6. Pengujian Statistik
a. Pengaruh variabel IHSG, SBI, KURS, PDB, dan INFLASI
terhadap kinerja reksadana pendapatan tetap Uji t Tabel 4.12
Output Uji t
Coefficientsa
a Dependent Variabel : Kinerja Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients Model
B Std. Error
Beta t hitung
t tabel Sig.
Constant -299.905
63.391 -4.731
.000 LNIHSG
.205 1.073
.031 .191 1.9966
.849 LNSBI
6.508 1.727
.331 3.769 1.9966
.000 LNKURS
-12.424 4.142
-.222 -2.999 1.9966
.004 LNPDB
36.298 6.330
.990 5.735 1.9966
.000 1
LNINFLA SI
-3.318 .915
-.342 -3.624 1.9966
.001
Berdasarkan tabel koefisien di atas dapat terlihat bahwa variabel IHSG berdasarkan pada daerah penerimaan H
dan Ha, t hitung berada di dalam daerah penerimaan H
, hal ini dikarenakan t hitung = 0,191 lebih kecil dari t tabel = 1,9966 sehingga H
01
diterima dan Ha
1
ditolak atau dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan IHSG terhadap kinerja reksadana
pendapatan tetap. Nilai sebesar 0, 849 pada kolom sigsignificance mengartikan bahwa tingkat kesalahan variabel IHSG untuk
memprediksi kinerja reksadana pendapatan tetap terlalu besar di atas 0,05.
95
Variabel SBI berdasarkan pada daerah penerimaan H0 dan Ha, t hitung berada di dalam daerah penolakan H0, hal ini dikarenakan t
hitung = 3,769 lebih besar dari t tabel = 1,9966 sehingga H02 ditolak dan Ha2 diterima atau dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh positif yang signifikan SBI terhadap kinerja reksadana pendapatan tetap. Nilai sebesar 0,000 pada kolom sigsignificance
mengartikan bahwa tingkat kesalahan variabel SBI untuk memprediksi kinerja reksadana pendapatan tetap terlalu kecil di
bawah 0,05. Sedangkan variabel kurs berdasarkan pada daerah penerimaan
H0 dan Ha, t hitung berada di dalam daerah penolakan H0, hal ini dikarenakan t hitung = -2,999 lebih besar dari t tabel = 1,9966
sehingga H03 ditolak dan Ha3 diterima atau dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh negatif yang signifikan kurs terhadap kinerja
reksadana pendapatan tetap. Nilai sebesar 0,004 pada kolom sigsignificance mengartikan bahwa tingkat kesalahan variabel kurs
untuk memprediksi kinerja reksadana pendapatan tetap terlalu kecil di bawah 0,05.
Variabel PDB berdasarkan pada daerah penerimaan H0 dan Ha, t hitung berada di dalam daerah penolakan H0, hal ini dikarenakan
t hitung = 5,735 lebih besar dari t tabel = 1,9966 sehingga H04 ditolak dan Ha4 diterima atau dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh positif yang signifikan PDB terhadap kinerja reksadana
96
pendapatan tetap. Nilai sebesar 0,000 pada kolom sigsignificance mengartikan bahwa tingkat kesalahan variabel PDB untuk
memprediksi kinerja reksadana pendapatan tetap terlalu kecil di bawah 0,05.
Variabel inflasi berdasarkan pada daerah penerimaan H0 dan Ha, t hitung berada di dalam daerah penolakan H0, hal ini dikarenakan
t hitung = 3,624 lebih besar dari t tabel = 1,9966 sehingga H05 ditolak dan Ha5 diterima atau dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh positif yang signifikan inflasi terhadap kinerja reksadana pendapatan tetap. Nilai sebesar 0,001 pada kolom sigsignificance
mengartikan bahwa tingkat kesalahan variabel inflasi untuk memprediksi kinerja reksadana pendapatan tetap terlalu kecil di
bawah 0,05.
b. Pengaruh variabel IHSG, SBI, KURS, PDB, dan INFLASI