Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
Televisi juga disebut sebagai sebuah keajaiban dalam dunia walaupun hanya berbentuk sebuah kotak elektronik yang sederhana. Televisi mampu
secara efektif berperan sebagai media massa dalam berbagai informasi dengan gambar hidup, berwarna-warni dan bergerak. Televisi dapat memikat,
membius dan menggiring seluruh perhatian para pemirsanya. Itulah sebabnya, sebagian besar pemirsa menganggap bahwa informasi apa saja yang
ditayangkan televisi adalah benar, apa saja yang disajikan oleh televisi adalah baik. Sehingga pemirsanya memutuskan bahwa televisi merupakan satu-
satunya sumber dan pusat informasi yang benar, baik dan akurat, bahkan televisi dianggap sebagai guru yang wajib diturut dan diikuti, alat yang paling
efisien dan efektif untuk mengenal, mempelajari, dan mendapatkan berbagai hal dalam hidup dibandingkan dengan membaca berbagai buku bacaan yang
dianggap menyita waktu. Salah satu media yang digunakan dalam menyampaikan dakwah
adalah media film animasi, yang mana selain banyak diminati juga dimengerti karena menggunakan atau memadukan dua unsur yaitu suara dan gambar.
3
Pada film-film orang dewasa, tayangan seks seperti ciuman ataupun adegan ranjang merupakan hal yang biasa. Adegan seks dijadikan
”bumbu” untuk menarik orang agar mau menonton film tersebut. Begitu pula dengan
adegan kekerasan. Namun ternyata tayangan seks ataupun kekerasan tidak hanya ada pada
film-film orang dewasa, tetapi juga ada film kartun ataupun film anak-anak.
3
Mustafa Mansur, Jalan Dakwah, Jakarta: Pustaka Ilham, 1994, h. 23-26.
Terutama pada film-film yang berasal dari Jepang atau Amerika. Film tersebut tentu saja akan mengganggu akhlak dan moral sang anak.
۞ ًايبس ءاسو ۗ ًةشحٰف ا هَإ ىٰ ِّلااوبر ت او
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” [Al Israa’:32]
Pada film anak-anak seperti Doraemon, Sinchan, Sailor Moon,
Naruto, One Piece, Dragon Ball, Tom and Jerry, Donald Duck, dan sebagainya, ada tayangan wanita yang mengumbar aurat. Meskipun berupa
gambar kartun tetap saja memberi efek buruk kepada si anak. Dalam Islam, aurat tidak boleh diperlihatkan. Rasulullah SAW
bersabda: “Aurat mukmin terhadap mukmin yang lain haram”. HR. Ath-
Thahawi Pada film Doraemon diceritakan ketertarikan Nobita kepada Shizuka.
Kemudian pada film Sinchan, meski Sinchan ceritanya hanya berumur 5 tahun, tetapi menunjukkan ketertarikan pada wanita-wanita cantik dan seksi.
Film Sailor Moon, Naruto, One Pice, Dragon Ball, dan sebagainya sering menampilkan wanita-wanita seksi yang terbuka auratnya. Memang film-film
tersebut sangat lucu dan menghibur. Bahkan film Avatar yang disajikan untuk anak-anak pun memuat
kisah percintaan antara Aang dan Katara serta Zuko dengan pacarnya. Bahkan adegan ciuman pun ditampilkan.
Bagi orang-orang Barat, ciuman dianggap sebagai sesuatu yang manis cute. Tak heran jika bukan hanya perzinahan yang merajalela, tetapi juga
perkosaan. Di Amerika Serikat, 1 dari 3 wanita pernah diperkosa selama
hidupnya Ohio University. Setiap menit, lebih dari 1 wanita diperkosa di sana. Itulah akibat berbagai tayangan yang membangkitkan birahi yang
ditayangkan dari mulai usia dini.
