Dari batasan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan agama Islam adalah suatu bimbingan terhadap anak didik agar dapat
memahami, mayakini, mengahayati dan mengamalkan serta menjadikan ajaran-ajaran Islam sebagai pedoman hidupnya dan sesuai dengan ideologi
Islam.
2. Dasar dan Tujuan Pendidikan Agama Islam A. Dasar Pendidikan Agama Islam
Dasar adalah landasan tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar sesuatu tersebut tegak berdiri dengan kokoh. Dalam sebuah bangunan mesti
ada dasar yang menjadi landasan bangunan itu tegak dan kokoh berdiri.
16
Demikanlah pula halnya dengan dasar pendidikan, agar pendidikan agama Islam itu tegak berdiri dengan kokoh dan tidak mudah roboh atau
berombang ambing oleh tiupan angin kencang berupa ideologi yang muncul saat ini, maka pendidikan agama Islam sebagai suatu usaha membentuk
manusia seutuhnya menurut ukuran Islam harus mempunyai landasan yang baik dan kuat. Dan landasan pendidikan agama Islam haruslah merupakan
landasan yang utama dari ajaran Islam itu sendiri, yaitu al-Qur’an, as- Sunnah Hadits dan Ijtihad.
1. Al-Quran
Abdul Wahab Khallaf mendefinisikan al-Quran yang dikutif Ramayulis dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam, sebagai berikut:
Kalam Allah yang diturunkan melalui Malaikat Jibril kepada hati Rasulullah anak Abdullah dengan lafaz Bahasa Arab dan makna
hakiki untuk menjadi hujjah bagi Rasulullah atas kerasulannya dan menjadi pedoman bagi manusia dengan petunjuknya serta
beribadah membacanya.
17
Kedudukan al-Quran sebagai sumber pokok pendidikan agama Islam dapat dipahami dari ayat al-Quran itu sendiri, diantaranya:
16
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam…, h.19.
17
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam…, h. 122.
Firman Allah swt:
Islam untuk menetapkanmenetukan sesuatu hukum Syariat Islam dalam hal-hal yang ternyata belum ditegaskan hukumnya oleh Al-
Qur’an dan Sunnah. Ijtihad dalam hal ini dapat saja meliputi seluruh aspek pendidikan, tetapi tetap berpedoman pada al-Qur.an
dan Sunnah.
19
Dari kutipan di atas dapat diambil pengertian bahwa yang dimaksud dengan ijtihad adalah penggunaan akal pikiran para
fuqaha-fuqaha Islam untuk menetapkan suatu hukum yang belum ada ketetapannya dalam al-Qur’an dan Sunnah Hadits dengan
syarat-syarat tertentu. Dalam pelaksanaannya Ijtihad ini harus mengikuti kaidah-
kaidah yang telah diatur oleh para mujtahid dan harus berpedoman serta tidak bertentangan dengan isi yang ada pada al-Quran dan as-
Sunnah. Ijtihad dalam penggunaannya meliputi seluruh aspek ajaran
Islam, termasuk juga aspek pendidikan. Ijtihad merupakan dasar yang sangat penting dalam menetapkan hal-hal yang berkaitan
dengan masalah pendidikan dalam Islam sepanjang sejarah. Ijtihad di bidang pendidikan ternyata semakin perlu, sebab
ajaran Islam yang terdapat dalam al-Qur’an dan Sunnah Hadits, hanya berupa prinsip-prinsip pokok saja. Bila ternyata ada yang
agak terperinci, maka rincian itu merupakan prinsip pokok tersebut. Sejak diturunkan ajaran Islam kepada nabi Muhammad
saw sampai sekarang, Islam telah tumbuh dan berkembang melalui ijtihad yang dituntut oleh perubahan situasi dan kondisi sosial yang
tumbuh dan berkemabang melalui ijtihad. Oleh
karena itu,
seiring dengan
pertumbuhan dan
perkembangan zaman yang semakin mengglobal dan mendesak, maka menjadikan eksistensi ijtihad, terutama di bidang pendidikan,
mutlak diperlukan.
19
Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan…, h. 156.
B. Tujuan Pendidikan Agama Islam