Pada tabel dan grafik di atas dapat terlihat bahwa setiap tahunnya return reksadana pendapatan tetap yang dijadikan sebagai sampel dalam
penelitian ini mengalami peningkatan yang berbanding lurus dengan standar deviasinya. Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja reksadana
pendapatan tetap tersebut memiliki kinerja yang baik berdasarkan returnnya. Return tertinggi diperoleh pada tahun 2006.
3. Kinerja Reksadana Pendapatan Tetap dengan Metode Sharpe
Dalam pembentukan kinerja reksadana pendapatan tetap dengan menggunakan metode sharpe yakni dengan melakukan perhitungan rata-
rata kinerja reksadana pendapatan tetap pada periode tertentu di kurangi rata-rata kinerja investasi bebas resiko pada periode yang sama lalu dibagi
dengan standar deviasi dari reksadana pendapatan tetap yang bersangkutan. Kinerja investasi bebas resiko yang digunakan oleh penulis
adalah tingkat suku bunga bank Indonesia atau SBI . Table dibawah ini akan memperlihatkan kinerja perbulan:
Tabel 4.5 Rata-Rata Kinerja Reksadana Pendapatan Tetap Metode
Sharpe Januari 2003 sd Desember 2008
No. Periode Niaga Pendapatan
Tetap B Schroder Dana
Mantap Plus Trimegah Dana
Tetap 1. 2003
2.651543388 -0.572361879
31.129323034 2. 2004 106.490314182
2.652575653 13.513806191
3. 2005 57.074383330
-3.389696697 14.567065368
4. 2006 -17176.950810427 2.173099768
7.890727725 5. 2007 -137110.125442172
1.043499020 0.189600536
6. 2008 -45980.973996070 -4.893071263
-6.015982556 Sumber : Data Olahan
82
Gambar 4.4 Rata-Rata Kinerja Niaga Pendapatan Tetap B
Gambar 4.5 Rata-Rata Kinerja Schroder Dana Mantap Plus
83
Gambar 4.6 Rata-Rata Kinerja Trimegah Dana Tetap
Setelah diperoleh kinerja reksadana pendapatan tetap dengan menggunakan metode sharpe langkah selanjutnya adalah masuk kedalam
uji regresi dengan menggunakan SPSS 17 for windows. Adapun yang menjadi variabel terikatnya variabel dependen adalah kinerja. Sedangkan
yang menjadi variabel bebasnya variabel independen adalah IHSG, SBI, KURS, PDB, dan INFLASI
4. Deskriptif Variabel
Berdasarkan hasil perhitungan, dapat dijelaskan variabel-variabel yang terdapat dalam regresi berganda seperti tabel berikut :
84
Tabel 4.6 Nilai Rata-rata IHSG, SBI, KURS, PDB, INFLASI dan Kinerja RDPT
No. Tahun IHSG SBI
KURS PDB
INFLASI Rata-rata kinerja
1. 2003 517.220 0.0083 8,577 131,013.3 0.0057 11.069501515
2. 2004 85.694 0.0062 8,985 138,381.6 0.0050 40.885565342
3. 2005 1089.729 0.0077 9,751 145,795.6
0.0087 22.750584000 4. 2006 1442.938
0.0099 9,141 153,887.9 0.0111 -5722.295660978
5. 2007 2210.982 0.0072 9,164 163,664.5
0.0053 -45702.964114205 6. 2008 2087.590
0.0076 9,757 173,508.6 0.0086 -15330.627683297
Sumber : Data Olahan a. Variabel Dependen Kinerja Reksadana Pendapatan Tetap
Berdasarkan tabel di atas yang diperoleh dari pengumpulan data selama periode januari 2003 sd desember 2008, nilai dari kinerja
reksadana pendapatan tetap cenderung menurun dari tahun ke tahun. Nilai rata-rata reksadana pendapatan tetap untuk tahun 2003
sebesar 11.069501515 pada tahun 2004 kinerja reksadana pendapatan
tetap mengalami perubahan menjadi 40.885565342 .