4
Film kartun seperti Barney pun yang tidak ada adegan seksnya, bukan berarti tidak merusak perilaku anak. Meski sebagian besar tayangannya cukup
bagus, film Barney yang bisa merusak aqidah anak. Terutama film dengan tema atau judul Hari Natal atau Christmas.
Mungkin hal itu dianggap remeh, tetapi bagi Allah, syirik itu adalah dosa terbesar yang tidak terampuni:
ف هاب رشي م و ۗ ءاشي ل ل ٰ ود ام رفغيو هب رشي أ رفغي ا ها َ إ ۞اً يعبۢ ًاٰلض لض
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan sesuatu dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi
siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhny
a.”. [An Nisaa’:116]
Adapula acara di televisi yang dikhususkan pesertanya anak-anak, ada pada acara perlombaan nyanyi Idola Cilik yang ditayangkan di salah satu
televisi swasta terbesar di Indonesia. Acara tersebut dibuat sedemikian rupa, mirip dengan acara jenis yang sama yang dikhususkan remaja dan orang
dewasa seperti Indonesian Idol. Baik itu setting panggung, penampilan bahkan lagu-lagunya.
4
http:media-islam.or.id20090811mewaspadai-tayangan-kekerasan-dan-seks- pada-film-kartunanak-anak diakses di Jakarta, 25 Desember 2010.
Hal ini membuat cemas sebagian orang tua, karena acara-acara tersebut hampir semua anak-anak menyanyikan lagu-lagu yang sebenarnya
tidak sepatutnya mereka nyanyikan, seperti lagu-lagu bertema cinta antara lawan jenis. Padahal masih banyak lagu anak-anak yang bagus untuk mereka
nyanyikan, seperti lagu Burung Kutilang, Abang Becak, Abang Tukang Bakso, Ibu Kartini dan lain-lain.
Meskipun televisi memiliki efek negatif, akan tetapi munculnya film animasi telah menjadi sebuah media dakwah yang lengkap. Hal tersebut
dikarenakan Islam tidak memilih objek dakwah, asalkan bernilai positif dan menunjang suksesnya dakwah.
Salah satu produk film animasi yang bernilai dakwah adalah film animasi Upin Ipin, produksi Les Copaque, Malaysia. Film animasi asal
Malaysia berkisah tentang anak kembar bernama Upin Ipin yang lucu, polos, cerdas dan juga menggemaskan. Film ini menyedot atensi penonton
anak-anak, bahkan orang dewasa. Awalnya anak kembar yang lucu ini adalah tokoh sampingan film
Geng, film animasi produksi LesCopaque. Ternyata penonton Malaysia sangat tertarik dengan tingkah Upin Ipin. Maka dibuatlah serial Upin
Ipin. Cerita awal dalam serial Upin Ipin adalah Ramadhan. Ternyata tanggapan anak- anak sangat heboh. Mereka suka serial ini
karena kelucuan dan kenakalan tingkah Upin Ipin. Sedangkan orang tua suka film serial ini karena kisah-kisahnya menceritakan Ramadhan seperti
manfaat puasa dan takbiran dengan bagus.
Upin Ipin tayang pertama kali pada 14 September 2007 di TV9 Malaysia. Awalnya film ini bertujuan untuk mengedukasi anak-anak agar
menghayati bulan suci Ramadhan. Sejak serial pertamanya, Upin Ipin menyedot perhatian pemirsa di negeri jiran sana. Tidak hanya anak-anak,
bahkan, remaja, hingga orang tua pun menggemari sosok lucu dan menggemaskan ini. Tak heran karena laris dan ditunggu-tunggu pemirsa,
muncul edisi kedua, Setahun Kemudian. Beberapa tahun terakhir, hadir Upin Ipin edisi ketiga, Upin Ipin dan Kawan-kawan. Meski di edisi kali ini
tak lagi berlatar belakang puasa, esensi cerita tetap tidak berubah ke arah yang negatif.
