C. Kerangka Berfikir
Diantara sekian banyak pelajaran yang diberikan kepada siswa-siswi pada tingkat sekolah menengah pertama SMP, pelajaran agama Islam-lah yang
paling dominan atau diprioritaskan dalam membentuk karakter bagi siswa. Pendidikan agama Islam dengan segala muatan nilai dan moral mengajarkan
kepada siswa tidak hanya masalah akidah, syariah dan muamalah saja. Akan tetapi juga mengajarkan etika personalitas siswa dengan sosok moral dan
akhlak mulia yang diberikan melalui pendekatan metode pengajaran pendidikan agama Islam yang dapat menghujam jauh kesanubari siswa
sehingga berimplikasi terhadap pengamalan ibadah siswa dalam kehidupan sehari-harinya.
Pendidikan agama Islam yang diberikan di sekolah bukan hanya menyangkut proses belajar mengajar yang berlangsung di dalam kelas melalui
intelegensi kecerdasan akal saja, Akan tetapi juga menyangkut proses internalisasi nilai agama melalui kognisi pengamatan, konasi keinginan atau
kemauan dan emosi perasaan atau rangsangan yang terjadi di dalam maupun di luar kelas yang tentunya diberikan dorongan positif terhadap
perkembangan penghayatan dan pengamalan ajaran agama. Maka tentunya sangat penting sekali pendidikan agama Islam dapat dipelajari oleh siswa
supaya mereka dapat mengamalkan ajaran agama Islam mengamalkan ibadah dalam kehidupan sehari-harinya.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang masih harus di uji kebenarannya. Sebuah hipotesis akan menjadi kuat dan dapat digunakan
sebagai pendapat atau teori dalam mengarahkan jalannya penelitian atas dasar literatur pustaka yang telah diuraikan.
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, pelaksanaan pendidikan agama Islam sebagai variabel bebas X, dan pengamalan ibadah siswa sebagai
variabel terikat Y. Maka dengan demikian penulis merumuskan hipotesisnya sebagai berikut:
Ha hipotesa alternatif : Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara
variabel pelaksanaan pendidikan agama Islam dan pengamalan ibadah siswa.
Ho hipotesa nol : Tidak ada pengaruh yang positif antara variabel
pelaksanaan pendidikan agama Islam dengan pengamalan ibadah siswa.
35
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22 September sampai dengan tanggal 20 Nopember 2010 M, yang bertempat di SMP Attaqwa 06 Bekasi.
SMP Attaqwa 06 merupakan sebuah lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan yayasan Attaqwa yang dipimpin oleh Drs. Hasanuddin, HA.
B. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda, tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang memiliki
karakteristik tertentu dalam penelitian. Bisa juga diartikan sebagai seluruh data yang menjadi perhatian dalam suatu lingkup dan waktu yang ditentukan
dalam penelitian.
1
Pada penelitian ini yang menjadi objek adalah siswa-siswi kelas IX di SMP Attaqwa 06 Bekasi yang berjumlah 284 siswa lk pr.
Sampel adalah sebagai bagian dari populasi.
2
Dikarenakan keterbatasan waktu penelitian, maka yang dijadikan sampel dalam penelitian ini berjumlah
30 orang siswa. Adapun teknik pengambilan sampel, penulis menggunakan random sampling, yaitu teknik pengambilan sampling secara random atau
tanpa pandang bulu.
3
Di mana pengambilan sampel semua individu dalam
1
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2007, h. 118.
2
S. Margono, Metodologi Penelitian…, h. 121.
3
S. Margono, Metodologi Penelitian…, h. 125.