21
guru untuk tetap profesional sesuai dengan tuntutan dan persyaratan profesi. Adapun maksud dan tujuan pokok diadakannya kode etik adalah untuk
menjamin agar tugas pekerjaan keprofesian itu terwujud sebagaimana mestinya dan kepentingan semua pihak terlindungi sebagaimana layaknya.
38
G. Upaya Meningkatkan Profesionalisme Guru
Profesionalisme menjadi tuntutan dari setiap pekerjaan. Apalagi profesi guru yang sehari-hari menangani benda hidup, berupa anak-anak atau siswa
dengan karakteristik yang tidak sama. Pekerjaan sebagai guru menjadi lebih berat tatkala menyangkut peningkatan kemampuan anak didiknya, sedangkan
kemampuan dirinya mengalami stagnasi. Oleh karena itu, peningkatan profesionalisme merupakan suatu keharusan bagi setiap institusi pendidikan demi
meningkatkan efektifitas kerja guru.
1. Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Guru
Dalam upaya meningkatkan profesionalisme guru, perlu dibuat program pengembangan tenaga guru melalui Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Guru
PPTG. Pada umumnya, PPTG dan tenaga kependidikan dimaksudkan agar guru mampu merespon perubahan dan tuntutan perkembangan iptek, kemajuan
kemasyarakatan, termasuk perubahan sistem pendidikan serta pembelajaran secara mikro.
39
Dari PPTG ini, terdapat dua kegiatan yaitu kegiatan pendidikan dan kegiatan pelatihan.
a Pendidikan
Secara umum pendidikan merupakan usaha yang sengaja diadakan dan dilakukan secara sistematis, terus-menerus dalam jangka waktu tertentu, serta
sesuai dengan tingkatan masing-masing. Tujuannya guna menyampaikan, menumbuhkan dan mendapatkan pengetahuan, sikap, nilai, kecakapan atau
38
Udin S. Saud Cicih Sutarsih, Pengembangan Profesi Guru SD, Bandung: UPI PRESS, 2007, h.75
39
Sudarwan, Inovasi Pendidikan…, h. 33
22
keterampilan yang dikehendaki.
40
Dengan berpedoman pada konsep pendidikan tersebut, diharapkan dapat berjalan lancar sesuai visi dan misi.
Sedangkan pendidikan pegawai adalah kegiatan pengembangan sumber daya manuasia untuk meningkatkan total dari pegawai di luar pada bidang
pekerjaan atau jabatan saat itu.
41
Jadi, pendidikan guru adalah kegiatan pengembangan guru untuk lebih meningkatkan kemampuan dalam kegiatan belajar mengajar yang dimilikinya
saat ini. Dalam hal ini, terdapat dua jenis pendidikan tenaga guru. Yaitu,
pendidikan prajabatan dan pendidikan dalam jabatan.
42
1 Pendidikan Prajabatan
Pendidikan prajabatan tenaga guru merupakan pendidikan persiapan mahasiswa untuk meniti karir dalam bidang pendidikan dan pengajaran.
Dalam pendidikan prajabatan, calon guru dididik dalam berbagai pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam
pekerjaannya nanti. 2
Pendidikan Dalam Jabatan Pengembangan sikap profesional tidak terhenti apabila calon guru selesai
mendapatkan pendidikan prajabatan. Banyak upaya yang dapat dilakukan dalam rangka peningkatan sikap profesional keguruan selama masa
pengabdiannya sebagai guru. Upaya ini dapat dilakukan dengan cara formal seperti kegiatan mengikuti penataran, lokakarya, seminar, atau
kegiatan ilmiah lainnya. Atau pun dapat juga secara informal melalui media massa baik televisi, radio, koran, majalah, maupun publikasi yang
lain. b
Pelatihan Pelatihan adalah kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan kinerja
40
Agus M. Hardjana, Training SDM yang Efektif, Yogyakarta: Kanisius, 2001, h. 13
41
Soekidjo Notoatmodjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: Rineka Cipta, cet. 3, h. 102
42
Sudarwan, Inovasi Pendidikan…, h. 34
23
pekerja dalam tugas yang diserahkan kepada mereka.
