24
Mohammad Saroni dalam karyanya Personal Branding; Guru Meningkatkan Kualitas dan Profesionalitas Guru, mengatakan bahwa pendidikan profesi sangat
penting untuk melihat kesesuaian antara bidang studi dengan latar belakang pendidikan guru, guna meningkatkan profesionalisme guru, standar kualitas guru
yang senantiasa dikedepankan, pemenuhan standar kualitas guru, serta dalam rangka meningkatkan kompetensi guru.
46
Untuk meningkatkan kompetensi tersebut, dapat dilakukan dengan mengikuti kegiatan kuliah, mengikuti kegiatan atau program pendidikan
profesionalitas, dan belajar secara mandiri. PLPG yang diadakan harus dapat memberikan jaminan untuk terpenuhinya
standar kompetensi guru. Adapun model dilaksanakan dengan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan PAIKEM. Juga disertai workshop
Subject Specific Pedagogic SSP untuk mengembangkan dan mengemas
perangkat pembelajaran.
47
Sebagaimana disebutkan dalam Rambu-Rambu Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru PLPG, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,
Kementerian Pendidikan Nasional, bahwasannya tujuan dari diadakannya PLPG adalah untuk meningkatkan kompetensi, profesionalisme, dan menentukan
kelulusan guru peserta sertifikasi. Penyelenggaraan PLPG sendiri dilaksanakan oleh LPTK dalam jangka
waktu kegiatan selama minimal 10 hari dan bobot 90 jam. Materi PLPG disusun dengan memperhatikan empat kompetensi guru, yaitu pedagogik, profesional,
kepribadian, dan sosial. Materi tersebut dapat berupa buku, diktat, atau modul.
48
2. Pembinaan Guru
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Iptek mengharuskan
46
Mohammad Saroni, Personal Branding; Guru Meningkatkan Kualitas Dan Profesionalitas Guru
, Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2011, Cet. I, h. 205
47
Website http:www.bahtiar.net201101sertifikasi-guru-2011-pendidikan dan-latihan- profesi-guru-plpg
48
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian pendidikan nasional, Sertifikasi Guru Dalam Jabatan, Rambu-Rambu Pelaksanaan Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru
PLPG , 2011
25
orang untuk terus belajar. Lebih-lebih bagi guru, yang mempunyai tugas mendidik dan mengajar. Sedikit lengah dalam belajar, akan ketinggalan perkembangan,
termasuk siswa yang diajar. Oleh karena itu, kemampuan mengajar guru harus senantiasa ditingkatkan, antara lain melalui pembinaan guru.
Menurut Gouzali Saidam, pembinaan berarti pembaharuan, penyempurnaan atau usaha, tindakan atau kegiatan yang dilaksanakan secara berdaya guna dan
berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
49
Harapannya, para guru akan lebih memiliki inovasi yang bagus di masa akan datang. Konsep pendidikannya pun akan semakin lebih baik.
Pembinaan guru sering diartikan sebagai serangkaian usaha bantuan kepada guru, terutama dalam wujud layanan profesional yang dilakukan oleh kepala
sekolah, penilik sekolah dan pengawas, serta pembina lainnya untuk meningkatkan proses dan hasil belajar.
50
Adanya pembinaan yang seperti ini dan dilakukan dengan kontinyu, tingkat profesionalisme guru dapat dipertahankan dan dikembangkan.
Jadi, tujuan pembinaan guru untuk meningkatkan kemampuan profesional guru dalam meningkatkan proses dan hasil belajar melalui pemberian bantuan,
terutama bercorak layanan profesional kepada guru dapat dilaksanakan. Jika proses belajar meningkat, maka hasil belajar diharapkan juga meningkat. Dengan
demikian, rangkaian usaha pembinaan profesional guru akan memperlancar pencapaian tujuan kegiatan belajar mengajar.
51
Artinya, pembinaan guru merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menyempurnakan dan memberikan inovasi terhadap hasil kerja guru.
Dalam hal ini proses tersebut dilakukan untuk meningkatkan kegiatan dan hasil belajar demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Adapun teknik-teknik pembinaan guru seperti disebutkan dalam Buku Pedoman Pembinaan Guru, yang dikeluarkan meliputi kunjungan kelas,
pertemuan pribadi, rapat dewan guru, kunjungan antar kelas, penerbitan buletin
49
Gouzali Saidam, Manajemen Sumber Daya Manusia: Pendekatan Mikro Dalam Tanya Jawab,
Jakarta: Djambatan, 2000, cet. 2, h. 408
50
Ali Imron, Pembinaan Guru di Indonesia, Jakarta: Pustaka Jaya, 1995, h. 9
51
Imron, Pembinaan Guru…, h. 12
26
profesional, dan penataran.
52
Kunjungan kelas , yaitu kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh kepala
sekolah dengan mengunjungi ke setiap kelas pada saat guru mengajar di kelas. Pertemuan pribadi
, yakni pertemuan antara kepala sekolah dengan guru untuk berdialog atau bertukar pikiran mengenai usaha peningkatan kemampuan
profesional. Sedangkan rapat dewan guru, merupakan pertemuan antara semua guru
dengan kepala sekolah. Pertemuan itu dipimpin oleh kepala sekolah atau seseorang yang ditunjuk olehnya untuk membicarakan segala hal bersangkutan
dengan penyelenggaraan pendidikan, terutama proses belajar mengajar. Sementara kunjungan antar sekolah, yaitu kunjungan yang dilakukan oleh
guru-guru bersama kepala sekolah ke sekolah-sekolah lain. Tujuannya untuk belajar dari pencapaian keberhasilan serta menghindari kegagalan yang dialami
oleh sekolah tersebut. Penerbitan buletin
, yaitu selebaran berkala yang terdiri dari beberapa lembar berisi tulisan mengenai topik-topik tertentu terkait usaha proses belajar
mengajar. Dan pembinaan dalam kelompok kerja, ialah pertemuan yang dihadiri oleh
guru dan kepala sekolah untuk membicarakan suatu masalah. Terutama menyangkut kegiatan belajar mengajar, kemudian mencari solusi.
3. Penyediaan Sarana dan Prasarana Penunjang