 15 Frekwensi guru mengucapkan kata-kata kasar ketika menghukum No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase 1 Selalu - 2 Sering 6 20 3 Pernah 21 70 4 Tidak Pernah 3 10 Jumlah 30 100 59 Dari tabel di atas di peroleh informasi sebanyak 70 siswa pernah melihatmendengar guru mengucapkan kata-kata kasar ketika menghukum, 10 siswa menjawab tidak pernah, 20 siswa menjawab sering melihatmendengar gum mengucapkan kata-kata kasar ketika menghukum, dan tidak seorang siswa pun menjawab “selalu”. Tabel 16 Frekwensi siswa mendapat hukuman karena pelanggaran No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase 1 Pernah 24 80 2 Tidak pernah 4 13 3 Kadang-kadang 2 7 4 Sering - - Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat di ketahui bahwa 80 siswa menjawab pernah di hukum karena pelanggaran yarg dilakukan, 13 siswa menjawab tidak pernah, sedangkan 7 siswa menjawab kadang-kadang dihukum karena pelanggaran yang dilakukan, dan tidak seorang siswa pun menjawab sering. 60 Tabel 17 Kesesuaian antara hukuman dengan pelanggaran No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase 1 Sangat sesuai 5 16 2 Tidak sesuai 6 20 3 Sesuai 17 57 4 Sangat tidak sesuai 7 7 Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 16 siswa menjawab sangat sesuai hukuman yang dilaksanakan di sekolah dengan pelanggaran yang dilakukan, 20 siswa menjawab tidak sesuai, 57 siswa menjawab sesuai, dan 7 siswa menjawab sangat tidak sesuai hukuman yang dilaksanakan di sekolah dengan pelanggaran yang dilakukan. Dari data di atas menunjukkan bahwa hukuman di sekolah sudah di sesuaikan dengan bentuk pelanggaran siswa, sehingga siswa merasakan diperlakukan sama di depan hukum, dan guru menganggap penerapan hukum pada siswa telah dilakukan sesuai dengan tingkat kesalahan siswa. Tabel 18 Frekwensi siswa menerima pukulan ringan No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase 1 Pernah 1 3 2 Selalu - - 3 Jarang 17 57 4 Tidak pernah 12 40 61 Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 3 siswa pernah mandapat hukuman pukulan, 57 siswa menjawab jarang, sedangkan 40 siswa menjawab tidak pernah, dan tidak seorang siswa pun menjawab selalu mendapat hukuman pukulan. Dari data di atas dapat disimpulkan seluruh siswa yang menjadi responden dalam penelitian ini pernah dipukul sebagai hukuman atas pelanggaran yang mereka lakukan.Hal ini menunjukkan hukuman fisik ringan masih dilaksanakan di sekolah meski persentasinya sedikit. Tabel 19 Hukuman Pukul Telapak Tangan dengan penggaris kayu No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase 1 Selalu 23 77 2 Kadang-kadang 3 10 3 Jarang - 4 Tidak Pernah 4 13 Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 77 siswa menjawab selalu guru memukul telapak tangan ketika menghukum, 10 siswa menjawab kadang- kadang, dan tidak ada siswa yang menjawab wajah yang dipukul guru ketika menghukum, dan 0 jarang guru menghukum pukul telapak tangan, sedangkan 14 menjawab tidak pernah.Hal ini membuktikan bahwa guru dalam menghukum siswa memilih bagian anggota badan yang tidak membahayakan 62 siswa.