43
Dengan adanya pelatihan tersebut diharapkan supaya pekerja dapat lebih luwes dan cermat saat
melaksanakan tugas dan menyelesaikan kewajibannya sebagai karyawan. Ada dua tujuan program latihan karyawan. Pertama, latihan dan
pengembangan yang dilakukan untuk menutup ”gap” antara kecakapan atau kemampuan karyawan dengan permintaan jabatan. Kedua, program-program
tersebut diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja karyawan.
44
Pelatihan di sini sangat menentukan keberhasilan atau tidaknya pekerjaan yang diemban. Untuk itu, dalam rangka meningkatkan kualitas pekerja, sudah
semestinya berbagai pelatihan senantiasa diperogramkan. Pelatihan-pelatihan yang dimaksud antara lain mencangkup:
1 Pelatihan-pelatihan untuk pelaksanaan program-program baru.
2 Pelatihan-pelatihan untuk menggunakan alat-alat atau fasilitas-fasilitas
baru. 3
Pelatihan-pelatihan untuk para pegawai yang akan menduduki job atau tugas-tugas baru.
4 Pelatihan-pelatihan untuk pengenalan proses atau prosedur kerja yang
baru. 5
Pelatihan bagi pegawai-pegawai baru, dan sebagainya.
45
Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa pendidikan guru di lembaga formal bukan hanya berlangsung tiga atau lima tahun. Setelah menjabat, guru pun
perlu menjalani pendidikan lagi. Seperti mengikuti penataran, lokakarya, seminar atau belajar sendiri melalui media massa baik televisi, radio, koran dan
sebagainya. Selain itu, guru juga perlu mengikuti berbagai pelatihan, baik di dalam pekerjaan maupun di luar pekerjaan demi meningkatkan efektivitas dan
efisiensi kerja. Di sisi lain, Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru PLPG diadakan.
Karena melalui PLPG inilah, guru akan lebih memaksimalkan kinerja yang selama ini sudah baik.
43
Hardjana, Training SDM…, h.12
44
T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: BPFE YOGYAKARTA, 2001, cet. 15. h. 103
45
Soekidjo Notoatmodjo, Pengembangan Sumber Daya…, h. 101
24
Mohammad Saroni dalam karyanya Personal Branding; Guru Meningkatkan Kualitas dan Profesionalitas Guru, mengatakan bahwa pendidikan profesi sangat
penting untuk melihat kesesuaian antara bidang studi dengan latar belakang pendidikan guru, guna meningkatkan profesionalisme guru, standar kualitas guru
yang senantiasa dikedepankan, pemenuhan standar kualitas guru, serta dalam rangka meningkatkan kompetensi guru.
46
Untuk meningkatkan kompetensi tersebut, dapat dilakukan dengan mengikuti kegiatan kuliah, mengikuti kegiatan atau program pendidikan
profesionalitas, dan belajar secara mandiri. PLPG yang diadakan harus dapat memberikan jaminan untuk terpenuhinya
standar kompetensi guru. Adapun model dilaksanakan dengan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan PAIKEM. Juga disertai workshop
Subject Specific Pedagogic SSP untuk mengembangkan dan mengemas
perangkat pembelajaran.
47
Sebagaimana disebutkan dalam Rambu-Rambu Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru PLPG, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,
Kementerian Pendidikan Nasional, bahwasannya tujuan dari diadakannya PLPG adalah untuk meningkatkan kompetensi, profesionalisme, dan menentukan
kelulusan guru peserta sertifikasi. Penyelenggaraan PLPG sendiri dilaksanakan oleh LPTK dalam jangka
waktu kegiatan selama minimal 10 hari dan bobot 90 jam. Materi PLPG disusun dengan memperhatikan empat kompetensi guru, yaitu pedagogik, profesional,
kepribadian, dan sosial. Materi tersebut dapat berupa buku, diktat, atau modul.
48
2. Pembinaan Guru