Film animasi adalah media komunikasi massa yang timbul dari perkembangan teknologi dan kemajuan media komunikasi massa elektronik
seperti adanya radio dan televisi. Film adalah salah satu dari media komunikasi
massa elektronik
yang dinilai
cukup efektif dalam
menyebarluaskan suatu isi pesan yang ingin disampaikan oleh seorang komunikator.
Teknik film animasi, seperti halnya film hidup, dimungkinkan adanya perhitungan kecepatan film yang berjalan berurutan antara 18 sampai 24
gambar tiap detiknya. Gambar yang diproyeksikan ke layar sebetulnya tidak bergerak, yang terlihat adalah gerakan semu, terjadi pada indra kita akibat
perubahan kecil dari satu gambar ke gambar yang lain, adanya suatu fenomena yang terjadi pada waktu kita melihat, disebut Parsistence of Vision,
sehingga menghasilkan suatu ilusi gerak dari pandangan kita. Berbeda dengan film hidup, gambar diambil dari pemotretan objek
yang bergerak, lalu dianalisis satu per satu menjadi beberapa gambar diam pada tiap bingkai pita seluloid. Sedangkan film animasi, gerak gambar
diciptakan dengan menganalisis gambar per gambar atau kerangka demi kerangka oleh animator, lalu direkam gambar demi gambar atau gerak demi
gerak dengan menggunakan kamera stop-frame, kamera yang memakai alat mesin penggerak frame by frame, yaitu alat penggerak pita seluloid bingkai
per bingkai, dengan perhitungan waktu untuk tiap satu detik dibutuhkan 24 bukaan bingkai kamera untuk merekam gambar, gerak ke pita seluloid.
6
2. Jenis-jenis Film Animasi
a. Film Animasi Pendek Short Animation Films, adalah jenis film animasi yang memiliki durasi di bawah 60 menit. Film animasi ini
biasanya dilakukan oleh orang yang sedang berlatih membuat film. b. Film Animasi Cerita Panjang Feature Longth Animation Films, yaitu
jenis film animasi yang berdurasi lebih dari 60 menit yang termasuk disini adalah film animasi yang biasa diputar di bioskop atau home
video. c. Video Klip Music Video, menjadikan animasi sebagai bagian dari
video klip menjadi sebuah trend. Jenis film ini merupakan sarana yang sangat membantu dalam pemasaran bagi produser musik.
d. Program Televisi TV Programe, jenis film animasi ini diproduksi untuk bahan tontonan pemirsa televisi.
e. Iklan Televisi TV Comercial, adalah salah satu sarana penyebaran informasi pemasaran produk. Animasi ini digunakan supaya lebih
menarik perhatian dan dapat dicerna cepat khususnya bagi anak-anak.
C. Televisi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, televisi merupakan sistem penyiaran gambar yang disertai dengan bunyi suara melalui kabel atau
6
http:ao-dhie.blogspot.com200809animasi-merupakan-sutu-teknik-yang.html diakses di Jakarta, 25 April 2011.
melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya gambar dan bunyi suara menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali
menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat didengar.
7
Dengan televisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel. Sistem ini
menggunakan peralatan yang mengubah cahaya dan suara ke dalam gelombang elektrik dan mengkonversikannya kembali ke dalam cahaya yang
dapat dilihat dan suara yang dapat didengar. Televisi sama halnya dengan media massa lainnya yang mudah
dijumpai dan dimiliki oleh manusia dimana-mana, seperti media massa surat kabar, radio, atau komputer. Televisi sebagai sarana penghubung yang dapat
memancarkan rekaman dari stasiun pemancar televisi kepada para penonton atau pemirsanya di rumah, rekaman-rekaman tersebut dapat berupa
pendidikan, berita, hiburan, dan lain-lain. Dewasa ini televisi dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan dengan
mudah dapat dijangkau melalui siaran dari udara ke udara dan dapat dihubungkan melalui satelit. Apa yang disaksikan pada layar televisi,
semuanya merupakan unsur gambar dan suara. Jadi ada dua unsur yang melengkapinya yaitu unsur gambar dan unsur suara. Rekaman suara dengan
gambar yang dilakukan di stasiun televisi berubah menjadi getaran-getaran listrik, getaran-getaran listrik ini diberikan pada pemancar, pemancar
mengubah getaran-getaran
listrik tersebut
menjadi gelombang
7
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2007, h. 1162.