4. Pengaruh Hukuman

Tabel 20 Pengaruh hukuman terhadap perasaan jiwa No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase 1 Selalu 16 53 2 Kadang-kadang 9 30 3 Jarang 5 17 4 Tidak Pernah - Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diperoleh informasi bahwa 53 siswa menjawab selalu berpengaruhterhadap perasaan jiwa ketika dihukum, 30 siswa menjawab kadang-kadang, 17 siswa menjawab jarang, dan 13 siswa menjawab biasa- biasa saja. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa hukuman sangat mempengaruhi perasaanjiwa siswa,. Hal ini dapat dimaklumi bahwa dengan dikenakan hukuman terhadap siswa, siswa akan merasa tidak tenang, malu dan sebagainya. jikahukuman itu berlangsung lama akan sangat mengganggu aktifitas siswa di sekolah, karena perasaan sebagai unsur mental sangat menentukan corak dan tingkah laku seseorang. 63 Tabel 21 Apresiasi siswa terhadap guru yang menghukum No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase 1 Selalu 13 44 2 Kadang-kadang 4 13 3 Jarang 7 23 4 Tidak Pernah 6 20 Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui siswa menjawab selalu karena telah mengingatkan kesalahan yaitu sebanyak 44 , sebanyak 13 siswa menjawab kadang-kadang, 23 siswa menjawab jarang, dan 20 siswa menjawab tidak pernah. Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa reaksi-reaksi siswa SDIT Merantiatau mengapresiasi terhadap guru yang menghukum sangat berbeda-beda, tergantung pada keadaan individu masing-masing dan sikap guru ketika menghukum. Hal ini dipengaruhi oleh persepsi siswa terhadap hukuman, aa yang menganggapnya sebagai siksaan, adapula yang menilai sebagai upaya pencegahan dan rasa jera terhadap pelaku pelanggaran. Tabel 22 Ketaatan siswa terhadap disiplin setelah dihukum No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase 1 Selalu 19 63 2 Kadang-kadang 7 24 3 Jarang - - 4 Tidak Pernah 4 13 Jumlah 30 100 64 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas siswa selalu mentaati disiplin sekolah setelah mendapat hukuman, yaitu 63, 24 siswa menjawab kadang-kadang mentaati, sedangkan 13 siswa menjawab jarang, dan tidak seorang siswa pun menjawab tidak pernah mentaati disiplin sekolah setelah mendapat hukuman. Tabel 23 Rasa takut penyebab siswa mentaati disiplin No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentas e 1 Selalu 20 66 2 Kadang-kadang 8 27 3 Jarang 2 7 4 Tidak Pernah - Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui mayoritas siswa yaitu sebanyak 66 mentaati disiplin sekolah setelah mendapat hukuman karena takut dihukum lagi, 27 siswa menjawab mentaati karena kadang-kadang timbul rasa takut, 7 siswa menjawab jarang akan rasa takut sebagai penyebab mentaati disiplin setelah mendapat hukuman, dan tidak seorang siswa pun menjawab tidak pernah rasa takut itu sebagai penyebab taat terhadap disiplin sekolah. 65 Tabel 24 Pengaruh hukuman terhadap merendahkan harga diri No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase 1 Selalu 18 60 2 Kadang-kadang 6 20 3 Jarang 4 13 4 Tidak Pernah 2 7 Jumlah 30 100 Tabel di atas menunjukan bahwa hukuman yang diterapkan di depan umum sebanyak 60 siswa menjawab selalu merendahkan harga diri dan memalukan, 20 siswa menjawab kadang-kadang pengaruh hukuman merendahkan dan memalukan, 13 siswa menjawab jarang bahwa hukuman merendahkan terhadapap harga diri siswa. Sedangkan untuk jawaban tidak pernah tak satu pun dijawab responden Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kebanyakan siswa mengaku hukuman dapat mempengaruhi perasaan harga diri mereka, sebab harga diri bukan sekedar hal yang tampak lahir, melainkan menyangkut kepribadian yang perlu dipertahankan. Tabel 25 Pengaruh hukuman terhadap perasaan sosial No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase 1 Selalu 16 53 2 Kadang-kadang 8 27 3 Jarang 4 13 4 Tidak Pernah 2 7 Jumlah 30 100 66 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 53 siswa menjawab selaluberpengaruh terhadap perasaan sosial, 27 siswa menjawab kadang- kadang, 13 siswa menjawab jarang, dan 7 siswa menjawab tidak pernah. Banyaknya siswa yang menjawab selalu, hal ini disebabkan karena perasaan sosial siswa sangat terkait dengan rasa kesetiakawanan diantara mereka. Tabel 26 Pengaruh hukuman terhadap ketentraman jiwa No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase 1 Sangat mengganggu 11 37 2 Mengganggu 14 47 3 Jarang Menggangu 3 9 4 Tidak Mengganggu 2 7 Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui, sebanyak 37 siswa menjawab bahwa hukuman sangat mengganggu ketentraman jiwa, 47 siswa menjawab mengganggu, 9 siswa menjawab jarang mengganggu ketentraman jiwa, dan 7 siswa menjawab tidak berpengaruh.Hal ini menunjukkan pengaruh hukuman sangat mengganggu ketentraman jiwa, sehingga bagi siswa semestinya berusaha untuk menghindari jenis-jenis pelanggaran. 67 Tabel 27 Pengaruh hukuman mengganggu konsentrasi belajar No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase 1 Selalu 14 46 2 Kadang-kadang 12 40 3 Jarang 2 7 4 Tidak Pernah 2 7 Jumlah 30 100 Dari tabel di atas dapat diketahui sebanyak 46 siswa menjawab bahwa hukuman selalu mengganggu konsentrasi belajar, 40 siswa menjawab kadang- kadang mengganggu konsentrasi belajar, sedangkan 7 siswa menjawab jarang mengganggu, dan 7 siswa menjawab tidak pernah mengganggu konsentrasai belajar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh hukuman dapat mengganggu konsentrasi belajar siswa, sehingga yang dikhawatirkan siswa dari sebuah akibat hukuman adalah akan menurunnya prestasi belajar. Tabel 28 Pengaruh hukuman dapat memotivasi kegiatan belajar No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase 1 Selalu 16 53 2 Kadang-kadang 11 37 3 Jarang 2 7 4 Tidak Pernah 1 3 Jumlah 30 100 68 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 53 siswa menjawab hukuman dapat memotivasi untuk lebih giat lagi belajar, sebanyak 37 siswa menjawab hukuman sangat memotivasi siswa untuk lebih giat belajar, sedangkan 7 siswa menjawab tidak memotivasi, dan 3 siswa menjawab tidak berpengaruh. Dari dua tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa hukuman dapat mengganggu konsentrasi belajar tetapi dapat juga menjadi motivator bagi siswa untuk lebih giat lagi untuk belajar dan pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Tabel 29 Pengaruh hukuman terhadap belajar No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase 1 Ingin tapi tidak melakukan 5 17 2 Sangat ingin melakukan - - 3 Kadang-kadang ingin melakukan 7 23 4 Tidak ada keinginan sedikitpun 18 60 Jumlah 30 100 Dari tabel di atas diperoleh informasi tentang pertanyaan ada atau tidak ada keinginan siswa untuk melanggar disiplinperaturan, jika peraturan itu tidak diikuti dengan hukuman-hukuman, dari 30 responden yang dijadikan sampel sebanyak 17 siswamenjawab ingin tapi tidak melakukannya, tidak seorang siswa pun menjawab tidak ingin melakukan, sedangkan 23 siswa menjawab kadang-kadang ingin melakukan, dan 60 siswa menjawab tidak ada keinginan sedikitpun, 69

C. Pengujian Hipotesis Penelitian