tahun 2005 kinerja reksadana pendapatan tetap kembali berubah menjadi 22.750584000
kemudian pada tahun 2006 kinerja reksadana pendapatan tetap -5722.295660978. selanjutnya tahun 2007 kinerja reksadana
pendapatan tetap 45702.964114205. terakhir pada tahun 2008 kinerja reksadana pendapatan tetap
15330.627683297. Nilai rata-rata tertinggi terjadi pada tahun 2004 dengan angka sebesar 40.885565342.
b. Variabel Independen 1 IHSG
Pada tabel di atas dapat terlihat nilai rata-rata IHSG setiap tahunnya selama periode penelitian dari januari 2003- sampai
85
desember 2008.Tahun 2003 nilai IHSG adalah sebesar 517.220, lalu terjadi peningkatan pada tahun 2004 menjadi 805.694.Pada
tahun 2005 nilai IHSG adalah sebesar 1089.729, lalu terjadi peningkatan pada tahun 2006 menjadi 1442.938.pada tahun 2007
nilai IHSG adalah sebesar 2210.982, lalu terjadi penurunan pada tahun 2008 sebesar 2087.590. Nilai tertinggi terjadi pada tahun
2007. 2 SBI
Pada tabel di atas dapat terlihat rata- rata SBI setiap tahunnya. Pada tahun 2003 nilai rata-rata SBI adalah 0.0083, lalu
terjadi penurunan nilai SBI pada tahun 2004 menjadi 0.006204167. Terus terjadi peningkatan lagi pada tahun 2005 menjadi
0.007652083, terjadi peningkatan lagi pada tahun 2006 menjadi 0.009858333. Pada tahun 2007 terjadi penurunan lagi menjadi
0.0072, dan terakhir terjadi peningkatan pada tahun 2008 menjadi 0.0076.Nilai tertinggi terjadi pada tahun 2006
3 Kurs Pada tabel di atas dapat terlihat rata- rata nilai KURS setiap
tahunnya. Pada tahun 2003 nilai rata-rata KURS adalah 8,577 , kemudian terjadi penigkatan pada tahun 2004 dengan nilai sebesar
8,985. Pada tahun 2005 nilai kurs terjadi peningkatan yang cukup besar dengan nilai 9,751, kemudian terjadi penurunan pada tahun
2006 dengan nilai sebesar 9,141. Pada tahun 2007 terjadi sedikit
86
peningkatan nilai KURS sebesar 9,164, dan pada tahun 2008 terjadi peningkatan dengan nilai sebesar 9,757. Nilai tertinggi
terjadi pada tahun 2008. 4 PDB
Pada tabel di atas dapat terlihat rata- rata nilai PDB setiap tahunya. Pada tahun 2003 nilai rata-rata PDB adalah sebesar
131,013.3, kemudian terjadi peningkatan pada tahun 2004 dengan nilai sebesar 138,381.6. pada tahun 2005 terjadi peningkatan nilai
sebesar 145,795.6, kemudian pada tahun 2006 terjadi peningkatan sebesar 153,887.9. pada tahun 2007 terjadi peningkatan sebesar
163,664.5, kemudian pada tahun 2008 terjadi peningkatan sebesar 173,508.6. kemudian nilai tertinggi terjadi pada tahun 2008.
5 Inflasi Pada tabel di atas dapat terlihat rata- rata nilai INFLASI
setiap tahunya. Pada tahun 2003 nilai rata-rata Inflasi adalah sebesar 0.005658, kemudian terjadi penurunan pada tahun 2004
dengan nilai sebesar 0.005048 pada tahun 2005 terjadi peningkatan nilai sebesar 0.008669, kemudian pada tahun 2006
terjadi peningkatan sebesar 0.01111. pada tahun 2007 terjadi penurunan sebesar 0.005337, kemudian pada tahun 2008 terjadi
peningkatan sebesar 0.00859. kemudian nilai tertinggi terjadi pada tahun 2006.
87
5. Pengujian Asumsi Klasik