Uji Normalitas Uji Multikolinieritas

5. Pengujian Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

setelah melakukan pengolahan data dengan menggunakan analisis grafik histogram dan normal probability plots, maka diperoleh hasil sebagai gambar berikut : Gambar 4.7 Output Uji Normalitas Analisis Histogram 88 Gambar 4.8 Output Uji Normalitas Analisis Grafik Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik. Dari gambar di atas dapat terlihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,maka model regresi memenuhi asumsi normalitas Ghozali,2005:112 Pada grafik histogram tampak bahwa residual terdistribusi secara normal karena tidak menceng ke kanan dan ke kiri Ghozali,2005:112 89 Akan tetapi karena uji normalitas dengan grafik dan histogram cenderung dapat menyesatkan, oleh sebab itu uji grafik di atas dilengkapi dengan uji statistik. Uji statistik yang digunakan oleh penulis adalah uji statistik non-parametrik Kolmogrov-Smirnov K-S dengan hasil sebagai berikut : Tabel 4.7 Output Uji Normalitas Analisis Statistik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual N 72 Mean .0000000 Normal Parameters a,,b Std. Deviation 1.68424400 Absolute .104 Positive .047 Most Extreme Differences Negative -.104 Kolmogorov-Smirnov Z .882 Asymp. Sig. 2-tailed .418 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Nilai Kolmogrov-Smirnov sebesar 0,882 dan tingkat signifikansi 0,05 karena p = 0,418 0,05 jadi kita tidak dapat menolak H0 yang mengatakan bahwa residual terdistribusi secara normal dengan kata lain residual terdistribusi normal. Sekali lagi, hal ini konsisten dengan uji sebelumnya.

b. Uji Multikolinieritas

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen, Seperti terlihat pada table berikut : 90 Tabel 4.8 Output Uji Multikolinearitas Coefficients a Collinearity Statistics Model Tolerance VIF Constant LNIHSG .128 7.831 LNSBI .427 2.341 LNKURS .601 1.664 LNPDB .111 9.029 1 LNINFLASI .370 2.701 a. Dependent variable : LNKINERJA Pada tabel diatas tidak memiliki nilai tolerence kurang dari 0,10. Untuk variabel IHSG memiliki tolerence sebesar 0,128, kemudian nilai SBI sebesar 0,427, kemudian nilai KURS sebesar 0,601, nilai PDB sebesar 0,111, dan nilai INFLASI sebesar 0,370. Hasil dari perhitungan nilai variance inflation faktor VIF juga menunjukan hal yang sama yaitu tidak terdapat nilai VIF lebih dari 10 dari variabel independen. Nilai VIF IHSG adalah sebesar 7.831, nilai SBI adalah sebesar 2.341, nilai KURS sebesar 1.664, nilai PDB sebesar 9.029, dan nilai INFLASI adalah sebesar 2.701. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi. 91

c. Uji Autokorelasi