Sukses di Malaysia, Upin Ipin juga digemari di Indonesia. Stasiun televisi MNC TV yang memperkenalkan dua bocah lucu ini di Indonesia
pada bulan Ramadhan tahun 2008. Sambutan yang sangat positif dari pemirsa, membuat MNC TV kembali menayangkannya di bulan Ramadhan
tahun 2009. Kini serial ini tayang setiap hari mulai pukul 15.00 dan 19.00 WIB. Upin Ipin ditonton 10,5 dari seluruh pemirsa Indonesia. Padahal,
acara lain di MNC TV rata-rata mendapat rating hanya 5 . Upin Ipin ialah sepasang kakak-beradik kembar berusia 5-6 tahunan
yang tinggal bersama kakak Ros dan Opah di kampung Durian Runtuh, setelah kematian orang tuanya sewaktu masih bayi. Upin Ipin sekolah di
Tadika Mesra yang terletak dalam kawasan kampung, mereka memiliki banyak teman, diantaranya Mei Mei yang cerewet tetapi bersikap dewasa,
Jarjit Singh yang gemar melucu dan berpantun, Ehsan yang rakus, Fizi
sepupu Ehsan yang penuh percaya diri, dan Mail yang pandai berhitung dan berdagang.
Kampung Durian Runtuh diketuai oleh Isnin bin Khamis yang lebih dikenali sebagai kakek Dalang karena merupakan ahli wayang kulit. Datuk
Dalang menanam pohon rambutan untuk dijual dan memelihara ayam jantan bernama Rembo. Penduduk lain kampung Durian Runtuh yang terkenal
diantaranya Muthu, penjual makanan kampung yang tinggal bersama anaknya Rajoo dan sapi peliharaannya. Kampung Durian Runtuh juga didatangi oleh
seorang gadis bernama Susanti yang pindah sekeluarga dari Indonesia. Dewasa ini tayangan animasi Upin Ipin sangat digandrungi oleh
semua kalangan. Siapa yang tak kenal dengan Upin Ipin. Hanya dalam empat tahun, Upin dan Ipin sudah terkenal dan disiarkan di 17 negara.
5
Film animasi ini merupakan salah satu aspek yang dapat mempengaruhi perilaku
dan gaya bahasa anak. Terlebih lagi target pasar film adalah anak-anak dibawah umur 10 tahun, sebab di usia ini, anak-anak rentan sekali menerima
efek pesan media. Hal itu disebabkan daya pikir mereka yang masih minim, pengalaman yang kurang, serta dangkalnya pengetahuan dan informasi
membuat anak dapat dengan mudah menyerap pesan media, sehingga akan mudah terpengaruh dan cenderung melakukan tindakan meniru. Sebagai
contoh murid Raudhatul Athfal Al-Bariyyah yang terpengaruh oleh tayangan kartun animasi Upin Ipin .
5
http:cetak.kompas.comreadxml2010051604293583main.ke.rumah.upin..ipin diakses di Jakarta, 25 Desember 2010.
Raudhatul Athfal RA Al-Bariyyah merupakan taman kanak-kanak Islam yang muridnya diajarkan nilai-nilai Islam. Hal itu dimaksudkan untuk
menanamkan aqidah Islam sejak dini. RA Al-Bariyyah terletak di kelurahan Tengah kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur. Sekolah ini terletak di tempat
yang cukup strategis perkotaan, sehingga diyakini subjek sudah terbiasa menyaksikan tayangan Upin Ipin. Dengan ditayangkan film animasi Upin
Ipin di Indonesia memberikan pengaruh yang baik terhadap murid RA. Bahkan tidak sedikit dari murid RA yang mengikuti tingkah laku, gaya
bahasa, dan kosa kata beberapa tokoh seperti tingkah laku, gaya bahasa, dan kosa kata dari Upin, Ipin, Jarjit dan Mail.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul
”Pengaruh Tayangan Kartun Animasi Upin Dan Ipin Di Media Nusantara Citra Televisi Terhadap Penggunaan Kosa
Kata Murid Raudhatul Athfal Al-Bariyyah Kramat Jati Jakarta Timur.
”