Keahlian Auditor Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Auditor

32

4. Keahlian Auditor

1. Definisi Keahlian Kompetensi Menurut Kamus Kompetensi LOMA 1998 yang dikutip Lasmadi 2002 dalam Alim, Hapsari, dan Purwanti 2007 Kompetensi didefinisikan sebagai aspek-aspek pribadi dari seorang pekerja yang memungkinkan dia untuk mencapai kinerja superior. Aspek-aspek pribadi ini mencakup sifat, motif-motif, sistem nilai, sikap, pengetahuan dan ketrampilan dimana kompetensi akan mengarahkan tingkah laku akan menghasilkan kinerja. Susanto 2000 dalam Alim, Hapsari, dan Purwanti 2007 definisi tentang kompetensi yang sering dipakai adalah karakteristik- karakteristik yang mendasari individu untuk mencapai kinerja superior. Kompetensi juga merupakan pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan yang berhubungan dengan pekerjaan, serta kemampuan yang dibutuhkan untuk pekerjaan-pekerjaan non-rutin. Definisi kompetensi dalam bidang auditing pun sering diukur dengan pengalaman Mayangsari, 2003. Ashton 1991 menunjukkan bahwa dalam literatur psikologi, pengetahuan spesifik dan lama pengalaman bekerja sebagai faktor penting untuk meningkatkan kompetensi. Ashton juga menjelaskan bahwa ukuran kompetensi tidak cukup hanya pengalaman tetapi diperlukan pertimbangan-pertimbangan lain dalam pembuatan keputusan yang baik karena pada dasarnya manusia memiliki sejumlah 33 unsur lain selain pengalaman. Pendapat ini didukung oleh Schmidt et al 1988 yang memberikan bukti empiris bahwa terdapat hubungan antara pengalaman bekerja dengan kinerja dimoderasi dengan lama pengalaman dan kompleksitas tugas. Selain itu, penelitian yang dilakukan Bonner 1990 menunjukkan bahwa pengetahuan mengenai spesifik tugas dapat meningkatkan kinerja auditor berpengalaman, walaupun hanya dalam penetapan risiko analitis. Hal ini menunjukkan bahwa pendapat auditor yang baik akan tergantung pada kompetensi dan prosedur audit yang dilakukan oleh auditor Hogart, 1991. Bedard 1989 menggunakan kombinasi variabel yang berkaitan dengan pengalaman praktis dan pendidikan ke dalam suatu ukuran dari keahlian dengan menggunakan pendekatan analisis faktor. Bedard sendiri mengatakan bahwa keahlian adalah seseorang yang memiliki pengetahuan dan keahlian prosedural yang luas yang ditunjukkan dalam pengalaman audit. 2. Kriteria Keahlian. Menurut Abdolmohammadi dan Wright 1992 yang dikutip Larasati 2005 dalam Rinaldi 2008 keahlian seorang Auditor terdiri dari lima komponen yaitu Komponen Pengetahuan Knowledge component, Ciri-ciri Psikologis Psichological traits, Kemampuan berfikir Cognitive abilities, Strategi Penentuan Keputusan Decision strategis, dan Komponen Pengalaman Experience decision. 34 a Komponen Pengetahuan Knowledge Component. Merupakan komponen penting dalam suatu keahlian. Komponen ini meliputi pengetahuan terhadap fakta-fakta, prosedur-prosedur, dan pengalaman. b Ciri-ciri Psikologis Psychological traits. Meliputi kemampuan dalam berkomunikasi, kreatifitas, kemampuan bekerjasama dengan orang lain, dan kepercayaan kepada keahlian. c Kemampuan berfikir Cognitive abilities. Kemampuan berfikir merupakan kemampuan untuk mengakumulasi dan mengolah informasi. Beberapa karakter yang dapat dimasukkan kedalam komponen ini antara lain kemampuan untuk beradaptasi pada situasi yang baru, kemampuan untuk memfokuskan pada fakta-fakta yang relevan dan mengabaikan fakta-fakta yang tidak relevan, serta kemampuan untuk dapat menghindari tekanan-tekanan. d Strategi Penentuan Keputusan Decision strategis. Kemampuan seorang auditor membuat keputusan secara sistematis baik formal maupun informal akan membantu dalam mengatasi keterbatasan manusia. e Komponen Pengalaman Experience decision. Kemampuan melakukan analisis tugas berpengaruh terhadap penentuan keputusan dan dipengaruhi tingkat pengalaman auditor. 35 Dalam kaitannya dengan penelitian ini, maka penulis mengambil kesimpulan mengenai kriteria keahlian yang menjadi tolak ukur dalam penelitian ini. Oleh karena itu, kriteria kehliannya menjadi: a. Lama bekerja sebagai auditor paling tidak selama tiga tahun atau lebih. b. Telah mengikuti pendidikan profesi, diklat, seminar atau lokakarya sebanyak dua kali atau lebih. c. Sedang atau telah menjabat sebagai ketua tim auditor.

5. Opini Audit

Dokumen yang terkait

Pengaruh pengalaman, pelatihan dan skeptisisme profesional auditor terhadap pendektesian kecurangan: studi empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Jakarta

1 8 87

Pengaruh penerapan aturan etika, pengalaman dan skeptisme profesional auditor terhadap pendekteksian kecurangan : studi empiris beberapa kantor akuntan publik di dki jakarta

2 24 126

Analisis pengaruh profesionalisme, independensi, keahlian, dan pengalaman auditor dalam mendeteksi kekeliruan (studi empiris pada kantor akuntan publik di DKI Jakarta)

0 4 118

Pengaruh pengalaman auditor terhadap keahlian auditor dalam mengaudit perusahaan : studi empiris pada kantor akuntan publik di jakarta

0 5 92

Pengaruh Pengalaman Audit, Independensi Auditor dan Kode Etik terhadap Audit Judgment (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Jakarta Selatan)

2 15 98

Pengaruh Etika, Independensi, Profesionalisme, Pengalaman dan Keahlian Auditor Terhadap Opini Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah dan Yogyakarta)

0 2 7

PENGARUH ETIKA PROFESI, PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI DAN KEAHLIAN AUDIT TERHADAP KETEPATAN Pengaruh Etika Profesi, Pengalaman Kerja, Independensi dan Keahlian Audit Terhadap Ketepatan Pemberian Opini Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di

0 4 14

PENDAHULUAN Pengaruh Etika Profesi, Pengalaman Kerja, Independensi dan Keahlian Audit Terhadap Ketepatan Pemberian Opini Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah).

1 10 10

PENGARUH ETIKA PROFESI, PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI DAN KEAHLIAN AUDIT TERHADAP KETEPATAN Pengaruh Etika Profesi, Pengalaman Kerja, Independensi dan Keahlian Audit Terhadap Ketepatan Pemberian Opini Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di

0 4 20

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Etika Profesi, Pengalaman Kerja, Independensi dan Keahlian Audit Terhadap Ketepatan Pemberian Opini Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah).

0 5 4