20
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Pesan Dakwah dan Sasaran Dakwah
1. Pesan Dakwah
Dakwah merupakan ucapan dan pekerjaan untuk mempengaruhi manusia untuk mengikuti ajaran
– ajaran islam sejak dahulu kala. Adanya kegiatan dakwah tidak lah lepas dari cita
– cita mulia yang terkandung didalamnya seperti terwujudnya masyarakat yang madani, ataupun biasa disebut khoirul ummah.
Ungkapan qaulan baligha terdapat pada surat An-nisa ayat 63. Menurut ayat tersebut yang dimaksud dari ayat tersebut adalah perliku orang munafik. Qaulan
baligha dapat diterjemahkan kedalam komunikasi yang efektif. Merujuk pada asal katanya, Baligha artinya sampai atau fasih. Jadi untuk orang munafik
tersebut diperlukan komunikasi efektif yang bias menggugah jiwanya. Bahasa yang dipakai adalah bahasa yang akan mengesankan atau membekas pada
hatinya. Sebab dihatinya banyak dusta, khianat, dan ingkar janji. Jalaludin Rahmat merinci pengertian qaulan baligha tersebut menjadi dua, qaulan baligha
terjadi bila da‟I komunikator menyesuaikan pembicaraannya dengan sifat – sifat khalayak yang dihadapinya sesuai dengan frame of reference and field of
experience. Kedua qaulan baligha terjadi bila komunikator menyentuh khalayaknya pada hati dan otaknya.
1
1
M.Munir, Metode Dakwah Jakarta:Kencana Prenada Media Group.2009 h.165.
2. Sasaran Dakwah
Tidak ada kesepakatan diantara peneliti dakwah tentang dari rumpun mad‟u. adapun menurut M.Bahri Ghazali, mengelompokan mad‟u
berdasarkan tipologi dan klasifikasi masyarakat. Berdasarkan tipogi masyarakat dibagi dalam lima tipe yaitu :
a. Tipe innovator, yaitu masyarakat yang memiliki keinginan keras pada
setiap fenomena social yang sifatnya membangun,bersifat agresif dan tergolong memiliki kemampuan antisifatip dalam setiap langkah.
b. Tipe pelopor, yaitu masyarakat yang selektif dalam menerima
pembaharuan dengan pertimbangan tidak semua pembaharuan dapat membawa perubahan yang positif.untuk menerima atau menolak ide
pembaharuan, mereka mencari pelopor yang mewakili mereka dalam menggapai pembaharuan itu.
c. Tipe pengikut dini, masyarakat sederhana yang kadang kadang kurang
siap mengambil resiko dan umumnya lemah mental. Kelompok masyarakat ini umumnya adalah kelompok kelas dua di
masyarakatnya, mereka perlu seorang pelopor dalam mengambil tugas kemasyarakatan.
d. Tipe pengikut akhir, masyarakat yang ekstra hati – hati sehingga
berdampak kepada anggota masyarakat yang skeptis terhadap pembaharuan karena factor kehati
– hatian yang berlebihan, maka setiap gerakan pembaharuan memiliki waktu dan pendekatan yang
sesuai untuk bisa masuk.