e. Tipe kolot, cirri – cirinya tidak mau menerima pembaharuan sebelum
mereka benar – benar terdesak oleh lingkungannya.
Sedangkan berdasarkan klasifikasi masyarakat dapat dihampiri dengan dua pendekatan, yaitu :
a. Pendekatan kondisi social budaya, yang terbagi dalam masyarakat
kota dan desa. b.
Pendekatan tingkat pemikiran terbagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok masyarakat maju atau industri dan kelompok masyarakat
terbelakang.
2
Melihat penjelasan yang ada diungkapkan oleh M.Bahri Ghazali diatas bahwasanya Mad‟u itu bisa diklasifikasikan, dalam hal penelitian ini
peneliti berpendapat bahwa responden dalam penelitan yang dilakukan ini Ikatan Remaja Masjid IREMA Nurul Ikhlas masuk pada tipologi
pembaharu, yang mana sifat dari remaja atau pemuda itu sendiri adalah “pembaharu” yang sering kita sebut dengan sebutan bahasa asing yakni
agen of change.
B. Komunikasi Massa
a Pengertian komunikasi massa
Didalam kehidupan manusia saat ini yakni kehidupan yang dinamis, dalah hal ini memiliki arti bahwa dapat dipakai disegala gondisi dan kebutuhan
manusia. Ilmu komunikasi sangat berperan aktif, cakupan ilmu komunikasi sangat lah luas seperti pembagian cabang pada ilmu makro dalam komunikasi
2
Ibid h. 107
yaitu komunikasi massa,komunikasi antarpribadi,komunikasi politik serta komunikasi antarbudaya. Hal ini tak lain adalah agar memudahkan manusia
untuk berkomunikasi sesuai bidang ataupun kondisi yang sedang dibutuhkan. Mengenai pembahasan yang akan diteliti dalam penelitian ini, peneliti
mengambil pembahasan mengacu pada komunikasi massa khususnya televisi. Sebelum lebih jauh di dalam pembahasan tentang penelitian ini maka alangkah
baiknya kita membahas apa itu yang dimaksud dengan komunikasi massa. “komunikasi massa” Mass Communication ialah komunikasi melalui media
massa modern”
3
definisi ini menyatakan bahwa komunikasi massa merupakn komunikasi yang menggunakan media komunikasi modern yang seperti kita
ketahui yakni televisi, radio, media cetak. Walaupun komunikasi ini dilakukan dihadapan orang banyak jika tidak menggunakan media massa, maka hal ini
tidak bisa disebut komunikasi massa. Hal ini diamini oleh Bittner “ komunikasi massa adalah pesan pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada
sejumlah besar orang. Jadi sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang banyak, jika tidak menggunakan media massa maka itu bukan
komunikasi massa”
4
Adapun istilah “komunikasi massa” yang muncul pertama kali pada akhir tahun 1930-an ini memiliki banyak sekali pengertian yang berkembang,
sehingga hal ini pula yang menuyulitkan para ahli untuk mendefinisikan
3
Onong Uhjana Efendy, Ilmu,Teory dan filsafat Komunikasi Bandung:Citra AdityaBakti,2003,h.79.
4
Elvinaro Ardianto,dkk, Komunikasi Massa Suatu pengantar Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007h.79.